Aku Bukan Rahim Cadangan

Aku Bukan Rahim Cadangan

Permohonan

Bukan Rahim Cadangan

Part 1

"Selanjutnya... Pricilia Debby permata dari Fakulitas kesehatan , dengan indeks prestasi akademi (IPK) 3.96" Kata pembawa acara, tepuk tangan bergemuruh memenuhi gedung megah itu kala aku naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sebagai mahasiswa terbaik.

Ya, Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku, namaku dipanggil sebagai mahasiswi dengan predikat terbaik.

Lulus kuliah tak lantas membuatku tenang, justru setelah ini lah kehidupan ku yang sesungguhnya akan dimulai. Ku nikmati soreku di teras panti selepas pulang dari acara wisuda kelulusanku, sembari memikirkan bagaimana agar cepat mendapat pekerjaan setelah ini.

"Debby!" Tiba- tiba seseorang memanggilku, aku menoleh kearahnya, dan tenyata dia adalah Mbak Linda, Ia adalah salah satu donatur terbesar di panti, menantu dari keluarga Atmajaya.

"Ehhh....Mbak..." Teriakku pada mbak Linda yang berlari kecil menghampiriku.

Angin bertiup sepoi", hingga membuat suasana sore yang sangat begitu nyaman. aku dan Mbak Linda memilih menghabiskan waktu sore kami di bawah pohon Jambu yang ada di halaman Depan panti. Mbak Linda sengaja datang untuk memberi selamat atas kelulusanku, Keluarga Hermawan juga lah yang membiayai sekolahku sampai akhirnya aku lulus D3 di bidang kesehatan. Sebenarnya cita-citaku sih ingin menjadi Dokter anak. kalau pun tidak, minimal bidan lah, tapi aku cukup tau diri, sudah bisa sekolah saja Alhamdulillah.

"Debby, selamat ya atas kelulusan kamu. Mbak dengar juga kamu mendapat predikat terbaik ya? Mbak bangga lo mendengernya." Kata Mbak Linda sambil memeluk ku, dia memang sangat baik padaku, dan dia juga sudah menganggap ku seperti adiknya sendiri.

"Makasih ya Mbak, ini juga berkat kebaikan mbak dan keluarga mbak." lanjut ku.

"Karena kamu sudah lulus Kulia, mbak mau minta sesuatu sama kamu boleh?" Kata mbak Linda padaku.

"Mbak mau minta apa? Mbak kan udah punya segalanya. Insyaallah Debby pasti akan berusaha semampu Debby. Asal jangan minta yang mahal-mahal, aku kan belum kerja dan belum menghasilkan uang mbak!" Candaku pada mbak Linda. Mbak Linda pun tersenyum. Mbak Linda adalah salah satu wanita yang sangat aku kagumi, selain parasnya yang cantik, dia juga begitu baik dan begitu menyayangi semua adik- adik yang ada di panti ini, dengan adanya mbak Linda yang selalu ada untuk kami, dapat sedikit mengurangi beban ku sebagai anak tertua di panti Ini. Entah apa salahku, hingga sampai sebesar ini tak ada yang mau mengadopsiku. Padahal dilihat dari wajah ku juga nggak terlalu jelek- jelek amat.

"Dasar anak nakal!" Celetuk mbak Linda sambil mencubit lembut pipiKu.

"Deb... menikahlah dengan Mas Doni!" Ucap mbak Linda, aku pun tertawa mendengar perkataan Mbak Linda. Karena aku pikir dia hanya bercanda.

"Deb, jangan ketawa, mbak serius, nggak becanda Deb!" Katanya dengan wajah yang lebih serius.

Aku pun sontak terkejut mendengar perkataan mbak Linda bahkan aku tak menyangka mbak Linda akan meminta hal seberat itu padaku.

"Jadilah Maduku Deb!" Pinta Mbak Linda dengan begitu mantap dan ringan. Aku terdiam tak percaya.

Mbak Linda adalah istri dari Mas Doni. Sudah hampir 9 tahun pernikahan, mereka belum juga dikaruniai momongan, hingga akhirnya Mbak Linda di vonis mengidap kanker Rahim, dan kemungkinan besar tidak bisa memberikan keturunan pada keluarga besar Hermawan, mengingat Mas Doni adalah anak Tunggal dari keluarga Hermawan. Sebenarnya, keluarga Hermawan tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun mbak Linda bersih keras untuk menikahkan Mas Doni dengan wanita lain sebelum dirinya menghembuskan nafas terakhir.

Dia memang pernah mengutarakan tentang keinginannya untuk memberi madu pada Mas Doni, tapi aku sungguh tak percaya kalau dia memintaku untuk menjadi madunya, dan entah kenapa harus aku? Ini sungguh berat bagiku.

"Mbak, maaf aku nggak bisa mbak, bagaimana mungkin aku menikah dengan mas Doni? Dia adalah suamimu mbak, mas Doni juga sangat mencintaimu mbak, nggak mungkin juga mas Doni mau menikahi Ku." Tolak ku lembut.

"Mas Doni pasti mau jika aku memintanya dengan sungguh- sungguh, aku mohon!" Tiba-tiba mbak Linda berlutut di hadapanku dengan wajah penuh kesedihan, aku merasa sangat bersalah melihat mbak Linda yang sudah sangat baik harus berlutut pada ku yang bukan siapa-siapa.

"Mbak jangan gini dong mbak." Niatku membantu mbak Linda untuk berdiri namun, mbak Linda menolaknya.

"Nggak Deb, kalau kamu belum menjawab pertanyaan mbak, mbak nggak akan beranjak dari sini!" Tolak mbak Linda menepis tanganku yang memegangnya.

Hatiku semakin bimbang dibuatnya, Ya Mas Doni memang sosok pria yang sangat baik, tampan dan juga mapan. Namun di sisi lain, aku merasa tidak siap menjadi istri kedua. Tapi, Mbak Linda juga sangat baik dan berjasa padaku. Aku terus berpikir tak berpindah dari sosok mbak Linda yang masih dengan keras kepala berlutut di hadapanku dengan wajah yang penuh harapan.

Lama kami saling berdiam dan tak ada suara, Sampai akhirnya aku putuskan untuk menerima permintaan mbak Linda dengan syarat. "Baik lah Mbak, aku akan menerima pernikahan itu, jika Mas Doni juga menerimanya!" Kataku, dengan sangat berat hati aku memutuskan semua itu, tapi aku yakin bahwa mas Doni pasti akan menolak mengingat besarnya cinta mas Doni pada mbak Linda.

"Terimakasih Deb, kamu memang sangat baik. Tak salah aku memilihmu untuk menjadi maduku. Aku akan pulang dan menanyakan itu pada mas Doni." Kata mbak Linda tersenyum, dan ku bantu ia untuk berdiri.

Begitu bahagianya mbak Linda saat mendengar jawaban dari mulutku', dia pun segera pergi untuk menemui mas Doni.

Sesampainya Linda dirumah,

Linda tak sabar menunggu Doni hingga pulang dari kantor, dia segera menyusul Doni ke kantornya. Terlihat suasana di kantor masih sangat sibuk, Doni mempunyai sebuah perusahaan Rental Mobil yang cukup besar selain itu, ia juga mempunyai beberapa tempat karauke dan restoran siap saji yang tersebar di seluruh wilayah jakarta.

"Mas Doni ada?" Tanya linda pada Devi, sekretaris Doni

"Ada Bu langsung masuk aja!" Seru Devi, Linda pun segera masuk ke ruangan suaminya.

Cekrek...

Saking seriusnya menatap laptop yang masih menyala, Doni sampai tak sadar dengan kedatangan istrinya. Tak banyak bicara, Linda langsung saja merangkul Doni dari belakang.

"Linda? Kamu kesini?" Tanya Doni memutar kursi kebesarannya ke arah Linda. Doni sudah hafal betul dengan sentuhan Linda, dan parfum Linda, karena dia sangat mencintai dan mengagumi istrinya itu. Hingga tanpa melihat pun dia tau.

"Iya Mas, kamu serius banget, sampai nggak sadar dengan kedatanganku? ada yang mau aku sampaikan."Kata Linda dengan matanya yang berbinar-binar.

"Ada apa? Kamu baik-baik saja kan?" Tanya Doni khawatir. Doni memang selalu mengkhawatirkan kesehatan Linda apalagi setelah Linda di vonis kanker.

"Aku baik-baik saja mas, tapi akan lebih baik lagi jika mas Doni mau mengabulkan permintaanku kali ini!" Kata Linda bergelayut manja di leher Doni.

"Permintaan?" Tanya Doni melipat dahinya, tak paham dengan apa yang dimaksud Linda.

"Mas... Aku sudah menemukan wanita yang nanti akan menjadi ibu dari anak-anak kamu Mas." Ujar Linda bersemangat.

"Linda! Cukup! Sudah berapa kali aku katakan, istriku hanyalah kamu, nggak akan ada yang lain." Jelas Doni beranjak dari tempat duduknya. Ia terlihat begitu marah, Doni sudah sering menolak permintaan Linda untuk menikah lagi.

"Mas, sadar, sebentar lagi aku akan mati, sebelum aku mati, aku ingin melihat anakmu mas!"

"Cukup Linda, apa yang kamu katakan?" Kata Doni lembut, seraya membelai wajah cantik Linda.

"Mas, itulah kenyataannya, aku mohon menikahlah dengan Gadis pilihanku ini mas, dia baik, dan sangat cantik!" Ucap Linda, lagi- lagi ia berlutut di kaki Doni.

"Linda, bagaimana mungkin aku membagi hatiku pada wanita lain, aku hanya mencintaimu Linda!"

"Mas, aku mohon mas!" Dengan deraian airmata, Linda terus saja berlutut di hadapan Doni Hingga akhirnya Linda jatuh pingsan di lantai. Sontak membuat Doni Semakin panik.

"Linda bangun Linda!" Teriak Doni, ia pun segera membawa Linda ke rumah sakit.

Ku langkahkan kakiku dengan langkah yang begitu berat, aku masuk ke panti menemui bunda ku, bunda mira, orang yang merawat ku sejak aku Berada dipanti ini. Bunda masih sibuk di dapur menyiapkan makan malam Untuk adik-adik panti bersama mbok inem, orang yang membantu umi mengurus anak-anak di panti.

"Debby? Kamu dari mana saja nak, jam segini baru pulang?" Tanya bunda mira yang menyadari kedatanganku. Bunda mira memang orang asli bandung yang ditugaskan untuk mengurus panti di Jakarta.

"Bun..." Lirihku, kuhempaskan tubuhku di kursi dekat dapur dimana Mbok inem dan bunda sibuk dengan aktifitasnya.

"Kenapa Deb?" Tanya bunda mira menghentikan aktifitasnya, lalu menghampiriku dan duduk Disampingku.

"Bunda, hari ini, mbak Linda memintaku untuk menjadi istri kedua suaminya?"

"Apa?" Sentak bunda terkejut mendengar kata-kataku.

"Bun,bagaimana ini Bun?" Keluhku, ku peluk bunda mira, ku lepaskan semua beban ku yang ku pikirkan, karena bunda mira lah yang selalu membuat ku tenang setiap aku ada dalam masalah.

"Debby.. Kalau kamu merasa berat, sebaiknya kamu Ngak usah terima." Kata bunda padaku sambil mEngusap punggungku dengan lembut.

"Bunda, mbak Linda sudah sangat baik padaku dan pada panti ini, bahkan sudah menyekolahkan ku Sampai aku lulus, bagaimana bisa aku menolaknya." Jelas ku pada bunda mira.

"Nak... Masalah pernikahan itu bukan masalah sepele, itu keputusan untuk seumur hidupmu. Jadi, jangan kamu jadikan balas Budi sebagai taruhanya untuk masa depanmu nak" Ujar bunda mira,ku lepaskan pelunakan ku pada bunda perlahan.

"Tapi bun, mbak Linda memohon hingga berlutut padaku, aku sungguh tidak tega, apa lagi kalau mbak Linda membahas penyakitnya bun." Jelasku pada bunda.

"Debby, berbagi suami itu Ngak gampang nak, kamu itu masih muda, cantik, kenapa harus menjadi istri kedua?" Ucap bunda Mira sambil merapikan rambut ku yang terlihat acak- acakan seolah mencerminkan keadaan hatiku saat itu.

🥀🥀🥀

Terima kasih kakak-kakak semua,uda mau mampir ke cerita ku🥰

Terpopuler

Comments

Evelyne

Evelyne

awal bahagia atau derita ne waktu masuk di pernikahan..

2023-03-30

0

Eceu Asnah

Eceu Asnah

nyimak Thor

2023-02-27

0

Sofie Sifana

Sofie Sifana

lihat iklan lngsung ak baca gk tau nya nama pemeran mlh namanya mantan q 🤭😅😅😅

2023-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Permohonan
2 Ijab Kabul
3 Jangan Berharap Lebih
4 Pulang Ke Rumah Mas Doni
5 Pertengkaran
6 Berbagi Hati
7 Bermasalah
8 Membuat Mas Doni Jatuh cinta
9 Kecelakaan
10 Tak ketemu
11 Tampan yang hakiki
12 Merasa bahagia
13 Perdebatan
14 Aniversary
15 Berdebat
16 Takut Berbagi Cinta
17 Kekanak-kanakan
18 Stress
19 Menahan Malu
20 Takut Ketahuan Suami
21 Menjadi Janda
22 Tak tahu kemana
23 Pingsan
24 Kedinginan
25 Merepotkan
26 Prov Tedi
27 Prov Debby
28 Prov Tedi
29 PROV Debby
30 Prov Debby & Tedi
31 Prov Tedi
32 PMS
33 Prov Debby
34 Kagum
35 Kepulangan Papa dan Mama
36 Butuh waktu sendiri
37 Merasa dilindungi
38 Banyak Masalah
39 Misi
40 Membuyarkan pertanyaan
41 Jiwa Bayi Debby
42 Kasihan dan Ibah
43 Alergi
44 Model papan atas
45 Merasa bimbang
46 Gagal mendapat tanda tangan
47 Mengendap seperti kucing
48 Mendengar
49 Ingin Pergi
50 Menembakku
51 Lupa Makan
52 Berpesta BBQ ber2
53 Hati yang tak baik
54 Kepanti
55 Bertemu Bunda Mira
56 Berfikir tidak-tidak
57 Ada Tamu
58 Menantu Direktur Utama
59 Balik keUsA
60 Kekantor polisi
61 membujuk
62 Mencari Dokter Firman
63 panik
64 Menerobos Masuk
65 Berdebat
66 Mencari Debby
67 Merasa Sia-sia
68 Usaha yang Sia-sia
69 Merasa Kehilangan
70 Mengingat
71 Menghentikan Donasi
72 Telmi
73 Membuat akun
74 Aldo Ngambek
75 Teriak gembira
76 kecewa
77 Nasehat Bunda
78 Mengingat Janji
79 Melamar
80 Mengobati Rasa Rindu
81 Meminta
82 kesempatan dalam kesempitan
83 Malu
84 Rahasia
85 tak sabar
86 Cin-cin
87 I Love U
88 Nonton Bioskop
89 Anak asuh
90 Kepo
91 Ingin Bertemu
92 Tidur
93 istirahat
94 Menolong
95 Operasi
96 Panik
97 Kebahagiaan Teddy
98 Pengaruh Obat Bius
99 Kesalahan
100 Kegundahan
101 Ruang VVIP
102 Maaf
103 Mengambil Debby Dariku
104 Menggoda
105 Sibuk
106 Sahabat Debby
107 Menyelidiki
108 Berdiskusi
109 ngak laku
110 Galau
111 Maaf
112 Kabar Bahagia
113 Banyak Rahasia
114 Dilarang Masuk
115 Tersulut Emosi
116 Ijab Kabul
117 Marah
118 Egois
119 Menikmati
120 Merelakan
121 Dia pantas dicintai
122 Rindu
123 pelakor
124 Dokter cintaku
125 kebaikan tante widia
126 Pernikahan mbak Lidia
127 penerbangan ke jakarta
128 Mengawasi
129 Pulang Kehotel
130 Kencan Buta Pertama
131 lelaki sholeh
132 USA
133 Bunga Lili
134 Terbongkar
135 Sopan-Santun
136 Prusahaan
137 Ke Pantai
138 Gr
139 Sinta Dan Alex
140 Mengembalikan Mood booster
141 Ulang Tahun Bu Widia
142 Apa Hadiah untuk mama
143 Kenapa Nangis
144 Kepergian suami
145 Penampilan
146 Mantan
147 Cincin sebagai Tanda
148 Dimarahi Mama
149 Begitu Cantik Dan Anggun
150 Istriku
151 Sudah siap
152 Obat tidur
153 Perawan
154 Seorang Anak Atmajaya
155 Dracula
156 Persiapkan
157 Pameran
158 Marah
159 masalalu
160 menjelaskan
161 Menjaga rumah Tangga
162 Susah Tidur
163 Makan Malam
164 Alergi udang
165 Buah tangan
166 Mantan
167 Debby pulang
168 Menyesal
169 Memata-matai Ddebby
170 Cafe
171 Vannia
172 pilihat Tepat
173 Debby Marah
174 Memberitahu
175 Ingin sendiri
176 Sekongkol
177 Maaf
178 Cucu Direktur
179 Mas Doni
180 motto Atmajaya Hospital
181 Kedatangan Direktur Baru
182 Mencekam
183 Membuat malu
184 Komplain
185 Sisi kekanakan
186 Istirahat
187 Jujur
188 Menjenguk
189 Rumah mewah dan mega
190 Menantu Atmajaya
191 Aset dan Kekayaan
192 makanan favorit
193 Mobil Baru
194 Emosi Vannia
195 Lebih membutuhkan
196 Janji apa
197 Percaya
198 Agresif
199 Minuman pemberian Mama
200 Anak pak Atmajaya
201 Kiss Mark
202 Istri
203 Memberi undangan
204 Permohonan
205 Penyesalan
206 Aldo
207 Ibu
208 Cincin tunangan
209 Mengancam Cerai
210 Kaki ayam
211 Reputasi
212 Tak bisa makan Pedas
213 Doa
214 Ingin tinggal dipanti
215 Ocehan mbak Lidia
216 kecemasan Mbak Lidia
217 Takut
218 Dendam
219 Nikmati penderitaan
220 Mencari solusi
221 Dikacangi
222 Proyek Amburadul
223 Rencana Sukses
224 Adu Domba
225 Aldo Merajuk Padaku
226 Teka-teki
227 Menghantui fikiran
228 My super herro
229 Virus atau Penyakit
230 Bertanya
231 Membujuk Aldo
232 Adopsi
233 Lebih Membutuhkan
234 Fitting
235 Romantis
236 Sosialita
237 Ingin memiliki momongan
238 Memilih Kata
239 Keputusan Mas Aska
240 Kegundaan hati
241 Promil
242 Wanita Murahan
243 Teman SMA
244 Sisi lain suami ku
245 Surat kabar harian
246 Mengambil foto tanpa izin
247 Bengkel
248 menakutkan
249 Khawatir
250 Harus Sampai Kapan
251 menahan Air mata
252 Bersabar
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Permohonan
2
Ijab Kabul
3
Jangan Berharap Lebih
4
Pulang Ke Rumah Mas Doni
5
Pertengkaran
6
Berbagi Hati
7
Bermasalah
8
Membuat Mas Doni Jatuh cinta
9
Kecelakaan
10
Tak ketemu
11
Tampan yang hakiki
12
Merasa bahagia
13
Perdebatan
14
Aniversary
15
Berdebat
16
Takut Berbagi Cinta
17
Kekanak-kanakan
18
Stress
19
Menahan Malu
20
Takut Ketahuan Suami
21
Menjadi Janda
22
Tak tahu kemana
23
Pingsan
24
Kedinginan
25
Merepotkan
26
Prov Tedi
27
Prov Debby
28
Prov Tedi
29
PROV Debby
30
Prov Debby & Tedi
31
Prov Tedi
32
PMS
33
Prov Debby
34
Kagum
35
Kepulangan Papa dan Mama
36
Butuh waktu sendiri
37
Merasa dilindungi
38
Banyak Masalah
39
Misi
40
Membuyarkan pertanyaan
41
Jiwa Bayi Debby
42
Kasihan dan Ibah
43
Alergi
44
Model papan atas
45
Merasa bimbang
46
Gagal mendapat tanda tangan
47
Mengendap seperti kucing
48
Mendengar
49
Ingin Pergi
50
Menembakku
51
Lupa Makan
52
Berpesta BBQ ber2
53
Hati yang tak baik
54
Kepanti
55
Bertemu Bunda Mira
56
Berfikir tidak-tidak
57
Ada Tamu
58
Menantu Direktur Utama
59
Balik keUsA
60
Kekantor polisi
61
membujuk
62
Mencari Dokter Firman
63
panik
64
Menerobos Masuk
65
Berdebat
66
Mencari Debby
67
Merasa Sia-sia
68
Usaha yang Sia-sia
69
Merasa Kehilangan
70
Mengingat
71
Menghentikan Donasi
72
Telmi
73
Membuat akun
74
Aldo Ngambek
75
Teriak gembira
76
kecewa
77
Nasehat Bunda
78
Mengingat Janji
79
Melamar
80
Mengobati Rasa Rindu
81
Meminta
82
kesempatan dalam kesempitan
83
Malu
84
Rahasia
85
tak sabar
86
Cin-cin
87
I Love U
88
Nonton Bioskop
89
Anak asuh
90
Kepo
91
Ingin Bertemu
92
Tidur
93
istirahat
94
Menolong
95
Operasi
96
Panik
97
Kebahagiaan Teddy
98
Pengaruh Obat Bius
99
Kesalahan
100
Kegundahan
101
Ruang VVIP
102
Maaf
103
Mengambil Debby Dariku
104
Menggoda
105
Sibuk
106
Sahabat Debby
107
Menyelidiki
108
Berdiskusi
109
ngak laku
110
Galau
111
Maaf
112
Kabar Bahagia
113
Banyak Rahasia
114
Dilarang Masuk
115
Tersulut Emosi
116
Ijab Kabul
117
Marah
118
Egois
119
Menikmati
120
Merelakan
121
Dia pantas dicintai
122
Rindu
123
pelakor
124
Dokter cintaku
125
kebaikan tante widia
126
Pernikahan mbak Lidia
127
penerbangan ke jakarta
128
Mengawasi
129
Pulang Kehotel
130
Kencan Buta Pertama
131
lelaki sholeh
132
USA
133
Bunga Lili
134
Terbongkar
135
Sopan-Santun
136
Prusahaan
137
Ke Pantai
138
Gr
139
Sinta Dan Alex
140
Mengembalikan Mood booster
141
Ulang Tahun Bu Widia
142
Apa Hadiah untuk mama
143
Kenapa Nangis
144
Kepergian suami
145
Penampilan
146
Mantan
147
Cincin sebagai Tanda
148
Dimarahi Mama
149
Begitu Cantik Dan Anggun
150
Istriku
151
Sudah siap
152
Obat tidur
153
Perawan
154
Seorang Anak Atmajaya
155
Dracula
156
Persiapkan
157
Pameran
158
Marah
159
masalalu
160
menjelaskan
161
Menjaga rumah Tangga
162
Susah Tidur
163
Makan Malam
164
Alergi udang
165
Buah tangan
166
Mantan
167
Debby pulang
168
Menyesal
169
Memata-matai Ddebby
170
Cafe
171
Vannia
172
pilihat Tepat
173
Debby Marah
174
Memberitahu
175
Ingin sendiri
176
Sekongkol
177
Maaf
178
Cucu Direktur
179
Mas Doni
180
motto Atmajaya Hospital
181
Kedatangan Direktur Baru
182
Mencekam
183
Membuat malu
184
Komplain
185
Sisi kekanakan
186
Istirahat
187
Jujur
188
Menjenguk
189
Rumah mewah dan mega
190
Menantu Atmajaya
191
Aset dan Kekayaan
192
makanan favorit
193
Mobil Baru
194
Emosi Vannia
195
Lebih membutuhkan
196
Janji apa
197
Percaya
198
Agresif
199
Minuman pemberian Mama
200
Anak pak Atmajaya
201
Kiss Mark
202
Istri
203
Memberi undangan
204
Permohonan
205
Penyesalan
206
Aldo
207
Ibu
208
Cincin tunangan
209
Mengancam Cerai
210
Kaki ayam
211
Reputasi
212
Tak bisa makan Pedas
213
Doa
214
Ingin tinggal dipanti
215
Ocehan mbak Lidia
216
kecemasan Mbak Lidia
217
Takut
218
Dendam
219
Nikmati penderitaan
220
Mencari solusi
221
Dikacangi
222
Proyek Amburadul
223
Rencana Sukses
224
Adu Domba
225
Aldo Merajuk Padaku
226
Teka-teki
227
Menghantui fikiran
228
My super herro
229
Virus atau Penyakit
230
Bertanya
231
Membujuk Aldo
232
Adopsi
233
Lebih Membutuhkan
234
Fitting
235
Romantis
236
Sosialita
237
Ingin memiliki momongan
238
Memilih Kata
239
Keputusan Mas Aska
240
Kegundaan hati
241
Promil
242
Wanita Murahan
243
Teman SMA
244
Sisi lain suami ku
245
Surat kabar harian
246
Mengambil foto tanpa izin
247
Bengkel
248
menakutkan
249
Khawatir
250
Harus Sampai Kapan
251
menahan Air mata
252
Bersabar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!