Dua garis biru.

"Panjang umurnya ... panjang umurnya .... panjang umurnya serta mulia .... serta mulia ....serta mulia. Hip Hip Huraaa" Lalu Gea pun meniup lilin ulang tahunnya dibantu oleh Melati.

"Sehat-sehat terus ya sayang, selalu jadi anak kebanggaan mama dan papa." Harapan terbaik Melati untuk Gea. Sambil memeluk dan menciumnya.

Gea tersenyum bahagia sambil memeluk Melati hangat.

"Haii cantik selamat ulang tahun ya. Selalu sayang mama ya.Ini hadiahnya buat si cantik yang lagi ulang tahun." Velly menyerahkan kado yang ia bungkus manis dengan pita pink diatasnya.

"Terima kasih Tante Velly" Senyum bahagia terpancar dari bibir mungilnya.

"Anak pintar!" Velly mencium kening Gea.

Lalu Gea bergabung dengan teman-teman kecilnya bernyanyi bersama dan tertawa ceria.

Melati bahagia melihat anaknya tersenyum bahagia bersama teman temannya.

Walaupun hatinya menangis karena suaminya tidak menghadiri pesta ulang tahun Gea.

Melati yakin Gea merindukan sosok ayah yang hangat yang menyanyanginya.Tetapi  tidak dengan ayah Gea. Leo selalu bersikap dingin dan cuek pada Gea. 

"Maafkan mama dan papa nak yang tidak bisa jadi orang tua yang hangat untukmu.Tapi mama janji akan selalu berusaha membuatmu bahagia." janji Melati dalam hati.

Velly melihat sahabatnya ini pikirannya sedang bertolak belakang dengan prilakunya.

Velly sangat tahu sekali apa yang dirasakan sahabatnya itu. Dia mencoba untuk bersikap baik-baik saja.Dan disaat bersamaan hatinya sedang menangis pilu.

Velly mendekati sahabatnya itu Menatapnya  sebentar lalu mengikuti arah pandang Melati.Yaitu pada anaknya Gea.Bibir Melati tersenyum tapi tatapannya kosong.Sorot matanya tersirat begitu banyak beban dan kesedihan.

"Sudah... biarkan saja, tidak usah kamu pikirkan. Kalau ia merasa bapaknya Gea dan sayang pada Gea harusnya dia pulang untuk menghadiri pesta ulang tahun anaknya." Velly mencoba menghibur Melati.

Dalam diam Melati hanya menjawab dengan butir butir bening di pelupuk matanya.

.......................................................

Di tengah malam sunyi.Tiba-tiba Melati terbangun entah kenapa kepalanya terasa pusing. Melati mencoba untuk bangun dari tempat tidurnya..Tetapi kepalanya kembali terasa pusing yang sangat hebat sehingga ia tidak mampu untuk bangun."Aarggh" seru Melati sambil memegang kepalanya.

Melati mencoba meminta tolong suaminya. Tetapi kenyataan yang ada justru membuat Melati kecewa dan semakin sedih.

Sekilas Melati melihat ke arah jam di dinding. Pukul satu dini hari.Tetapi ia tidak mendapati suaminya di sebelahnya.Entah dimana, sedang apa dan dengan siapa suaminya saat ini.

Tetapi Melati kini sudah terbiasa dengan keadaaan ini. Awalnya sempat marah kecewa dan tidak terima dengan hobi suaminya yang seringkali pergi tanpa kabar Kemudian pulang pagi dalam keadaan mabuk.

Merasakan sakit kepalanya yang semakin  mengganggu.Melati mencoba untuk tidak peduli lagi dengan semua tingkah pola suaminya tersebut.

Melati mencoba untuk tidur kembali dan melepaskan pikirannya dari hal-hal yang membuatnya semakin sedih dan sakit.

Baru sebentar ia bisa tertidur, tiba-tiba bau menyengat alkohol membuatnya merasa sangat mual .

Tanpa pikir panjang dan melihat sekeliling, Melati langsung berlari menuju wastafel yang berada di dalam kamarnya.

Pusing dan mual yang sangat membuat Melati muntah berulangkali.

"Hey ! Kamu kenapa sih?! Suami datang bukannya disambut dan dilayani malah disuguhi hal yang menjijikkan.! Dasar istri tak tahu diri!" umpat Leo

Ternyata Leo sudah pulang dalam keadaan sedikit mabuk .

Lemas sudah tubuh Melati, setelah berulang kali muntah. Keringat dingin pun mengucur dengan deras di tubuh Melati. Tubuh Melati pun sedikit gemetar tetapi ia tetap bertekad untuk dapat sampai ke tempat tidurnya kembali sebelum ia terjatuh.

Tak pernah ia berharap akan simpati suaminya sendiri akan keadaannya saat ini. Ia melihat suaminya pulang dalam keadaan mabuk seperti ini membuat hatinya kembali pedih.

Bagaimana Melati akan berharap akan pertolongan suaminya. Sedangkan untuk dirinya sendiri saja suaminya tidak bisa menjaga diri.

Baru saja Melati ingin merebahkan diri di samping tubuh suaminya. Bau alkohol yang sangat menyengat membuatnya kembali merasa mual dan pusing.

Kembali Melati muntah-muntah tiada henti hingga tubuhnya terasa sangat lemas.

"Heyy berisik amat sih! Kalau sakit tuh ke dokter.Jangan pelit-pelit dengan diri sendiri. Mengganggu saja." teriak Leo dan terus mengomel bagaikan kereta api cepat.

Agar ia tidak mengganggu kenyamanan suaminya. Melati pun memutuskan lebih baik tidur di kamar Gea. Apalagi bau menyengat alkohol yang berasal dari bau mulut suaminya membuatnya mual dan muntah terus menerus.

................................................

Dengan berjalan pelan, Melati pindah ke kamar Gea

Melati pun membuka kamar Gea. Disitu ia melihat anaknya sedang tertidur pulas dengan senyuman yang tersungging di bibir mungilnya.. Yang diterangi oleh sinar lampu kamar berwarna biru yang memproyeksikan gambar kupu-kupu yang tersebar di seluruh kamar tidurnya.

Melati pun menghampiri Gea dan mengusap dan mencium kening Gea.

" I love you Gea. Mama berjanji sekuat mama akan selalu membuatmu bahagia dan berusaha memenuhi semua kebutuhan mu .Mama ingin kelak kamu menjadi orang yang berguna dan penuh rasa empati dan simpati pada sesama. Jadilah seperti lilin dan bintang walau sinar nya kecil tapi mampu menerangi gelapnya malam." bisik Melati. Lalu ia kembali mencium dan memeluk Gea dalam tidurnya.

....................................................

"Apa?! Yang benar Mel ?" tanya Velly setengah tidak percaya.

"Aku sendiri kaget Vel" jawab lirih Melati sambil menangis.

"Ini pasti karena Leo mabuk waktu itu ya?" Velly mencoba mengaitkan apa yang terjadi dengan curhatan Cinta bulan lalu

Melati pun mengangguk pelan.

Kembali terbayang dalam pikiran Melati kejadian itu. Jam menunjukan pukul satu dini hari. Melati terbangun dari tidur lelapnya. Dia mendapati bahwa suaminya belum pulang. Tidak mau lagi ambil pusing dengan hobi buruk suaminya itu Melati pun kembali melanjutkan tidurnya.

Tiba-tiba Melati merasa ada yang menciumnya secara brutal dan penuh nap-su. Melati pun terkejut dan berusaha berontak mendapati Leo dalam keadaan mabuk. Ia berusaha menyadarkan suaminya. Tetapi Leo benar-benar terbakar panas nap-su nya sendiri. Dengan begitu liarnya Leo memaksa istrinya sendiri untuk berhubungan badan.Dengan perasaan sedih dan tercabik-cabik Melati hanya bisa menangis dan menjerit dalam diam.

Dan sekarang kenyataan yang ia takuti telah terjadi.

"Hmm mungkin Tuhan punya rencana indah dibalik ini semua." ucap Velly mencoba menghibur Melati.

"Leo sudah tahu?"

Melati menggeleng gelengkan kepalanya.

Velly menatap intens ke arah Melati

Lalu ia menarik napas panjang dan menghembuskannya kembali.

"Segera beritahu Leo. Dia harus tahu. Kita lihat nanti bagaimana reaksinya" saran Velly pada sahabatnya itu

"Semoga dengan kabar ini. Ia berubah dan sadar dari semua kesalahannya selama ini." ucap Velly.

"Amin."

.................................................

Setelah Leo terlihat santai, Dan Melati telah memastikan suaminya itu dalam kondisi waras.

Maka Melati pun mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara pada suaminya.

Secangkir teh hangat dan sepiring pisang goreng telah ia suguhkan di hadapan suaminya.

Lalu Melati mencoba duduk di samping Leo.

"Leo ..." Melati menelan Saliva nya sendiri. Tenggorokan nya terasa tercekat tak mampu berbicara.

"Hemm... " sahut Leo. Sambil terus bermain game online.

Melati menghela napas. Lalu memberikan sesuatu kepada suaminya.

"Apa ini?" tanya Leo tak mengerti dengan amplop yang diberikan Melati pada Leo.

"Bukalah"

Leo menaruh Smartphone nya di atas meja lalu menatap curiga ke arah Melati.

Dengan sedikit kasar Leo membuka amplop itu.

Dua garis biru. Lalu Leo menatap Melati. Dari sorot matanya meminta penjelasan yang sebenarnya tidak perlu dijelaskan pun ia sudah tahu.

Melati kembali menelan salivanya sendiri "Aku hamil Leo. Gea akan punya adik" jelas Melati datar.

"Hmm. Okay." Lalu meletakan dua garis biru itu diatas meja

"Oh ya siapin tiga juta ya... aku diajak teman bisnis bareng nih! Kalau berhasil keuntungan yang kita dapat hingga ratusan juta " ucap Leo enteng.

"Apa?! Tiga juta? Bisnis apa lagi? Kalau berhasil katamu? kalau tidak? Bisnis tambak udang tahun lalu mana hasilnya? Terus katanya mau bikin expedisi sama teman kamu bulan lalu, mana juga hasilnya??Sekarang bisnis apa lagi?" Melati mengeluarkan semua uneg-uneg dan kekecewaannya yang lama ia pendam.

"Sudah ngocehnya? Hmm!"

"Tugas istri itu me-support suaminya bukan malah nyinyir dan underestimate dengan usaha suami. Ngerti! " Lalu Leo meraih ponselnya dan berlalu pergi meninggalkan rumah.

"Jangan lupa siapkan tiga juta!" teriak Leo lalu masuk ke mobilnya dan pergi begitu saja.

Melati terdiam menatap kepergian suaminya. Hatinya menjerit pilu. Bukannya bahagia mengetahui Melati hamil lagi tetapi suaminya malah memberinya ujian kesabaran kembali bagi dirinya.

Melihat mamanya menangis. Dan mengetahui bahwa papanya sudah pergi Gea pun menghampiri mamanya. Lalu memeluk erat tubuh mamanya. Mencoba untuk menguatkan mamanya dalam diam.

"Mama jangan sedih jangan menangis. Ada Gea disini. Gea sayang mama." ucap Gea berusaha menghibur dan menguatkan mamanya

Melati pun menghapus air matanya dan mencoba untuk tersenyum untuk Gea.

"Siapa yang sedih? Mama gak sedih kok!" ucap Melati sambil berusaha tersenyum.

"Itu airmata mama." tunjuk Gea sambil mengusap air mata Melati yang menetes di pipi.

"Ini airmata bahagia sayang." jelas Melati .

Gea menatap Melati lekat tanda belum memahami apa yang diucapkan mamanya

"Iya airnata bahagia. Karena sebentar lagi Gea akan punya adik."

"Gea punya adik ma? beneran?" tanya Gea antusias.

Melati pun mengangguk yakin.

"Yeahhh Gea mau punya adik! Yeahh" teriak gembira Gea sambil berlarian di dalam rumah.

"Terima kasih ma! Gea sebentar lagi punya teman bermain." ucap Gea sambil memeluk dan mencium Melati berulang-ulang.

Hati Melati yang tadinya berdarah. Melihat senyum dan kebahagiaan Gea membuatnya terhibur dan merasakan kebahagiaan tersendiri.

...............................................

Beberapa waktu berlalu.

"Leo...., bulan depan sudah masuk tujuh bulan usia kandungan anak kita. Aku ingin mengadakan acara tujuh bulanan yang sederhana saja, boleh ya? " Melati mencoba mengingatkan dan ijin pada Leo.

"Buang-buang uang saja. Tidak perlu aneh-aneh lah."

"Tapi Leo..."

"Terserah kamu saja.! " jawab Leo

"Aku gak punya duit! Urus saja sendri." Lalu Leo pun pergi meninggalkan Cinta

Kembali Melati hanya mampu menahan air mata dan mengusap perut buncitnya."Sabar ya nak. kita doakan papa kamu segera sadar dari segala kekhilafan nya." batin Melati.

"Amin"

....................................................

Terpopuler

Comments

Santai Dyah

Santai Dyah

wah melati anaknya udh gede

2022-07-28

1

mimin

mimin

ibu adalah tukang boong yg paling pinter demi anaknya blm mkn blg sudah mkn lg sakit sok terlihat sehat dll

2022-07-27

0

mimin

mimin

hmm bodoh kalau gak paham

2022-07-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!