I LOPE YOU UJANG

I LOPE YOU UJANG

Janji

Malam minggu, yang banyak muda-mudi untuk berkencan.

Seperti Reina dan Zakir, mereka sepasang kekasih. Yang sudah menjalani hubungan semakin serius, walaupun mereka baru tiga bulan berpacaran. Tapi zakir,ingin melanjutkan ke jenjang lebih serius dalam hubungan mereka menjadi sebuah ikatan suci pernikahan. Namun pagi Reina,semakin larut dan semakin jauh dalam hubungan mereka. Ia mendapatkan sebuah kejanggalan.

"Maaf, sayang. Baru datang,tadi macet,". Kekeh Zakir,ia mengusap pucuk kepala Reina.

"Tidak apa, sayang. Aku juga baru,". Senyum kecil di sudut bibirnya. iya,baru setengah jam lalu.

"tumben kamu ngajak aku ketemu, sayang. Ada apa? Kami tau sendirikan aku sibuk,". Kekeh Zakir, ia terlihat sangat gelisah.

Ck,sibuk konon. gak usah sok belagu,sayang.

"Kamu kenapa sih,sayang? Kaya gelisah gitu, celingukan sana sini..hemmm,ada yang kamu sembunyikan dari aku,". Reina, menaruh rasa curiga kepada sang kekasih. Kenapa semakin jauh,kamu terlihat sangat mencurigakan sayang.

Aduh...ni Reina,segala curiga lagi,batin Zakir . "Mana ada sayang,kamu pesankan yah. Seperti biasa,aku sudah lapar nih,". Suruh Zakir,kepada kekasihnya.

Reina, langsung memilih menu dan memesan beberapa makanan untuk mereka berdua.

"Sayang,ada yang aku bicarakan,". Ucap Reina, semoga aja ada deh.

"Hemm...mau bicarakan apa, sayang? Bukan aneh-aneh kan,". Lirik Zakir.

"Hari inikan kamu gajihan,bayar uang yang kami pinjam kemarin. Aku besok mau pulang ke rumah orangtuaku,aku gak ada uang. Apa lagi gajian masih lama,". Keluh Reina. Ia juga tau kalau kekasihnya hari ini baru gajihan,sang kekasih bekerja di salah satu perusahaan. Walaupun hanya staf kantor biasa,namun gajihnya lumayan besar. Daripada Reina,hanya bekerja di salah satu restoran seafood.

Zakir, menatap tajam kearah kekasihnya. Bagaimana mungkin mereka sepasang kekasih,masa menagih hutang piutang. "Kok kamu nagih si,sayang. Aku ini pacarmu, sebentar lagi kita menikah. Kamu kok perhitungan banget,". Ketus Zakir.

Apa-apaan sih,malah nagih-nagih. Bikin malu aja nih Reina.

"aku gak perhitungan sayang,lagian itu uang yang kamu pinjam. Aku gak punya uang lagi,untuk makan sehari-hari aja numpang sama Amel. Makanan yang kita pesan kamu yang bayar,aku terus,". Sungut Reina.

Sial,kenapa aku harus yang bayar sih? Males banget aku keluar uang,mending nanti pura-pura ke toilet. Bodo amat,dia mau bayar pake apa,batin Zakir. "Aduh...nanti aja kamu pulang kampungnya,pas gajihan aja. Nanti aku antar, kapan-kapan aja aku bayar uang yang aku pinjam.uang gajihan ku habis,buat ibuku. Katanya mau beli peralatan dapur kita nanti,". Alibi Zakir,bohong dikit ah... banyak juga gak papa lagian Reina, pasti percaya.

Sudah aku duga,pasti beribu-ribu alasan. "Aku perlu sekarang sayang, lagian buat apa juga ibumu beli peralatan dapur buat kita, nanti-nanti juga bisa. Aku mau uang ku, sekarang juga,". Reina, sedikit membentak.

Gila,kenapa dia ungkit-ungkit hutang sih,mana orang-orang liat lagi,batin Zakir. "Kamu perhitungan banget sih Reina,anggap aja kamu kasih ke aku dengan percuma. Ibuku tidak suka dengan perempuan perhitungan,".

"aku gak mau,kamu harus bayar hutangmu. Uang yang kamu pinjam banyak,satu juta lebih. Itu uangku,sayang. Aku gak mau tau,kamu harus bayar. Aku tau gajihmu pasti besar kan,". Ketus Reina.

Saat Zakir,ingin menjawab. Namun makanan yang mereka pesan, sudah datang. Zakir, mengurungkan niatnya untuk menjawab. "Nanti lagi kita bicarakan masalah tadi,lebih baik kita makan. Aku sudah lapar,". Ujar Zakir . Tanpa menoleh ke arah Reina.

Saat ini Reina, sangat kesal dengan kekasihnya. Ia muak dengan tingkah lakunya, selalu ada saja alasannya. Ia begitu bimbang atas keseriusan Zakir,ia mulai curiga.

Aku harus cari cara untuk kabur dari sini,enak banget nyuruh-nyuruh aku bayar, batin Zakir.

Tidak ada pembicaraan saat mereka makan. Masing-masing merasa kesal,apa lagi Reina. Ia benar-benar membutuhkan uang namun sang kekasih tak kunjung bayar,bukan hal pertama baginya seperti ini. Namun sudah beberapa kali, walaupun jumlah yang zakir pinjam hanya sedikit. Karena bujuk rayunya zakir, sehingga Reina luluh. Namun kali ini Reina, tidak akan luluh lagi.

Zakir,juga kesal kepada Reina. Padahal mereka sepasang kekasih,namun Reina sering kali perhitungan sama dia. Zakir,yakin dengan rayuan maut pasti hati sang kekasih akan luluh.

"gajih akan datang aku bayar semua hutang-hutangku sayang,aku tambahin deh,". Bujuk Zakir,ayolah pasti kamu maukan.

"Aku perlu sekarang,sayang. Sudah sering kali kamu begini, tapi aku selalu ikhlas. Untuk kali ini aku gak mau,aku terus yang keluar uang,". Sungut Reina.

Sepertinya Reina,mulai menyadarinya. Tapi aku tidak bisa melepaskannya dulu,batin Zakir. "Iya, bakalan aku bayar kok.tenang saja, percaya dong sama aku," Zakir, mengedipkan mata sebelah.

"bukannya bulan depan kamu mau melamar aku yang,di depan orang tuaku,". Ucap Reina. Ia melirik ke arah kekasihnya, terlihat gelabakan.

"Ehh...iya,aku lupa yang. Nanti aku bayar pas didepan orang tua mu. Biar mereka percaya kalau aku ini lelaki sejati, bertanggung jawab,". Senyum kecil Zakir. Nantilah aku cari akal lagi,untuk saat ini cari aman ah...

"Benar,yang. Jangan bohong lo,". Bentak Reina,ia menyeringai tajam.

"Iya,udah ah. Jangan ngambek lagi,aku mau ke toilet bentar yah.baru kita pulang, tunggu aja di parkiran,". Ucap Zakir,ia pergi menuju toilet.

Itu lah alasan jitu Zakir,ia selalu kabur ketika selesai makan bersama Reina.

Lima belas menit berlalu,namun kekasihnya tak kunjung datang.

Reina, langsung menuju kasir." Kak,di belakang ada jalan keluar,". Tanya Reina.

"Oh,gak ada..! Emangnya kenapa kak?ada yang kami bantu,". Ujar kasir tersebut.

"Nanti ada pria yang bersama saya keluar dari toilet,dia yang akan bayar semua tagihan yang kami makan tadi. Aku di suruhnya nunggu di parkiran,". Ujar Reina,ia tersenyum kecil.

"Oh, laki-laki tadi yang pakai baju abu-abu. Oke,deh kak,". Jawab kasir itu.

"iya,kak. dia kekasihku, tinggal kakak cegah saja. bilang kalau makanan tadi belum di bayar, soalnya dompet ku ketinggalan kak,". alibi Reina. aku kira gak tau trik basi kamu Zakir, liat saja sampai mana kamu bermain jauh.

Reina, langsung pergi menuju parkiran. Ia memilih untuk pulang, biarkanlah bagaimana zakir,nanti.

"untuk kali ini,aku tidak akan membiarkan dia memanfaatkan ku. tapi aku tidak mungkin melepaskan Zakir, sebelum uang-uang yang dia makan belum di kembalikan. aku juga bisa bermain sayang,kita lihat dimana kemampuanmu," Reina, menyungging kan senyumannya.

Terpopuler

Comments

Rohma Sugiarti

Rohma Sugiarti

mampir

2023-08-14

0

Devi Handayani

Devi Handayani

yaa ini mah pacar pengeretan modelnya🤨🤨🤨🤨

2023-03-06

1

irlina wati

irlina wati

mksih

2023-01-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!