Sinar mentari pagi mencoba untuk menerobos masuk di antara kisi-kisi jendela.
Melati menggeliat melemaskan otot-otot tubuhnya yang entah mengapa seluruh tubuhnya terasa pegal dan kaku.
Ia mencoba untuk membuka matanya yang masih terasa berat dan lengket Walaupun dirinya saat ini,masih berada di dalam kamar,.tetapi panasnya sinar mentari mulai terasa menyentuh kulit tubuhnya .Membuatnya mulai terjaga dari tidurnya meskipun matanya belum mau diajak kompromi untuk terbuka melihat sekeliling..
Perlahan Melati menggosok- gosok matanya. Lalu mencoba untuk membuka mata. Ia melihat suaminya masih tergeletak tertidur disampingnya. Setelah entah jam berapa suaminya pulang.Melati hanya bisa memandanginya saja "Kenapa Leo, kenapa kamu berubah? Kemana Leo yang penuh kehangatan yang dulu pernah aku kenal.' tatap sedih Melati.
Tiba-tiba Leo memeluk dalam tidurnya .... tubuh berat Leo menimpa dirinya. Bau menyengat alkohol tercium dari mulut dan napas Leo. Membuatnya merasa mual. Melati pun berusaha lepas dari tindihan berat tubuh suaminya. Ia menahan napas sebisa mungkin dari aroma alkohol yang membuatnya mual dan pusing itu.Ternyata suaminya semalam minum-minum lagi .
Melihat kebiasaan buruk suaminya itu, yang masih kerap kali dilakukan hampir setiap malam.Membuat hati kecil Melati menangis dengan kenyataan yang ada di depan matanya ini.
Melati pun dengan sekuat tenaga berusaha lepas dan menjauh dari bau alkohol yang sangat menyengat dan membuatnya mual itu. Lalu ia pun berlari ke kamar mandi, tetapi seketika rasa mual yang ia rasakan berganti dengan keterkejutan yang luar biasa.
Cairan bening hangat terus mengalir diantara kedua pangkal pa-ha-nya. Detik pertama Melati mengira ia buang air kecil yang tidak terasa. Tetapi menyadari cairan itu terus mengalir Melati pun berteriak panik.
Mendengar teriakan sang istri. Leo yang masih tertidur akibat pengaruh alkohol semalam. Menggosok-gosok matanya dan mencoba untuk sadar akan apa yang terjadi disekelilingnya.
Teriakan Melati terdengar semakin histeris.Melati tiba-tiba merasa ketakutan bercampur panik.Melihat cairan bening yang mengalir tidak kunjung berhenti.
Setelah sedikit sadar dari pengaruh alkohol. Leo mencoba mencari asal teriakan itu berasal. "Ada apa sih berisik amat!' serunya.
Setelah Leo sampai di kamar mandi. Mendadak mata Leo terbelalak terkejut mendapati istrinya terduduk histeris dan menangis.Dengan cairan bening yang terus mengalir dari kedua pangkal pa-ha-nya.
"Mel ... kenapa kamu?" Teriak Leo tak kalah panik.
Lalu Leo menggendong Melati dan memasukannya ke dalam mobil dan langsung menuju ke Rumah Sakit.
"Sabar ya Mel ... sebentar lagi kita sampai kok." ucap Leo khawatir, sambil salah satu tangannya membelai lembut perut Melati.
Diantara kepanikan yang ia rasakan, Melati mendapati suaminya bersikap lembut dan layaknya seorang suami sejati.Membuat Melati terharu dan membuat kedua bola matanya berembun bahagia.
"Leo... seandainya kesakitan ku membuatmu sadar dan bersikap selayaknya suami sejati.Aku rela ... asal kamu kembali seperti Leo yang penuh kehangatan seperti dulu lagi " harap Melati.
Sesampainya di Rumah Sakit Melati langsung disambut dengan ranjang dorong untuk dibawa ke ruang bersalin .
Leo menunggu di luar dengan perasaan campur aduk.
"Hai Leo ... bagaimana keadaan Melati? Kok sampai air ketubannya pecah? apa ia terjatuh? atau jangan-jangan kamu yang mendorongnya.." tanya Velly ketus.
"Kamu ini ngomong apa sih? Bagaimana mungkin aku menyakiti istriku sendiri!" Tak kalah ketus Leo menjawab pertanyaan sindiran Velly.
Tidak begitu lama setelah hampir dua jam menunggu. Suster keluar dari kamar bersalin dan mengabarkan bahwa telah lahir bayi mungil, sehat dan lucu berjenis kelamin perempuan dengan berat tiga kilo setengah dan panjang lima puluh satu centimeter.
Velly sangat bahagia mendengarnya begitu pula Leo. Mereka langsung menuju ke ruang anak untuk melihat sang bayi dari balik kaca.
Melati masih dalam keadaan lemas, setelah berjuang diantara hidup dan mati untuk dapat melahirkan secara normal. Segala kesakitan yang ia rasakan berganti rasa bahagia yang luar biasa sangat mendengar tangisan sang buah hati untuk pertama kalinya.
.............................................................
Gea Vanya Putri Jelita nama yang Melati berikan untuk putri cantiknya.
Sore ini Leo membawakannya nasi uduk kesukaannya. "Hai Mel... nih aku bawakan nasi uduk kesenangan kamu ."
Antara bahagia dan takjub melihat perubahan sikap suaminya yang begitu perhatian dan lembut sejak Gea lahir.
"Ya Tuhan semoga dengan kehadiran Gea menyadarkan suamiku dan merubahnya menjadi suami dan ayah yang bertanggung jawab pada keluarga." Harap dan doa Melati tiada putusnya.
"Sore Mel ... bagaimana keadaan mu? Vitaminnya jangan lupa diminum untuk stamina tubuh setelah melahirkan." Velly mengingatkan sahabatnya untuk tidak lalai minum vitamin dari dokter.
Melati mengangguk sambil tersenyum.
"Mana nih si cantik?' Pandangan Velly menyapu ke seluruh kamar.
"Sebentar lagi juga diantar" kata Melati.
"Coba aku tanyakan ke suster. Agar segera dibawa kesini Gea nya. Aku juga kangen nihi." sahut Leo.Lalu meninggalkan Melati dan Velly di kamar.
Dengan pandangan tajam dan sinis.Velly menatap curiga ke arah Leo.
"Sejak Gea lahir, Leo telah berubah Vel" ucap Melati.
"Hmm .. aku kok tidak yakin ya? Kamu harus hati-hati Mel. Entahlah aku kok menangkap ada sorot licik dimatanya." ungkap Belly.
"Semoga aku salah" gumam Velly ragu.
Tak lama suster mendorong kereta yang berisi si kecil untuk menemui mama tercinta.
"Ini ibu.. bayinya. Sudah waktunya menyusui"ucap suster. Lalu menyerahkan Gea mungil ke dekapan hangat sang ibu lalu suster pun meninggalkan ruangan.
"Wow cantiknya ... haii Gea ini Tante Velly sahabat mama kamu. Sehat terus ya cantik. " ucap Velly pada si kecil Gea.
Hampir semua yang melihat Gea, selalu memberikan pujian dan doa terbaiknya buat si mungil.
Melati merasa bahagia sekali karena dengan kehadiran Gea dapat mengumpulkan kembali keluarga besar mereka.
.............................................................
Jam sudah menunjukan pukul dua siang seharusnya Leo sudah menjemputnya pulang.
Hari ini jadwal kepulangan dirinya dan Gea.Tetapi hingga hampir sore Leo tidak dapat dihubungi.
"Leo .. dimana kamu? Kenapa nomer hape kamu tidak aktif? Kamu tahu kalau hari ini jadwal kepulangan kami. Tetapi kenapa justru kamu hilang begitu saja bagai ditelan bumi" ratap Melati.
Setelah menunggu hingga sore tapi Leo sama sekali tidak menampakan tanda-tanda akan menjemputnya.Dengan terpaksa Melati akhirnya menelepon Velly, meminta tolong untuk melunasi administrasi Rumah Sakit terlebih dahulu. Lalu menumpang untuk pulang ke rumah.
.............................................................
Setelah semua urusan administrasi selesai. Lalu Velly pun mengantar Melati dan si kecil pulang.
Di dalam mobil Velly, Melati mengucapkan rasa terima kasihnya pada Velly atas bantuan yang diberikan padanya.
"Terima kasih Vel! Sesampainya di rumah nanti , aku akan ganti uang kamu." ucap Melati malu harus meminjam uang pada Velly untuk melunasi administrasi selama ia berada di Rumah Sakit. Baik biaya bersalin dan rawat inap selama tiga hari.
"Memangnya kemana sih Mel si Leo ? Sudah tahu hari ini jadwal istri dan anaknya pulang, eh dianya ngilang" greget Velly.
"Tidak bertanggung jawab sekali.!" gerutu Velly.
Melati hanya terdiam dan mengira-ngira kemana suaminya hingga lupa kalau hari ini anak dan istrinya pulang.
"Entahlah Vel padahal kemarin sudah aku beritahu kalau hari Ini kami sudah boleh pulang. Dan dia juga minta maaf padaku karena ia tidak punya uang untuk membayar biaya bersalin." cerita Melati.
"Gila tuh Leo! Santai sekali dia, sudah tahu istri hamil tapi samasekali tidak ada usaha atau persiapan untuk menabung atau cari solusi lain agar dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami! Lah uang gaji dia selama ini kemana? Kamu juga tidak di nafkahi kan?" Semakin keki Velly terhadap sikap Leo
"Mungkin karena itu Mel dia tidak muncul karena tidak punya uang untuk membayar administrasi Rumah Sakit " tebak Velly.
"Tidak mungkin.Karena aku sudah bilang ke dia bahwa dia tidak perlu kuatir. Karena aku masih punya simpanan yang bisa digunakan untuk melunasi administrasi Rumah Sakit" jelas Melati.
"Hmm ... Kamu memberitahu Leo tentang dimana kamu menyimpan uang simpanan kamu?" tanya Velly khawatir.
Melati mengangguk pelan.Sambil mencium kening bayi mungilnya
"Ahhh.... tidak!" Seru Velly mencoba menepis pikiran negatip nya.
"Ada apa Vell?" tanya Melati.
Velly mencoba untuk tersenyum dan menenangkan sahabatnya. Walau perasaannya sendiri tidak tenang.Velly mencium sesuatu yang buruk.Velly mencoba menepis segala pikiran negatip yang terlintas di kepalanya itu.
"Tuh Mel kita sudah sampai. Hai Gea itu rumah kamu.Yuk kita turun!" Ajak Velly.
Sesampainya di rumah, Setelah meletakan Gea di tempat tidurnya. Melati langsung menuju ke kamarnya untuk mengambil uang dan hendak membayar hutangnya pada Velly
Tidak lana kemudian terdengar jeritan pilu Melati.
Semua simpanannya ludes tak tersisa. Tabungan hasil kerja kerasnya selama ia dulu bekerja sebagai asisten pelatih dan guru tari di sebuah sanggar habis tak tersisa
Kini Melati hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya. Dirinya benar-benar menyesal telah memberi tahu tempat ia menyimpan semua simpanannya selama ini.Lemas sudah tubuhnya tak mampu menerima kenyataan ini.Bahkan tak mampu lagi dirinya mengucapkan sepatah kata, hanya air mata lah bahasa yang ia gunakan untuk mengungkapkan perasaannya saat ini.
.............................................................
Ternyata Leo tidak pernah berubah kebaikan nya selalu berbungkus maksud terselubung.
Hari berganti hari.Bulan berganti bulan bahkan tahun pun telah berganti.Seiring dengan tumbuh kembang anaknya.Melati bertekad untuk tidak memperkenalkan gadget terlebih dahulu pada anak balitanya.
Ia ingin anaknya tumbuh bahagia, bermain bersama dengan dirinya.
............................................................
Di sore hari yang cerah. Leo melihat anaknya sedang minum segelas susu lalu ia menghampiri Gea
"Haii Gea mana mama?"
Gea menunjuk ke arah kamar tidur.
"Wahh anak pintar. Tunggu disini ya. Papa mau menemui mama dulu" pesan Leo.
Gea pun mengangguk setuju.
Tidak begitu lama terdengar suara saling beradu argument.
"Aku lihat anak kamu minum susu.Hmm banyak uang nih. Bagi dong! Jangan pelit-pelit sama suami !" Seru Leo menyandarkan tubuh Melati ke dinding.Sambil menyengkeram lehernya.
"Itu uang Gea! Untuk keperluan Gea! Kamu sebagai bapaknya tidak pernah sedikitpun perhatian dan peduli dengan kebutuhan Gea!" bentak Melati emosi.
Tamparan keras mendarat sukses di pipi kanan Melati. Lalu dengan brutalnya Leo membongkar paksa laci dan semua lemari yang ada.Setelah menemukan apa yang dicarinya Leo memamerkan dan mengipas- ngipas kan uang tersebut dihadapan istrinya sambil menyeringai puas.
"Dasar istri kurang ajar! Berani pada suami!" Lalu Leo mendorong tubuh Melati hingga terjatuh dan akhirnya Leo keluar sambil membawa uang segepok dan tertawa puas.
"Leo! Jangan! Itu uang pemberian ibu untuk keperluan Gea untuk susu Gea!" Teriak histeris Melati.Bagaimana tidak uang pemberian dari ibu yang tadinya ia hemat untuk keperluan Gea.Kini dirampas oleh Leo.
Melati menangis histeris. Berusaha merampas balik hak nya tetapi ia kalah kuat dengan tubuh Leo
Gea menatap ke arah Ayahnya. Lalu melihat ke arah ibunya yang sedang menangis berusaha mengambil uang yang dirampas ayahnya dari ibunya
Menyadari dirinya dipandangi dengan tatapan tajam oleh anaknya. "Kenapa? Ehm... Nih uang buat beli susu ! Leo melempar satu lembar uang kertas lima puluh ribu ke arah anaknya.Lalu pergi.
Gea lalu mengambil selembar uang itu dan berjalan menghampiri ibunya yang sedang menangis lalu memberikan uang tersebut pada ibunya. Melati memeluk anaknya lalu menangis "Maafkan mama .. maafkan mama" hanya itu yang mampu terlontar dari mulut Melati
.............................................................
Di sore hari. Tiba-tiba Gea menghampiri Melati "Mama ...mama....tuh...tuh" tunjuk Gea sambil menarik tangan Mamanya untuk mengikuti nya
"Ada apa Gea?Mama mau masak dulu buat makan malam."
"Tuh!" Tunjuk Gea kecil
Melati pun mengikuti Gea dan setelah mengetahui siapa yang datang. Melati hanya bisa terdiam. Ia sangat tahu kedatangan mertuanya ke rumahnya untuk kepentingan apa. Dengan tidak sopannya mereka selalu datang setiap akhir bulan untuk mengambil uang gaji bulanan Leo.Tanpa pernah bertanya apakah anaknya sudah memenuhi kewajibannya sebagai suami dan ayah yang baik, yang bertanggung jawab pada keluarganya atau belum. Semua gaji bulanan Leo selalu berpindah tangan ke orang tuanya tanpa tersisa sedikitpun, untuk anak istrinya.
Melati hanya bisa meringis sedih bila melihat Gea. Melati tidak peduli lagi dengan dirinya. Baginya anaknya lah yang jadi prioritas utama dalam hidupnya saat ini .Dan anaknya juga lah yang menjadi kekuatan dalam menjalani hidup ini.
Hidup yang terasa tidak adil dan tidak berpihak padanya.
.............................................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Juliana
kehidupan rumah tangga yg sebenarnya sungguh miris
2022-07-27
1
Juliana
ciri ciri cowok tak bertanggung jawab
2022-07-27
1
Juliana
happy baby born selamat ya
2022-07-27
0