Aku Bukan Rahim Cadangan
Bukan Rahim Cadangan
Part 1
"Selanjutnya... Pricilia Debby permata dari Fakulitas kesehatan , dengan indeks prestasi akademi (IPK) 3.96" Kata pembawa acara, tepuk tangan bergemuruh memenuhi gedung megah itu kala aku naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sebagai mahasiswa terbaik.
Ya, Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku, namaku dipanggil sebagai mahasiswi dengan predikat terbaik.
Lulus kuliah tak lantas membuatku tenang, justru setelah ini lah kehidupan ku yang sesungguhnya akan dimulai. Ku nikmati soreku di teras panti selepas pulang dari acara wisuda kelulusanku, sembari memikirkan bagaimana agar cepat mendapat pekerjaan setelah ini.
"Debby!" Tiba- tiba seseorang memanggilku, aku menoleh kearahnya, dan tenyata dia adalah Mbak Linda, Ia adalah salah satu donatur terbesar di panti, menantu dari keluarga Atmajaya.
"Ehhh....Mbak..." Teriakku pada mbak Linda yang berlari kecil menghampiriku.
Angin bertiup sepoi", hingga membuat suasana sore yang sangat begitu nyaman. aku dan Mbak Linda memilih menghabiskan waktu sore kami di bawah pohon Jambu yang ada di halaman Depan panti. Mbak Linda sengaja datang untuk memberi selamat atas kelulusanku, Keluarga Hermawan juga lah yang membiayai sekolahku sampai akhirnya aku lulus D3 di bidang kesehatan. Sebenarnya cita-citaku sih ingin menjadi Dokter anak. kalau pun tidak, minimal bidan lah, tapi aku cukup tau diri, sudah bisa sekolah saja Alhamdulillah.
"Debby, selamat ya atas kelulusan kamu. Mbak dengar juga kamu mendapat predikat terbaik ya? Mbak bangga lo mendengernya." Kata Mbak Linda sambil memeluk ku, dia memang sangat baik padaku, dan dia juga sudah menganggap ku seperti adiknya sendiri.
"Makasih ya Mbak, ini juga berkat kebaikan mbak dan keluarga mbak." lanjut ku.
"Karena kamu sudah lulus Kulia, mbak mau minta sesuatu sama kamu boleh?" Kata mbak Linda padaku.
"Mbak mau minta apa? Mbak kan udah punya segalanya. Insyaallah Debby pasti akan berusaha semampu Debby. Asal jangan minta yang mahal-mahal, aku kan belum kerja dan belum menghasilkan uang mbak!" Candaku pada mbak Linda. Mbak Linda pun tersenyum. Mbak Linda adalah salah satu wanita yang sangat aku kagumi, selain parasnya yang cantik, dia juga begitu baik dan begitu menyayangi semua adik- adik yang ada di panti ini, dengan adanya mbak Linda yang selalu ada untuk kami, dapat sedikit mengurangi beban ku sebagai anak tertua di panti Ini. Entah apa salahku, hingga sampai sebesar ini tak ada yang mau mengadopsiku. Padahal dilihat dari wajah ku juga nggak terlalu jelek- jelek amat.
"Dasar anak nakal!" Celetuk mbak Linda sambil mencubit lembut pipiKu.
"Deb... menikahlah dengan Mas Doni!" Ucap mbak Linda, aku pun tertawa mendengar perkataan Mbak Linda. Karena aku pikir dia hanya bercanda.
"Deb, jangan ketawa, mbak serius, nggak becanda Deb!" Katanya dengan wajah yang lebih serius.
Aku pun sontak terkejut mendengar perkataan mbak Linda bahkan aku tak menyangka mbak Linda akan meminta hal seberat itu padaku.
"Jadilah Maduku Deb!" Pinta Mbak Linda dengan begitu mantap dan ringan. Aku terdiam tak percaya.
Mbak Linda adalah istri dari Mas Doni. Sudah hampir 9 tahun pernikahan, mereka belum juga dikaruniai momongan, hingga akhirnya Mbak Linda di vonis mengidap kanker Rahim, dan kemungkinan besar tidak bisa memberikan keturunan pada keluarga besar Hermawan, mengingat Mas Doni adalah anak Tunggal dari keluarga Hermawan. Sebenarnya, keluarga Hermawan tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun mbak Linda bersih keras untuk menikahkan Mas Doni dengan wanita lain sebelum dirinya menghembuskan nafas terakhir.
Dia memang pernah mengutarakan tentang keinginannya untuk memberi madu pada Mas Doni, tapi aku sungguh tak percaya kalau dia memintaku untuk menjadi madunya, dan entah kenapa harus aku? Ini sungguh berat bagiku.
"Mbak, maaf aku nggak bisa mbak, bagaimana mungkin aku menikah dengan mas Doni? Dia adalah suamimu mbak, mas Doni juga sangat mencintaimu mbak, nggak mungkin juga mas Doni mau menikahi Ku." Tolak ku lembut.
"Mas Doni pasti mau jika aku memintanya dengan sungguh- sungguh, aku mohon!" Tiba-tiba mbak Linda berlutut di hadapanku dengan wajah penuh kesedihan, aku merasa sangat bersalah melihat mbak Linda yang sudah sangat baik harus berlutut pada ku yang bukan siapa-siapa.
"Mbak jangan gini dong mbak." Niatku membantu mbak Linda untuk berdiri namun, mbak Linda menolaknya.
"Nggak Deb, kalau kamu belum menjawab pertanyaan mbak, mbak nggak akan beranjak dari sini!" Tolak mbak Linda menepis tanganku yang memegangnya.
Hatiku semakin bimbang dibuatnya, Ya Mas Doni memang sosok pria yang sangat baik, tampan dan juga mapan. Namun di sisi lain, aku merasa tidak siap menjadi istri kedua. Tapi, Mbak Linda juga sangat baik dan berjasa padaku. Aku terus berpikir tak berpindah dari sosok mbak Linda yang masih dengan keras kepala berlutut di hadapanku dengan wajah yang penuh harapan.
Lama kami saling berdiam dan tak ada suara, Sampai akhirnya aku putuskan untuk menerima permintaan mbak Linda dengan syarat. "Baik lah Mbak, aku akan menerima pernikahan itu, jika Mas Doni juga menerimanya!" Kataku, dengan sangat berat hati aku memutuskan semua itu, tapi aku yakin bahwa mas Doni pasti akan menolak mengingat besarnya cinta mas Doni pada mbak Linda.
"Terimakasih Deb, kamu memang sangat baik. Tak salah aku memilihmu untuk menjadi maduku. Aku akan pulang dan menanyakan itu pada mas Doni." Kata mbak Linda tersenyum, dan ku bantu ia untuk berdiri.
Begitu bahagianya mbak Linda saat mendengar jawaban dari mulutku', dia pun segera pergi untuk menemui mas Doni.
Sesampainya Linda dirumah,
Linda tak sabar menunggu Doni hingga pulang dari kantor, dia segera menyusul Doni ke kantornya. Terlihat suasana di kantor masih sangat sibuk, Doni mempunyai sebuah perusahaan Rental Mobil yang cukup besar selain itu, ia juga mempunyai beberapa tempat karauke dan restoran siap saji yang tersebar di seluruh wilayah jakarta.
"Mas Doni ada?" Tanya linda pada Devi, sekretaris Doni
"Ada Bu langsung masuk aja!" Seru Devi, Linda pun segera masuk ke ruangan suaminya.
Cekrek...
Saking seriusnya menatap laptop yang masih menyala, Doni sampai tak sadar dengan kedatangan istrinya. Tak banyak bicara, Linda langsung saja merangkul Doni dari belakang.
"Linda? Kamu kesini?" Tanya Doni memutar kursi kebesarannya ke arah Linda. Doni sudah hafal betul dengan sentuhan Linda, dan parfum Linda, karena dia sangat mencintai dan mengagumi istrinya itu. Hingga tanpa melihat pun dia tau.
"Iya Mas, kamu serius banget, sampai nggak sadar dengan kedatanganku? ada yang mau aku sampaikan."Kata Linda dengan matanya yang berbinar-binar.
"Ada apa? Kamu baik-baik saja kan?" Tanya Doni khawatir. Doni memang selalu mengkhawatirkan kesehatan Linda apalagi setelah Linda di vonis kanker.
"Aku baik-baik saja mas, tapi akan lebih baik lagi jika mas Doni mau mengabulkan permintaanku kali ini!" Kata Linda bergelayut manja di leher Doni.
"Permintaan?" Tanya Doni melipat dahinya, tak paham dengan apa yang dimaksud Linda.
"Mas... Aku sudah menemukan wanita yang nanti akan menjadi ibu dari anak-anak kamu Mas." Ujar Linda bersemangat.
"Linda! Cukup! Sudah berapa kali aku katakan, istriku hanyalah kamu, nggak akan ada yang lain." Jelas Doni beranjak dari tempat duduknya. Ia terlihat begitu marah, Doni sudah sering menolak permintaan Linda untuk menikah lagi.
"Mas, sadar, sebentar lagi aku akan mati, sebelum aku mati, aku ingin melihat anakmu mas!"
"Cukup Linda, apa yang kamu katakan?" Kata Doni lembut, seraya membelai wajah cantik Linda.
"Mas, itulah kenyataannya, aku mohon menikahlah dengan Gadis pilihanku ini mas, dia baik, dan sangat cantik!" Ucap Linda, lagi- lagi ia berlutut di kaki Doni.
"Linda, bagaimana mungkin aku membagi hatiku pada wanita lain, aku hanya mencintaimu Linda!"
"Mas, aku mohon mas!" Dengan deraian airmata, Linda terus saja berlutut di hadapan Doni Hingga akhirnya Linda jatuh pingsan di lantai. Sontak membuat Doni Semakin panik.
"Linda bangun Linda!" Teriak Doni, ia pun segera membawa Linda ke rumah sakit.
Ku langkahkan kakiku dengan langkah yang begitu berat, aku masuk ke panti menemui bunda ku, bunda mira, orang yang merawat ku sejak aku Berada dipanti ini. Bunda masih sibuk di dapur menyiapkan makan malam Untuk adik-adik panti bersama mbok inem, orang yang membantu umi mengurus anak-anak di panti.
"Debby? Kamu dari mana saja nak, jam segini baru pulang?" Tanya bunda mira yang menyadari kedatanganku. Bunda mira memang orang asli bandung yang ditugaskan untuk mengurus panti di Jakarta.
"Bun..." Lirihku, kuhempaskan tubuhku di kursi dekat dapur dimana Mbok inem dan bunda sibuk dengan aktifitasnya.
"Kenapa Deb?" Tanya bunda mira menghentikan aktifitasnya, lalu menghampiriku dan duduk Disampingku.
"Bunda, hari ini, mbak Linda memintaku untuk menjadi istri kedua suaminya?"
"Apa?" Sentak bunda terkejut mendengar kata-kataku.
"Bun,bagaimana ini Bun?" Keluhku, ku peluk bunda mira, ku lepaskan semua beban ku yang ku pikirkan, karena bunda mira lah yang selalu membuat ku tenang setiap aku ada dalam masalah.
"Debby.. Kalau kamu merasa berat, sebaiknya kamu Ngak usah terima." Kata bunda padaku sambil mEngusap punggungku dengan lembut.
"Bunda, mbak Linda sudah sangat baik padaku dan pada panti ini, bahkan sudah menyekolahkan ku Sampai aku lulus, bagaimana bisa aku menolaknya." Jelas ku pada bunda mira.
"Nak... Masalah pernikahan itu bukan masalah sepele, itu keputusan untuk seumur hidupmu. Jadi, jangan kamu jadikan balas Budi sebagai taruhanya untuk masa depanmu nak" Ujar bunda mira,ku lepaskan pelunakan ku pada bunda perlahan.
"Tapi bun, mbak Linda memohon hingga berlutut padaku, aku sungguh tidak tega, apa lagi kalau mbak Linda membahas penyakitnya bun." Jelasku pada bunda.
"Debby, berbagi suami itu Ngak gampang nak, kamu itu masih muda, cantik, kenapa harus menjadi istri kedua?" Ucap bunda Mira sambil merapikan rambut ku yang terlihat acak- acakan seolah mencerminkan keadaan hatiku saat itu.
🥀🥀🥀
Terima kasih kakak-kakak semua,uda mau mampir ke cerita ku🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Evelyne
awal bahagia atau derita ne waktu masuk di pernikahan..
2023-03-30
0
Eceu Asnah
nyimak Thor
2023-02-27
0
Sofie Sifana
lihat iklan lngsung ak baca gk tau nya nama pemeran mlh namanya mantan q 🤭😅😅😅
2023-02-17
0