Pohon uang

Melati tertegun untuk beberapa menit di depan mesin ATM.

Melihat jumlah saldo yang dimilikinya semakin hari jumlahnya semakin menipis.

Akhirnya ia pun mengurungkan niatnya untuk mengambil duit simpanan nya.

Dengan langkah lunglai Melati berjalan pulang.

Dalam pikirannya yang bercampur aduk. Dia hanya bisa merenung, terlalu banyak beban yang harus ia pikul di pundaknya sendiri. Sebentar lagi Gea sudah harus masuk Taman Kanak-kanak. Bulan depan bayi yang dikandungnya akan lahir tetapi saldo tabungannya sepertinya tidak mendukung.

Melati harus memutar otak agar Gea bisa mendapat haknya yaitu bersekolah.

Sesampainya ia di rumah dan melihat Leo sedang duduk santai. Melati pun menghampirinya.

"Darimana? Pagi-pagi sudah kelayapan!" omel Leo.

"Leo ..., tahun ini Gea sudah harus masuk Taman Kanak-kanak." Melati mencoba membuka pembicaraan.

"Wah cepat juga ya... sepertinya baru kemarin dia lahir. Oh ya kalau si kecil ini prediksi dokter kapan lahirnya?."

"Bulan depan." jawab singkat Melati.

"Oh ... okay. Aku keluar dulu ya." Leo mengecup kening Melati lalu pergi meninggalkannya.

Melati hanya bisa terdiam dalam seribu bahasa tidak tahu lagi harus bagaimana untuk memulai pembicaraan yang benar dengan suaminya.

"Kenapa sih Leo tidak peka dengan maksud pembicaraannya.Ataukah pura-pura tidak peka?." batin kesal Melati.

Rasanya ingin berteriak dan menangis sekuat-kuatnya.Untuk melepaskan semua uneg-uneg yang terpendam di hatinya.

Melati akhirnya menyambar tas kecilnya. "Gea mainnya sudah dulu ya. Yuk ikut mama sebentar." Lalu Gea dengan cekatan merapikan mainannya terlebih dahulu lalu berjalan menghampiri Melati.

Melati tersenyum."Anak pintar! " Melati berjongkok sedikit lalu mencium Gea. Kemudian menggandeng Gea menunggu ojek online.

"Kita mau kemana ma?" tanya Gea.

"Tebak sayang kita mau kemana?"

Dengan memonyongkan bibirnya serta jari telunjuknya di letakkan di pelipisnya Gea berusaha berpikir.

Melati yang melihat tingkah lucu Gea tertawa geli dalam hati.

"Gea tahu ma! Kita mau kemana."

Melati menaikkan kedua alisnya.

"Oh ya? Kemana coba?" tanya Melati.

"Pasti mama mau ke rumah Tante Velly.' tebak Gea.

Melati pun tersenyum getir.

Bagaimana mungkin kamu tidak bisa menebaknya Selama ini kita hanya pergi kalau gak ke rumah nenek ya ke rumah Velly. Tapi paling sering ya ke rumah Velly.Barulah dengan Velly mereka pergi ke mall atau ke taman sekedar membelikan Gea ice cream atau bermain di tempat bermain anak-anak di mall.

Tidak pernah sekalipun Leo mengajak anak istrinya bersenang senang untuk sekedar refreshing atau berkumpul dengan keluarga melakukan sesuatu yang menyenangkan bersama .

Miris rasanya hati Melati melihat kondisi pernikahannya seatap tapi terasa asing. Bahkan Gea pun seperti berhadapan dengan orang asing bila ada papanya di rumah.

"Ma... ma ... Gea benar kan ma? Ma!" Gea berusaha mencari tahu kebenaran tebakannya.

Tersadar dari lamunannya Melatipun menjawab " Iya! tebakan Gea betul. Gea kan anak hebat." jawab Melati.

"Yeaahh tebakan Gea betul. Kita ke rumah Tante Velly! Nanti dari rumah Tante Velly beli ice cream ya ma?!" Gea sangat bersemangat pergi ke rumah Velly

Melati hanya tersenyum getir.

Saat ini hanya Velly lah tempat ia mengadu hanya Velly lah yang mengerti sesungguhnya apa yang terjadi di dalam rumah tangganya.

.....................................................

Sesampainya di rumah Velly.

"Tante Velly... Tante Velly!" panggil Gea sambil berlari menemui Velly.

Dengan tertatih akibat perut buncitnya yang semakin buncit. Melati berjalan mengikuti anaknya yang begitu gesit berpindah tempat.

"Selamat pagi Vell.Maaf Gea sudah bikin berisik pagi-pagi." ucap Melati.

Detik berikutnya Melati tertegun. Di hadapannya ternyata telah berdiri Velly yang sedang menggendong Gea dan disampingnya berdiri sosok lelaki tampan tinggi dan sedikit kotor istilah Melati menyebut brewok tipis.

"Hai kamu kan ... Tian? Anak IPA kan ?" tanya Melati.

Christian hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Hai Mel, apa kabar mu ? " tanya Christian sambil mengulurkan tangannya.

"Baik." jawab Melati menyambut uluran tangan Christian.

" Duduk Mel ... Tian." Velly mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk .

"Gea main dulu sama bi Tari. Nanti kalau urusan Tante dan mama selesai kita beli ice cream. Okay anak cantik." Sambil ber-high five pada Gea

"Okay Tante Velly!" Lalu Gea pun berlari bermain bersama bi Tari.

"Anak yang manis dan pintar" celetuk Christian.

"Terima kasih." jawab Melati.

"Mel, Tian ini berencana ingin membuka sebuah sanggar tari tetapi ia bingung untuk memulai nya.Aku bilang kerjasama saja dengan kamu.Karena dulu kamu juga pernah mengelolah sanggar tari kan?." jelas Velly.

"Lho Tian ini kan juga penari Vell."

"Iya dia tadi sedikit cerita tentang itu . Jadi kalian sudah saling kenal kan? Lebih enak kalau gitu.kalian bisa bekerjasama membangun sebuah sanggar impian." jelas Velly

"Iya Mel aku sudah lama punya cita-cita punya sanggar tari sendiri tapi kalau untuk mengurusnya sendiri jujur saja aku gak sanggup aku butuh orang seperti kamu yang sudah berpengalaman juga dalam mengurus sebuah sanggar." ucap Tian.

Melati terlihat ragu. "Bekerja dan menari lagi. Sebenarnya ini adalah hal yang paling menyenangkan bisa bekerja sambil menyalurkan hobi . Apalagi aku sedang butuh duit banget tapi....apa Leo setuju?" batin Melati.

"Kamu pikir dulu Mel ,gak perlu dijawab sekarang. Ini kartu nama aku. Kalau kamu sudah punya jawabannya kamu hubungi aku ya. Semoga kabar baik yang aku terima nantinya" Christian memberikan kartu namanya pada Melati.

"Baiklah nanti akan aku pikirkan." jawab Melati.

"Okay kalau begitu aku pamit dulu ya.Aku tunggu kabar baiknya .Vell makasih ya.'" Lalu Christian pun melangkah pergi meninggalkan rumah Velly.

Sepeninggal Christian. Velly melihat sahabatnya itu sedang berpikir serius sambil memegang kartu nama pemberian Christian.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Velly.

"Sepertinya ini jawaban dari doa aku tadi pagi. Tetapi .."

"Ada apa lagi? Suami kamu bikin ulah lagi?" tanya Velly geram dengan.berbagai ulah Leo.

Lalu Melatipun menceritakan keadaan saldonya yang mulai menipis. Suaminya tak pernah sepeserpun memberinya nafkah baik untuk dirinya dan anaknya. Padahal sebentar lagi kebutuhan rumah tangga mereka akan bertambah dengan lahirnya adiknya Gea.

"Nah berarti ini adalah jawaban dari semua kegalauan kamu. Ini jalan kamu. Ambil Mel kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Pekerjaan ini cocok untuk kamu. Sesuai dengan keahlian kamu dan hobi kamu dan juga kamu bisa membawa anak-anak ke sanggar saat kamu bekerja.Tian gak masalah untuk itu akan disiapkan ruang khusus yang bisa kamu gunakan untuk kamar tempat bayi kamu nantinya dan Gea beristirahat siang katanya." jelas Velly

"Tapi Leo..."

"Kenapa lagi dengan dia?"

"Dia melarang aku bekerja."

"Mell! Bangun! Kamu sadar tidak?! Lupa siapa yang mencukupi semua kebutuhan kamu dan anak-anak kamu siapa? Dia kah? Atau kamu sendiri? Hah!"

"Kalau suami kamu itu, sanggup memenuhi semua tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah yang baik. Bolehlah dia melarang kamu bekerja, tapi kenyataannya dia lalai kan?Ingat masa depan Anak-anak kamu..." tegas Velly.

Melatipun mengangguk pasrah. Lalu ia kembali lagi melihat kartu nama Tian.

Lalu ia pun menekan beberapa nomer sesuai dengan yang tertera pada kartu nama tersebut.

.................................................

Hari pertama Melati memulai pekerjaannya. Melati minta tolong Velly titip Gea di rumahnya karena Sanggar masih renovasi di beberapa ruang.

Dengan penuh semangat dan harapan untuk hidup lebih baik Melatipun bekerja dengan totalitas.

"Pagi Mel, bagaimana hari ini?" sapa Christian.

"Alhamdulillah lancar ! Sudah ada sepuluh anak yang mendaftar." lapor Melati.

"Wow keren nih! Terima kasih ya Mel" puji Christian.

" Sama-sama Tian."

"Oh ya Gea mana?" tanya Christian.

"Gea aku titipkan sementara di rumah Velly." jelas Melati.

"Lho kasihan Mel. Kok gak diajak sekalian kesini saja.." ungkap Tian.

"Kan masih renovasi. Masih banyak debu " ucap Melati

"Oh iya ya, maaf Mel belum pengalaman." ucap Tian sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Tidak apa-apa Tian. Belajar dikit-dikit dulu,ntar kalau sudah berumah tangga dan punya anak sendiri biar tahu." kelakar Melati.

Christian hanya tersenyum tawar .

..........................................................

(Sore hari di rumah Melati)

*Darimana seharian? Tadi siang aku pulang kamu gak ada dirumah.?" tanya Leo curiga.

"Aku kerja di sanggar sekarang duitku sudah menipis. Bulan depan adiknya Gea lahir. Dan Gea juga sudah waktunya sekolah.Kamu pernah gak mikirin itu semua.Sekali aja. Darimana kita bisa mencukupi itu semua." Melati mencoba membuka pikiran suaminya

"Ngomong apa sih kamu ini.Suami pulang bukannya dibikinin kopi atau apa kek. Malah nyerocos seperti kereta api.Bikin gak kerasan saja." Lalu mengambil jaketnya dan pergi.

"Oh ya besok aku butuh duit 500 ribu. Siapkan ya!' perintah Leo.

"Gila kamu Leo. Aku kan sudah bilang duitku sudah menipis.buat kebutuhan anak saja kurang! Memangnya duit kamu kemana saja.Tidak pernah kamu sekali saja mencukupi kebutuhan kami tapi selalu saja minta duit duit dan duit lagi. Kamu sadar gak sih kamu ini suami dan bapaknya anak-anak!' protes Melati.

Leo mendorong tubuh Melati dengan kasar hingga tersudut di tembok.

"Dengar ya! kalau aku butuh duit kamu harus siapkan! Jangan banyak omong! Apalagi kamu sekarang sudah kerja kan? kalau mau tetap terus bekerja siapkan duit yang aku minta tadi. Jangan pelit sama suami ngerti!" Kemudian Leo pun pergi meninggalkan Melati begitu saja.

Melati hanya bisa menghela napas.Dan menangis meratapi nasibnya.

..............................................................

Terpopuler

Comments

Tom_holland

Tom_holland

awal pertemuan

2022-07-27

0

mimin

mimin

hmm berbau jodoh Sebenarnya telah dtg

2022-07-27

0

Jeff

Jeff

sabar ya Melati

2022-07-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!