NERAKA DALAM PERNIKAHAN
Anatasya adalah sosok gadis yang berparas cantik dan juga ceria. Namun suatu kejadian yang tragis membuat hidupnya jauh berubah.
Sang mama meninggal dunia akibat defresi yang di alaminya karna mengetahui papa Ana berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Sedangkan sang papa yang menyesali perbuatannya memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Disitulah kehidupan Ana berubah drastis di saat dia masih duduk di bangku SMA dia harus berjuang seorang diri untuk membiayai sekolahnya.
Namun kehadiran sang kekasih membuatnya terus semangat. Brian Kusuma adalah kekasih Ana mereka telah menjalin hubungan selama setahun lebih.
Dukungan sang kekasih membuat Ana terus kuat menjalani hari harinya tak jarang Brian juga membantu Ana untuk biaya sekolah Ana. Kasih sayang dan perhatian yang selalu diberikan Brian membuat Ana larut dalam kegelapan cinta.
"Sayang apa boleh aku meminta sesuatu kepadamu?" ucap Brian sambil menciumi leher jenjang Ana.
Ana yang hidup seorang diri membuatnya larut dalam kebebasan. Seperti saat ini Brian dan Ana sedang berduaan di rumah peninggalan kedua orang tua Ana.
"Apa?" Ana langsung saja menatap lekat wajah Brian.
"Aku mau ini" ucap Brian menyentuh aset berharga Ana.
"Sayang jangan macam macam" ucap Ana kesal mendengar permintaan Brian.
"Sayang aku janji akan tanggung jawab dan akan menikahimu saat kamu sudah selesai sekolah" jelas Brian dengan tatapan penuh permohonan.
Mendengar ucapan Brian, Ana nampak berpikir sambil menatap lekat wajah kekasihnya.
"Aku mohon sayang, kamu bilang kamu cinta samaku. Lagian aku tidak akan pernah meninggalkanmu kamu juga sudah kenal dengan seluruh keluargaku. Jika nanti aku pergi meninggalmu maka kamu bisa menemui keluargaku." jelas Brian terus saja membujuk Ana dengan wajah memelasnya.
Mendengar ucapan Brian hati Ana akhirnya luluh dia akhirnya menganggung menyatakan dia siap menyerahkan kesuciannya ke Brian.
"Kamu serius kan sayang?" ucap Brian tersenyum.
"Ia, tapi kamu janji tidak akan meninggalkan aku kan?" ucap Ana menyodorkan jari kelingkingnya.
"Ia sayang aku janji" ucap Brian tersenyum lalu menyatukan jari kelingkinnya ke jari kelingking Ana menyatakan mereka telah mengikat janji bersama.
Brian langsung saja membawa tubuh langsing Ana ke dalam gendongannya lalu membawa Ana ke dalam kamarnya untuk menyatukan cinta mereka.
*****
Hari demi haripun berlalu seperti yang di katakan Brian dia tidak akan meninggalkan Ana dia bahkan jauh lebih perhatian ke Ana dan memberikan semua yang Ana inginkan.
Namun saat Ana belum lulus sekolah Brian harus pindah ke luar kota untuk mengantikan sang papa mengurus Perusahaannya yang berada di sana.
Dengan berat hati Ana harus mengiklaskan Brian untuk merantau dan akan melakuan hubungan LDR. Ana selalu sabar dan setia menanti kepulangan Brian. Namun setelah beberapa bulan berada di luar kota tiba tiba Brian berubah.
Brian jarang memberi kabar ke Ana bahkan kabar dari Ana sama sekali tidak di pedulikan oleh Brian. Namun Ana selalu saja berpikir positif dia tidak mau berpikir buruk tentang Brian.
Tiba tiba di suatu hari ponsel Ana berdering dan tertera nama Brian di sana. Melihat itu Ana yang kegirangan karna dihubungi oleh Brian langsung saja menekan tombol hijau lalu meletakkan benda pipih itu di telinganya.
"Hallo, sayang kamu apa kabar?" ucap Ana gembira.
"Aku baik baik saja, ada hal penting yang harus ku bicarakan" ucap Brian dinggin.
Mendengar ucapan Brian yang begitu dinggin dan cuek hati Ana seperti teriris namun dia tetap berusaha tegar dan mendengarkan cerita Brian.
"Apa?" ucap Ana singkat dengan mata berkaca kaca.
"Aku mau kita putus" ucap Brian to the point.
"Apa?" teriak Ana membulatkan matanya tak percaya.
"Kamu hanya bercanda kan?. Ini tidak lucu sayang" ucap Ana tak percaya.
"Tidak, aku tidak bercanda aku mau kita putus" jelas Brian kembali.
"Tidak bisa, kamu tidak bisa meminta putus dariku begitu saja. Kamu harus tanggung jawab Brian" ucap Ana dengan isak tangisnya.
"Maaf, aku tidak bisa meneruskan hubungan ini" ucap Brian tanpa memperdulikan Ana langsung saja mematikan sambungan telepon mereka.
"Kamu tidak bisa seperti ini Brian" ucap Ana menangis sambil terus saja menghubungi Brian namun sayang ponsel Brian sama sekali tidak bisa di hubungi lagi.
Tak terima dengan ucapan Brian, Ana yang sakit hati langsung saja mengangis histeris sambil mengacak acak seluruh isi kamarnya.
"Kamu jahat Brian. Kamu jahat, aku benci kamu Brian. Aku Benci..." teriak Ana histeris sambil terus saja melempar barang barang yang ada di dekatnya. Karna lelah mengis Ana akhirnya tertidur dalam tangisnya.
****
Setelah kejadian itu Ana berusaha untuk bangkit lagi dia tidak mau terus berada di dalam keterpurukan. Dia berusaha terlihat kuat walaupun sebenarnya hatinya sangat rapuh.
Hingga akhirnya kelulusan telah tiba setelah di pastikan lulus dan mendapat sertivikat kelulusan Ana mencoba untuk mencari pekerjaan tetap untuk menyambung hidupnya.
Jujur dia sangat ingin melanjut pendidikannya ke jenjang lebih tinggi namun mengingat keadaannya Ana lebih memilih bekerja lalu membangun hidupnya kembali.
Setelah melamar di berbagai tempat akhirnya Ana di terima di salah satu toko sepatu sebagai sales. Walaupun penghasilan yang sangat kecil namun Ana berusaha menerimanya.
Karna kesibukan di pekerjaannya membuat ana harus pulang malam. Namun, saat di perjalanan pulang dia harus melewati warung perjudian dimana banyak brandalan yang sedang nongkrong di sana.
Ana berjalan dengan tenang melewati kumpulan pria itu tanpa melihat ke arah mereka. Namun sudah ada dua orang pria yang menghalangi jalannya.
"Hai cantik mau kemana malam malam seperti ini?" ujar salah satu pemuda mencoba merayu Ana.
Ana yang ketakutan mencoba untuk menghindar dari kedua pemuda itu. Namun saat dia melangkah mundur dia malah menabrak tubuh kekar yang ada di belakannya.
"Ma..maaf" ucap Ana gemetar ketakutan.
"Mau apa kalian?" bentak pria itu kepada kedua pemuda yang mencoba menggoda Ana.
"Maaf dre kami tidak tau jika dia mangsamu" ucap pemuda. Lalu pergi meninggalkan Ana bersama pria yang menolongnya.
"Kamu tidak apa apa?" ucap pria itu melihat Ana yang ketakutan.
"Ti..tidak. Terimakasi" ucap Ana terus saja menunduk.
"Tidak apa apa. Kenalkan namaku Andreas" ucap andreas tersenyum sambil menjulurkan tangannya.
"Ana" ucap Ana tersenyum lalu menyambut uluran tangan Andreas.
"Nama yang sangat cantik. Mari ku antar pulang nanti pemuda itu menganggu kamu lagi" tawar andreas.
"Apa tidak merepotkan?" ucap Ana.
"Tidak. Daripada nanti kamu di goda para brandalan itu lagi. Ia kalau hanya di goda, jika sampai mereka melakukan yang tidak tidak bagaimana?" ucap Andreas menakut nakuti Ana.
Ana yang ketakutan karna ucapan Andreas langsung saja setuju di antar oleh Andreas. Sepenjang perjalanan mereka bercerita satu sama lain. Hingga tak terasa senyuman Ana yang telah lama hilang kembali terukir indah di wajah cantiknya.
Bersambug...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sri Martati Fransisca
tragedi.
2024-09-03
0
Hawa zaza
hai kak aku mampir nih, jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak 🙏🤩
2022-10-09
3
Syhr Syhr
sudah ku duga..
2022-09-09
2