Besoknya, di hari Sabtu. Ada pengumuman penting yang diajukan oleh pembina Pramuka di sekolahnya Sofia. Di akhir pengumuman itu, mulai terdengar suara sorak-sorai riang gembira. Karena ternyata sekolah mengadakan acara kemah di gunung Tangkuban Parahu. Pergi kemah akan dimulai besok, tepatnya di hari Pramuka nasional.
Ya, kemah ini sebagai perayaan hari Pramuka nasional. Kemah ini dilakukan cukup lama. Sekitar 5 hari. Dan akan pulang pada hari Sabtu. Yang buat para muridnya lebih senang lagi, hari Sabtu depan yang menjadi hari kepulangan mereka ke sekolah diliburkan. Jadi, para murid pulang ke sekolah, barulah setelah itu bisa pulang ke rumah masing-masing.
Ini hanya dilakukan oleh anak kelas 12 saja. Sedangkan anak kelas 10 dan 11 merayakannya di sekolah. Dan Sabtu depan mereka tidak ikut libur. Ini dikarenakan menjadi hari perayaan Pramuka nasional yang terakhir kalinya di sekolah bagi para murid kelas 12 yang akan lulus. Karena setelah acara kemah ini, para murid kelas 12 harus lebih fokus belajar untuk menghadapi Ujian Nasional nanti. Tak akan mengikuti ekstrakurikuler Pramuka lagi.
Sofia senang bisa satu kelompok dengan Lilis. Karena membuat kelompok untuk satu tenda nanti dipilih sesuai dengan keinginan para murid, bukan dipilih kakak pembinanya. Selain Lilis, ada juga Erna yang masuk ke kelompoknya. Juga dua lagi, yang menjadi sahabatnya Sofia, yakni Rena dan Femiy.
"Udah lama banget aku nggak kemping di gunung. Jadi kangen deh rasanya!" seru Femiy dengan hebohnya (dia memang suka mendaki gunung. Seperti Sofia).
"Emang, kamu pernah mendaki gunung kayak Sofia, Fem?" tanya Erna.
"Udah pernah, dong! Naik gunung Tangkuban Parahu aja, udah nggak keitung udah berapa kali. Kalau Semeru, aku baru naik 2 kali. Yang baru naik sekali itu, mendaki gunung Bromo, gunung Lawu, gunung Papandayan sama gunung Slamet."
"Kamu sendiri, udah naik gunung berapa kali, Sof?" giliran Sofia yang ditanya Erna (Maaf! Gadis yang tak memakai jilbab ini, memang gampang kepo orangnya).
"Nggak tahu juga, tuh! Nggak keitung. Seingat aku, aku udah pernah ke Tangkuban Parahu, Semeru, Bromo, gunung Salak, Lawu, sama Merapi," jawab Sofia.
"Kamu udah berapa kali naik Semeru, Sof?" tanya Femiy.
"Nggak keitung, Fem. Soalnya, Semeru yang paling sering aku naikin. Bersama Tangkuban Parahu dan Merapi. Yang jarang banget mah, gunung Salak sama Bromo. Gunung Lawu juga baru satu kali. Waktu kedua orang tua aku masih ada."
Tiga sahabatnya mengangguk paham. Mereka pun mengobrol sambil menyusun rencana untuk membuat tenda nanti. Mereka juga buat rencana untuk bisa begadang dalam satu atap tenda. Hingga keluarlah sebuah ide dari bibirnya Lilis.
"Eh! Gimana kalau besok sampai hari Kamis malam, kita dengarkan cerita nightmare side radio Ardan? Sofia 'kan, hobi banget koleksi cerita-ceritanya."
Femiy menepuk tangannya satu kali dan berkata, "Wah! Ide super briliant tuh, Lis! Aku setuju, dong!"
"Tapi, jangan nekat gelap-gelapan, ya! Aku takut!" Erna langsung merasa merinding (selain kepo, Erna juga penakut orangnya).
"Nggak akanlah, Erna! Tenang aja, dengerinnya berempat ini, kok! Bukan sendirian," balas Femiy.
Sofia mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi pemutar musik. Di situlah, ia menyimpan koleksi cerita horor dari salah satu stasiun radio di Bandung itu. Ia pun menunjukkannya pada para sahabatnya.
"Nih, ada banyak! Mau yang mana?" tanya Sofia.
"Yang mana aja. Yang menurut kamu paling seram," jawab Lilis.
Sofia mengangguk. Keempatnya pun bergegas untuk pulang bersama. Meskipun tak bertetangga, tapi keduanya tak pernah lepas dari mengobrol. Mereka bisa mengobrol lewat chatting di internet, seperti WhatsApp.
Sesampainya di rumah, Sofia mengucapkan salam. Salamnya di jawab oleh Salma dan Bi Zizah yang sedang memasak bersama di dapur. Dan Sofia langsung saja naik ke tangga menuju kamarnya. Ia akan membicarakan hal ini nanti malam.
Ketika sedang mengganti baju seragam sekolahnya dengan kaus rumahan, tiba-tiba Sofia mendengar suara ponselnya berdering. Ternyata ada pesan dari Reyhan. Katanya, Reyhan ada kerja lembur malam ini. Dan ia akan pulang malam nanti.
Sofia mengangguk paham. Ia harus segera memberitahu Salma saat makan siang. Setelah melihat pesan itu, Sofia memakai baju dan celana rumahnya. Ia segera ke dapur untuk mencuci tangannya dan makan siang di meja makan.
Sambil makan siang, Sofia memberitahukan Salma tentang Reyhan yang kerja lembur. Namun, tanggapan Salma malah terdengar seperti orang yang curiga.
"Tumben, nggak biasanya dia kerja sampai lembur malam-malam!".
"Yah...namanya juga orang kerja, Kak. Yang penting nanti pulang dengan selamat," balas Sofia sambil melahap makan siangnya dengan nasi goreng sisa sarapan tadi pagi.
...***...
Benar saja dugaan Reyhan. Ia dibawa ke diskotik sepulang kerja. Ia pun diminta untuk meminum khamr tersebut. Reyhan menolak dengan halus.
"Sorry, Brow! Aku nggak mau kalau yang beginian," katanya sambil menggeser botol kaca berwarna hijau gelap pemberian Gio itu.
Gio malah tertawa dan membalas, "Yah, Reyhan... Reyhan! Justru, karena kita ini CEO, harus coba minum beginian! Ketinggalan zaman kamu!"
"Bener! Masa kamu jadi anak mami usia segini!? Mana CEO lagi. Hahaha," kata Dewa sambil tertawa seperti orang yang kehilangan kesadaran sedikit (maklum sedang mabuk).
"Bukan gitu maksudnya. Ini 'kan minuman haram. Jelas aku nggak mau."
"Coba dululah sedikit, Bung! Bikin enak!" seru berusaha Derry meyakinkan.
"Bener tuh! Bikin enak otak itu justru ini. Bukan dengerin yang ngaji atau ceramahan!"
Reyhan terdiam sejenak. Tapi, akhirnya ia bereaksi. Bukan bereaksi mau minum. Melainkan malah melarikan diri sambil berkata, "Nggak, ah! Nggak mau! Lain kali!"
Reyhan pun pergi. Dewa, Derry dan Gio pun menertawakannya. Lalu kembali asyik minum sambil saling bersulang botol minuman itu.
Dalam perjalanan pulang di mobilnya, Reyhan menyalahkan dirinya sendiri karena dia malah mau-maunya ikut. Padahal dia sudah tahu apa yang Gio maksud, tapi malah mau ikut juga ke tempat itu.
"Bodohnya aku! Kok mau-maunya ke situ, sih!? Astagfirullah, nyaris aku khilaf!" serunya sambil memukul setirnya pelan sebanyak 2 kali.
Tak mau pikirkan lagi masalah itu, Reyhan berusaha untuk melupakannya. Dan sampailah ia di rumah.
...^^^...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments