Ana dengan semangat menatap semua orang yang sedang mengantri untuk membeli bakso. Semenjak menikah dengan Andreas, Ana baru kali ini keluar bersama Andreas dan makan bakso bersama. Walaupun sangat sederhana tapi Ana merasa sangat bahagia.
"Kamu mau makan apa?"
"Aku mau mie ayam bakso telur" jawab Ana penuh semangat.
"Ya sudah kamu tunggu saya disini." Andreas langsung saja memesan makanan untuk mereka.
Ana hanya menganguk lalu duduk di meja yang kosong sambil menatap para pengunjung lainnya. Hingga mata Ana terhenti melihat sepasang suami istri yang sedang makan bersama putra mereka. Terlihat kebahagiaan di keluarga kecil itu hingga tingkah putra mereka yang sangat lucu hingga membuat Ana tersenyum menatap kebahagiaan itu.
"Ini makananmu" ucap Andreas memberikan semangkuk mie ayam pesanan Ana.
"Terimakasi" Ana langsung saja menerima mie ayam yang di berikan Andreas lalu menatap sate kambing yang ada di depan Andreas.
"Maaf mau minum apa?" ucap salah satu pelayan menghampiri meja mereka.
"Aku mau pesan jus jeruk" ucap Ana.
Mendengar ucapan Ana, Andreas langsung saja menatapnya tajam. Melihat tatapan Andreas, Ana langsung saja salah tingkah karna merasa malu kepada pelayan yang berdiri di depannya.
"Jus jeruknya 2" ucap Andereas terus menatap Ana.
"Baik tuan. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit pelayan itu tersenyum.
Melihat itu Andreas langsung saja membalas senyuman pelayan itu. Tanpa memperdulikan Ana yang duduk di depannya.
"Cepat habiskan makananmu" perintah Andreas melihat Ana yang hanya diam saja.
"Baik" ucap Ana lalu menyantap mie ayam yang ada di depannya.
Setelah selesai Andreas langsung saja melangkahkan kakinya meninggalkan warung itu melihat Andreas sudah keluar Ana hanya mengekor dari belakang tidak ada namanya jalan sambil bergandengan mesra yang ada Andreas jalan duluan seperti tidak mengenal Ana yang mengekor di belakangnya.
*****
Sesampainya di rumah Andreas langsung saja masuk kedalam kamar lalu menghempaskan tubuhnya diatas ranjang empuknya. Sedangkan Ana langsung saja membersihkan dirinya karna sudah merasa leket karna keringatnya.
"Kamu tidak mandi mas?" ucap Ana yang melihat Andreas berbaring di ranjang mereka.
"Tidak. Aku lelah. Aku mau tidur jadi jangan ganggu aku. Karna besok aku mau bekerja di kebun papa untuk anakku"
"Jadi kamu mau kerja di kebun Papa?" ucap Ana semangat lalu duduk di tepi ranjang mereka.
"Ia itu sudah tugasku sebagai kepala keluarga. Jadi kamu tinggal duduk santai di rumah saya dan mengurus semua keperluanku" ucap Andreas dengan angkuh.
"Memangnya selama ini yang aku lakukan apa?" batin Ana kesal mendengar ucapan Andreas. Namun dia hanya meluapkan kekesalannya di dalam hatinya. Dia berusaha untuk tersenyum agar tidak mengubah situasi hati suaminya yang kini mau memikirkannya dan juga calon anaknya.
Tak mau banyak pikir Ana langsung saja pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu dia pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk makan malam mereka.
"Kamu masak apa, Na?" ucap bu Andar melihat Ana sedang berkutik dengan bahan masakannya.
"Ini ma, Ana mau masak sayur lodeh untuk makan malam nanti"
"Ooo, sini biar Mama bantu" Ana dan bu Andar langsung saja memasak bersama.
"Adikmu mana, Na?" ucap bu Andar yang tidak melihat keberadaan Putri.
"Mungkin lagi di warung bu Rt, Ma. Main sama temannya"
"Ya sudah mama panggil dulu ya. Biar dia yang mencuci piringnya. Kamu sudah lelah ingat jika terlalu kelelahan tidak akan baik untuk kandunganmu" jelas bu Andar tersenyum sambil mengelus perut Ana yang masih rata.
Ana hanya tersenyum menganguk melihat perhatian dari mama mertuanya. Tak lupa dia memanjatkan syukur karna melihat perubahan mertua dan juga suaminya.
Setelah selesai memasak Ana langsung saja menata rapi masakannya di meja makan. Setelah itu dia langsung saja membersihkan rumah sambil menunggu semua keluarga berkumpul untuk makan malam bersama.
"Na, ayo makan malam." ucap Andar yang melihat Ana masih menyapu teras depan.
"Ia pa. Tunggu sebentar ini sudah mau selesai kok" Ana langsung saja menyelesaikan pekerjaannya.
"Jangan lama lama di luar. Hari sudah malam. Udara malam di luar sangat tidak bagus untuk kandunganmu"
"Ia Pa. Ana sudah selesai kok" Ana langsung saja mengembalikan sapu yang di tangannya ke tempatnya lalu mengikuti langkah Andar untuk masuk kedalam rumah.
"Na, Andreas mana? ayo panggil biar kita makan malam bersama" ucap bu Andar yang tidak melihat keberadaan Andreas.
"Mas Andreas lagi tidur Ma. Biar Ana bangunkan" Ana langsung saja masuk kedalam kamarnya lalu mencoba membangunkan Andreas yang sedang terlelap dalam tidurnya.
"Mas ayo bangun. Mama sama Papa sudah menunggu di meja makan" Ana mencoba mengoyangkan tubuh Andreas.
"Sudah jam berapa?" ucap Andreas dengan suara seraknya khas bangun tidur.
"Sudah jam tujuh, Mas."
"Yasudah aku mandi dulu." Andreas langsung saja melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Melihat Andreas telah masuk kedalam kamar mandi Ana langsung saja menyiapkan baju ganti untuk Andreas. Tak lupa dia memberikan handuk Andreas karna sudah menjadi kebiasaan Andreas tingal terima bersih dari Ana bahkan handuknya saja dia tidak mau membawanya ke kamar mandi.
Setelah selesai menyiapkan keperluan Andreas, Ana langsung saja keluar lalu begabung dengan mertua dan juga adik iparnya.
"Kak. Kakak lagi hamil ya?" ucap Putri tersenyum bahagia.
"Ia Put"
"Wahh. Jadi Putri akan punya keponakan dong"
"Ia dong sayang. Itu makanya kamu harus membantu Kakak iparmu mengurus rumah ya" ucap Andar tersenyum.
"Ia Kakak juga akan bekerja di kebun Papa mulai besok" ucap Andreas ikut bergabung.
"Wahh. Kakak mau kerja di kebun Papa?" mendengar kata bekerja Putri langsung saja antusias.
Andreas langsung saja tersenyum menganguk sambil melirik Ana yang sedari tadi hanya diam membisu.
"Jadi Putri boleh dong minta tambahan uang jajan dari kakak?"
"Tentu saja boleh dong. Kakak akan memberi tambahan uang jajanmu."
"Lihat Na akhirnya suamimu mau juga bekerja kan. Kamu harus bersyukur, setiap rumah tangga itu pasti ada cobaannya. Mama juga dulu saat baru menikah sama Papamu banyak sekali cobaannya. Dari Nenekmu yang membuat Mama jadi pembantunya, bahkan dulu Papamu jauh lebih nakal dari Andreas. Dia sering sekali pergi berjudi ke luar kota berbulan bulan meninggalkan Mama seorang diri" jelas bu Andar yang selalu membanding bandingkan kehidupannya dan juga Ana.
"Ia ma" Ana hanya menganguk mengerti mendengarkan nasehat dari mama mertuanya.
"Sudahlah lanjutkan saja makannya" ucap Andar menyudahi pembicaraan mereka.
Mereka langsung saja menghabiskan makanan mereka masing masing. Setelah selesai Ana langsung saja membereskan piring kotor bekas makanan mereka lalu pergi ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya.
"Besok bangunkan aku jam tujuh. Karna aku mau bekerja jadi masak bekal yang enak untukku" perintah Andreas lalu membaringkan tubuhnya di ranjang.
Ana hanya menganguk mengerti lalu membaringkan tubuhnya di samping Andreas.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Syhr Syhr
Oh ..jadi seperti itu toh.
2022-10-25
0