Petaka Rumah Tanggaku

Petaka Rumah Tanggaku

Bab 1. Anak Adopsi

Siapa pun di dunia ini selalu menginginkan sebuah pernikahan sempurna yang berlandaskan dengan cinta, kebahagiaan, dan keturunan. Namun, berbeda dengan pernikahan Tanti Arantika dan Ari Wicaksono. Pernikahan yang sudah dilalui selama lima tahun itu nyatanya belum memberikan mereka kesempatan untuk memiliki momongan.

"Mas, bagaimana kalau kita pergi ke rumah sakit?" tanya Tanti. Selama ini Tanti hanya mengandalkan semua ucapan orang untuk pergi ke dukun ini-itu, kemudian meminum beberapa ramuan yang katanya bisa menyebabkan hamil. Nyatanya itu tidak pernah berhasil.

"Dek, kamu sudah nyerah, ya? Kalau Mas sih berharapnya Dek Tanti bisa lekas hamil. Kan beberapa hari yang lalu sudah dari tukang urut juga."

Tanti sebenarnya sudah tidak sabar. Mungkin beberapa kali terakhir ini mencoba mencari pengobatan tradisional karena keuangannya yang tidak mencukupi. Sementara suaminya sekarang sudah mendapatkan pekerjaan lancar sehingga untuk ke rumah sakit pun sudah ada biayanya.

Banyak juga yang mengatakan kalau di rumah sakit harus dites dulu biar tahu siapa sebenarnya yang menyebabkan sulit memiliki keturunan. Setelah itu, terkadang dokter akan memberikan saran untuk suami istri yang sedang menginginkan anak melalui beberapa program kehamilan. Tentunya yang cocok dengan kondisi kesehatan pasien.

"Tapi, Tanti ragu kalau ini akan berhasil. Apalagi tukang urut itu juga ragu mengatakan kemungkinan aku bisa hamil. Memang kembali lagi kita serahkan pada kehendak Allah, Mas. Kan selama ini kita sudah berusaha semaksimal mungkin."

"Sekarang terserah Dek Tanti. Kalau memang itu yang terbaik, kita coba saja."

Sebagai seorang suami, Ari selalu berusaha mendukung apa pun yang diinginkan istrinya. Keinginan itu juga yang selama ini diharapkan olehnya.

"Mas, kalau ternyata aku tidak bisa hamil, bagaimana? Apa Mas masih mau beristrikan wanita yang tidak sempurna sepertiku?" Jelas saja Tanti sangat sedih. Bayangan buruk tentang kelanjutan pernikahannya menari indah di pelupuk matanya. Bagaimana kalau suaminya berkhianat demi mendapatkan keturunan?

"Aku akan tetap hidup bersamamu, Dek. Bukankah kamu tahu kalau aku sangat cinta kepadamu?" ucapnya penuh keyakinan.

Tanti berusaha meyakinkan dirinya bahwa suaminya memang benar-benar akan bersamanya di dalam suka maupun duka.

"Baiklah, Mas. Kalau begitu siapkan motor! Kita akan pergi ke rumah sakit hari ini," ucap Tanti.

Ari bergegas ke depan untuk mengambil motor bututnya. Walaupun tidak terlalu bagus seperti milik orang-orang pada umumnya, motornya masih bisa digunakan dengan baik.

"Mas, sudah siap?" teriak Tanti dari dalam.

"Iya, Dek," balas Ari dengan berteriak juga.

Kini keduanya sudah berada di atas motor untuk menuju ke rumah sakit. Jaraknya memang tidak terlalu jauh sehingga keduanya sudah sampai di sana.

Setibanya di rumah sakit, keduanya menuju ke resepsionis untuk menanyakan bagaimana caranya supaya bisa mengikuti serangkaian tes yang dimaksud. Resepsionis rumah sakit menjelaskan bahwa semua itu di mulai dari mengantre untuk mengambil nomor. Ketika sudah mendapatkan nomor antrean maka petugas rumah sakit akan menyarankan ke dokter yang biasanya mengecek kondisi kesehatan pasien yaitu dokter kandungan.

Dokter kandungan akan meminta pasien untuk mengikuti serangkaian tes termasuk pemeriksaan di laboratorium rumah sakit. Setelah mengikuti serangkaian tes yang sangat melelahkan sehingga kini keduanya berada di hadapan dokter.

Dokter menyarankan beberapa program kehamilan. Namun, karena Tanti dan Ari sama-sama belum tahu mengenai kondisi mereka, maka Tanti pun belum memutuskan apa pun. Hasilnya baru akan keluar beberapa minggu lagi.

"Maaf, dokter. Kami akan memutuskan setelah hasilnya keluar. Tidak masalah, kan?" ucap Tanti. Dia kepikiran kalau sampai mengikuti program hamil dengan biaya yang sangat tinggi. Uangnya darimana? Jelas itu masih berkisar di atas 30 atau 40 juta, bahkan bisa lebih.

"Tidak masalah, Bu. Semua keputusan kembali lagi ke Ibu dan suami," balas dokter.

...***...

Beberapa minggu kemudian, Tanti dan Ari kembali ke rumah sakit. Namun, sesampainya di sana, keduanya mendapati kabar yang tidak mengenakkan. Tanti divonis tidak bisa memiliki keturunan. Sungguh sangat pilu sekali. Sementara Ari sangat sehat dan tidak ada masalah.

Kesedihan jelas sangat dirasakan oleh Tanti. Sebagai wanita yang hidup di kampung, bisa saja dia akan mendapatkan cemoohan dari beberapa warga yang tidak mengerti bagaimana kondisinya. Mereka akan mengatakan seenaknya tanpa merasakan kekecewaan dan kesedihan yang dialami oleh Tanti.

"Mas, kamu tidak akan meninggalkanku, kan? Mas Ari tidak akan menikah lagi untuk mendapatkan keturunan, kan?" Beberapa pertanyaan itu merupakan ketakutan terbesar yang dirasakan Tanti saat ini. Bagaimana kalau seluruh anggota keluarganya mencoba memisahkan Ari darinya?

Ari mencoba meyakinkan istrinya bahwa semua akan baik-baik saja. " Kamu tidak bisa hamil pun bagiku tidak masalah."

Walaupun ucapan suaminya sudah sangat menentramkan, namun kekhawatiran tetap melanda kehidupannya. Banyak wanita di luaran sana yang masih bisa hamil. Mungkinkah Tanti sanggup jika sampai suaminya menikah lagi? Ketakutannya jelas berasalan. Dia wanita yang tidak mau dimadu.

"Mas, sebagai gantinya bagaimana kalau kita mengadopsi anak?" usul Tanti.

"Tapi itu tidak mudah, Dek. Bagaimana kalau anak adopsinya tidak mau?"

"Mas jangan khawatir. Aku akan merawat anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Ya, keluarga yang mau merelakan anaknya untuk kita rawat. Bagaimana?"

Tanti juga tidak akan tega memisahkan seorang anak dengan kedua orang tuanya. Sehingga keputusannya untuk mengadopsi anak ini tetap akan menunjukkan keluarga aslinya dari anak adopsinya.

"Mas setuju saja. Tidak perlu bayi, asalkan dia masih bisa kita rawat dan sekolahkan dengan baik."

Bijak sekali sebagai suaminya. Ari bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan istri maupun rumah tangganya.

Kesepakatan yang telah dibuat membuat Tanti menjatuhkan pilihan untuk mengadopsi dua anak sekaligus. Dia lebih memilih untuk mengadopsi anak laki-laki karena menurut Tanti bisa meringankan beban suaminya kelak. Dia menemukan dua anak yang kurang beruntung.

Setelah bernegosiasi dengan keluarganya, kedua anak ini akhirnya bisa dibawa Tanti pulang ke rumahnya. Tentunya sudah melewati beberapa prosedur yang harus dijalankan.

Namanya Indra Rahmawan, 12 tahun, dan Teguh Wibisono, 13 tahun. Indra kelas 6 SD, sedangkan Teguh kelas 7 SMP. Kedua anak ini juga setuju untuk tinggal bersama orang tua angkatnya.

"Indra, Teguh, panggil kami dengan sebutan Ibu dan Bapak saja. Tidak masalah untuk kalian, kan? Kami akan menyekolahkan kalian dengan baik," ucap Tanti ketika sampai rumah.

"Iya, Bu. Terima kasih karena Ibu sudah meringankan beban orang tua kami. Kami juga berjanji untuk selalu menghormati Ibu dan Bapak seperti kedua orang tua kami," jawab Teguh, anak yang lebih tua.

"Terima kasih, Bu," ucap Indra.

"Sama-sama, Nak. Kalau ada sesuatu yang tidak berkenan di hati kalian, katakan saja. Mungkin Ibu sedang lelah atau Bapak yang baru pulang kerja kemudian marah karena capek, harap dimaklumi ya, Nak," ucap Tanti.

"Jaga Ibu kalian dengan baik. Bapak sehari-harinya bekerja sebagai tukang bangunan. Mungkin sekali waktu akan merepotkan kalian, tetapi percayalah kami akan merawat kalian dengan baik," ucap Ari meyakinkan kedua anak adopsinya.

"Iya, Pak. Terima kasih," jawabnya serentak.

Keputusannya untuk mengadopsi kedua anak ini bukan tanpa sebab. Tanti wanita yang cukup sabar menghadapi siapa pun sehingga ketika bertemu pertama kali, kedua anak ini langsung menyukainya. Setidaknya kedua belah pihak mendapatkan solusi yang baik.

Terpopuler

Comments

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

sabar ya Tanti

2022-08-14

0

🤒

🤒

Aku yakin si Ari akan selingkuh 🥺🥺

2022-08-14

0

🌺°°äRïes🌺 ™

🌺°°äRïes🌺 ™

wanita tidak mungkin mandul, selagi dirinya masih memiliki rahim.

2022-08-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!