Suamiku Kekasih Sahabatku

Suamiku Kekasih Sahabatku

kerangka cerita

Dara tengah sibuk mendesain sebuah pakaian pengantin, pesanan pelanggannya. Fikirannya begitu fokus. Jemarinya begitu lincah mencoret- coret kertas jadi sebuah gambar desain

Pelanggannya minta kebaya pengantinnya itu desainnya jangan terlalu ramai, sederhana tapi mewah. Kesannya unik !

" Hem...akhirnya selesai," guman Dara memandang gambar desainnya dengan puas.

Tinggal memilih bahan yang pas, serta payet dan pernak pernik lainnya.

Dara tak sabar untuk menuangkan gambarnya itu ke dalam bentuk jadi.

Sebuah kebaya pengantin!

Dengan nuansa putih tulang, dengan taburan payet ke emasan.

Dara menyimpan gambar desain itu di laci meja kerjanya. Hari ini ia akan ke toko langganannya untuk memesan kain kebaya.

****

Di saat Dara tengah memilih- milih jenis kain brokat untuk bahan kain kebayanya. Tiba- tiba sebuah suara memanggil namanya dengan kencang.

Bukan main kagetnya Dara mendengar suara itu. Sepertinya suara itu tak asing baginya. Saat ia menoleh tampak seorang gadis cantik melebar- kan ke dua tangannya. Berlari ke arah Dara.

" Ini beneran Dara kan?" goncang gadis itu pada tubuh Dara. Membuat Dara hampir saja jTuh karena pusing.

" Aduh, suprise banget deh, ketemu kamu di sini, Ra!"

" Aduh, Mira. Pelan- pelan dong. Ini di Pasar, bukan di hutan. Malu tuh sama orang banyak," bisik Dara, seraya senyum kikuk karena banyak mata yang memandang ke arah mereka.

" Bodo amat, emang gue peduli. Aku kangen kamu lo, Ra. Lima tahun tak jumpa, kok kamu masih imut seperti dulu," towel Mira ke pipi Dara. Membuat pipi Dara memerah .

" Kamu juga, ternyata waktu lima tahun tak juga mengubah prilaku burukmu. Tak kenal waktu dan tempat, selalu buat kericuhan," Mira cuma cengengesan mendengar ucapan Dara.

" Kamu ngapain di sini. Oh! Kamu mau menikah ya?" beliak Mira saat melihat Dara memegang kain brokat untuk baju pengantin

" Bukan, ini untuk baju pelangganku. Aku kan mengelola butik, Mir."

****

" Halo Ra, kamu udah punya calon suami gak?"

tanya Mira suatu hari saat datang berkunjung ke butik , Dara.

Dara cuma tersenyum menanggapi ucapan Mira.

Lebih tepatnya sih, malas. Karena pertanyaan itu selalu saja di ajukan orang lain padanya.

Lama - lama bosan juga. Panas kuping mendengar kata- kata itu. Eh , kini sahabatnya masa SMA dulu, bertanya yang sama juga.

" Kamu mau gak aku kenalin, ke seseorang, Ra.

Orangnya ganteng lo. Sudah punya usaha juga. Aku yakin kalian pasti cocok deh,"

" Buat kamu aja kenapa? Kok mau comblangi segala,"

" Duh, sinis banget sih. Aku kan uda punya calon. Tahun depan kami mau menikah. Kebetulan aku punya saudara sepupu jauh. Lagi mencari jodoh. Aku langsung ingat kamu."

" Aku gak ada waktu buat kencan buta, Mir. Lagian umurku belum tua- tua amat. Masih di zona aman." tukas Dara seraya tangannya tak henti memasang payet ke dres yang tergantung di manekin.

" Ya ampun, Ra. Kamu itu gadis atau manekin sih. Masa gak ada hasrat mau kenal cowok. Jodoh itu takkan datang sendiri, Ra. Dia harus di cari! "

" Jodoh itu di tangan ,Tuhan Mir." cebik Dara.

" Iya, tapi kita harus usaha juga dong. Jangan menunggu dengan pasrah."

" Siapa yang menunggu dengan pasrah? Aku menunggu sambil berkarya, wek!"

***

Dara akhirnya mau juga di pertemukan dengan Revan. Dan di luar dugaan Dara, ternyata ia jatuh cinta juga dengan Revan.

Seperti kata Mira, Revan adalah sosok cowok ganteng yang menarik. Orangnya humoris, lembut dan penuh perhatian.

Tidak heran bila Dara mudah jatuh cinta pada Revan. Setelah mengenal Revan kurang lebih delapan bulan. Akhirnya Dara menerima lamaran Revan.

Tanpa curiga, atau tepatnya Dara tak pernah mengetahui kalau Revan adalah mantan pacar Mira. Mira sengaja menjodohkan sahabatnya Dara dengan Revan mantan pacarnya.

Karena Mira kasihan pada Revan. Karena Mira memutuskan secara sepihak hubungannya dengan Revan. Karena Mira lebih mencintai Bram.

Lelaki yang ia kenal di perusahaan tempat ia bekerja, di Jakarta.

Karena LDR, cinta Mira berpaling.Dan berencana menikah dengan Bram setelah dua tahun menjalin kasih dengan Bram.

Tetapi, sungguh ironis! Cinta Mira dan Bram justru kandas di hari pernikahan Dara dengan Revan.

Dengan hati patah, Mira kembali ke kampung halamannya di kota Padang Sidempuan.

Saat mengetahui kalau Revan dan Mira hidup bahagia. Mira sakit hati dan ingin mengahancurkan pernikahan sahabatnya itu.

" Apa- apaan kamu Mira!" jerit Dara kaget saat melihat suami dan sahabatnya selingkuh." hati Dara sangat hancur, karena telah di hianati oleh sahabat dan suaminya.

Belum lagi perlakuan ipar dan mertuanya yang lebih memihak pada Mira. Membuat hati Dara semakin tercabik

Akhirnya Dara memutuskan untuk pergi, Ia memilih bercerai. Dan berencana pergi ke kota Medan. Memulai hidup baru.

Tapi masalah tak berhenti menimpa Dara. Setelah bercerai, Dara mengetahui bahwa dirinya hamil.

Sempat terpikir oleh Dara untuk menggugurkan janin dalam perutnya. Tapi Dara sadar, bahwa itu adalah dosa. Dara akhirnya melahirkan seorang putra tampan, yang di berinya nama Gabe.

Sepuluh tahun setelah bercerai, Revan bertemu dengan Gabe saat tanpa sengaja mereka di pertemukan dalam sebuah acara pagelaran musik tradisional.Yang di sponsori oleh perusahaan tempat dia bekerja.

Revan sangat terpukau dengan penampilan salah satu peserta yang begitu piawai memainkan seruling.

Entah kenapa, ada desiran aneh setiap kali dia menatap wajah bocah itu. Wajah yang mengingatkannya dengan seseorang di masa lalu.

Revan memberanikan diri berkenalan dengan Gabe, serta mencoba mengorek asal usulnya.

Gabe dengan polosnya bercerita tentang siapa dirinya.

Dunia Revan seakan runtuh saat dia tau kalau Gabe adalah darah dagingnya. Keturunan yang ia dambakan selama ini.

" Tidak! Kamu bukan papaku. Papaku sudah meninggal!" teriak Gabe. Membuat Revan merinding melihat tatapan dingin anaknya.

" Kamu memang lelaki bajingan! Belm cukupkah kamu menyakitiku. Hinga kamu tega menyakiti anakku," umpat Dara penuh kebencian

" Maafkan aku, Ra. Aku memang salah. Tapi aku tetaplah ayahnya."

" Cukup Revan, sejak aku pergi dari rumah itu, kamu tidak berhak atas diriku dan anakku.!"

" Tak seorangpun bisa memisahkan kami."

" Kalau begitu, kita tempuh jalur hukum. Kita lihat siapa yang akan menang." dengus Revan angkuh.

" Kamu memang lelaki bajingan, pengecut. Tidak tahu diri!" hardik Dara meluapkan kemarahannya.

Untuk memperebutkan hak asuh, Gabe. Dara menyewa seorang pengacara. Pengacara handal itu adalah lelaki yang pernah hadir di masa lalunya.

Pria cinta pertamanya, yang membuat hatinya dulu beku. Dan sulit menerima kehadiran lelaki lain. Sebuah rahasia lain terkuak .

Frank, pengacara yang membuat hidup Dara kembali utuh. Karena memenangkan hak asuhnya atas Gabe.

Dan cintanya yang hilang dulu, kini kembali menjadi miliknya. Seutuhnya dan selamanya.

Terpopuler

Comments

Linda pransiska manalu

Linda pransiska manalu

makasih telah mampir mak.

2022-12-15

0

Swadeekhab

Swadeekhab

aku mengintip mak

2022-12-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!