Melihat perawakan Mas Aska, Pria berwibawa wajah teduhnya menyejukkan mata, Tampan, tinggi dan tubuh atletis, jujur sebagai wanita normal saya sangat tergoda melihat mas Aska.
Tidak pernah terpikirkan kalau mas Aska adalah penyuka sesama jenis alias gay, itu lah sebabnya saya menerimanya menjadi suami ku.
Dan saya benar-benar telah jatuh hati kepadanya. Ku coba menelusuri penyebab seseorang mengapa bisa menjadi penyuka sesama jenis atau gay.
Waktu masa belajar di kampus mata kuliah psikologi memang pernah Membahas tentang LGBT.
Dari penjelasan Profesor Psikologi ku di kampus, ada beberapa teori yang menyatakan kalau gay atau LGBT itu adalah faktor genetik bawaan, artinya jika ada keluarga yang gay atau LGBT kemungkinan besar anaknya akan menjadi gay.
Akan tetapi Penelitian yang dilakukan oleh Prof Alan Sanders dari Universitas Chicago, di tahun 1998-1999. membantah teori genetik bawaan.
Dan saya juga sepakat dengan teori ini, karna menurut ku Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang gagal.
Teori yang bisa ku terima adalah teori faktor karena lingkungan dan teori trauma di masa kecil.
Menurut penelitian yang kubaca akhir-akhir ini, hidup di lingkungan yang toleran terhadap gay atau LGBT akan memicu perkembangan otak manusia yang beranggapan bahwa perilaku tersebut adalah normal.
Trauma masa kecil yang mengalami pelecehan seksual dan perjalanan cinta membuat seseorang bisa menjadi LGBT.
perjalanan cinta yang berulang kali tersakiti kemungkinan besar akan membelokkan orientasi seseorang.
Apakah mas Aska hidup di lingkungan yang toleran LGBT?
apakah mas Aska mengalami trauma masa kecil?
Bagaimana perjalanan cinta mas Aska?
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul seketika.
Tekad dan niat ku sebagai calon dokter dan istri dari mas Aska akan mencoba mengubah perilaku LGBT mas Aska, itu karena saya mencintai nya dan juga istri yang ingin menyelamatkan perkawinan ini.
Pagi-pagi sekali sarapan sudah disediakan, dulu belajar masak dari almarhumah nenek, ibu dari papa yang tinggal bersama kami.
Jelas teringat nasihat nenek, bisa masak adalah nilai plus bagi seorang perempuan dan itu bukan kewajiban.
Pahlawan wanita yang menjadi inspirasi ku Raden Ajeng Kartini yang berusaha dan berjuang untuk hak dan martabat perempuan untuk menjadi setara dengan Pria.
Kewajiban seorang perempuan adalah Menstruasi, melahirkan dan menyusui, masalah kehidupan rumah tangga adalah komitmen bersama.
Jika seandainya Suami hanya berpendapat pas-pasan, masak di rumah adalah salah satu solusi yang tepat demi menghemat pengeluaran keluarga, jika istri tidak bisa masak? apa yang terjadi?
Terkadang suami menginginkan kita untuk di rumah, mengurus rumah tangga. itu sah-sah saja selama kesepakatan dalam berumah tangga tercapai.
Mas Aska suami ku adalah pria mapan, jika pun saya tidak berkerja itu tidak jadi masalah.
Kini masakan ku sudah selesai dan sudah terhidang di meja makan, segera ku mandi dan berpakaian yang layak untuk menemani mas Aksa sarapan dan mengantarkan nya kerja.
Ku lihat mas Aska sudah keluar kamar nya dan seketika ku dekati, ku bawa tas kerja yang terbuat dari kulit yang menyerupai koper.
Ku berikan senyuman manis ku sambil menyapa nya, akan tetapi sikap dingin nya yang ku dapatkan.
Setelah di meja makan, ku sajikan makanan di piring nya dan ku tuangkan air minum di gelas.
"mas.....
ini semua Aqila yang masak loh, dulu belajar dari Nenek."
"uhmmm."
Ku coba memulai perbincangan untuk mencair kan suasana, tapi hanya "uhmmm" yang keluar dari mulut mas Aska, mungkin karena sedang makan, ku pandangi wajah tampan nya mas Aska yang sedang makan itu.
"mas....
mulai hari ini Aqilah masuk Koas lagi ya."
"terserah mu, yang terpenting kamu ngak hamil dari pria lain."
Jawaban dari Mas Aska sejenak membuat ku terdiam dan bingung mau ngomong apa lagi.
Mas Aska kini selesai sarapan dan bangkit dari duduk Nya, ku raih tangan kanan dan ku salin, walaupun sedikit menolak nya.
"Aqila.....
"iya mas."
Mas Aska memanggilnya nama ku membuat ku tersenyum, dan terlihat mas Aska gugup untuk menyampaikan sesuatu.
"a...h......
besok malam ikut saya, kita pergi ke resepsi pernikahan anak rekan kerja bisnis ku."
"siap mas......"
Seketika mas Aska mengalihkan pandangannya dari ku dan hendak melangkah keluar rumah.
"Mas Aska..... terimakasih ya sudah Mengajak ku!"
"ngak usah kepedean, saya hanya tidak enak datang bersama Pria."
Setelah berkata demikian mas Aska berlalu meninggalkan ku, Apapun alasan mas Aska mengajak ku ke resepsi pernikahan itu, sudah membuat ku bahagia.
****
Seminggu ke depan jadwal Koas ku adalah masuk pagi jam 8 dan pulang nya jam 4 sore, sebelum pulang rumah, ku sempat kan ke salon untuk keramas dan facial wash.
Sesampai di rumah ku pakai pakaian seksi, ku sambut mas Aska, ku salin tangan kanannya, seperti biasa sedikit menolak.
"mas....
mau makan atau mau minum?"
Tanpa jawaban mas Aska tetap berlalu menuju lantai atas, dan saya pun ke dapur ku buatkan teh hijau dengan gula rendah kalori untuk mas Aska.
Ku telusuri anak tangga menuju lantai atas, ternyata kamar mas Aska tidak di kunci dari dalam dan mas Aska ternyata mandi, terdengar suara guyuran shower.
Ku letakkan teh hijau di atas meja, kubuka lemari untuk mengambil pakaian tidur mas Aska, ku letakkan di pinggir ranjang seraya ku duduk kan di pinggir ranjang ini.
Mas Aska keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggang nya, kaki berbulu yang basah, perut sixpack, dada bidang, wajah dan rambut nya yang masih basah terlihat sangat menggoda.
Mas Aska berdiri tepat di depan ku, membuat ku terpesona melihat pemandangan langkah ini, dengan refleks ku berdiri dan tangan nakal ini meraba perut sixpack dan dada bidang itu, sangat terasa bulu-bulu halus yang menggoda, membuat jantung ini berirama tak beraturan.
Dan lagi-lagi mas Aska mendorong ku, dan menarik tanganku sambil mendorong ke luar kamarnya, dan hal membuat ku diam seribu bahasa.
Beberapa saat aku terdiam membisu di depan kamar mas Aska, ku lihat pintu dan ku ketok lagi.
tok.... tok..... tok....
"mas....
pakaian mu di ranjang ya mas, dan teh hijau di atas meja, di minum ya mas."
Tidak jawaban dari mas Aska, dengan berat ku langkahkan kaki ku menuju kamar dengan pikiran tidak menentu.
Ku raih handphone yang terletak diatas meja, karena berdering, ku lihat Bahran memanggil, ku usap ke tombol hijau dan ku letakkan kupingku.
[Kenapa Bahran?]
[kak.... tolong kak"]
[kamu kenapa?]
[kak.... Bahran kalah taruhan balapan, mobil ku ini jadi taruhan, kak.... tolong bayarin ya]
[itu urusan mu Bahran.]
Sikap mas Aska sudah membuat kesal di tambah lagi dengan Bahran yang kalah taruhan balapan liar, ku banting handphone ke lantai karena kesal dan ku rebahkan tubuhku ke ranjang ini.
Air mata mengalir lagi, dan ku lap dengan tangan kiri, keadaan ini membuat ku tertidur.
Belum saja terlelap terdengar suara Bahran memanggil nama ku dari luar pintu kamar.
Sesegera ku pakai kimono yang terletak di atas kursi, ku buka pintu kamar. Ternyata mas Aska juga keluar karna mendengar suara Bahran.
"kamu kenapa Bahran?"
"gini mas.....
Bahran kalah taruhan, takut pulang ke rumah nanti papa dan Mama pasti marah, kalau pulang tanpa mobil, bantuin lah mas."
"boleh...... tapi layanin mas dulu."
"maksud nya gimana mas?"
"ngak usah pura-pura ngak tau?"
Mas Aska meraba bokong nya Bahran dengan mimik wajah birahi nya, saya hanya bisa bengong melihat tingkah suamiku ini.
"mas taruhannya 350 juta rupiah, gimana mas?"
"kecil itu bagi mas, mau tambahan uang lagi?"
"mau.... mau ..... mau mas."
"ya dah layanin mas ya sampai puas ya."
Mas Aska masih meraba-raba bokong nya Bahran, semua itu demi uang atau Bahran memang sama seperti mas Aska?
Mas Aska dan Bahran masuk kedalam kamar, sementara saya hanya bengong dengan amarah yang sudah memuncak, ku coba mendingin kepala ini supaya bisa berpikir dengan tenang.
Amarah dan emosi sudah tidak bisa ku tahan, ku tendang pintu kamar mas Aska sampai terbuka, ku lihat mas Aska sudah telanjang dada dan Bahran hanya memakai ****** *****.
Mas Aska masih mencumbui leher nya Bahran walaupun aku sudah berdiri di dekat mereka, sementara Bahran sudah mulai ketakutan.
Ketakutan karna aku emosi atau ketakutan karna atas perlakuan suamiku, tapi yang jelas Bahran sangat ketakutan.
Dengan keahlian taekwondo ku dan segenap tenaga ku tendang mereka berdua yang sedang bercumbu.
Keduanya terpental sampai ke ranjang, ku tarik tangan nya Bahran dan ku seret, terlihat Bahran meringis kesakitan dengan mimik wajah ketakutan.
Sementara mas Aska masih di ranjang, ku seret Bahran sampai ke keluar kamar dan ku tendang ber ulang-ulang kali dengan air mata yang berurai di pipiku.
"pergi dari sini dasar tidak tau malu!
pergi...... pergi.....
"iya kak.....
Ku lihat mas Aska sudah berdiri di belakang ku dengan memegang baju dan celana Bahran yang sudah di lepaskan nya, sambil melihat ke arah Bahran dan melemparkan baju dan celana yang ada di tangan nya. dengan tersenyum kulihat mas Aska mulai membuka mulutnya.
"Bahran .....
mas ngak bisa kasih uang ke kamu, karna Bahran belum memuaskan ku."
Dengan emosi ku yang sudah meledak ku layangkan tinju ku ini ke wajah mas Aska dan mengenai bibir dan hidungku, terlihat hidung tersebut mengeluarkan darah segar, tak sampai disitu ku tendang kaki nya sekuat tenaga ku, tendangan yang ku layangkan berhasil membuat nya terjatuh ke lantai. dan tak henti-henti nya ku tendang terus perut sixpack nya.
Setelah Bahran sudah pergi dari rumah, ku seret tubuh mas Aska masuk kamarnya. dengan air mata yang mengalir ku tatap wajah mas Aska.
"mas...... Tolong jangan ganggu Bahran."
Masih meringis kesakitan ku tinggalkan mas Aska di kamarnya dan ku tutup pintu kamarnya.
Kelakuan suami ku hanya bisa ku tangisi, tidak tau harus berbuat apalagi. terduduk di kursi meja belajar ini dan hanya menangis yang bisa kulakukan saat ini.
Ku lihat handphone berdering, kontak nomor handphone mama memanggil ku, ku biarkan sampai berakhir dan panggilan itu datang lagi dari mama.
Kulihat dilayar Mama mengirimkan pesan WA memberi tahukan kalau Bahran belum pulang ke rumah, sebenarnya saya kwatir atas tindakan ku tadi terhadap Bahran tapi keadaan yang membuat ku tidak berdaya.
Pikirkan ku masih kacau dan kalut, ku biarkan handphone itu trus berdering. karena berdering ku banting handphone itu lagi, dan ini adalah kedua kalinya membanting handphone sampai handphone tersebut rusak.
Dengan langkah yang tidak menentu ku arahkan ke ranjang, menangis dan menangis membuat tubuhku rasanya lelah tak karuan.
Kucoba membaringkan tubuh ini walaupun air mata masih mengalir.
***
Ku buka mata ku secara perlahan karena suara pintu di ketok dan memanggilku dengan sebutan nyonya, mbak Lisa langsung menerobos masuk ke dalam kamar karna memang tidak terkunci.
"nyonya ........ nyonya......
"iya mbak Lisa, saya baik-baik aja mbak."
"syukur lah nyonya.
nyonya hidangan sudah ku siapkan di meja makan, turun ya buat sarapan."
"terimakasih mbak Lisa, mas Aska dimana Mbak?"
"Tuan sudah berangkat kerja nyonya."
Kulangkah kaki menuju kamar mandi, ku guyur tubuh ku dengan guyuran shower, setelah mandi kupakai kimono yang tergantung, terlihat kamar sudah rapi dan mbak Lisa duduk di pinggir ranjang.
"maaf nyonya.....
mbak kwatir makanya ku tungguin nyonya siap mandi."
"terimakasih ya Mbak atas perhatian mu, tapi saya baik-baik aja Mbak."
"mbak tunggu ya nyonya di meja makan ya."
Dan lagi hanya tersenyum palsu yang ku berikan kepada mbak Lisa untuk meyakinkan kalau aku baik-baik saja, dan jelas itu adalah bohong.
Karena pikiran ku kacau, semua makanan yang disajikan oleh mbak Lisa rasa nya hambar, bahkan mbak Lisa menyodorkan segelas susu hangat di hadapan ku tanpa kusadari.
"nyonya.......
kulihat nyonya tidak selera makan, setidaknya minuman lah susu ini nyonya."
Tangan kanan mbak Lisa kini di pundak untuk menyadarkan ku dari lamunanku.
"iya mbak....
terimakasih Mbak."
Air mata ku tahan dan ku coba menjernihkan pikiran ini, perlahan ku minum susu buatan mbak Lisa, ku teguk demi seteguk dan akhirnya susu itu habis ku minum.
"mbak ni susu nya dah habis, pamit dulu ya Mbak."
"nyonya.....
ngak mau istirahat di rumah aja?"
"ngak bisa Mbak.....
karena seminggu lagi ada tes yang harus ku jalani dan Koas ku tidak boleh bolong mbak."
"baik lah kalau begitu nyonya, hati-hati dijalan ya"
Saya hanya mengganguk sambil tersenyum ke arah mbak Lisa.
Jika di rumah satu harian pasti akan membuat ku semakin stres, Teman-teman Koas yang menjadi teman seperjuangan mungkin bisa menghibur hati ku yang kalut ini.
Masalah kehidupan pernikahan ku ini tidak pernah ku ceritakan kepada teman-teman seperjuangan ku.
Saya seperti memiliki kepribadian ganda, di kampus, di rumah sakit dan di hadapan teman-teman, ku usahakan ceria tapi selebihnya saya menangis.
Setelah nenek meninggal, kehidupan keluarga kami menjadi kacau-balau, papa yang dari dulu adalah anak manja, yang tidak bisa berpendirian teguh, itulah yang membuat nenek mengendalikan semua aspek kehidupan keluarga kami.
Nenek meninggal ketika Saya Koas tahap kedua, sepeninggalan Nenek rumah menjadi kacau-balau, Biasanya nenek adalah tempat ku mencurahkan semua keluh kesal ku, dan selalu mendapat nasihat yang sungguh bijaksana menurut ku.
Sekarang tempat curhatku sudah pergi menghadap sang pencipta, rumah menjadi kacau-balau, saya sering menangis akan perlakuan papa, Mama dan juga Bahran yang tidak terkendali lagi.
Jika Nenek masih hidup, saya tidak perlu berkepribadian ganda karena keadaan.
dan satu-satunya harapan ku adalah
berharap setelah menikah dengan mas Aska, kepribadian ganda yang ku alami ini bisa berkurang, setidaknya saya tidak perlu menutupi aib suamiku dan berharap suamiku bisa menjadi tempat mencurahkan semua keluh kesal ku.
Tapi nyata nya nihil bahkan kepribadian ganda yang ku alami semakin kuat merekat di pikiran.
Ditambah lagi saya harus berbohong kalau saya berbahagia menikah dengan mas Aska.
Sampai kapan saya harus berkepribadian ganda ?
sampai kapan saya harus berbohong kalau keadaan dan pernikahan ku tidak baik-baik?
Sampai kapan harus menjadi orang yang berbeda?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Pandra Tour
harus dipastikan menggunakan aku atau saya thor
2024-07-06
1
pipi gemoy
mampus hajar saja qila👍🏼👏🏼🌹
2024-07-06
2
Nuranita
novel keren kek gini lo kok ga banyak yg tau y.....bener nih aqila....gay mah bukan faktor gen....jadi gay itu emg banyak faktor....aq stuju nih aqila nyelidiki sebabx aska jdi gay.....
2022-10-03
1