🥀🥀🥀🥀
dan khirnya kami pun masuk kedalam rumah, Aku masuk mengekori pada mbak Linda dan mas Doni. Dikarenakan sudah malam Rumah terlihat sangat sepi, dan kabarnya Pak Wahyu Atmajaya beserta istrinya ibu Mila sedang menunaikan ibada haji. seumur - umur Memang, baru kali ini aku menginjakan kaki dirumah kediaman Atmajaya yang begitu sangat megah dan mewah ini, aku terpana dengan pemandangan rumah dua lantai yang terlihat begitu luas dan begitu indah. terlihat kolam renang yang terletak di halaman belakang. Ku amati setiap sudut ruangan yang aku lewati, terlihat banyak sekali hiasan yang terbuat seperti kristal tertata begitu rapi di sebuah lemari kaca yang besarnya hampir menyamai ruang tamu di panti, sungguh membut mata ini terpukau karena keindahnya.
"Deb!" Panggil Mbak Linda menepuk pundak ku, sontak mengagetkan ku dan membuyarkan kekagumanku pada rumah itu.
"Ehh, Iya Mbak, ada apa." Jawabku.
"Ini kamarmu Deb, kamar mbak ada di sebelah kamar mu, kalau kamu ada butuh apa- apa kamu tinggal ketok aja, atau minta sama Bi ija." Kata Mbak Linda sambil membukakan pintu kamar dan mengajakku masuk kedalam kamar, kamar yang sangan cukup luas bagiku tak sebanding dengan kamar ku di panti, fasilitasnya juga sangat lengkap, didalam kamar ada kamar mandi, sofa, dan juga televisi yang terbilang cukup besar menurutku.
Sedangkan Mas Doni, tentulah lebih memilih untuk langsung ke kamarnya ketimbang ikut mengantarku ke kamar.
"oh..Iya Mbak, Makasih banyak." Jawabku.
"O ya Mbak, aku mau minta izin, besok aku udah mulai kerja." Kataku sebelum mbak Linda pergi.
"Kamu!, Kerja?" ucap Mbak Linda sambil melihatku heran dengan melipat dahinya.
"Iya Mbak, aku melamar di Rumah Sakit tempat Mbak dirawat." Jelasku, setelah aku kembali dari menjenguk Mbak Linda dua hari yang lalu, Mbak Lidia menghubungiku, bahwa ada rekrutmen karyawan di rumah sakit tempatnya bekerja, dia sudah tau prestasiku, karena sebelum aku lulus kulia, aku sempat magang disana. sebelumnya aku juga sempat tanya lowongan pekerjaan padanya. dan mbak Lidia pun mengatakan ada, Mendengar itu, aku langsung menyerahkan surat lamaranku ke rumah sakit itu, dan Alhamdulillah aku diterima.
"Debby, seharusnya kamu nggak perlu kerja, Mas Doni akan mencukupi semua kebutuhanmu, kamu nggak akan kekurangan." Jelasnya lagi.
🥀🥀
keesokan harinya aku pun bangun seperti biasa,terdengar suara adzan subuh,aku bergegas bangun stelah itu membersihkan diri dan bersiap untuk menunaikan ibada shalat, setelahnya pukul 7 setelah selesai sarapan bersama setelah itu aku dan mas Doni segera berangkat, selama didalam perjalanan kami berdua diam tak membicarakan apa - apa.
setelah beberapa jam aku sampai ditempat tujuan, aku segera turun sambil berterima kasihdan, segera aku masuk ke gedung itu, tiba- tiba ada suara langkah kaki yang menyamai langkahku.
"Mbak lidia, ngagetin aku aja!" Hari ini aku dan Mbak Lidia satu shift. Mbak Lidia adalah orang yang sangat baik, ia masih lajang di umurnya yang sudah hampir 28 tahun karena mbak Lidia masih setia pada kekasihnya seorang perwira yang belum bisa pindah tempat, dan rencananya ia akan mengelar pernikah kalau sudah pindah tempat.
"Itu Tadi suami kamu y?" Tanya Mbak Lidia tiba-tiba, aku memelankan langkahku sambil menjawab.
"Iya mbak, itu suami ku."
"Tampan ya, dan sepertinya juga mapan, tapi sayang sudah punya istri" Kata Mbak Lidia sambil tersenyum kecut, mbak Lia sempat kecewa pada ku saat aku menceritakan prihar tentang pernikahanku padanya. Menurutnya aku terlalu bodoh.
"Mbak..." Kataku manja, mbak Lidia memang sudah menganggap ku seperti adiknya sendiri, dia sangat suka cara kerjaku, dan dia juga tau tentang kehidupan ku, jadi dia begitu sangat perhatian padaku.
"Ya udah, sana cepet ganti pakaianmu, ingat kerja yang bagus ya dek, jangan mengecewakan mbak!" Pesan mbak Lidia padaku.
"Siap bosku!" Jawabku yang bersemangat.
Hari ini pekerjaan lumayan sangat padat, Aku di tempatkan di bagian depan penerimaan, banyak pasien masuk rumah sakit dikarenakan lagi musim Muntahber.
Aku pulang tepat pukul setengah delapan malam, aku segera memesan taksi online.
"Kamu Nggak dijemput suamimu Deb?" Tanya Mbak Lidia yang sudah ada di dalam mobil, aku menggelengkan kepalaku.
"Ayo Masuk, mbak antar."
"Nggak usah mbak, tadi aku udah pesan taksi kok!"
"Udah nggak usah nolak Deb!"
Aku pun tak bisa menolaknya. Akhirnya mbak Lidia mengantarku pulang dengan mobil honda jazz yang berwarna merah marun.
Di perjalanan pulang kami cerita banyak hal, tanpa terkecuali pernikahanku dan mas Doni, mbak Lidia semakin terbakar emosi saat mendengar semua ceritaku tentang perlakuan tak layak mas Doni kepada ku.
"Debby, kalau kamu nggak kuat nggak usah dilanjutkan pernikahan terpaksamu ini ya. Mbak nggak mau melihat kamu tersiksa!, kamu orang baik dek harusnya kamu dapatkan pernikahan dan lelaki yang sempurna, Pesan mbak Lidia sebelum ia melanjutkan perjalanan pulangnya.
"Tenang aja mbak," jawabku sambil tersenyum.
Tepat pukul 10 malam aku sampai di rumah, ku lihat mobil Pajero sport sudah terparkir cantik di halaman rumah.
"Bukannya tadi bilang, mau anter mbak Linda ke rumah ibunya?" Batinku bertanya - tanya.
"hmm sudah lah, itu bukan urusanku juga!" lalu aku masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" Bi ija menjawab.
"Mbak Linda sama mas Doni di rumah ya Bi?" Tanyaku kemudian setelah Bi ija membukakan pintu untukku.
"Iya neng, lagi nonton tv." jawab Bi ija, ya Jelas sudah pasti mengantar mbak Linda cuma akal- akalanya mas Doni saja yang tidak ingin menjemputku. Ku hembuskan nafas lalu aku segera berjalan menuju kamar.
aKu melewati ruang tv, terlihat di sana mas Doni sedang tidur - tiduran dipangkuan mbak Linda, Mbak Linda pun terlihat membelai rambut Mas Doni sambil tertawa bersama - sama melihat drama kesayangan Mbak Linda.
"Eh kamu Debby, kamu sudah pulang?" Tanya Mbak Linda, sebenarnya aku tak ingin mengganggu kebersamaan mereka berdua, namun mbak Linda sepertinya melihat kehadiranku.
"Makan dulu sebelum tidur Deb!" Sambung mbak Linda.
"Iya" Aku pun segera masuk ke kamar membersihkan diri dan mengganti pakaianku dengan baju tidur.
Aku pergi ke dapur dan mengambil makanan yang ditinggalkan untuku. Lalu duduk di meja makan, kebetulan meja makan ada di dekat ruang tv, kali ini terlihat mbak Linda dan mas Doni sudah mengubah posisinya dengan duduk bersebelahan.
"Hari pertama kamu kerja gimana deb?lancarkan?" Tanya mbak Linda setengah berteriak, karena jarak kami lumayan agak jauh dan ada suara tv.
"Alhamdulillah lancar mbak." Jawabku singkat, aku makan cukup banyak Karena hari ini cukup menguras tenaga.
🥀🥀🥀
Terima kasih kakak-kaka sudah mau mampir dan baca ceritaku,mohon maaf jika ada salah kata🙏🏻😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
QQ
Udah dianggap kasat mata ntar malah ditambah bilang nya mirip lintah yang kerjanya cuman nempel saja oleh mas Doni 🙈🙈🙈
2023-02-07
0