"Tapi aku sudah berjanji bun, jadi apa yang harus aku katakan pada Mbak Linda nantinya?" Rengek ku pada bunda mira.
"Apa yang sudah kamu janjikan nak?" Tanya bunda.
"Aku berjanji, jika mas Doni menyetujuinya, aku juga akan menerima menjadi madunya mbak Linda bun! Dan sepertinya Mbak Linda langsung menemui Mas Doni setelah itu bun!" Ucapku cemas.
"Kita berdo'a saja Deb, semoga saja Nak doni menolak pernikahan itu." ucap bunda mira,aku tak menjawab hanya ku anggukkan kepalaku.
Tak lama setelah aku berkeluh kesah pada bunda Mira, Terdengar bunyi telepon Panti berdering. bunda mira segera mengangkatnya.
"Siapa bunda yang telepon?" Tanyaku setelah bunda mira menutup teleponnya.
"Nak Doni yang telepon? Linda sakit, dan sekarang dirawat di rumah sakit tempatmu pernah praktek dulu. Dan kamu diminta untuk datang ke sana sekarang."
"Mbak Linda sakit? Debby diminta kesana? Ada apa ya bunda? Kenapa perasaan debby jadi nggak enak begini ya bun?"
"Debby, jangan berprasangka buruk, semua kejadian itu biasanya terjadi dari pikiran kita sendiri!" ucap bunda menenangkan ku.
"Baiklah bunda, bunda ikut kan bun?" Tanyaku.
"Iya nanti bunda temani." Jawab bunda singkat.
Segera ku ambil ponselku, lalu ku pesan taksi online agar aku dan bunda bisa lebih cepat sampai ke rumah sakit.
tak lama Hanya butuh waktu kurang dari satu jam aku dan bunda sampai di Rumah sakit tempat Mbak Linda dirawat. Segera kami menuju ke bagian informasi untuk bertanya dimana ruangan mbak Linda dirawat.
"Maaf mbak, pasien atas nama Marlinda putri dirawat di kamar nomer berapa ya?" Tanyaku pada bagian informasi yang sudah tak asing lagi denganku karena aku sempat praktek di sana saat masih menimba ilmu.
"Debby? Kamu mau jenguk pasien atas nama ibu Marlinda?" Tanya mbak lidia, yang sedang bertugas.
"Iya mbak." Jawabku singkat
"ibu Marlinda Putri di rawat di kamar VIP no 32." Jawab Mbak Lidia.
"Makasih Mbak." Segera aku dan bunda menuju ruangan yang diberitahukan oleh mbak lidia.
assalammualaikum...
Cekrek, begitu aku membuka pintu, terlihat mbak Linda masih terbaring pucat di ranjang rumah sakit tak berdaya. Disana terlihat ada mas Doni yang duduk di samping mbak Linda dan ada juga beberapa orang lainya lagi disana seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Perasaanku mulai tak tenang, hingga suara lemah mbak Linda membuyarkan lamunanku.
"Deb, kemarilah?" Perintah Mbak Linda. Aku segera menghampirinya dengan perasaan cemas dan jantung berdegub kencang, ku genggam tangannya dan dia berkata. "Menikahlah dengan Mas Doni, dia sudah menyetujuinya." Lirih Mbak Linda.
Deg... Seketika tubuhku terasa lemah bagai tak bertulang, jantungku berdebar kencang, bibirku Kaku, aku tak bisa berkata. Ku lirik bunda yang juga masih mematung didepan pintu kamar, bunda pasti juga sama terkejutnya seperti aku mendengar perkataan Mbak Linda yang tak kuduga begitu cepat menagih janjinya.
"eh...Mb..ak... Aku...uu.."
"Kamu sudah berjanji Deb, mas Doni juga sudah menyetujuinya. Apa lagi yang kau pikirkan?" Potong Mbak Linda. Aku tetap mematung.
"Pak penghulu, tolong nikahkan Mas Doni dengan Debby" Seru mbak Linda kemudian.
Ternyata benar, orang yang sekarang di hadapanku adalah penghulu. Aku melihat Mas Doni yang juga masih mematung tak berkata - kata, dari sorot mata mas Doni, Aku tau Mas Doni juga terpaksa menerima pernikahan ini kerena permintaan mbak Linda yang memohon, seperti mbak Linda lakukan padaku. dan tentu Mas Doni tak berani menolak, mas Doni hanya melakukan permintaan dari mbak Linda. Hingga ijab Kabul pun terjadi diantara kami berdua. aku tak menyangka,semua ini Bagaikan mimpi di siang bolong, hari ini aku menjadi seorang istri, yang tepatnya istri kedua suamiku. Satu hari dengan kebahagiaan Karen lulus dengan predikat terbaik sekaligus kesedihan karena harus menikahi orang yang tidak ku cintai dan menjadi istri kedua.
🥀🥀🥀
Setelah ijab kabul itu berlangsung, aku dan bunda memutuskan untuk kembali ke panti dan bergegas berpamitan.
"Mbak saya dan bunda pulang dulu." Pamitku pada Mbak Linda yang masih terbaring lemah, namun wajahnya terlihat sangat berbinar.
"Biar mas Doni ya yang antar." Tawar mbak Linda
"Nggak perlu repot - repot mbak, kami udah pesen taksi online tadi." Tolak ku halus,
setelah Melihat wajah Mas Doni yang sangat tidak bersahabat itu, aku cukup tau diri.
"Batalkan saja Deb!" Seru mbak Linda.
"Mas, kamu anter bunda sama Debby ya!" Perintah Mbak Linda yang terkesan memaksa mas Doni.
"Tapi yang!, nanti kamu disini sama siapa sayang?" Kata Mas Doni, Aku tau dia hanya mencari alasan.
"kan Ada suster mas! yang bisa menjagaku" Jawab Mbak Linda lembut sembari tersenyum.
"Ya sudah kalau kamu maksa, mari bunda, saya anterkan pulang!" Ajak Mas Doni pada bunda mira, tanpa menoleh atau menyebut namaku sekalipun. Mas Doni segera berpamitan pada mbak Linda dan mengecup kening mbak Linda penuh kasih sayang. Bunda mira dan aku hanya bisa saling memandang melihat mas Doni yang begitu sayang pada Mbak Linda. Pikiranku pun melayang, bagaimana bisa aku berada ditengah- tengah orang yang begitu saling menyayang? apakah Bisa dan kuatkah aku nantinya? Bagaimana aku bisa menjalani hari- hariku sebagai istri kedua? Semua pikiran itu menguasai otakku saat ini. Hingga suara Mas Doni membuyarkan lamunanku.
"Ayo kita pergi!" Ajak Mas Doni, aku dan umi mengekori Mas Doni yang berjalan lebih dulu di depanku.
Dalam perjalanan pulang, Mas Doni terlihat asik ngobrol dengan Bunda Mira membahas perkembangan panti, aku hanya bisa diam, duduk di bangku belakang sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan,apa yang akan terjadi dengan kehidupanku setelah ini.
Dan akhirnya kita pun tiba di halaman Panti, Aku dan Bunda segera turun dari mobil, dan Mas Doni bersiap untuk langsung pamit, namun dicegah oleh bunda.
"Nak Doni, bunda mau bicara sebentar, boleh?" Ijin bunda.
"Oh... Iya Bunda." Jawab Mas Doni, kami pun masuk kedalam bersama, Aku memilih untuk tidak berbaur dan masuk ke dalam kamarku.
🥀🥀🥀🥀
Terima kasih kakak-kakak uda mau mampir dihalaman novel ku.🥰🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
umirahman teacher
sedih rasanya jd Deby
2023-02-11
1
QQ
Pasti sesek banget menjadi Debby.
Dan untuk mas Doni tidakkah kamu bisa hangat sedikit, mau bagaimana pun Debby menerima permintaan istrimu Mbak Linda itupun setelah kamu menyetujuinya.
Jika kamu masih kekeh tidak mau, tentu pernikahan ini tidak akan pernah terlaksana 🙈🙈🙈
Kamu jangan hanya menyalahkan Debby semata karena disini kamu pun turut andil didalamnya.
2023-02-07
1