NovelToon NovelToon

Ayana

Episode 1

Kringgg! Kringgg! Kringgg!

Bel telah berbunyi, semua siswa dan siswi pergi menuju lapangan karena hari ini akan dilaksanakan kegiatan upacara bendera.

Ayana yang baru saja sampai di kelas langsung melemparkan tas nya ke meja.

Bragh!

Ia merasa bangga saat tas yang dilemparnya berhasil mendarat dimeja. "Perfect!" ucapnya, lalu ia berlari menuju lapangan.

Ketika sampai di lapangan, ia berbaris di belakang teman-temannya.

"Kamu kelihatannya kayak bahagia banget hari ini" ujar teman sekelasnya.

"Masa?"

"Iya. Dari tadi aku lihat, kamu senyum-senyum terus"

"Mungkin karena mood aku lagi bagus hari ini, makanya kelihatan bahagia"

Tak lama, upacara bendera dimulai.

Semua siswa dan guru-guru melaksanakan upacara dengan khidmat.

Skip

Sesudah pengibaran bendera, kepala sekolah membacakan pidato serta memberikan apresiasi kepada siswa dan siswi yang telah memenangkan lomba yang dilaksanakan Minggu lalu.

"Minggu lalu sekolah kita mengikuti beberapa lomba. Mulai dari olimpiade matematika, lomba melukis, dan lomba karate. Dan untuk itu kita panggilkan siswa dan siswi yang telah memenangkan lomba"

"Yang dipanggil namanya, silahkan maju ke depan"

"Ayana Adzkiya, Wirda Anggraini dan juga Kevin Yudistira"

Ayana, Wirda dan Kevin berjalan ke tengah lapangan.

Serentak murid-murid dan guru-guru bertepuk tangan untuk mereka bertiga.

Kepala sekolah memberikan piala kepada ketiga murid itu.

"Selamat ya"

"Iya terima kasih, pak" ucap ketiganya.

...****...

[Kelas]

Ayana masuk kedalam kelas.

Sontak teman-temannya bertepuk tangan dan mengucapkan selamat kepadanya. Dan tidak lupa, Ayana mengucapkan terima kasih.

Ayana berjalan menuju kursinya.

"Selamat ya Ayana" ucap sahabatnya yang bernama Gita.

"Iya makasih"

"Ayana!" panggil Fara.

"Iya, ada apa?"

"Pacar lo nyariin tuh diluar" ucap Gita.

Ayana bergegas pergi menghampiri pacarnya yang bernama Aldo.

Aldo merupakan lelaki yang cukup populer dikalangan perempuan, sebab ia adalah anak basket dan juga ia memiliki paras yang tampan.

Maka dari itu, Ayana dan Aldo membuat iri semua siswa dan siswi, karena mereka berdua merupakan pasangan yang sangat serasi.

"Ayana!"

Ayana tersenyum sambil berjalan kearah Aldo.

"Selamat ya, sayang" ujar Aldo.

"Makasih ya, Do"

"Kamu kenapa gak ngasih tahu aku sih kalau kamu menang"

"Kan biar surprise"

"Oh iya! nanti istirahat mau bareng aku atau mau bareng sahabat-sahabat kamu?"

"Aku mau bareng sahabat aku aja"

"Gak apa-apa kan?"

"Iya, gak apa-apa kok"

"Besok aja ya istirahat bareng kamu nya"

"Iya"

"Ya udah kalau gitu aku ke kelas ya, soalnya sebentar lagi bel masuk"

"Oh iya"

"Semangat ya belajarnya"

"Iya"

Aldo pergi menuju kelasnya.

Saat Aldo pergi, Ayana segera masuk kedalam kelasnya.

"Ayana, pialanya mana?" tanya Nadia.

"Pialanya disimpan diruang tata usaha" ujar Ayana, lalu ia duduk di kursinya.

"Kenapa gak disimpan di tata usaha?" ujar Nadia.

"Soalnya kan aku perwakilan sekolah, jadi pialanya harus disimpan di sekolah. Kecuali kalau aku ikut lombanya yang gak berkaitan dengan sekolah, pasti aku bisa bawa pulang pialanya"

"Gimana sih supaya pintar?' ujar Fara.

"Ya belajar lah!" sahut Hana.

"Gue udah belajar tapi kok gak pintar" heran Fara.

"Selamat pagi anak-anak!" seru guru yang bernama pak Wahyu.

Spontan semua murid duduk dikursinya masing-masing.

"Sebelum pelajaran dimulai, bapak ingin semuanya berdiri" ujar pak Wahyu.

"Kenapa, pak?" tanya murid yang bernama Sahrul.

"Hari ini akan menghukum siswa dan siswi yang tidak mematuhi aturan sekolah" ujar pak Wahyu.

Semuanya kesal karena sebelumnya mereka tidak diberitahu bahwa hari ini akan ada razia.

Pak Wahyu berjalan menuju siswa yang rambutnya gondrong dan ia langsung menggunting rambut siswa itu.

"Hana!"

"Iya, pak" ujar Hana.

"Bapak gak mau tahu, pokoknya besok kamu harus memotong rambut kamu. Masa ada anak sekolah yang rambut atasnya hitam tapi bawahnya coklat"

"Ini namanya ombre, pak" ujar Hana.

"Iya pokoknya besok kamu harus potong rambut kamu"

"Bapak gak adil banget! masa cewek disuruh potong rambutnya di rumah" ujar Sahrul.

"Soalnya rambut cewek panjang, jadi bapak kasihan aja sama yang piket. Nanti kemana-mana lagi rambutnya"

"Ayana!"

"Iya, pak" ujar Ayana sedikit cemas.

"Tolong bantuin bapak buat gunting rambut anak cowok yang gondrong" ujar pak Wahyu.

"Guntingnya mana, pak?"

"Itu di meja depan"

Ayana berjalan ke depan untuk mengambil gunting.

Sesudah itu, Ayana berjalan kearah Sahrul sambil menunjukkan senyum jahatnya.

"Ih! rambut gue pendek"

"Pendek apanya? itu gondrong tahu"

"Pak! Ayana nya gak bener nih" teriak Sahrul.

Pak Wahyu menoleh kearah Ayana dan Sahrul.

"Ayana bener kok. Emang rambut kamu itu gondrong" ujar pak Wahyu.

Ayana menjulurkan lidahnya untuk meledek Sahrul.

"Awas aja ya kalau motongnya terlalu banyak!" kesal Sahrul.

Ayana memotong rambut Sahrul. "Udah tenang aja"

"Ini rambut lo" ujar Ayana sambil menaruh rambut Sahrul diatas meja.

"Lo mau botakin gue ya? banyak amat rambut yang dipotongnya"

Ayana hanya tersenyum, lalu ia berjalan kearah teman cowoknya yang lain.

"Maaf ya Rifky" ujar Ayana.

"Kalau lo yang potong rambutnya, gue gak apa-apa kok" ujar Rifky.

"Giliran ke Rifky aja minta maaf" kesal Sahrul.

"Maaf, Rul"

"Basi!"

"Ngambeknya jangan ke gue dong! kan ini di suruh pak Wahyu"

"Iya...iya"

Selesai razia rambut, seragam, dan perlengkapannya. Kini pak Wahyu memulai pembelajaran.

"Oh iya! Ayana kesini!" suruh pak Wahyu.

Ayana berjalan menghampiri pak Wahyu. "Ada apa, pak?"

"Tolong tulis ini di papan tulis ya"

"Baik, pak"

"Dari mana sampai mana, pak?"

"Dari halaman 24-25"

Ayana segera mengambil buku pak Wahyu, lalu ia segera menulis rangkuman tersebut di papan tulis.

...****...

Skip

Krining...krining

Bel istirahat berbunyi.

"Guys, ayo ke kantin" ujar Gita.

"Tunggu sebentar!" ujar Ayana sambil memotret papan tulis.

Lalu Ayana segera mengambil buku catatannya.

"Ya udah ayo!"

"Kenapa gak nanti aja nulisnya?" ujar Gita.

"Kalau nanti takutnya kelupaan"

"Ya udah ayo ke kantin" ujar Hana.

Akhirnya mereka berlima pergi menuju kantin.

[Kantin]

Ketika berada di kantin, teman-teman Ayana pergi memesan makanan dan minuman. Sedangkan Ayana, ia tadi menitip makanan dan minuman kepada Gita.

"Ngerjain apa"

Ayana menoleh.

"Eh, kamu" ucap Ayana sambil tersenyum kearah Aldo.

"Ini aku lagi ngerangkum mata pelajaran PKN"

"Emang rangkumannya dikumpulkan?"

"Enggak sih"

"Terus kenapa gak nanti aja ditulisnya?"

"Kalau nanti takut lupa"

"Rajin banget sih pacar aku"

"Mau aku pesenin makanan gak?"

"Gak usah! soalnya tadi aku udah nitip ke Gita"

"Oh gitu"

"Ya udah kalau gitu aku beli makanan dulu ya soalnya aku lapar"

"Iya"

Aldo segera pergi membeli makanan.

"Kak Ayana" sapa adik kelas.

"Hai" ujar Ayana sambil tersenyum.

Ayana memang sosok perempuan yang sangat friendly, sebab ia banyak sekali mengikuti kegiatan sekolah. Jadi wajar saja jika ada yang menyapanya.

"Huh! akhirnya rangkumannya selesai juga"

Tiba-tiba seseorang menjambak pelan rambut Ayana.

"Aww"

Ayana menoleh kearah belakang. "Lo kenapa sih jambak gue"

"Itu pembalasan sebab lo udah potong rambut gue"

"Kan gue cuma disuruh pak Wahyu"

"Gue lihat pak Wahyu motong rambut yang lain sedikit kok, gak banyak kayak lo"

"Ya udah sih, kan rambutnya udah terlanjur dipotong"

"Lagian tadi gue juga udah minta maaf kan sama lo"

"Iya sih. Tapi tetep aja gue agak kesel"

Episode 2

"Lo kenapa gak bilang sih kalau bakal ada razia" keluh Hana.

"Soalnya gue dilarang ngasih tahu"

"Sorry ya"

"Ya udah iya gak apa-apa" ujar Hana.

"Oh iya! habis pulang sekolah nongkrong dulu yuk!" ajak Gita.

"Gue gak bisa! soalnya pulang sekolah ada kumpulan"

"Kumpulan apa?" ujar Nadia.

"Kumpulan English club"

"Sibuk banget ya lo" ujar Nadia.

"Kalau gitu kalian berempat aja yang nongkrong"

"Enggak ah! gak lengkap dong kalau berempat" ujar Gita.

"Ya udah nanti gue ijin deh"

"Oke kalau gitu kita mau nongkrong dimana?" ujar Fara.

"Di cafe Sunshine" ujar Hana.

...****...

Ayana pergi menuju kelas XII MIPA 1 untuk menemui ketua English club.

Pada saat berada didepan kelas, kakak kelas melihat kearah Ayana.

"Mau cari siapa?" ujar kakak kelas cewek.

"Aku mau ketemu sama kak Dewi"

"Oh...Dewi. Tunggu sebentar ya" ucap kakak kelas.

Kakak kelas itu masuk kedalam kelas.

Tidak lama kak Dewi keluar menghampiri Ayana.

"Ada apa, Ayana?"

"Kak, Ayana boleh ijin kumpulan gak?"

"Ya boleh. Emang kamu ada urusan penting ya?"

Ayana terdiam sejenak. "Enggak sih, cuma Ayana mau kumpul sama temen"

Kak Dewi terdiam sejenak. "Ya udah boleh"

"Beneran boleh, kak?"

Kak Dewi mengangguk. "Tapi Senin depan harus kumpulan ya"

"Iya siap, kak"

"Ya udah kalau gitu Ayana ke kelas dulu ya, kak"

"Iya"

Lalu Ayana pergi menuju kelasnya.

Ketika berjalan melewati kelas XI MIPA 4, ia bertemu lagi dengan pacarnya.

"Habis dari mana?" tanya Aldo.

"Habis dari kelas XII MIPA 1"

"Mau ngapain kesana?"

"Mau ketemu kak Dewi"

"Ayana, pulang sekolah dijemput supir gak?"

"Enggak"

"Ya udah pulang bareng aku ya"

"Aku mau main sama sahabat aku, Do"

Aldo menghela nafasnya. "Aku iri banget deh, perasaan kamu lebih mentingin sahabat kamu dibandingkan aku"

Ayana menatap kearah Aldo. "Besok aja pulang barengnya, nanti sekalian kita nongkrong di cafe"

"Besok?"

Ayana mengangguk.

"Ya udah besok kita pulang bareng"

"Maaf ya gak bisa pulang bareng hari ini"

"Iya gak apa-apa"

"Ya udah kalau gitu aku ke kelas ya"

"Iya"

Ayana cepat-cepat berjalan ke kelasnya karena bel masuk sudah berbunyi dari tadi.

[Kelas]

Ayana masuk kedalam kelas. "Bu, maaf ya saya telat"

"Iya, gak apa-apa"

Ayana segera duduk dikursinya.

"Udah ijinnya?" tanya Gita.

"Udah kok"

"Dibolehin gak?"

"Dibolehin"

...****...

Sepulang sekolah, mereka berlima pergi menuju cafe yang sering mereka datangi.

[Cafe]

Setelah memesan makanan dan minuman, mereka berlima duduk di tempat yang telah disediakan.

"Guys, pacar gue kenapa ya sibuk mulu" keluh Gita.

"Mungkin ada cewek lain kali" ujar Fara.

"Ih gak boleh suudzon! mungkin aja dia emang lagi banyak tugas" ujar Ayana.

"Oh iya guys! aku kemarin beli ini" ujar Ayana sambil mengambil sesuatu di tasnya.

"Wah! lucu banget" ujar keempat sahabatnya.

"Ya udah ambil satu-satu"

Mereka mengambil gelang tersebut.

"Makasih Ayana" ujar keempat sahabatnya.

"Iya sama-sama" ujar Ayana sambil memakai gelang.

"Guys, kapan-kapan kita nginep yuk!" ujar Fara.

"Nginep di rumah siapa?" tanya Hana.

"Ya di rumah siapa aja. Nanti kita giliran nginepnya" ujar Fara.

"Kayaknya kalau nginep di rumah kalian, aku gak akan diijinin deh"

"Masa gak diijinin sih" keluh Gita.

"Ya kan papah gue orangnya ketat banget"

"Tapi kan kita semua cewek. Pasti dibolehin lah kalau nginep"

"Ya udah nanti gue coba bilang deh"

"Kalau gitu kita nginep di rumah Ayana aja, biar gak dimarahin sama orang tuanya" ujar Gita.

"Mau di rumah gue?"

"Iya, di rumah lo aja" ujar Hana.

"Ya udah mau nginepnya?"

"Hari Sabtu aja"

"Oke, nanti gue bakal bilang ke orang tua gue tentang kalian yang bakal nginep di rumah"

Pelayan cafe datang menghampiri mereka dan ia meletakkan pesanan mereka berlima. "Ini pesanannya. Selamat menikmati!"

"Terima kasih" ucap mereka berlima.

Pelayan tersebut kembali pergi.

...****...

[Rumah]

Setelah pulang, Ayana segera mandi karena badannya banyak mengeluarkan keringat.

Skip

Sesudah mandi, ia langsung mengambil ponselnya dan ia segera menelpon pacarnya.

Tidak menunggu lama, Aldo langsung mengangkat panggilan telepon dari Ayana.

"Hallo, sayang"

"Do, kamu lagi apa?"

"Aku lagi nonton tv"

"Ganggu gak?"

"Ya enggak lah"

Tok...tok...tok

"Aldo, aku matiin dulu ya teleponnya. Soalnya ada mamah"

Ayana langsung mematikan panggilan teleponnya.

"Buka aja, mah!"

Cklek

(Pintu dibuka)

"Ada apa, mah?"

"Tadi kamu kemana?"

"Ayana tadi kumpulan, makanya Ayana nyuruh pak Joko biar gak jemput Ayana"

"Kumpulan apa?"

"Kumpulan ekskul lah, mah"

"Oh iya! nanti sore katanya Santi gak bisa ngajar les soalnya dia mau pergi ke luar kota. Jadi kamu belajar sendiri aja ya"

"Iya, mah"

"Oh iya, mah! nanti Sabtu temen-temen aku boleh nginep disini gak?"

"Hmm...coba tanya papah deh, soalnya takut papah gak boleh"

"Sama mamah aja tanyanya"

"Ya sama kamu lah, kan itu temen-temen kamu"

Ayana mengambil ponselnya.

"Jangan ditelepon sekarang!"

"Emang kenapa, mah?"

"Papah kamu lagi kerja, nanti keganggu lagi kalau kamu telepon"

"Ya udah deh, Ayana bilangnya nanti aja waktu papah udah pulang"

"Ayana, sekarang mamah mau pergi ke acara ulang tahun temen mamah. Kamu mau ikut gak?"

"Enggak"

"Ya udah kalau gitu kamu tunggu di rumah ya. Ingat jangan kemana-mana!"

"Iya, Ayana gak akan kemana-mana"

"Ya udah kalau gitu mamah berangkat ya"

"Iya"

Lalu Mamah keluar dari kamar Ayana.

Ayana pergi menuju ruang tengah. "Bibi!"

"Iya, ada apa neng?"

"Bi, buatin Ayana makanan dong"

"Eneng mau apa?"

"Hmm...nasi goreng"

"Kalau minumnya?"

"Es jeruk"

"Oh iya, bi! nanti bawa makanan sama minumannya ke kamar ya"

"Iya, neng"

"Ya udah kalau gitu bibi bikinin dulu ya"

"Iya"

Ayana kembali menuju kamarnya. Lalu ia segera menelpon pacarannya.

Tidak menunggu lama, Aldo mengangkat panggilan telepon dari Ayana.

"Hallo"

"Do, maaf ya tadi aku matiin teleponnya. Soalnya kan kamu tahu sendiri kalau aku gak dibolehin pacaran"

"Iya gak apa-apa"

"Oh iya, Do...besok setelah dari cafe kita kemana?"

"Kamu maunya kemana?"

"Hmm...aku pingin ke pantai"

"Kalau ke pantai berarti harus bawa baju ganti dong"

"Iya"

"Ya udah besok aku bawa baju ganti deh"

"Oh iya, tadi aku kesel banget" ujar Aldo.

"Kesel kenapa?"

"Masa tiba-tiba ada razia rambut"

"Rambut kamu dipotong ya?"

"Iya"

"Makanya jangan gondrong rambutnya"

"Kalau rambut aku botak, kamu bakal suka gak?"

"Ya bakal lah. Lucu tahu kalau rambut botak"

"Lucu apanya coba"

Episode 3

Malam hari

Ayana dan orang tuanya sedang menikmati makan malam.

"Pah"

Papah menoleh. "Ada apa?"

"Ayana dapat juara satu lomba olimpiade matematika"

"Bagus lah kalau gitu"

"Pah"

"Ada apa lagi?"

"Hmm...temen-temen Ayana boleh nginep disini gak, pah?"

"Emang mereka gak rumah ya? kok pake acara nginep di rumah orang lain"

"Ya punya lah, pah"

"Terus kenapa nginep disini?"

"Biar seru, kan jarang-jarang nginep bareng"

"Ya udah boleh, tapi jangan berisik"

"Beneran boleh?"

"Iya"

"Makasih, pah"

...****...

Sesudah makan malam, Ayana segera menggosok gigi dan mencuci muka.

Trining...trining

Ayana mengambil ponselnya yang berada dimeja. Lalu ia segera mengangkat panggilan video call dari teman-temannya.

"Hai guys" sapa Hana.

"Hai" sapa yang lainnya.

"Ayana, lo udah bilang ke orang tua lo belum tentang kita yang akan nginep" ujar Gita.

"Udah kok"

"Gimana? orang tua lo ngebolehin gak?" ujar Fara.

"Boleh kok. Tapi nanti kalian jangan berisik ya, soalnya papah gue gak suka kebisingan"

"Iya, kita gak akan berisik kok" ujar Gita.

"Oh iya! nanti kalau di rumah gue jangan bahas Aldo ya, soalnya sebenernya orang tua gue gak ngebolehin gue pacaran"

"Iya, kita gak akan bahas dia kok. Lagian ngapain juga bahas dia" ujar Nadia.

"Ya siapa tahu kan kalian bilang"

"Emang orang tua lo kenapa ngelarang lo pacaran?" kata Hana.

"Gak tahu. Mungkin karena mereka masih nganggap gue anak kecil, makanya gue gak dibolehin pacaran"

"Tapi aneh ya, biasanya orang pintar yang pacaran biasanya nilainya suka anjlok. Tapi kalau Ayana, malah nilainya terus-terusan bagus" heran Fara.

"Ya karena gue terus belajar, makanya nilai gue bagus"

"Guys! besok olahraga apa?" tanya Fara.

"Tadi pagi sih kelas lain olahraga basket"

"Malas banget tahu olahraga" ujar Fara.

"Malas kenapa?"

"Ya malas aja, soalnya gue gak suka mata pelajaran olahraga" ujar Fara.

"Justru lebih seru olahraga tahu daripada belajar" ujar Hana.

"Ya itu karena lo suka" ujar Fara.

"Oh iya! Anaya lo kan ikut OSIS ya" ujar Hana.

"Iya. Emang kenapa?"

"Kalau kak Juan itu punya pacar gak sih?" tanya Hana.

"Kak Juan yang ketua OSIS?" tanya Nadia.

"Iya" ujar Hana.

"Lo suka ya sama kak Juan?"

"Iya" jawab Hana.

"Kalau punya pacar atau enggaknya sih gue gak tahu, soalnya kak Juan itu misterius banget"

"Kalau misterius kayak gitu biasanya sih udah punya pacar" ujar Gita.

"Oh gitu ya, padahal gue suka banget sama kak Juan" ujar Hana.

"Jangan sedih. Siapa tahu dia belum punya pacar"

"Semoga aja ya" ujar Hana.

...****...

Keesokan paginya, Ayana dan orang tuanya menikmati sarapan pagi.

"Ayana" panggil papah.

"Iya kenapa, pah?"

"Hari ini papah yang anta kamu ke sekolah ya"

"Loh! kok tumben mau nganter Ayana ke sekolah" ujar mamah.

"Emangnya salah ya kalau papah nganter Ayana?" tanya papah.

"Gak salah, cuma aneh aja. Gak biasanya papah kayak gini" ujar mamah

"Sebenarnya papah sekalian mau ketemu kepala sekolahnya" ujar papah.

"Emang papah kenal sama kepala sekolah?"

"Kenal. Soalnya dia temannya papah" kata papah.

...****...

Sesampainya di sekolah, Ayana berjalan menuju kelasnya.

Ia melihat ada Aldo yang sedang menunggunya didepan kelas.

Ayana buru-buru menghampiri Aldo. "Aldo!!"

Aldo menoleh kearah belakang dan ia tersenyum sambil melihat Ayana yang sedang berlari kearahnya.

"Kenapa lari segala sih?" kata Aldo.

"Supaya cepat sampai"

"Ini buat kamu" ujar Aldo sambil memberikan sebuah kotak.

Ayana mengambil kotak tersebut. "Apa ini?"

"Buka aja"

Ayana membuka kotak tersebut dan ternyata isi kotak tersebut adalah coklat.

"Wah! makasih ya"

"Iya sama-sama"

"Suka gak?"

"Suka banget"

"Ya udah aku masuk kelas ya"

"Iya"

Ayana segera masuk kedalam kelasnya.

"Cie! dikasih apa tuh?" tanya Gita.

Ayana duduk dikursinya dan menaruh tasnya. "Dikasih coklat"

"So sweet banget sih kalian" ujar Hana.

Ayana hanya tersenyum.

"Lo beruntung banget sih jadi orang. Udah cantik, pintar, kaya, terus punya pacar ganteng lagi" ujar Nadia.

"Beruntung ya? hmm...mungkin"

"Kok mungkin sih? udah jelas-jelas beruntung juga" ujar Nadia.

Speaker yang berada dikelas berbunyi. "Pengumuman...pengumuman! untuk seluruh anggota OSIS diharapkan segera menuju ke aula atas"

"Guys, nanti kalau ada guru ijinin ya"

"Iya"

Ayana buru-buru pergi ke aula atas.

[Aula atas]

Pada saat berada di aula, Ayana menghampiri teman-temannya.

"Ada apa?"

"Gak tahu" ucap temannya dari kelas lain.

"Semuanya udah pada kumpul?" tanya kak Juan.

"Ada yang belum kumpul, kak"

"Ya sudah gak apa-apa, segini aja cukup kok" ujar kak Juan.

"Ada apa, kak?"

"Jadi kepala sekolah menyuruh kita untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. Dan nanti kalian tolong kasih tahu teman-teman kelas kalian untuk membawa peralatan kebersihan dari rumah" ujar kak Juan.

"Jadi besok gak akan belajar, kak?"

"Dari mata pelajaran pertama sampai istirahat, kita gak akan belajar. Tapi kalau jam pelajaran ketiga, kita akan melaksanakan pembelajaran kembali"

"Kenapa cuma dua mata pelajaran aja yang kosong?"

"Ya gak tahu. Kan itu disuruh kepala sekolah" ujar Juan.

"Ya sudah segitu aja pengumumannya. Sekarang kalian boleh ke kelas masing-masing"

Anggota OSIS segera keluar dari aula.

"Ayana!" panggil kak Juan.

Ayana menoleh kearah kak Juan. "Iya ada apa, kak?"

"Kamu anaknya om Galih ya?"

"Iya, kak"

"Kakak tahu dari mana?"

"Soalnya tadi aku lihat kamu sama om Galih waktu di parkiran"

"Maksudnya kakak tahu dari mana? kok bisa kenal papah Ayana"

"Soalnya papah kamu temennya papah aku"

"Oh gitu"

"Oh iya! selamat ya atas juaranya"

"Makasih, kak"

"Oh iya, kak! boleh tanya sesuatu gak?"

"Boleh. Mau tanya apa?"

"Kakak udah punya pacar belum?"

"Menurut kamu?"

"Hmm...gak tahu"

"Kenapa tanya kayak gitu ya?"

"Soalnya sahabat aku ada yang suka sama kakak"

"Siapa?"

"Aku gak mau ngasih tahu, soalnya ini rahasia"

"Hmm...ya udah kak. Aku ke kelas dulu ya" ucap Ayana sambil buru-buru pergi.

"Ya ampun! harusnya tadi gue gak nanya kayak gitu"

Sesampainya di kelas, ia segera masuk dan duduk dikursinya.

"Gurunya belum datang?"

"Gurunya gak masuk" jawab Gita.

Fara menoleh kebelakang. "Tadi ada pengumuman apa?"

"Oh iya, gue lupa!"

Ayana berjalan kedepan meja guru. "Guys!!!"

Spontan semua orang yang didalam kelas langsung menoleh kearah Ayana.

"Kenapa?" tanya semuanya.

"Jadi besok kalian disuruh bawa peralatan kebersihan. Soalnya besok akan dilaksanakan kegiatan bersih-bersih"

"Berarti besok gak belajar dong?" ujar Sahrul.

"Belajarnya cuma waktu mata pelajaran ketiga doang"

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!