Tidak ada gunanya berlarut dalam kesedihan yang akan membuat ku terpuruk dan frustasi, jika ku biarkan terus berlarut, cita-cita ku sebagai dokter mungkin tidak akan terwujud.
Sebagai calon dokter, masa Koas dengan stase radiologi tahap terakhir bagi masa Koas sebelum tahap Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh IDI (ikatan Dokter Indonesia), untuk memperoleh gelar dokter muda.
Cita-cita ku menjadi dokter tidak akan gagal karna masalah pernikahan ini, cita-cita dan keinginan ku menjadi dokter spesialis anak harus tercapai.
Setidak nya itu adalah penguat ku saat ini, memohon cuti karna menikah membuat Koas tahap stase radiologi berhenti sejenak, ku coba untuk bangkit kembali untuk meraih cita-cita ku.
Masa cuti ku karena Pernikahan, masih ada tiga hari lagi dan akan ku gunakan dengan sebaik mungkin.
Setelah rapi dan wangi seperti sedia kala saat menjalani masa Koas di rumah sakit pemerintah, ku siapkan langkah ku untuk bangkit lagi.
Kuambil Surat Perjanjian itu dan akan ku datangi notaris yang mengeluarkan perjanjian ini.
Perjalanan 30 menit menggunakan mobil mewah dari mas Aska lengkap dengan supir nya menuju kantor notaris pembuatan perjanjian itu.
Kini saya sudah berada di ruang tunggu kantor notaris, setelah tamu notaris keluar ruangan, saya dipersilahkan masuk menghadap notaris oleh pegawai.
"Selamat pagi Bu Notaris..."
"selamat pagi juga Bu."
"Ibu mama nya Karina ya?"
"iya..... kamu namanya Aqila kan?"
"benar Bu."
"maaf ya Aqila ibu ngak bisa hadir saat resepsi pernikahan mu."
"ngak apa-apa Bu, Karina dah ngomong kok alasan ibu tidak bisa hadir."
"Aqila .....
kedatangan mu kemari pasti ingin bertanya tentang perjanjian yang kamu pegang itu kan?"
"ya benar bu, Bu...... kenapa ibu membuat perjanjian ini?"
Dengan menghela napas berat Bu Rina notaris sekaligus mama nya sahabat ku yaitu Karina memandang ku dengan raut wajah teduh.
"Aqila.....
ibu adalah notaris rekanan perusahaan Aska, segala sesuatu berkenaan akan keperluan notaris Aska selalu menemui ibu.
ketahuilah Aqila notaris hanya mencatat perjanjian atau apapun itu atas persetujuan oleh pihak-pihak yang menghadap. dan kemudian mendaftar kan nya ke kementerian.
isi dari perjanjian yang di tuangkan oleh para pihak adalah tanjung jawab nya penuh.
jika pun di kemudian hari bermasalah notaris hanya sebagai saksi atas persetujuan dari dewan kehormatan ikatan notaris.
Aqila paham kan maksud ibu?"
"paham Bu.
Bu...... apakah perjanjian ini bisa dibatalkan?
"Bisa Aqila, tapi harus dibatalkan oleh pihak-pihak yang yang tertera di perjanjian itu."
Aqila....
ibu tau isi perjanjian itu merugikan mu secara sepihak."
"Bu.... apa yang harus kulakukan?"
"Menurut hukum perdata dan pidana, kamu sudah dikategorikan dewasa tanpa perlu persetujuan oleh wali, jika kamu merasa dirugikan oleh perjanjian itu, Aqila bisa menggugat nya di pengadilan."
"Bu.....
jika seandainya saya menggugat perjanjian ini, apa dampaknya Bu?"
"Ibu kira tidak perlu dijelaskan Aqila, semua sudah tercantum di perjanjian itu."
Aqila ini kartu nama rekan ibu, pengacara hebat yang mungkin bisa membantu mu."
"Terimakasih kasih Bu, Aqila pamit ya Bu."
Ku tinggalkan Kantor notaris itu dan menuju parkiran dengan sikap pak Dahlan supir pribadi untuk ku membuka kan pintu mobil Untuk ku.
Pikirkan ku melayang tidak jelas arah, kebimbangan yang ku alami membuat tidak bisa berpikir jernih.
"Nyonya tujuan kita kemana lagi Nyonya?"
nyonya....
"maaf pak Dahlan tadi saya ngak dengar."
"nyonya mau ku antar kemana?"
"ke taman terdekat aja pak yang ada cafe nya."
"siap nyonya."
Sebenarnya panggilan nyonya agak mengganjal di telinga ku, tapi hati ku yang kalut ini membuat ku tidak bisa berpikir jernih.
Taman kota terdekat adalah tujuan, setelah parkir, ku langkahkan kaki ku ini ke cafe yang ada pojok taman. ku pesan minuman dan makanan untuk pak Dahlan dan untuk ku, akan tetapi pak Dahlan memilih tempat duduk yang terpisah dari ku.
Pikirkan masih kalut dan buntu akan penjelasan Bu Rina notaris pembuat perjanjian itu. semakin ku berpikir semakin runyam ku rasakan.
Setelah ber jam-jam duduk di cafe ini tetapi pikiran ku masih saja buntu, ku putuskan untuk pulang ke rumah. setelah membayar makanan dan minuman yang ku pesan, saya dan pak Dahlan naik ke mobil untuk menuju ke arah rumah.
**
Sesampai di rumah ku rendam tubuh ini di bathtub, ku tutup mata ini menggunakan potongan timun.
Ku buka mataku karena mendengar suara mbak Lisa yang sudah berdiri dekat bathtub sambil memanggil ku dengan sebutan nyonya.
"mbak Lisa, kenapa?"
"maaf nyonya saya sudah lancang masuk, setelah nyonya tiba di rumah mbak lihat, nyonya masih murung, sudah satu jam lebih mbak menunggu nyonya di ruang makan.
Karena kwatir makanya mbak beranikan diri masuk dan kebetulan juga pintu kamar nyonya tidak di kunci."
"Saya ngak apa kok Mbak, oh ya sekarang dah jam berapa mbak?"
"Sudah jam 7 malam nyonya.
nyonya keluar ya dari bathtub itu, mbak kwatir..
"iya mbak Lisa, ini saya keluar sekarang."
Mbak Lisa langsung mengambil handuk yang tergantung, masih jelas terlihat akan kekwatiran setelah apa yang telah di lihat nya malam kemarin.
Mbak Lisa terus mengikuti keluar dari bathtub sampai mengiringiku ke kamar.
"Nyonya makanan sudah mbak sediakan ya di meja makan."
"iya mbak, habis berpakaian saya akan turun."
"janji ya nyonya, mbak tunggu di ruang makan."
Hanya tersenyum yang bisa ku lakukan untuk meyakinkan mbak Lisa, setelah berpakaian kulangkah kaki ku menuruni anak tangga satu per persatu, setelah sampai di meja makan kulihat senyum sumringah dari mbak Lisa.
mbak Lisa langsung menyajikan makan dan minuman untuk ku, selama makan mbak Lisa memperhatikan ku sambil tersenyum.
Selesai makan malam ku tunggu mas Aska di ruang tamu, baru dua teguk teh yang disajikan mbak Lisa ku minum, ku dengar suara mobil mas Aska.
Langkah kakinya semakin mendekat, setelah tiba di ruang tamu ku pandangi wajah tampan pria yang baru tiga hari menjadi suami ku itu. kali ini tidak ada pria lain bersama nya, ku salin tangan kanannya walaupun mas Aska sedikit menolak nya.
"Mas Aska, kita perlu bicara."
"tidak ada yang perlu di bicarakan semua sudah jelas di perjanjian itu."
Mas Aska hanya berkata demikian sambil melangkah kaki nya menuju kamar yang berada di lantai dua.
"mas Aska duduk sebelum ku retak kan tulang rusuk mu itu."
Perlahan mas Aska melangkah ke arah ku, mungkin kejadian saat bersama pria lentiknya yang pernah ku hajar membuat nya menuruti permintaan ku untuk duduk, setelah duduk ku tatap lagi wajah tampan nya, saya masih ngak percaya kalau mas Aska penyuka sesama jenis.
"Mas.... setelah berpikir dengan tenang akhirnya ku putuskan untuk menerima perjanjian itu."
Ku lihat mas Aska melirik ku dengan sinis dan tersenyum terpaksa akan tetapi tidak menghilangkan ketampanan nya.
"Kenapa?
kamu takut orang tua masuk penjara dan hidup mu akan melarat?"
"ngak mas ......
Aqila ....... istrimu ini adalah lulusan terbaik dari kedokteran dan sebentar lagi istrimu ini akan jadi dokter jadi masalah biaya hidup tidak akan jadi masalah buat ku, tanpa uang mu mas, saya bisa Hidup."
"trus apa lagi?"
Wajah mas Aska masih terlihat sinis dengan senyuman menghina sambil menaikkan alisnya yang tebal.
"Mas Aska....
sebelum kita menikah, mas dua kali datang ke rumah kami, kedatangan mas yang pertama sudah membuat jatuh hati kepada mas Aska. dan saat mas Aska menjemput ku dari rumah sakit membuat hati ku berbunga-bunga, dan ketika mas Aska dan keluarga datang ke rumah melamar ku, membuat ku sangat bahagia mas.
dan sungguh saya tidak tau tentang perjanjian itu mas.
Senyuman sinis dari mas Aska masih bersemayam di bibir nya yang seksi itu dan sesekali alisnya diangkat lagi.
"Mas Aska...
selama ini saya belum pernah pacaran karena sibuk belajar dan belajar demi cita-cita ku menjadi dokter, bertemu dengan mu mas membuat hidup ku menjadi berwarna.
jujur dari hatiku yang paling dalam dan tidak bisa ku pungkiri bahwa saya menyukai dan mencintai mu mas Aska.
Aqila akan mencoba menerima takdir dan berusaha tetap mencintai mu mas, sebagai mana saat pertama kali Aqila bertemu dengan mas Aska."
Kali ini wajah mas Aska terlihat serius mendengar semua ucapan ku, sembari tetap melihat ke arah ku.
"mas Aska....
saya akan berusaha menjadi istri mu yang baik, percaya lah Aqila tidak akan mengumbar aib mu mas, jika mas Aska ingin menyentuh ku akan ku layani dengan ikhlas sebagai mana istri yang membutuhkan nafkah batin mas.
tapi sebelum nya mas saya tidak melayani mas Aska jika mas meminta penetrasi dari lubang anus, sebagai mana yang biasanya mas lakukan dengan para pria mu.
jika memang nanti kelak penyakit yang tertular dari mas Aska karna telah berhubungan dengan pria lain, saya ikhlas menerima semuanya."
Mas Aska masih melihat dengan tatapan serius, mengingat mas Aska bersama pria lain kemarin, perih rasanya hati ku ini, dan tak terasa air mata ku ini menetes membasahi pipi ku.
"sampai kapan kamu akan melakukan ini Aqila?"
"tergantung mas Aska, jika Aqila sudah menyerah mohon lepaskan aku mas, tapi sampai saat ini saya masih mencintai mu mas.
"Aqila......
walaupun kamu menyerah dan saya tak mau melepas mu, apa yang akan kamu lakukan?"
"mas Aska.....
semut jika merasa sakit akan melawan mas, demikian juga dengan ku mas."
"Aqila....
jangan berharap terlalu banyak, air dan minyak tidak akan pernah menyatu."
"iya mas .....
saya paham akan hal itu, tapi perlu mas Aska tau minyak dan air bisa bersatu jika menggunakan cairan sabun."
"terserah kamu saja."
Mas Aska meninggalkan ku di ruang tamu ini, dalam kesendirian ku. ini lah akhir dari solusi yang bisa ku putuskan, apakah aku bisa bertahan dengan pernikahan ini?
mencintai sepihak terasa menyakitkan, walaupun menyakitkan akan ku coba sampai mana cintaku bisa bertahan ke padamu mas Aska.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Nuranita
wah.....so wise bnget nih aqila.....minyak dan air ga bisa dan ga mungkin bersatu....tpi bisa bersatu dg sabun.....he.....he....he.....bikin senyum ga jelas nih aqila.....wwwkkkkk.....wwwwkkkkk.....
2022-10-03
1
Risma Sitorus
seru....
tapi masih kerja ntar dilanjutkan lagi ya Thor...
selamat berkarya
2022-09-14
1
Kiran Nadeak
sebentar kak....
apa notaris bisa membuat suatu perjanjian, dengan objek orang lain?
kk dah mengadakan penelitian belum?
nanti kk kena masalah loh.
2022-07-21
11