Setelah tahu masalahnya Sofia lewat Salma, Reyhan jadi kasihan juga pada adiknya. Ia ingin bisa membuat adiknya itu bahagia. Akan tetapi, justru tidak mudah.
Meskipun kepergian Ryan masih lama, namun ini sudah membuat Sofia seperti orang yang tak punya semangat hidup. Status mereka padahal masih kekasih, belum suami-istri. Tapi sedih kehilangan ini malah seperti sepasang suami-istri yang sudah lama menikah, belum punya anak, tapi harus berpisah sementara waktu karena sang suami pergi untuk dinas kerja bersama para kerabat kerjanya.
Reyhan pun meminta bantuan pada para sahabat kantornya. CEO yang dapat peran jadi anak pertama di keluarganya itu meminta agar teman-temannya yang juga teman-teman kuliahnya dulu itu membantu cara untuk membuat anak seusia Sofia jadi semangat lagi.
...***...
Di kantornya, Reyhan di ajak makan siang oleh Gio. Tak hanya Gio, ada juga sahabatnya Reyhan yang juga pernah satu kampus dengannya. Seperti Derry dan Dewa. Memang mereka bertiga ini sangat baik dan setia kawan satu sama lain.
Akan tetapi, ada hobi yang sangat buruk dari ketiganya. Yang paling parah Gio. Ia yang membuat Derry dan Dewa juga jadi ikut melakukan perbuatan dosa besar. Yaitu pergi ke diskotik, merayu perempuan sambil mabuk-mabukan dan membawa mereka ke hotel untuk bermalaman. Walaupun belum menikah, namun sifat playboy dalam dirinya malah semakin menjadi, mendapati 3 sahabatnya sudah menikah. Bahkan ada yang sudah punya anak 2 seperti Dewa.
Saat makan siang, keempatnya bersulang gelas tinggi yang berisikan minuman kopi istimewa, seperti es kopi putih dan kopi latte biasa. Namun tidak untuk Gio. Terkadang ia meminum khamr itu di kantornya juga.
Hanya saja, ketika Gio sudah mulai mabuk, tingkahnya itu malah dijadikan bahan lelucon teman-temannya. Ini berbeda dengan Derry dan Dewa, yang masih lebih lumayan. Keduanya tak pernah mabuk di kantor, hanya di diskotik saja.
"Maklumin ajalah, Bung! Namanya juga anak jaman now," kata Dewa setelah tahu masalahnya Reyhan.
"Yey, jangan gitulah, Brow! Kalau dimaklumin, aku dosa besarlah ngebiarin adik kayak gitu," balas Reyhan. Kemudian menyedot kopi latte-nya sedikit-sedikit.
Gio malah tertawa kecil sambil menyedot sedikit es kopi putihnya dan berkata, "Halaaah, sok suci kamu, Rey! Jaman now gini ya, anak-anak sekolah kayak adek kamu itu bukan ngejar ilmu yang bermanfaat ke sekolah. Tapi malah buat nyari pacar. Bener, nggak?!"
"Briliant, Brow! Bener apa yang dibilang Gio. Biarin ajalah adek kamu kayak gitu. Apalagi, kamu bilang dia malah curhatnya sama istri kamu," balas Derry.
"Bukan sok suci! Tapi nggak ada salahnya 'kan kalau kita kasih tahu yang baik-baik ke orang lain!?"
Ketiganya terdiam mendengar kata-kata itu. Tapi, tiba-tiba ada ide dari Gio untuk Reyhan. Hanya saja dengan suara berbisik. Katanya, Reyhan lebih baik ikut dirinya ke sebuah tempat besok. Karena besok hari Sabtu.
"Parah kamu! Aku minta solusi, bukan minta tempat," balas Reyhan sedikit geram.
"Ikh, ini bisa jadi tempat yang asyik justru. Biar bisa dapat solusinya dengan tepat," balas Gio.
Reyhan tak terlalu mengerti. Tapi, akhirnya ia mau menuruti apa yang Gio mau. Ia dan yang lainnya pun lanjut meminum kopi masing-masing.
Memang bagi Reyhan ini jadi tempat yang membuatnya penasaran. Ia tak terlalu mengerti tempat apakah yang Gio maksud. Namun bagi Derry dan Dewa, bukanlah tempat asing bagi mereka. Mereka mengerti tempat apa yang Gio maksud.
...***...
Di sekolahnya Sofia...
Sofia curhat dengan teman-teman sekelasnya. Solusinya sama dengan apa yang Salma utarakan kemarin malam. Jadi mau/tak mau, Sofia harus menerimanya.
...^^^...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments