Cerita Cinta Mafia

Cerita Cinta Mafia

1. Tentang Sally

"Hari ini aku yakin Mike akan menyukai hadiah ini."

Hari ini merupakan hari jadi mereka yang ketiga.

"Dia tidak menyukai hadiah terakhir yang aku berikan karena harganya murah. Tapi yang ini, aku membelinya dengan uang hasil kerjaku selama satu bulan."

Sally jatuh cinta pada Mike sejak pertama kali ia datang ke kota baru ini. Sally sebenarnya datang ke kota ini untuk urusan bisnis tapi malah jatuh cinta hingga melupakan urusan pekerjaannya bahkan tidak menghubungi kedua orang tuanya, dan hal itulah yang ia sesali hingga saat ini.

'Aku masih ingat saat pertama kali kita bertemu...'

3 tahun yang lalu, saat itu musim kemarau, dan angin bertiup sangat kencang. Sally baru keluar dari bandara dan tak sengaja bertemu dengan Mike. Mike dengan tulus membantu membawakan barang-barang Sally dan bahkan menunjukkan seisi kota ini pada Sally.

'Hari ini adalah hari jadi hubungan kita yang ketiga tahun. Aku tak sabar untuk bertemu denganmu.'

"Tapi, kenapa dia tidak menghubungiku sejak minggu lalu?" Sally bertanya pada dirinya sendiri. "Mungkin dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya."

Sally tiba di kantor Mike dan ia berhenti berjalan karena melihat Mike. Ia berdiri di sudut ruangan dan bersiap memberikan kejutan pada Mike. Sally bersiap berjalan, namun ia begitu terkejut saat melihat seorang wanita menghampiri Mike dan langsung memeluknya dengan mesra.

'Apa Mike sedang mengerjai ku? Ah benar, semua ini pasti hanya prank. Mike tidak mungkin menyakitiku.'

Sally berusaha menenangkan pikirannya sendiri.

Ketika Sally semakin berjalan mendekat ke arah Mike, Mike malah mencium wanita itu. Sally sontak langsung bersembunyi di balik dinding dan tampak terkejut. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sally berharap semuanya yang dilihatnya hanyalah mimpi, tapi kenyatanya tidak.

"Bagaimana jika wanita miskin itu mengetahui bahwa kau berselingkuh?" Wanita itu, bernama Talia, seorang model.

Mike tersenyum picik dan berkata, "wanita tidak berguna itu bukan apa-apa selain wanita miskin."

Setelah mendengar ucapan Mike itu, Sally tak dapat menahan air matanya lagi, ia lalu pergi dari kantor Mike.

Sally begitu kecewa. Ia melihat hadiah yang dibawakannya untuk Mike.

"Ku pikir kau menyukaiku dan bukan uang...."

Sally membuang hadiah itu ke tong sampah.

Sally kembali ke apartemen nya. Karena hadiah yang dibelikannya untuk Mike, dia tak bisa membayar sewa apartemen. Dan hari ini merupakan hari terburuk Sally, pemilik gedung apartemen datang untuk meminta uang tagihan kepadanya. Sally meminta maaf pada pemilik gedung apartemen dan meminta waktu. Pemilik gedung menjadi marah dan memaki Sally dengan kasar hingga terdengar oleh para penghuni apartemen yang lain. Sally meminta maaf pada semua penghuni apartemen karena sudah mengganggu.

"Jika kau tidak bisa membayar sewa, keluar dari apartemen ku. Kau pikir bisa tinggal disini dengan gratis." Ucap pemilik gedung.

Sally masuk ke dalam kamarnya dan mengambil ponsel miliknya yang asli bukan ponsel biasa yang digunakannya sehari-hari saat hidup sebagai wanita miskin.

"Semua gedung apartemen ini milikku sekarang." Ucap Sally dengan ekspresi dingin lalu membanting pintu kamarnya tepat di hadapan pemilik gedung.

Sally telah membeli seluruh gedung apartemen tempatnya tinggal saat ini, bukan hanya gedung apartemen ini. Tapi seluruh gedung yang ada di area itu hanya melalui transaksi di telepon miliknya.

Pemilik gedung terlihat semakin marah.

"Hei kau wanita miskin. Aku sedang tidak ingin bercanda." Teriaknya.

Sally tak menghiraukan teriakan pria itu. Ia memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Ponselnya yang lain terdengar berdering, sebuah panggilan masuk dari Mike. Awalnya Sally tak mau menghiraukannya, namun ia kemudian tetap menerima panggilan itu.

"Sayang, kau tidak datang untuk menemui ku hari ini. Kau tahu? Aku jadi patah hati. Apa kau lupa hari apa hari ini?" Ucap Mike di telepon.

'Patah hati matamu, dasar bajingan.' ucap Sally dalam hati.

Sally tertawa kecil lalu berkata, "ayo bertemu besok."

Setelah mengatakan hal itu,Sally langsung memutus sambungan telepon.

Sementara itu di apartemen Mike....

"Hhmmmpphh.... sejak kapan wanita miskin itu menjadi begitu arogan?" Ucap Mike.

"Ayolah sayang, tinggalkan wanita sialan itu. Dia tak pantas untukmu." Ucap Talia seraya membuka pakaiannya dihadapan Mike.

"Kau benar sayang." Mike langsung mendorong wanita itu ke atas tempat tidur miliknya.

Di tempat Sally....

Sally tengah mengeringkan rambutnya saat ia mendapat telepon dari sang Papa, Tuan Flynn. Sally akhirnya mau menjawab panggilan itu.

"Halo." Ucap Sally dengan suara yang tenang berusaha menutupi kesedihannya.

"Akhirnya, dasar kau puteri yang tak tahu bersyukur. Apa kau tak perduli dengan Papa mu ini yang begitu khawatir karena tak pernah mendapat kabar darimu? Kenapa tak pernah mau menjawab telepon dari Papa? Kenapa tak pernah mau mengabari Papa? Kau bahkan hidup sebagai orang lain." Ucap Papa Sally penuh nada khawatir.

Sally mulai terisak. Tuan Flynn mendengar dengan jelas bahwa puteri kesayangannya tengah menangis.

"Ada apa sayang? Apa kau marah pada Papa? Papa akan mengirimkan helikopter sekarang juga untuk menjemputmu. Papa dan Mama sangat merindukanmu." Ucap Tuan Flynn.

"Aku rindu Papa dan Mama." Isak Sally. "Aku akan kembali ke rumah setelah urusan bisnis disini selesai. Aku akan membuat orang-orang itu menyesal karena telah menghinaku." Lanjut Sally seraya mengusap air matanya.

"Apakah terjadi sesuatu kepada puteri ku?" Tanya Mama Sally, Nyonya Maria setelah Tuan Flynn menggunakan speaker saat mengobrol dengan Sally.

"Gak ada apa-apa Ma. Jaga diri Mama dan juga Papa baik-baik." Ucap Sally lalu mematikan sambungan telepon.

Sally kemudian membuka laptopnya dan mulai menginvestigasi beberapa perusahaan yang selama ini diincarnya. Hingga akhirnya ia tertidur.

>>>>>>>>>>>>>

Keesokan harinya, Mike berdiri di depan pintu kamar Sally. Tapi Sally sudah pergi sejak pagi sekali. Bahkan jika cinta yang dimiliki Mike adalah palsu, namun cinta Sally padanya begitu murni. Sally bahkan bersedia mengorbankan semuanya untuk Mike.

Helikopter yang dikirim Tuan Flynn sudah tiba sejak tadi. Semua pengawal dan pilot menyambut kedatangan Sally. Mereka semua membungkuk saat Sally berjalan dihadapan mereka.

"Nona, helikopter siap untuk take off." Ucap asisten pribadi Sally, Theo.

Theo bukan hanya sebagai asisten Sally, namun ia juga adalah bodyguard Sally.

"Maafkan aku Theo, untuk tiga tahun ini." Ucap Sally seraya mengenakan kacamata hitamnya.

Sally duduk di dalam helikopter.

"Anda pasti begitu menderita selama ini Nona." Balas Theo.

Sally tersenyum dingin.

"Tiga tahun belakang ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah aku lupakan." Ucap Sally.

'Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Kenapa Nona menjadi begitu dingin, dulu dia tak seperti ini. Dia wanita yang penuh semangat dan selalu ceria, yang selalu tersenyum dan tertawa.' ucap Theo dalam hati setelah mendengar ucapan Sally.

Sally mendapat panggilan telepon dari Mike di ponselnya yang lain. Sally lalu membuang ponsel itu dari atas helikopter.

"Ini bukan waktunya untuk membalas mu dan membuatmu menyesal. Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba. Cinta pun bisa berubah menjadi benci." Ucap Sally menyeringai lalu memejamkan matanya.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!