Haruskah Ganti Suami
Melati gadis yang enerjik, kehadirannya mampu membuat teman-teman serta sahabat-sahabatnya tertawa terbahak-bahak.Tanpa kehadiran Melati sama dengan hampa.Itu slogan teman-teman Melati.
Tapi hanya sahabat dekatnya saja Veli, yang mengetahui dibalik senyum dan keceriaan Melati tersimpan luka batin yang sangat dalam. Dan tidak ingin orang lain ketahui.
Melati punya banyak cara untuk menyembunyikan perasaannya. Karena ia seorang dancer, Melati terbiasa melarikan diri dan bersembunyi di balik hobi menarinya. Untuk menutupi kesedihannya.
Bagi Melati dengan menari, ia bisa lari dari kekecewaan dan kesedihannya. Ia bisa menghibur dirinya dan mengatakan aku tidak apa-apa melalui tariannya.
Tetapi sejak ia mengenal Leo, kehidupannya berubah. Leo lelaki lembut, rupawan, baik hati familly man dan jujur. Mampu mengobati sedikit lukanya, walaupun ia belum berani benar-benar percaya lagi pada makhluk yang bernama Lelaki.
Bagaikan harapan tipis, setipis kertas. Melati masih menyimpan harapan bahagia bersama seseorang yang mencintainya.
........................................
"Mel kapan menikah?" Tanya Tante Irene.
Melati hanya tersenyum getir.
"Rani sepupu kamu, bulan depan menikah lho, kamu kapan?" Kembali Tante Irene bertanya nyinyir.
Rani adalah sepupu yang paling dekat dengannya. Sejak kecil mereka sering menghabiskan waktu bersama. Bermain bersama bahkan memakai baju kembar pun sering mereka lakukan. Rani lebih memiliki keberuntungan dalam hal asmara daripada Melati.
Tidak perlu waktu lama bagi Rani untuk segera dipersunting pujaan hatinya.
"Kamu Leo kan? Pacar Melati. Kapan nih kalian meresmikan hubungan kalian? Keburu Dinausaurus bangkit lagi lho." Celetuk Tante Irene lagi sambil terkekeh.
"Segera Tante kalau sudah waktunya. Di doakan saja." sahut Melati sambil menarik tangan Leo menjauh dari Tante Irene.
"Permisi tante,mau ambil minuman" ucap Melati mencari alibi untuk menghindar.
Melati merasa tidak nyaman dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan sensitif yang dilontarkan oleh tantenya.
Hubungannya dengan Leo pun masih seumur jagung walau terlihat sebagai laki-laki baik dan bertanggung jawab. Tetapi entahlah tidak ada getaran-getaran di hatinya, seperti yang dulu yang pernah ia rasakan saat bersama kekasih sebelumnya.
Tetapi tidak dipungkiri bahwa kehadiran Leo adalah obat dan jawaban akan doa yang ia panjatkan saat itu. Saat dirinya terluka hebat akibat pengkhianatan-pengkhianatan kekasihnya terdahulu.
..................................................
Hari ini Leo mengajak Melati untuk berkeliling ke Puncak,
Berkendara berdua saling berpelukan di antara pohon-pohon Cemara disepanjang jalan yang berliku. Dan dilingkupi udara yang sejuk serta hawa dingin yang sempat merasuk hingga ke tulang.Membawa suasana romantis tersendiri bagi Melati dan Leo.
Sejuknya udara Puncak dan hamparan hijau pemandangan indah di sepanjang perjalanan membuat mereka lupa waktu.
"Mel ... Kita berhenti dulu sebentar ya, sudah lapar nih" ajak Leo.
"Okay... Itu didepan ada warung, sepertinya enak Ayam bakar Kalasan." tunjuk Melati.
Akhirnya mereka berdua berhenti di depan sebuah warung lesehan yang di depannya tertulis Ayam bakar Kalasan.
Sambil menunggu ayam bakar pesanan mereka datang.Mereka juga memesan jagung bakar untuk mengganjal perut mereka terlebih dahulu.Serta dua gelas teh hangat.Untuk menghangatkan badan melawan udara dingin Puncak.
"Mel ..., mungkin bulan depan keluarga aku ingin bertemu dengan keluarga kamu.
Melati terdiam berusaha memahami perkataan Leo.
"Mel ..." Leo menatap intens ke arah Melati.
"Maksud kamu dengan bertemu dengan keluarga aku?" tanya Melati berusaha memperjelas ucapan Leo
"Aku telah berpikir semalam tentang hubungan kita. Aku pikir sudah saatnya kita untuk mengukuhkan hubungan kita ke jenjang selanjutnya. Usia kita juga sudah tidak lagi muda jadi untuk apa kita buang-buang waktu untuk yang tidak pasti " jelas Leo.
"Jadi aku putuskan untuk meresmikan hubungan kita dalam ikatan pernikahan.Bagaimana menurut kamu?" tanya serius Leo.
Mendengar ajakan serius yang keluar dari mulut Leo, membuat Melati merasa dibawa terbang tinggi ke awang-awang. Tetapi ia masih takut untuk merasa bahagia saat mendengarnya dan itu semua karena pengalaman pahit yang pernah ia rasakan.
"Kamu serius Leo?Yakin?" Selidik Melati lebih lanjut.
"Ya! tunggu apalagi.? Kapan lagi?!" Ucap Leo yakin
"Kamu mau kan?" tanya Leo pada Melati.
Melati pun mengangguk. Lalu Leo meraih tangan Melati dan mengecup tangan Melati.
"Permisi mas ... Ini ayam bakarnya" ucap pelayan warung mengantarkan ayam bakar pesanan mereka.
"Nasi dan minumnya bisa refill sepuasnya" jelas pelayan.
"Wow terima kasih ya" ucap Leo
"Yuk Mel kita makan dulu, kemudian kita lanjutkan perjalanan kita ke air terjun." ajak Leo yang tidak sabar untuk menghabiskan makanan yang ada di hadapannya
Nasi ayam bakar dan sambel lalapan .Menu yang pastinya nikmat bila disantap di tengah udara dingin seperti ini.
Kemudian mereka pun dengan lahapnya menikmati menu makan siang mereka, di temani udara sejuk dan angin semilir serta hati yang berbunga-bunga karena momen special yang telah lama ditunggu akan segera terwujud.
.............................................................
"Serius??" tanya Velli. Saat diberitahu Melati bahwa Leo telah melamarnya. "Bulan depan keluarga Leo akan mengundang keluarga aku untuk berkenalan." Jelas Melati menceritakan apa yang diutarakan Leo padanya.
"Wow selamat ya Mel ...setelah melepas sebuah batu kali, akhirnya kamu sekarang telah menemukan emas murni." Peluk Veli pada sahabatnya itu
Melati hanya tersenyum samar."Terima kasih Vell ini semua berkat doa mu juga."
Melihat orang-orang di sekitarnya bahagia dengan berita yang dibawanya, Melati pun tersenyum.
Leo lelaki yang baru setahun yang lalu dikenalnya dan tak pernah terbesit sedikitpun di benaknya, bahwa justru laki-laki inilah yang akan menikahi dirinya dan akan membawa kebahagiaan dalam hidupnya.
Melati mencoba untuk mengingat kembali perjalanan cintanya yang penuh lika liku dan air mata.
Pengalaman pahit yang telah ia lewati bersama orang-orang yang pernah hadir dalam hidupnya cukup membuat dirinya belajar untuk tidak lagi berharap berlebihan pada yang namanya CINTA.
Leo adalah tetes embun yang menyegarkan disaat diriku kehausan akan kasih sayang
"Aku bahagia sangat bahagia.Terima kasih Leo untuk Cinta dan sayangmu" ucap lirih Melati.
.............................................................
Sebulan telah berlalu saatnya keluarga Melati bertemu dan berkenalan dengan keluarga Leo.
Hati Melati berdebar tak menentu saat mobil yang berisi dirinya, Ibu, Ayah, Paman dan adik-adiknya sudah mulai mendekati rumah Leo.
Tanpa disadarinya, Melati mengigit bibirnya dan menggenggam tangannya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang ia rasakan.
Mengetahui kekasih dan rombongannya datang, Leo langsung menyambut kedatangan mereka dengan penuh kegembiraan.
Tidak ketinggalan pula kedua orang tua Leo pun menyambut hangat kedatangan keluarga Melati.
Perasaan khawatir dan tegang yang tadi dirasakan oleh Melati berangsur-angsur mulai hilang.Senyum manis tersungging indah di bibir Melati.
Sepasang lengan yang kekar tiba-tiba telah melingkar di pinggang Melati " I Love You." Bisik Leo.
Melati menoleh ke arah Leo yang langsung mendapatkan sebuah kecupan hangat di pipinya.
Belum sempat Melati mengeluarkan kata-kata, Leo menarik tangan Melati menjauh dari keramaian.
"Leo .... Kita kemana?" tanya Melati.
Leo terus membawa Melati ke halaman belakang rumahnya yang masih berupa pematang sawah.
"Kamu tahu, hari ini aku bahagia sekali."
"Bahagia kenapa?" tanya Melati pura-pura polos
"Karena keluarga kita sudah saling kenal." jawab singkat Leo, sambil mengacak-acak rambut Melati.
"Aku mau setelah kita menikah nanti, kamu berhenti menari ya" pinta Leo.
Melati pun membelalakan mata "Apa?" tanya Melati memastikan pendengarannya.
"Iya aku mau istriku nanti tidak perlu bersusah payah mecari uang. Biar aku saja, kamu urus anak-anak kita saja di rumah." Leo merangkul Melati sambil mengungkapan keinginan dan mimpinya bila mereka menikah nantinya.
Melati bersandar di bahu Leo sambil mendengarkan impian pernikahan mereka
.............................................................
Persiapan pernikahan Melati sudah berjalan hampir sembilan puluh sembilan persen.
Seharusnya dirinya merasa bahagia.Tetapi entahlah kenapa perasaannya hanya terasa biasa saja.
Justru ada keraguan dan peperangan di dalam batin Melati yang muncul disaat detik detik persiapan pernikahan mereka sudah hampir selesai.
Melati sendiri tidak paham dengan perasaannya."Kenapa aku jadi ragu disaat-saat terakhir persiapan pernikahan ini?"
Apalagi larangan Leo, untuk tidak mengundang teman-teman kantornya ke pesta pernikahan mereka nanti.Membuat Melati bertanya-tanya "Kenapa? Apa ada yang salah?' tanya batin Melati.
"Hei Mel ....,ngelamun apaan? Hari besar kamu sudah hampir di depan mata lho.Kok masih galau sih!" tanya Velly.
Belum sempat Melati menjawabnya.
"Sayang ! Nih aku belikan kue kesukaan kamu.Kebetulan tadi pas lewat kok ada yang jual kue ini.Lalu aku berhenti dan beli ini buat kamu. Ingat kamu sih." ucap Leo menggoda Melati.
Melati pun tersenyum"Terima kasih sayang"
"Hmm bikin ngiri deh.Ada satu lagi gak Mel cowok model begini aku mauu" celetuk Velly.
Lalu mereka pun tertawa bersama.
"Aku doakan kalian bahagia selamanya deh" ucap Velly. Sambil menyentuh pundak Melati dan Leo.
"Semoga jangan ada airmata lagi dalam hidupmu" bisik Velly.
"Amin." sahut Melati
.............................................................
Udara pagi ini terasa begitu segar.Kesibukan sudah mulai terlihat di rumah Melati..Hari ini adalah hari bahagia Melati dan Leo.
Jam di dinding telah menunjukkan pukul sepuluh pagi.Para undangan, sahabat dan kerabat telah berkumpul.
Kini tibalah saat yang paling penting dalam hidup Melati dan Leo.
"Saya terima nikah dan kawinnya Melati Kusuma Wardhani binti Mohammad Fadil dengan mas kawin seperangkat perhiasan emas yang dibayar ..... TUNAI." yang dengan satu tarikan nafas Leo berhasil mengucapkannya.
"Bagaimana .....? SAH... SAH ... Para saksi? tanya bapak penghulu dengan kedua orang saksi.
"SAH ..... " jawab para saksi yang hadir.
Terlihat Leo bernapas lega setelah dinyatakan SAH.
Kemudian Leo menunggu kedatangan pengantin wanitanya dengan hati gelisah.
Melati Kusuma Wardhani kini telah sah menjadi istrinya.
Melati mengenakan kebaya putih bermotifkan bunga mawar. Yang membuatnya semakin terlihat anggun dan menawan. Ia menyalami dan mencium tangan Leo sebagai tanda bakti seorang istri pada suaminya.
Kemudian dilakukan penandatanganan surat nikah dan penyerahan mas kawin.
Terdengar riuh bahagia ucapan selamat dan tepuk tangan dari para hadirin yang datang dan menyaksikan ikrar janji suci mereka.
.............................................................
"Yeahh selamat ya Mel! Akhirnya pangeran impian kamu datang dan menjemputmu. Bahagia selalu ya." Ucap Tiara sahabat sewaktu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.
" Amin!Terima kasih. Kamu juga Tiara, bahagia selalu dengan keluarga kecil kamu." doa Melati.
Ucapan selamat dan doa terus mengalir dari para saudara, kerabat dan sahabat.
Malam ini adalah malam terindah bagi Melati dan Leo.Semua bersukacita dalam kebahagiaan
..,.........................................................
Sudah hampir dua bulan. Hiruk pikuk kebahagiaan resepsi pernikahan sederhananya kini telah berlalu. Semua rutinitas kembali seperti semula. Tetapi yang berbeda kali ini, Melati tidak lagi menjadi guru tari. Terkadang ada perasaan rindu di hatinya untuk bisa kembali menari. Berkumpul bersama murid-murid nya dan menari bersama yang sudah menjadi kebiasaan dan hobi yang sejak dulu ia lakukan.
Tapi karena permintaan suaminya, Melati pun menurut saja. Melati ingin menjadi istri yang berbakti untuk suaminya sebagai wujud rasa sayang dan hormat pada suami.
"Heii kok melamun?" Tiba-tiba Leo sudah ada disampingnya.
Belum sempat Melati menjawab. Dan sadar dari lamunannya.
"Mel, ada duit dua juta?"
"Untuk apa?" Kedua alis Melati bertemu di tengah. Heran tiba-tiba Leo meminta uang. Sedangkan bulan kemarin ia tidak memberinya nafkah dengan alasan temannya kecelakaan dan pinjam uang padanya
"Untuk ayah." jawab singkat Leo
"Ayah??" tanya Melati belum paham.
"Iya. Kasihan ayah. Uang kemarin ada kan?" Leo berusaha menegaskan.
Melati hanya menghela napas tertahan.
Dan ini adalah awal dari penderitaan dan ujian hidup sesungguhnya.
...........................................................
Hari demi hari hidup bersama Leo dalam satu atap dan balutan janji suci untuk setia menemani dalam suka dan duka. Meneteskan air mata pilu.
Kehidupan pernikahan bahagia yang dulu ia bayangkan hanyalah mimpi.
Leo mulai memperlihatkan sifat aslinya.Mudah sekali menyalahkan orang lain, mengumpat, berkata kasar dan selalu menyepelekan perempuan.
Bagi Leo perempuan itu pembawa sial. Wanita lemah yang menyusahkan.
Pandangan merendahkan kaum perempuan ini lah yang membuat Melati menahan sakit di dadanya.
.............................................................
Jam sudah menunjukkan pukul dua belas tengah malam tetapi Leo belum juga pulang ke rumah.
Melati hanya bisa memandangi jam di dinding. Sudah berkali-kali ia mencoba untuk menghubungi suaminya Leo, melalui telepon maupun mengirim pesan singkat. Tetapi semua usahanya nihil. Tidak ada respon apapun dari suaminya.
Tiba-tiba terdengar suara pintu dibuka disusul dengan suara pecahan kaca dan derit kursi.
Dengan tergesa-gesa Melati berjalan menuju ke sumber suara tersebut.
Betapa terkejutnya dirinya saat melihat ruang tamunya berantakan. Vas bunga pecah berkeping-keping dan suaminya tergeletak begitu saja di lantai dalam keadaan mabuk.
Melati hanya mampu menatap sedih melihat suaminya tergeletak tak sadarkan diri dalam keadaan mabuk .Ia hanya bisa mengusap perut buncitnya. Mencoba mencari kekuatan pada anak yang dikandungnya.
.............................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
vheindie19
parah nie si leo nganggap perempuan pembawa sial, dia kira dia lahir dari lubang kepiting kali ya
2022-09-15
1
Nirwana Asri
hallo kak aku mampir, klik favorit sama numpang komen ya
salam dari penulis CLICK YOUR HEART
2022-09-09
1
Azizah Fazatun
q mampir Thor. kisah hidup yg menarik
2022-09-05
1