Sekarang Ayana dan Aldo sampai di pantai dan mereka duduk dipinggir pantai sambil berfoto-foto.
"Nanti fotonya kirimin ke Whats*pp aku ya"
"Iya"
"Tumben ya jam segini gak panas"
"Iya bener"
Ayana menatap pacarnya. "Aldo"
"Kenapa sayang?"
"Aku haus"
Aldo menatap datar kearah Ayana. "Kan tadi aku udah nyuruh ke minimarket, tapi katanya kamu gak mau"
"Kan tadi emang gak haus, tapi sekarang aku haus"
"Ya udah kalau gitu aku beli minuman dulu ya"
"Aku ikut"
"Udah tunggu disini aja"
"Jangan lama-lama ya"
"Iya" ucap Aldo sambil pergi.
Trining...trining
Ayana mengangkat panggilan telepon dari supirnya.
"Hallo, pak"
"Neng, ada dimana?"
"Aku lagi kerja kelompok, pak"
"Nanti pulangnya mau saya jemput gak?"
"Gak usah. Soalnya nanti Ayana pulangnya dianter temen"
"Oh iya, pak! mamah udah pulang belum?"
"Belum, neng"
"Oh ya udah kalau gitu Ayana tutup dulu ya teleponnya, soalnya Ayana lagi belajar"
"Iya, neng"
Ayana mematikan panggilan teleponnya.
Beberapa menit kemudian...
Aldo menghampiri Ayana yang sedang melamun.
"Maaf ya lama" ujar Aldo sambil duduk disebelah Ayana.
"Gak lama kok"
"Oh iya ini makanan sama minumannya" ujar Aldo sambil menaruh kantong plastik diatas pasir.
"Makasih"
"Iya sama-sama"
Ayana membuka kantong plastik. "Wah! kamu beli eskrim?"
"Iya"
"Buat aku ya eskrimnya"
"Ya itu emang buat kamu"
Ayana memakan eskrim tersebut.
Aldo tersenyum saat melihat eskrim dibibir Ayana. "Makannya yang bener"
"Ini udah bener kok"
"Itu belepotan"
"Sini...sini" ucap Aldo sambil mengelap eskrim dibibir Ayana dengan jarinya.
Lalu Aldo memakan eskrim yang berada di jarinya.
"Ih itu bekas aku"
"Emang kalau bekas kamu kenapa?"
"Kamu gak jijik?"
"Ya enggak lah"
Ayana tersenyum jahil dan ia dengan sengaja menempelkan eskrim di bibirnya.
"Kamu pasti sengaja ya"
"Apanya yang sengaja?" Ayana pura-pura tidak tahu.
"Kamu sengaja nempelin eskrim dibibir kamu kan?"
"Emang bibir aku belepotan lagi?"
"Udah jangan pura-pura gak tahu"
"Yah! ketahuan deh" batin Ayana.
"Sini" ujar Aldo sambil mendekatkan wajahnya.
Chup
Ayana membulatkan matanya karena ia baru pertama kali di cium oleh cowok.
Lalu Aldo tersenyum saat melihat pipi Ayana yang merona.
Ayana mengambil air mineral dan ia langsung meminum air tersebut.
Suasana menjadi canggung karena kejadian tadi.
"Kamu marah ya?" tanya Aldo tiba-tiba.
"Enggak kok"
"Aku cuma kaget aja tiba-tiba kamu kayak gitu"
"Maaf ya" ujar Aldo.
"Iya gak apa-apa"
"Do, kayaknya sebentar lagi mamah aku pulang deh"
"Jadi kamu mau pulang sekarang?"
"Iya"
"Ya udah ayo"
Aldo segera mengantar Ayana pulang.
...****...
[Rumah]
"Ayana pulang!"
"Kamu dari mana?" tanya mamah.
"Ayana habis kerja kelompok, mah"
"Kerja kelompok dimana?"
"Di rumah Gita"
"Ya udah kalau gitu Ayana ke kamar dulu ya, mah"
"Tunggu!"
"Ada apa, mah?"
"Kamu kenapa gak pakai seragam?"
"Hmm...soalnya gerah, mah. Makanya Ayana ganti pakaian"
"Jadi kamu sengaja bawa baju ganti dari rumah?"
"Iya, mah. Soalnya kan Ayana dan Gita udah janjian buat bawa pakaian ganti"
"Oh gitu"
"Ya udah kalau gitu Ayana ke kamar ya"
"Iya"
Ayana segera pergi menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Ayana berganti pakaian lagi sebab baju yang tadi ketumpahan air saat ia sedang minum.
Tok...tok...tok
"Buka aja, mah"
Cklek
"Eh! bibi. Kirain mamah yang ketuk pintu"
"Neng, ini bibi buatin kue"
"Makasih, bi"
"Kuenya bibi taruh dimeja ya"
"Iya, bi"
Bibi kembali keluar dan ia tidak lupa menutup pintu kamar Ayana.
Ayana mengambil kue tersebut.
Sebenarnya ia sudah kenyang sebab tadi telah memakan kue dan cemilan, tetapi ia juga merasa kasihan karena pasti bibi membuatkan kue itu dengan susah payah. Dan akhirnya Ayana dengan terpaksa memakan kue tersebut.
Ketika memakan kue, ia membayangkan kejadian saat di pantai.
"Ayana! kenapa mikirin kejadian itu mulu sih" ujarnya.
Tidak lama, ia tersenyum. "Bisa-bisa stres gue karena mikirin kejadian tadi"
Ayana mengambil ponselnya dan ia menelpon Gita.
Tidak menunggu lama, Gita mengangkat panggilan telepon dari Ayana.
"Ada apa?"
"Git, kayaknya gue mulai stres deh"
"Stres karena belajar?"
"Bukan!"
"Terus stres karena apa?"
"Git, lo pernah dicium pacar lo gak?" tanya Ayana pelan.
"Lo dicium Aldo ya?"
"Enggak kok"
"Hayo ngaku"
"Enggak"
"Terus kenapa nanya kayak gitu?"
"Ya karena gue pingin tahu aja"
"Jadi gimana? lo pernah dicium gak?"
"Pernah"
"Cium dibibir?"
"Di pipi"
"Kalau dibibir pernah gak?"
"Enggak"
"Lo dicium dibibir ya?"
"Enggak kok. Gue dicium di pipi" bohong Ayana.
"Ya udah kalau gitu gue tutup ya teleponnya"
"Lo telepon gue cuma buat nanya itu?"
"Iya"
"Yaelah! gue kira ada sesuatu yang penting"
"Enggak kok"
"Ya udah gue tutup ya teleponnya"
"Iya"
Ayana mematikan panggilan teleponnya.
Ting
(Pesan masuk)
Ayana segera membaca pesan dari Aldo.
Aldo :
Maafin soal kejadian yang tadi ya
Lalu ia segera membalas pesan tersebut.
^^^Ayana :^^^
^^^Iya gak apa-apa^^^
Aldo :
Coklat dari aku udah dimakan belum?
^^^Ayana :^^^
^^^Belum^^^
Aldo :
Kenapa belum dimakan?
^^^Ayana :^^^
^^^Soalnya udah kenyang ^^^
^^^Ayana :^^^
^^^Oh iya! besok jangan lupa bawa alat kebersihan ya^^^
^^^soalnya kalau gak bawa, nanti kamu bakal dihukum^^^
Aldo :
Aku bakal sengaja lupa kayaknya
^^^Ayana :^^^
^^^Kok gitu?^^^
Aldo :
Soalnya biar dihukum sama kakak OSIS
^^^Ayana :^^^
^^^Nanti dimarahin kak Juan loh^^^
Aldo :
Boleh request gak?
^^^Ayana :^^^
^^^Request apa?^^^
Aldo :
Aku pingin dihukumnya sama kamu
^^^Ayana :^^^
^^^Dihukum cambuk mau?^^^
Aldo :
Kalau kamu yang ngehukumnya gak apa-apa kok
^^^Ayana :^^^
^^^Beneran ya^^^
Aldo :
Kalau beneran, nanti aku mati dong
^^^Ayana :^^^
^^^Emang kalau dihukum cambuk bakal mati?^^^
Aldo :
Ya gak tahu juga sih
Aldo :
Btw, kamu ngapain sih jadi OSIS?
^^^Ayana :^^^
^^^Emang gak boleh ya kalau aku jadi OSIS?^^^
Aldo :
Boleh sih, cuma aku takut aja kalau kamu kecapean.
Soalnya kan OSIS kayaknya sibuk banget
^^^Ayana :^^^
^^^Emang iya sih, tapi aku seneng-seneng aja kok ngejalaninnya^^^
^^^Ayana :^^^
^^^Do, kemarin temen kamu marah ke aku^^^
Aldo :
Temen aku yang mana?
^^^Ayana :^^^
^^^Sahrul yang di kelas aku^^^
Aldo :
Emang kenapa? kok Sahrul bisa marah ke kamu
^^^Ayana :^^^
^^^Soalnya waktu ada razia, pak Wahyu nyuruh aku buat bantuin dia motong rambut anak cowok. Terus Sahrul marah karena aku motongnya terlalu banyak^^^
Aldo :
Kirain kenapa, eh tahunya gara-gara masalah razia
^^^Ayana :^^^
^^^Kamu juga kemarin marah ya waktu dipotong rambutnya?^^^
Aldo :
Iya
^^^Ayana :^^^
^^^Kalau aku yang motong rambut kamu, kamu bakal marah gak?^^^
Aldo :
Kalau kamu yang motong sih, aku gak akan marah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments