Malam hari. Zakir, menepati janjinya untuk makan bersama dengan Reina.
[Sayang,aku sudah sampai di restoran xx. Aku juga sudah memesan makanan]. Zakir.
Reina, meremes benda pipih di tangannya. Begitulah sikap Zakir,dia yang mengajak makan malam. Namun tidak menjemput Reina. Dia yakin,jika restoran di tempati Zakir. Pasti ada pintu belakang untuk bisa dirinya kabur.
Reina, menyungging senyumannya. karena dia tau tipu muslihat zakir. setiap kali memang seperti ini. Zakir,yang ogah-ogahan makan di pinggir jalan. ia malah memilih makan di restoran,namun akhirnya Reina lah yang membayar semuanya. untuk kali ini Reina,tak mau di bodohi oleh kekasihnya itu.
Beberapa menit kemudian.
Reina,sudah sampai di restoran yang di katakan zakir. Namun dia berangkat bersama kedua temannya Amel dan Sisil. ini adalah alat jitu,untuk menghindari rencana licik zakir.
Sisil, tersenyum manis. Saat melihat Zakir. begitu juga Zakir,ia tersenyum sambil salah tingkah. rencananya untuk memeras Reina,gagal semuanya.
Aduh..kenapa Reina, bawa-bawa mereka sih? Kalau seperti ini aku lagi yang membayar mereka makan,masa iya aku minta sama Reina. Nanti aku di cap laki-laki gak guna, batin Zakir. Ia tersenyum kecil melihat kedatangan mereka.
"maaf,yah..!! Kami ikutan,maaf banget gangguin kalian,". Lirih Sisil, semua ini rencananya mereka.
"Hemmm...gak papa kok sil,". Jawab Reina. "Kitakan temanan,gak papakan sayang,". Reina, tersenyum manis pada Zakir.
iyain aja lah,demi cuan yang banyak,batin Zakir.
"Ahh...iya,iyah. Gak papa kok,kalau rame begini kan seru,". Sahut zakir .
"Maaf,banget. Aku ikut nebeng juga,". Kekeh Amel. asyik, makan-makan gratis.
"Untuk kali ini,gak papa aku yang bayar,". Ucap Sisil, membuat gejolak hati pria Zakir. Tak terima, mendengar perkataan Sisil.
"Gak,gak. Rencananya aku mau makan bersama Reina,tapi ada kalian. Biar aku yang bayar,masa laki-laki minta bayarin ke perempuan,". Zakir, terlihat sumringah saat ini. Yah...hilang lagi uangku,nanti aku tagih kekamu Reina.
asyik... rencana kami berhasil, batin Reina. ia tersenyum kepada teman-temannya.
"makasih banyak ya, sayang. Kamu sudah mentraktir makan teman-teman aku, jadi sayang aku sama kamu,". Senyum merekah di bibir Reina. Uuekkk...aku tarik deh ucapan barusan.
"Ya ampun, makasih banyak yah. Aku jadi gak enak,". Sahut Amel.
"Iya,baik banget sih pacarmu Rei. Jadi pengen cepat-cepat punya pacar pengertian juga,". Sambung Sisil.
Membuat hati Zakir, semakin bersemangat karena di puji-puji oleh targetnya.
"iya, sama-sama. Aku senang kok sudah berteman dengan kalian. Malah aku senang sudah mentraktir kalian makan,". Ujar Zakir. Sial,aku sudah kehilangan uang banyak,tapi tidak apa-apa berkorban untuk sementara namun nantinya di ganti lebih banyak.
Tak berselang lama, makanan yang di pesan mereka sudah datang.
Mereka pun menyantap makanan. Sesekali Zakir, mencolek kaki Sisil. Sisil,juga membalasnya. Zakir, mengedipkan matanya. Sisil,hanya tersenyum kecil. Semua itu Reina, mengetahuinya namun ia berpura-pura tidak tahu.
Selesai acara makan-makan bersama, mereka juga langsung pamit pulang.malam ini Zakir, dibuat oleh Reina,tidak mood. ia mendengus kesal.
sesampai di rumah Amel. Reina, langsung menyiapkan keperluan untuk pulang.
Reina, langsung menyiapkan pakaiannya.
Ia merencanakan untuk pulang ke rumah orangtuanya.
"Kamu mau pulang besok? Apa Zakir,tau?" Tanya Amel.
"Tidak,aku sengaja tidak mengirimkan pesan kepadanya. Nomor WhatsApp juga tidak aku aktifkan,biarlah aku tidak mengisi kouta. Kalau penting nanti dia bisa menelpon nomor biasa,atau aku sampai di kampung saja menelpon dia,". Jawab Reina.
"Palingan juga dia ke tempat kerjaan kita, nyariin kamu,". Kata Amel. Ia duduk di samping Reina.
"Hemmm...karena sosmed ku mati,pasti dia mencari kemana-mana dulu baru dia menelpon nomor biasa ku. Aku yakin dia itu males buat ngisi pulsa,". Decak Reina.
"Berapa hari kamu pulang,". Tanya Amel. "Huuuuff... kesepian deh aku,".
"Gak tau Mel,nanti ada kok aku balik lagi," kekeh Reina.
"Jangan lupa,bawain pete aku yah,". Pinta Amel.
"Iya,pasti aku bawain kok,". Jawab Reina. karena orangtuanya Reina, kerjaannya menjual bermacam-macam sayur-sayuran. terkadang Reina,juga mengirimkan uang kepada kedua orangtuanya. walaupun mereka sudah menolak.
******
"Mau kemana kamu Zakir? bukankah hari ini kamu libur kerja,". Tanya sang ibu, melihat anaknya sudah rapi ingin keluar.
"Itu bu,ada kepentingan bisnis. Biasa cuan,nanti aku kasih ke ibu. Doain saja semoga banyak duit,kerja sampingan,". Alibi Zakir. Karena mulai pagi tadi nomor Reina,tidak bisa di hubungi. terpaksa lah dia ingin menemui Reina langsung. zakir, begitu semangat karena cuan.
Zakir,ingin menemui Reina. Ia juga mau minta uang kepada Reina,karena dua hari yang lalu dia gajihan.
"Ya,sudah kalau begitu. Ingat harus bagi-bagi sama ibu,". Senyum merekah di wajah bu wendah.
"pasti bu,tenang saja,". senyum merekah Zakir.
Zakir, langsung keluar rumah dan menancapkan gas motornya. Ia pergi ke tempat kerja Reina.
Sesampai di restoran tempat Reina, bekerja. Zakir,tak menemukan motor kekasihnya. Biasanya ia tau dimana letak Reina,memarkir.
"Mungkin saja motor Reina,mogok. Bisa saja dia ikut dengan Amel,". Kata Zakir,ia langsung masuk ke restoran.
Beruntung saat calingukan mencari kekasihnya,ia melihat Amel.
"Mel,Ameeel...,". Panggil Zakir,kepada Amel. Ia sedang membersihkan meja makan.
"Ehh.. Zakir,ada apa? Tumben kamu ke sini,". Tanya Amel, walaupun dia tau kalau sedang mencari Reina. Pasti juga cari-cari Reina.
"Ini,kenapa nomor WhatsApp Reina gak aktif.tolong panggil kan Reina,ada hal penting. Soalnya malam tadi lupa,". Alibinya Zakir,ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Oh.... Reina,gak kerja Zakir. Dia pulang ke rumah orangtuanya. Tiba-tiba saja pagi tadi menelpon katanya ada acara gitu di rumah tetangganya,". Jawab Amel. Tetangga? Tetangga orang maksudnya. Amel, cengengesan berkata seperti itu, semuanya ide dia dan Reina.
"Pulang? Kenapa mendadak sih, kenapa juga gak hubungi aku duluan? Mana nomornya gak aktif, pasti koutanya habis ini,". Gerutu Zakir.
"Kenapa emangnya zak? " Tanya Amel. nampak heran melihat Zakir.
"Ahh..gak papa, makasih infonya. Aku pergi dulu,". Pamit Zakir. Sial,aku tidak dapat uang dari Reina. Nanti dia telpon aku juga,kalau Sudah sampai di rumah orangtuanya.
"apa aku beli Pulsa lalu menelpon Reina,aku harus meminta dirinya untuk mengirimkan uang yang banyak," gumam zakir.
Zakir, langsung meninggalkan restoran tempat kekasihnya bekerja. Rencananya ia ingin mengajak Sisil, jalan-jalan hari ini. Namun tidak ada dapat uang dari Reina, akhirnya tidak jadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Devi Handayani
putusin sekalian rei..... biar suruh kelaut aja tuh di zakir.... cowo matre emang ga ade otak nyee😄😁😆😅😅
2023-03-06
1