Episode 3

Malam hari

Ayana dan orang tuanya sedang menikmati makan malam.

"Pah"

Papah menoleh. "Ada apa?"

"Ayana dapat juara satu lomba olimpiade matematika"

"Bagus lah kalau gitu"

"Pah"

"Ada apa lagi?"

"Hmm...temen-temen Ayana boleh nginep disini gak, pah?"

"Emang mereka gak rumah ya? kok pake acara nginep di rumah orang lain"

"Ya punya lah, pah"

"Terus kenapa nginep disini?"

"Biar seru, kan jarang-jarang nginep bareng"

"Ya udah boleh, tapi jangan berisik"

"Beneran boleh?"

"Iya"

"Makasih, pah"

...****...

Sesudah makan malam, Ayana segera menggosok gigi dan mencuci muka.

Trining...trining

Ayana mengambil ponselnya yang berada dimeja. Lalu ia segera mengangkat panggilan video call dari teman-temannya.

"Hai guys" sapa Hana.

"Hai" sapa yang lainnya.

"Ayana, lo udah bilang ke orang tua lo belum tentang kita yang akan nginep" ujar Gita.

"Udah kok"

"Gimana? orang tua lo ngebolehin gak?" ujar Fara.

"Boleh kok. Tapi nanti kalian jangan berisik ya, soalnya papah gue gak suka kebisingan"

"Iya, kita gak akan berisik kok" ujar Gita.

"Oh iya! nanti kalau di rumah gue jangan bahas Aldo ya, soalnya sebenernya orang tua gue gak ngebolehin gue pacaran"

"Iya, kita gak akan bahas dia kok. Lagian ngapain juga bahas dia" ujar Nadia.

"Ya siapa tahu kan kalian bilang"

"Emang orang tua lo kenapa ngelarang lo pacaran?" kata Hana.

"Gak tahu. Mungkin karena mereka masih nganggap gue anak kecil, makanya gue gak dibolehin pacaran"

"Tapi aneh ya, biasanya orang pintar yang pacaran biasanya nilainya suka anjlok. Tapi kalau Ayana, malah nilainya terus-terusan bagus" heran Fara.

"Ya karena gue terus belajar, makanya nilai gue bagus"

"Guys! besok olahraga apa?" tanya Fara.

"Tadi pagi sih kelas lain olahraga basket"

"Malas banget tahu olahraga" ujar Fara.

"Malas kenapa?"

"Ya malas aja, soalnya gue gak suka mata pelajaran olahraga" ujar Fara.

"Justru lebih seru olahraga tahu daripada belajar" ujar Hana.

"Ya itu karena lo suka" ujar Fara.

"Oh iya! Anaya lo kan ikut OSIS ya" ujar Hana.

"Iya. Emang kenapa?"

"Kalau kak Juan itu punya pacar gak sih?" tanya Hana.

"Kak Juan yang ketua OSIS?" tanya Nadia.

"Iya" ujar Hana.

"Lo suka ya sama kak Juan?"

"Iya" jawab Hana.

"Kalau punya pacar atau enggaknya sih gue gak tahu, soalnya kak Juan itu misterius banget"

"Kalau misterius kayak gitu biasanya sih udah punya pacar" ujar Gita.

"Oh gitu ya, padahal gue suka banget sama kak Juan" ujar Hana.

"Jangan sedih. Siapa tahu dia belum punya pacar"

"Semoga aja ya" ujar Hana.

...****...

Keesokan paginya, Ayana dan orang tuanya menikmati sarapan pagi.

"Ayana" panggil papah.

"Iya kenapa, pah?"

"Hari ini papah yang anta kamu ke sekolah ya"

"Loh! kok tumben mau nganter Ayana ke sekolah" ujar mamah.

"Emangnya salah ya kalau papah nganter Ayana?" tanya papah.

"Gak salah, cuma aneh aja. Gak biasanya papah kayak gini" ujar mamah

"Sebenarnya papah sekalian mau ketemu kepala sekolahnya" ujar papah.

"Emang papah kenal sama kepala sekolah?"

"Kenal. Soalnya dia temannya papah" kata papah.

...****...

Sesampainya di sekolah, Ayana berjalan menuju kelasnya.

Ia melihat ada Aldo yang sedang menunggunya didepan kelas.

Ayana buru-buru menghampiri Aldo. "Aldo!!"

Aldo menoleh kearah belakang dan ia tersenyum sambil melihat Ayana yang sedang berlari kearahnya.

"Kenapa lari segala sih?" kata Aldo.

"Supaya cepat sampai"

"Ini buat kamu" ujar Aldo sambil memberikan sebuah kotak.

Ayana mengambil kotak tersebut. "Apa ini?"

"Buka aja"

Ayana membuka kotak tersebut dan ternyata isi kotak tersebut adalah coklat.

"Wah! makasih ya"

"Iya sama-sama"

"Suka gak?"

"Suka banget"

"Ya udah aku masuk kelas ya"

"Iya"

Ayana segera masuk kedalam kelasnya.

"Cie! dikasih apa tuh?" tanya Gita.

Ayana duduk dikursinya dan menaruh tasnya. "Dikasih coklat"

"So sweet banget sih kalian" ujar Hana.

Ayana hanya tersenyum.

"Lo beruntung banget sih jadi orang. Udah cantik, pintar, kaya, terus punya pacar ganteng lagi" ujar Nadia.

"Beruntung ya? hmm...mungkin"

"Kok mungkin sih? udah jelas-jelas beruntung juga" ujar Nadia.

Speaker yang berada dikelas berbunyi. "Pengumuman...pengumuman! untuk seluruh anggota OSIS diharapkan segera menuju ke aula atas"

"Guys, nanti kalau ada guru ijinin ya"

"Iya"

Ayana buru-buru pergi ke aula atas.

[Aula atas]

Pada saat berada di aula, Ayana menghampiri teman-temannya.

"Ada apa?"

"Gak tahu" ucap temannya dari kelas lain.

"Semuanya udah pada kumpul?" tanya kak Juan.

"Ada yang belum kumpul, kak"

"Ya sudah gak apa-apa, segini aja cukup kok" ujar kak Juan.

"Ada apa, kak?"

"Jadi kepala sekolah menyuruh kita untuk melakukan kegiatan bersih-bersih. Dan nanti kalian tolong kasih tahu teman-teman kelas kalian untuk membawa peralatan kebersihan dari rumah" ujar kak Juan.

"Jadi besok gak akan belajar, kak?"

"Dari mata pelajaran pertama sampai istirahat, kita gak akan belajar. Tapi kalau jam pelajaran ketiga, kita akan melaksanakan pembelajaran kembali"

"Kenapa cuma dua mata pelajaran aja yang kosong?"

"Ya gak tahu. Kan itu disuruh kepala sekolah" ujar Juan.

"Ya sudah segitu aja pengumumannya. Sekarang kalian boleh ke kelas masing-masing"

Anggota OSIS segera keluar dari aula.

"Ayana!" panggil kak Juan.

Ayana menoleh kearah kak Juan. "Iya ada apa, kak?"

"Kamu anaknya om Galih ya?"

"Iya, kak"

"Kakak tahu dari mana?"

"Soalnya tadi aku lihat kamu sama om Galih waktu di parkiran"

"Maksudnya kakak tahu dari mana? kok bisa kenal papah Ayana"

"Soalnya papah kamu temennya papah aku"

"Oh gitu"

"Oh iya! selamat ya atas juaranya"

"Makasih, kak"

"Oh iya, kak! boleh tanya sesuatu gak?"

"Boleh. Mau tanya apa?"

"Kakak udah punya pacar belum?"

"Menurut kamu?"

"Hmm...gak tahu"

"Kenapa tanya kayak gitu ya?"

"Soalnya sahabat aku ada yang suka sama kakak"

"Siapa?"

"Aku gak mau ngasih tahu, soalnya ini rahasia"

"Hmm...ya udah kak. Aku ke kelas dulu ya" ucap Ayana sambil buru-buru pergi.

"Ya ampun! harusnya tadi gue gak nanya kayak gitu"

Sesampainya di kelas, ia segera masuk dan duduk dikursinya.

"Gurunya belum datang?"

"Gurunya gak masuk" jawab Gita.

Fara menoleh kebelakang. "Tadi ada pengumuman apa?"

"Oh iya, gue lupa!"

Ayana berjalan kedepan meja guru. "Guys!!!"

Spontan semua orang yang didalam kelas langsung menoleh kearah Ayana.

"Kenapa?" tanya semuanya.

"Jadi besok kalian disuruh bawa peralatan kebersihan. Soalnya besok akan dilaksanakan kegiatan bersih-bersih"

"Berarti besok gak belajar dong?" ujar Sahrul.

"Belajarnya cuma waktu mata pelajaran ketiga doang"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!