09. Mulai Bekerja

Esok harinya.

Setelah sekian lama Dini mencari lowongan pekerjaan yang dapat menerimanya, Akhirnya Dini diterima bekerja di sebuah perusahaan sebagai office girl. Dan hari ini adalah hari pertama dia mulai bekerja.

"Heh kau, kau pasti pegawai baru, kan?" Ucap pegawai lama

"Iya kak, Saya pekerja baru di sini, mohon bimbingannya ya." Jawab Dini

"Alah bimbingan apaan sih. Kebetulan sekali dikarenakan kau adalah office girl baru di sini, kita sedang membagi tugas bagian pekerjaan. Tugas mu selain membersihkan meja karyawan, kau harus melayani karyawan di sini dengan mengantar minuman ke semua orang, dan aku beri tugas dirimu membersihkan ruangan dari lantai 40-80, lagipula setiap lantai terdiri dari 15 ruangan. Itu pasti sangat kecil lah untuk mesin baru." Ujarnya

"Apa?? Maaf, Kak, kenapa pembagian kita tidak sama rata ya? Bukankah perusahaan ini memiliki 80 lantai dan kita berlima bagaimana jika 1 orang membersihkan 16 lantai." Jelaas Dini

"Iya itu memang benar, Aku perjelas ya teman-teman ku ini, alias senior kerja mu yang sudah bekerja lama di sini, yang terdiri dari Dinar sahabatku: lantai 1-10, Dan kau Silvi: lantai 11-20, dan kau Radit pacar ku: lantai 21-30, dan aku Shasa yang cantik cetar membahana membersihkan dari lantai 31-40, dan kau siapa namamu?" Ujar Shasa bertanya

"Saya Dini, Kak." Jawab Dini

"Baiklah, Dini. Tunggu aku malas memanggil namamu itu, aku sarankan aku akan memanggilmu cupu saja ya tidak apa, kan?"

"Iya, Kak. Tidak apa." Pasrah Dini

"Dan kau cupu, karena kau baru di sini kau harus diuji seberapa hebat dalam menyelesaikan tugas pekerjaan mu, tugas mu membersihkan ruangan dari lantai 40-80."

"Maaf, Kak. Tetap saja bagian saya yang banyak, itu tandanya saya harus membersihkan 40 lantai, sedang kan kalian 10 lantai. Bagaimana jika dibagi beberapa lantai lagi, kak. Jadi semua orang memiliki tugas 16 lantai." Usul Dini

"Heh memangnya kau siapa hah? berani mengatur kita. Kau tahu, kita ini semua senior mu. Sebagai junior di sini kau harus menuruti semua perkataan kita." Ucap Shasa

"Tapi kak ini semua tidak adil. Kenapa bagian saya banyak sekali. Tapi pasti ada office girl lain selain kita yang ada di sini." Kata Dini

"Kau tuli ya? bukankah dari tadi aku sudah menjelaskan padamu, kau adalah pegawai baru di sini. Maka dari itu kau harus membersihkan setiap ruangan, yang ada di setiap lantai. Jika pun ada, pegawai lain akan mendukung kami untuk menyerahkan semuanya padamu." Ujar Shasa

"Jika kau tidak ingin, hal itu mudah saja, kita hanya akan mengadu domba dirimu pada direktur utama jika kau pemalas, bisa saja kau langsung di pecat!" Saut Radit pacar Shasa

Dini pun menunduk.

"Baiklah, sepertinya dia memang pemalas. Saat ini juga lebih baik kita laporkan pada direktur utama." Ketus Shasa menakuti

"Tunggu,,, Baiklah saya sanggup melakukan tugas ini semua." Jawab Dini menyanggupi dengan lapang dada walau menyakitkan baginya

"Bagus, Anak pintar. Sudah sana tunggu apa lagi. Kau kerjakan semua sebelum pukul 08.00 waktu mu hanya 2 jam."

Semua pun meninggal kan Dini dan mengerjakan tugas mereka masing-masing begitu juga dengan Dini. Dia berusaha menahan tangis dihari kerjanya, ia sudah mendapatkan perlakuan buruk dari se-rekan kerjanya. Tapi ia bangkit dan pergi ke lantai 40 dengan membawa alat kebersihan dan seterusnya untuk melakukan pekerjaan nya.

2 Jam berlalu~

Dini bersyukur dapat membersihkan seluruh ruangan dengan cepat dan selesai dari lantai 40 sampai 80, walaupun lebih waktu menunjukkan lebih 15 menit. Dini pun sangat kelelahan yang membuatnya tidak bisa mengatur napasnya lagi karena selama kerja ia dikejar oleh waktu. Dia pun istirahat sejenak.

Semua karyawan pun berdatangan dan masuk ke ruangan masing-masing, karena mereka masuk kerja pukul 08.00 pagi.

Tempat dan lantai yang awal mereka bersihkan kotor kembali, dan mereka harus membersihkan semuanya kembali setelah para karyawan pulang agar pagi mereka hanya mengepelnya saja.

"Huuhh... Baru saja dibersihkan sudah kotor kembali. Ulah para karyawan yang terhormat. Mereka tidak menghargainya sama sekali." Gerutu Silvi

Di Mansion Pratama~~

Kamar Arya.

"Baguslah perempuan yang ingin di jodohkan dengan ku itu menolaknya, sehingga ayah dan ibu tidak membahas soal pernikahan ku lagi. Dengan begitu aku bisa kembali bekerja dengan tenang dan penuh kekuasaan." Ujar Arya yang senang sembari bercermin memakai dasinya siap pergi ke kantor

Setelah Dini menolak perjodohan itu, Pak Barma dan Bu Amira tidak lagi membahas pernikahan Arya, tetapi mereka seolah-olah membungkam dan merencanakan sesuatu.

Perusahaan AMB Pratama Group.

"Perhatian untuk seluruh karyawan dan pegawai di perusahaan AMB Pratama Group, hari ini CEO perusahaan kita akan kembali bertugas, jadi diharapkan untuk kalian menjaga sikap dan bekerja dengan giat, terutama kepada seluruh pegawai baru diharap mentaati peraturan yang diberi tahukan sesuai lamaran kerja kemarin." Suara sound pengumuman yang menggema di dalam perusahaan itu

"AMB Pratama Group?? Jadi ini perusahaan Pratama Group! Waktu kemarin a-aku datang mengunjungi tempat ini, dan tanpa aku sadari aku sudah melamar kerja di tempat ini, mengapa aku tidak menyadari atau merasakannya, lalu siapa CEO itu aku belum mengetahuinya? Apa dia orang yang sedang bersama laki-laki busuk itu. Tapi kenapa jika dia seorang CEO, bukan dia yang memarahiku, malah laki-laki busuk itu. Dia kan hanya seorang klien yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ini. Sifatnya saja angkuh dan dingin, ternyata untuk perusahaan nya saja masih memerlukan orang lain, aku pikir dia angkuh seperti itu dia bisa membangun dan menjalankan perusahaan sendiri, dasar laki-laki gila." Gerutu Dini dalam hati

Dini pun mulai mengerjakan tugasnya yang kedua menjadi pengantar minuman kepada setiap karyawan yang memesannya. Ini sama persis seperti pekerjaannya di restoran kak Shinta sebagai delivery pengantar pesanan.

Sudah sampai pukul 10.00 Dini melakoni pekerjaan nya yang akhirnya pesanan dari karyawan itu terhenti dan sudah terpenuhi, ia melakoninya sendiri sedangkan Shasa and the Genk bersantai di dapur dan basa-basi hanya memberikan semua tugasnya pada Dini saja, mereka pintar memprovokasi.

Ruangan CEO.

"Mana minuman ku yang harus diantar tepat pukul 10.00." Teriak Arya sambil menggebrak meja kerjanya yang sampai mengejutkan Damar Asistennya

"Saya sudah meminta pada karyawan untuk memberitahu pegawai yang bertugas di bagian ini, Presdir." Jawab Asisten Damar

"Apa mereka lupa akan tanggung jawab setelah beberapa hari saja aku tidak masuk kerja? Kau sudah tahu orang yang bertugas untuk mengantarkan minuman ku setiap saat adalah Shasa, kenapa kau masih memberitahu karyawan untuk mengingatkan dia hah..." Marah Arya

"Saya tidak tahu Presdir..." Jawab Asisten Damar tertekan

"Ternyata ketidakhadiran ku selama beberapa hari ini membuat mereka lupa akan tugasnya untuk melayaniku dan membuat mereka lalai dalam bekerja. Aku menyesal membiarkan mereka lolos dalam pengawasanku." Ketus Arya

"Mungkin sebentar lagi akan datang, Presdir." Jawab Asisten Damar berani

Arya pun mulai kesal dan menelan saliva nya dan memijat keningnya frustasi, karena begitu kesal dibuatnya. Tapi ia berusaha untuk menahan emosi agar tidak memuncak.