RAHASIA SUAMIKU
Dengan memakai gaun malam yang transparan rambut Terurai dengan rapi, tidak lupa memakai parfum pemberian ibu mertuaku ku tunggu mas Aska di ranjang mewah nan besar ini.
Sambil menunggu dengan pose yang menarik seperti yang telah ku baca di buku kamasutra.
Kini mas Aska sudah berada di kamar ini, seraya memperhatikan pose tidur ku di ranjang sembari menatap Nya, kemeja putih dengan model ngepas tanpa pakai Koas dalam yang dikenakan nya membentuk tubuh yang atletis dan wajah tampan nya membuat nya begitu sempurna.
Perlahan mas Aska mendekati ku, di raba nya wajahku dengan jari tangan nya, perlahan mas Aska duduk di pinggir ranjang, ku buka kancing kemeja putih nya, sementara tangan nya mas Aska yang besar itu masih mengelus rambut panjang ku yang Terurai.
Dua kancing kemeja kini sudah lepas, ku raba dada bidang itu, jantung ku berdebar tak menentu, ku buka lagi kancing selanjutnya hingga kini dada bidangnya terlihat jelas di depan wajah ku, ku raba dan kucium dada bidang itu.
Wangi tubuh mas Aska khas pria perkasa, dada bidang dan perut sixpack sungguh menggoda ku.
Ku cumbui perut sixpack itu dan perlahan menuju dadanya yang bidang ku lanjutkan kebagian leher dan terakhir wajah kami saling bertemu, ku tatap wajah teduh nan tampan mas Aska, dan gairah pun bersemangat.
plak........
Tamparan tangan besar itu mendarat di pipi ku dan tangan yang mengelus rambut kini menjadi kasar, tangan besar itu menjambak rambutku yang Terurai.
" apa yang kamu lakukan mas Aska?"
" eh wanita murahan dengan pose seperti ini kamu kira saya tergoda dengan mu?"
"mas....
ini Aqila mas ...... istri mu mas...!"
Tapi tatapan mas Aska semakin melotot dan kini tangan nya menampar pipi ku lagi, dan tangan nya kini menjambak rambut ku semakin kuat.
"dengar ya perempuan, saya tidak tertarik dengan jenis mu?"
"maksud mu apa mas Aska? mas sakit, lepas rambut ku mas?"
Akhirnya rambut ku di lepaskan nya dengan kasar sambil mendorong ku ke arah ranjang, rambutku menjadi berantakan ku tatap wajah mas Aska masih terlihat marah dan tatapan nya terlihat jijik melihat ku.
"Kamu pura-pura ngak tau atau memang bodoh?"
"Sungguh mas......
Aqila ngak ngak ngerti!"
"Saya gay dan perkawinan ini hanya lah topeng ku."
"mas Aska.......
jadi mas Aska menipu ku?"
"siapa yang menipu mu, orang tua telah menerima uang 13 milyar sebagai mahar, dan orang tua mu juga memperoleh rumah mewah Asal kamu mau jadi istri ku."
"Mas.... saya mintak cerai, saya ngak Sudi punya suami yang menjijikkan seperti mu."
Amarah ku memuncak, darah ku mendidih mendengar pengakuan nya, dan mas Aska menarik ku dengan paksa dari ranjang.
" Wanita murahan..... ngak segampang itu cerai dengan ku, orang tua mu telah menandatangani perjanjian dengan ku."
" persetan dengan perjanjian itu, dan asal kamu tau mas, saya bukan wanita murahan seperti yang mas ucapkan, saya disini berpakaian seperti ini, karna kamu mas sudah sah jadi suami ku."
" saya tidak perduli sekarang kamu keluar dari kamar ini, kamar mu di sebelah."
Tangan besar mas Aska yang besar menarik tangan ku dengan kasar dan mendorong ku keluar kamar.
Pintu kamar di tutup dengan cara di banting, sementara saya masih terduduk di depan pintu kamar ini.
Masih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh mas Aska, pintu kamar terbuka lagi dan mas Aska melempar kan kertas yang sudah ter jilid rapi.
Dengan sempoyongan ku pungut kertas ber jilid itu, dan ku langkahkan kaki ku ini ke kamar sebelahnya.
Duduk di pinggir ranjang ku buka kertas itu, ternyata adalah perjanjian antara keluarga ku dengan mas Aksa dan juga keluarga nya.
Orang tua ku telah menerima mahar 13 milyar dan satu unit rumah mewah, mobil sport keluaran terbaru dan uang bulanan sebesar 30 juta Rupiah setiap bulan akan di transfer ke rekening mama.
Saya sebagai istri mas Aska di jamin akan hidup berkelimpahan harta, percobaan dua tahun untuk mengubah mas Aska sebagai mana lelaki pada umum nya, dan jika tidak ada perubahan maka bayi tabung akan menjadi pilihan terakhir demi meneruskan keturunan crazy rich ini.
Kaki dan tangan ku gemetaran membaca surat perjanjian ini, dada ku sesak, air mata ku mengalir dan lidah ku ini rasanya kelu.
Dari kamar ini ku dengar suara langkah kaki di tangga, ku coba berdiri dan melangkah ke arah pintu, ku lihat laki-laki muda naik menuju kamar mas Aska, laki-laki yang tampan dan bertubuh layak nya seorang laki-laki.
Mas Aska, merangkul nya masuk ke dalam kamar nya, ku tatap kedua laki-laki itu. dengan tatapan sinis dan mas Aska langsung menutup pintu kamarnya.
Dengan perasaan yang campur aduk dan tidak menentu, ku tutup pintu kamar ini, tak berselang lama suara ******* dan jeritan yang samar-samar ku dengar dari kamar mas Aska, ku tutup kedua kupingku.
Kuping masih ku tutup, ku tumpahkan semua air mata ini, perasaan yang tidak bisa ku definisikan membuat ku tidak karuan, suara yang menjijikkan itu masih terdengar.
Malam pertama ini seharusnya Antara aku dengan mas Aska, tapi suamiku malah beradu kasih dengan laki-laki lain.
Malam kehancuran membuat frustasi, berada diantara kebimbangan yang membuat hatiku ini menjerit.
Kepada siapa ku adukan akan nasibku, orang tua ku sudah menjual ku demi harta. malam pertama yang seharusnya menjadi malam bahagia ternyata menjadi bumerang bagi ku.
Masih Terlarut dalam suasana pedih ku, pernikahan yang ku harapkan membawa kebahagiaan tapi ini yang ku dapatkan adalah kepedihan, suamiku beradu kasih dengan laki-laki lain tepat di malam pertama kami, sakit Teramat sakit.
Pikirkan melayang hatiku tidak karuan, sekitar ku lihat seolah bergerak dan goyang pandangan mata ku kabur dan lama-kelamaan menjadi gelap.
*
Tubuh ini rasanya lemas dan kepala ku berat, ku buka perlahan-lahan kedua mataku, dengan samar-samar ku lihat Mbak Lisa duduk di pinggir ranjang.
"Nyonya......nyonya.... nyonya"
Mbak Lisa menatap ku dengan rasa kekwatiran, dan ku coba untuk bangkit, mbak Lisa membantu untuk menyandarkan tubuh ku di ranjang.
"nyonya....
minum susu hangat dulu ya"
"air minum aja mbak"
Mbak Lisa Menganti susu dengan air minum biasa, sulit rasanya menelan air minum ini, pipiku terasa hangat karena air mata, dan mbak Lisa menyeka air mata ku.
Tidak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata, dan air mata ini sebagai pengantar rasa ku, mbak Lisa terlihat menahan tangis nya karena melihat ku sedemikian rupa.
"nyonya......
tadi pagi pakaian nyonya sudah ku ganti, dan mbak bersyukur demam nyonya sudah turun.
nyonya makan ya, dikit aja biar bisa minum obat."
Kini pakaian sudah berganti ku lihat Mbak Lisa membujukku untuk makan sembari menyodorkan suapan makanan itu.
" mbak Lisa tolong tinggalkan Aku sendiri."
"tapi nyonya"
"mbak tinggalkan saya sendiri."
"nyonya ini Makanannya di makan ya, dan obat sudah ku siapkan juga."
Mbak Lisa meninggal kan ku dikamar ini, dalam keadaan termenung dengan air mata yang tiada berhenti mengalir. Sulit untuk mengungkapkan nya tapi sesak di dada.
Kulangkah kaki ini menuju kamar mandi, ku isi bathtub itu dengan air sampai penuh, dengan masih berpakaian ku rendam tubuh ku yang penuh dengan pikiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Hawa zaza
aku mampir Thor, jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak 🙏🤩
2022-10-09
2
Nuranita
I start to read your novel cos you have different theme from another novel....gay is still become big issue until now.....well I think become gay is option for some people....but I really curiousty do aska will become "a right" man or still choose become gay man....thank you to let me now about your novel....fighting for you author....👌🏽👌🏽👌🏽👌🏽👌🏽👌🏽👌🏽👌🏽
2022-10-03
2
Muhamad Purnama
Hi.. Thor
2022-08-17
1