Rumah tangga bahagia yang ia impikan ternyata hanyalah sebuah kenyataan semu.
Pernikahannya dengan Leo yang dulu ia bayangkan akan menjadi pernikahan yang bahagia yang akan menghapus semua luka yang dulu pernah ia alami Kini hanyalah tinggal impian.
Leo yang dulu begitu sopan dan bertanggung jawab kini berubah menjadi sosok yang begitu egois. Kasar dan bermulut pedas.
Disaat kandungannya sudah menginjak usia tujuh bulan. Leo masih saja bersikap seenaknya sendiri.
Pulang pagi tanpa pernah memberitahu Melati kemana dan darimana ia semalam.
Melihat suaminya pulang dalam keadaan mabuk membuat Melati merasa hancur.Kemana Leo yang dulu Leo yang ia kenal lembut dan hangat.Leo yang sekarang berubah menjadi pribadi yang berbeda.
.......................................................................
Hari ini waktu Melati untuk kontrol kandungannya. Tetapi saat ini ia tidak mempunyai uang sepeser pun di dompet.Ia hanya diam melihat jumlah saldo di buku tabungannya yang semakin menipis
Merasa anak yang dikandungnya adalah anak Leo juga. Melati mencoba meminta uang pada suaminya untuk kontrol ke dokter kandungan.
Melihat suaminya sedang bersantai minum kopi sambil bermain game online. Melati pun memberanikan diri untuk meminta uang pada suaminya.
Dengan perasaan yang ia sendiri tidak pahami.Melatipun mendekati suaminya.
"Leo ..., hari ini kamu sibuk kah?" Melati mencoba membuka percakapan dengan suaminya.
Leo hanya melirik dengan sorot mata yang seolah berkata" Apa lagi sih! Dasar pengganggu."
Melati berusaha untuk tenang dan sabar bahkan bibirnya pun tersungging sebuah senyuman manis. Walau sebenarnya hatinya teriris perih bahkan airnata nya pun mulai tergenang di sudut matanya.
Tetapi demi sang buah hati yang dikandungnya ia mencoba untuk memberanikan diri meminta uang untuk kontrol kandungan yang seharusnya sudah menjadi hak anak yang dikandungnya.
Sebenarnya ia tidak perlu mengemis pada suami dan ayah anak yang dikandungnya. Tetapi biarlah demi anak yang dikandungnya Melati menjatuhkan harga diri nya untuk mengemis sesuatu yang seharusnya sudah menjadi haknya.
"Memangnya kenapa? Kamu mau mengajakku makan di luar? Ayoo aku juga bosan makan masakan di rumah yang hanya tempe, tahu , dan telur " ungkap Leo dan langsung beranjak pergi
Melati terkejut dengan sikap Leo. Reaksi yang sama sekali tidak pernah ia duga sebelumnya.
"Ayoo! Lapar nih!" Teriak Leo menuju mobil.
Melati sedikit syok dengan reaksi suaminya. Niat untuk meminta uang untuk kontrol kandungan jadinya malah makan di luar "Alamat dia lagi yang membayar makanan yang nanti dipesan." batin Melati gelisah.
"Bagaimana ini? kalau aku bilang tidak ada duit dia pasti tidak akan percaya dan malah menuduh menghambur-hambur kan uang." Jerit batin Melati.
Klakson mobil tiga kali telah berbunyi. Tanda Leo sudah tidak sabar menunggu.
Tanpa bisa berpikir lebih lama lagi. Melati pun langsung menyambar dompet kecilnya yang hanya berisi satu lembar uang lima puluh ribu saja .
Ingin berteriak dan menangis tapi keadaan tidak memungkinkan.
Yang bisa dilakukan Melati hanya menuruti kemauan suaminya.
Ia pun akhirnya masuk ke mobil.
"Lambat sekali sih kayak keong! Sudah tahu suami kelaparan masih saja lelet. Sengaja biar maag aku kambuh gitu? Dasar istri tidak paham suaminya sendiri!" Ucapan-ucapan pedas keluar dengan lancarnya dari mulut Leo.
Mendengar semua itu Melati hanya bisa mengelus dada. Dan berdoa meminta panjang sabar dan memaafkan untuk dirinya sendiri.
...................................................................
Mobil berhenti di depan depot Chinese Food.
Melati menelan Saliva nya sendiri tanda ia tidak tahu apa lagi yang bisa ia perbuat.Walau terlihat duduk manis tetapi hati Melati bergejolak hebat
"Bagaimana kalau uang selembar ini tidak cukup untuk membayar makanan yang nantinya akan dipesan?"pikir Melati bingung.
Leo memesan kwetiau goreng seafood dan nasi goreng serta es teh.
Setelah memesan makanan yang diinginkannya, Leo kemudian menyodorkan daftar menu kepada Melati untuk memesan makanan juga.
Melati hanya menggelengkan kepala. "Kamu saja yang makan, aku masih kenyang." sahut Melati bergetar.
"Okay jangan bilang aku tidak mengajakmu makan.Diajak makan enak kok ditolak." gerutu Leo.
Melati hanya bisa bersabar, sebisa mungkin ia berusaha untuk menyembunyikan apa yang sesungguhnya ia rasakan. Sebenarnya dirinya juga lapar tapi mengingat hanya selembar uang berwarna biru yang ia punya. Maka Melati lebih memilih makan di rumah saja
Dan apa yang ia pikirkan ternyata benar. Selesai Leo makan dengan lahapnya tanpa menawarkan sedikitpun pada istrinya walaupun hanya sekedar basa basi. Leo pergi begitu saja dengan cueknya.
"Leo ... " panggil Melati memberanikan diri.
"Apalagi?" jawab Leo cuek.
"Belum dibayar."Melati mencoba untuk mengingatkan.
"Bayarlah jangan pelit-pelit sama suami sendiri." Lalu Leo pun melangkah menjauh menuju mobil.Meninggalkan Melati yang terdiam menangis dalam kehancuran.
.......................................................................
Di rumah Velly, Melati menumpahkan segala kekesalannya dan segala uneg-uneg yang disimpannya sendiri diam-diam selama ini.
Dan untuk pertama kalinya sejak sahabatnya ini menikah. Velly baru menyadari bahwa rumah tangga Melati tidak sebahagia yang terlihat dari luar.
Pribadi Leo yang ia kenal ternyata berbeda terbalik dengan Leo yang sesungguhnya.
Melihat Melati menangis dalam kesedihannya membuat hatinya pun tercabik-cabik.
"Kenapa Mel. Kamu selalu bertemu dengan orang yang salah. Kukira dengan pernikahan ini akan membuat dirimu merasakan bahagia sesungguhnya sebagai wanita dan istri. Bahkan sebentar lagi sebagai seorang ibu. Tapi kenyataannya tak seindah yang kita impikan." Batin Velly dalam bisu memandang sedih Melati dalam diam.
Melati menyadari kesalahannya kenapa dahulu ia tidak mempercayai perasaannya yang mencoba berkali-kali mengatakan dalam keraguan untuk berpikir ulang menerima Leo sebagai pendamping dalam hidupnya.
Demi kebahagiaan orang-orang disekitarnya Melati menepis segala keraguan hatinya Jujur sebenarnya Leo jauh dari kriteria lelaki yang ia idamkan
Tetapi karena semua orang disekelilingnya sudah ramai menekannya untuk menikah. Karena usia dirinya yang sudah hampir berkepala tiga dan semua saudara yang seumuran satu persatu sudah menampaki kehidupan berumah tangga yang bahagia . Dan pada saat itu Leo lah yang ada di hidupnya setelah kegagalan demi kegagalan cinta yang dialaminya. Akhirnya Melati pun memutuskan untuk menerima lamaran Leo.
Leo lelaki yang ia kenal dalam waktu yang bisa dibilang masih seumur jagung . Tetapi saat itu Leo yang ia kenal adalah laki-laki yang kalem, sopan dan bertanggung jawab.Ternyata semua itu hanya kulitnya saja .
Penyesalan yang terlambat.Kini Melati merasa tidak bisa berbuat apa-apa.Terus berarti penghancuran diri tetapi mundur pun ia tak mampu karena kini di dalam rahimnya sudah tercipta mahluk mungil yang tak berdosa.
Kini Melati hanya bisa meratapi kehidupan rumah tangga nya yang begitu komplek.Berusaha menerima kepribadian ajaib suaminya yang baru terlihat setelah mereka terikat dalam tali pernikahan suci.
Hanya harapan dalam doa yang kini ia pegang. Luka yang dulu ia kira akan sembuh dengan kehadiran Leo dalam hidupnya ternyata ia salah. Luka itu bukannya kering tetapi semakin dalam dan berdarah. Leo yang ia harapkan sebagai obat ternyata justru menambah lukanya semakin dalam dan lebar
"Mel ... sabar ya. Tetaplah berharap dalam doa. Kelak Leo pasti menyadari kesalahannya pada dirimu dan ia akan kembali menjadi Leo yang berkepribadian hangat seperti dulu lagi."Velly memeluk sahabatnya itu mencoba mentransfer kekuatannya untuk Melati.
Sambil mencoba menghapus butiran hangat yang mengalir di kedua pipinya. Melati menatap nanar jendela kamar Velly.
"Leo tidak pernah lagi memberiku nafkah.Bahkan untuk anaknya sendiri, ia tidak pernah peduli. Sebenarnya kemarin jadwal aku untuk kontrol kandungan. Tetapi aku tidak punya uang. Aku telah mencoba untuk meminta hak anakku hanya anakku saja bukan untuk diriku. Tetapi Leo tidak peka." Ucap lirih Melati dalam tangis.
"Gila! Ini benar-benar gila! Kamu harus tegas Mel jangan mau diperalat dan disepelekan seperti itu Leo harus paham akan kewajibannya sebagai seorang suami dan calon ayah. Aku akan briefing dia bila ia tidak tahu tugas dan kewajibannya sebagai suami?" geram Velly mendengar curhatan sahabatnya.
"Ini.Kamu pakai dulu uang aku.Kesehatan bayimu jauh lebih penting. Kapan kamu mau kontrol, hubungi aku. Nanti aku yang akan menemanimu jangan sungkan"
Melati adalah sahabatnya yang paling pintar menyembunyikan masalah dan kesedihan dalam hidupnya. Tetapi bila ia sampai mengeluarkan segala kesedihan nya itu pertanda ia sudah benar-benar berada di batas ketidakmampuannya menyembunyikan apa yang ia rasakan.
"Jangan Vel! Aku takut, Leo akan semakin marah padaku bila dia tahu aku bercerita padamu.dan akan membuat suasana di rumah semakin panas." cegah Melati.
"Mungkin dia sudah punya wanita lain yang lebih sesuai dengan dirinya" ucap lirih Melati tertunduk lesu dengan berlinang airnata.
"Maksud kamu?"
"Leo tidak pernah lagi menyentuhku. Mungkin aku bukan wanita yang sesuai dengannya"
Velly mencoba bersikap setenang mungkin. Demi sahabatnya itu. Ia tidak mau membuat sahabatnya itu semakin sedih. Walau sebenarnya hatinya terbakar amarah. Ingin sekali ia memaki-maki laki-laki tak berguna dan kurang ajar itu. Yang dengan sadar dan seenaknya saja menyiksa batin Melati.
Tetapi saat ini yang mampu ia lakukan hanya memeluk sahabatnya itu dan membiarkan ia menangis dan tenang dalam pelukannya.
"Menangis lah Mel. Menangis bukan berati kamu lemah. Aku tahu kamu wanita kuat. Bahkan apa yang terjadi padamu saat ini, menunjukan bahwa kamu adalah Wanita pilihan. Yang mampu melewati badai hidup ini" Velly berusaha menghibur sahabatnya itu. Walau hatinya pun merasa hancur.
"Tapi sampai kapan Vel! Tak cukupkah penderitaan demi penderitaan yang dulu aku lalui .Kenapa aku tak boleh merasa bahagia seperti yang lain. Walau hanya sekali dalam hidup aku?? Aku hanya ingin bahagia vel!" Jerit Melati dalam tangis.
Velly hanya terdiam dalam kesedihan. Tidak ia temukan satu katapun yang bisa ia katakan pada Melati saat ini. Luka itu terlalu dalam . Dia hanya bisa memberi support dan berdoa yang terbaik untuk sahabatnya itu.
......................................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ciacoa
suami yg aneh tak bertanggung jawab
2022-07-29
1
ciacoa
sabar ya mel
2022-07-29
0
Santai Dyah
duh pelit amat di Leo ....udh buang saja tuh Leo melati
2022-07-28
1