Pendekar Ke 13

Pendekar Ke 13

3 pendekar telah turun.

"Lu Jia, Shu Peng, Wan Wan!! ayo makan!!" terdengar teriakan dari dalam rumah berbentuk kerucut dengan atap dari rumput jemari yang dikeraskan. Seorang tua berjenggot putih panjang dan bertelanjang dada berdiri didepan pintu masuk rumah, kedua tangannya ditaruh dipinggang.

Dari atas sebuah pohon jeruk 2 bayangan putih terbang ketanah. Gerakan mereka sangat cepat tapi seakan tak berbobot. Bahkan ketika menapakkan kaki kaki mereka ditanah tidak ada debu yang berterbangan. Ilmu mereka cukup tinggi, mereka bisa mendarat ditanah bak segumpal kapas tipis.

"Eh mana Wan Wan?" tanya Lu Jia kepada Shu Peng.

"Ayok..aku lapar! nanti juga datang dia" Namun baru saja Shu Peng berkata tiba tiba sebuah bayangan hitam melesat diatas kepala mereka dan mendarat dihadapan keduanya.

Lu Jia agak kaget dan mundur satu langkah.

"Ah kau! kaya hantu saja! ngagetin" ucap Lu Jia. Memang diantara ke 3nya Wan Wan ilmunya paling tinggi. Bahkan ketika mereka loncat dari atas pohon sebenarnya Wan Wan sudah terbang tapi karena ilmunya tinggi mereka tidak bisa mendeteksi keberadaan Wan Wan.

"Ayo boys! makan dulu..sup panas sudah siap!" teriak Hang Zhu sang maha guru didepan pintu rumah.

Udara di pegunungan HuangShan memang sedang dingin dinginnya, musim dingin sedang melanda negara tirai bambu. Diseluruh dataran batu diatas pegunungan itu sudah tertutup salju tebal. Hang Zhu sang maha guru mengatakan tempat yang ideal untuk berlatih Kung Fu.

...<●○●○●○>...

Hang Zhu menuangkan sup panas kesetiap mangkuk besar dan membagikan kepada 3 orang yang duduk bersila dihadapan tungku panas yang digantungkan diatas bara api.

"Ayo makan yang banyak..sup daging rusa ini bagus untuk sendi sendi tulang kalian" ucap pak tua Hang Zhu.

"Kapan kita akan turun gunung pak guru?" tanya Wan Wan.

"Secepatnya..kita makan dulu setelah itu aku akan katakan rencana besar kita..ayo Shu Peng makan, taro pedangmu dulu"

"Biar saja pak tua..kalo dia ga mau, aku yang abisin" tukas Lu Jia.

Cepat cepat Shu Peng menyandarkan pedangnya yang super besar ditembok dan mengambil mangkuk.

Mereka makan dengan lahap, racikan sup rusa sang maha guru memang enak sekali, ada rasa asin tapi juga agak pedas, kesukaan Lu Jia.

Diluar mereka mendengar deru angin kencang menerpa tembok rumah. Ke 3 pendekar itu melirik kearah luar sebentar tapi mereka acuh..sup panas terus mereka habisi bahkan Wan Wan yang biasanya hanya makan 1 mangkuk kini ia sudah minta untuk yang ke 2 kalinya.

Setengah jam kemudian semua sup habis terkuras.

"Ayok bereskan mangkuk mangkuk itu dan setelah itu semuanya kumpul di api unggun itu. Ucap Hang Zhu sambil menunjuk kearah api unggun ditengah ruangan rumah

Wan Wan seorang pendekar kelahiran gunung HuangShan. Ayahnya meninggal didalam pertempuran dilembah merah, begitu juga ibunya setelah dirawat 3 bulan lamanya ahirnya meninggal juga, ia terkena panah beracun yang bersarang diperutnya. Wan Wan ketika itu baru berumur 10 tahun ia diambil oleh Hang Zhu seorang kepala regu penyerang yang berhasil menyelamatkan diri dan lari pulang dan menetap digunung Huang Shan.

Lu Jia, anak dari Peng Shui dan Xi Ma. Kedua orang tua Lu Jia meninggal dalam pertempuran dilembah merah. Peng Shui sang ayah adalah murid kesayangan Hang Zhu sang maha guru. Lu Jia, diangkat jadi murid ke 2 setelah Wan Wan ketika itu umurnya baru masuk tahun ke 9.

Si bungsu Shu Peng adalah murid no 3, kedua orang tuanya juga meninggal dalam pertempuran dilembah merah. Mereka semua adalah bagian dari laskar hijau dibawah pimpinan Kaisar Qin Shi. Shu Peng sebagai murid terahir dibawa sang maha guru ketika berumur 8 tahun. Selain jago Kung Fu, Shu Peng mempunyai paras yang ganteng.

...<●○●○●○>...

"Baik..semuanya sudah kenyang ya. Besok pagi pagi sekali sebelum cahaya terang kalian sudah harus bangun. Bawa bekal makanan secukupnya jangan bawa banyak banyak..bawa 2 helai baju dan celananya. Kalian turun gunung dan berangkat ke selatan menuju pantai. Perahu kita ada disana, Kalian harus sampai dikota Yuyang sore hari. Menetap disana 1 malam dan cari orang yang bernama Go Shi. Dia akan menjadi pemandu kalian"

"Lalu, Apakah Go Shi akan membawa kita masuk keistana?" tanya Wan Wan.

"benar..Go Shi adalah pemandu kalian..dia yang mempunyai jaringan bawah tanah dengan orang orang sana kalian akan menyerbu istana Gremsing dan membunuh kaisar Zao Gao"

"Baik..kami mengerti semua arahan guru"

"Setelah selesai..maka selesailah tugas kalian dan langsung kembali kegunung..jangan buang waktu disana" ucap sang maha guru.

"Apa konsekuensinya kalau kami tertangkap?" tanya Shu Peng.

"Kalian akan ditangkap dan kalian harus saling bunuh dihadapan kaisar gila itu! pemenangnya akan diadu dengan 100.000 pendekar istana yang setia dengan kaisar!"

"Itu tidak bisa terjadi! kita harus bisa membunuh kaisar dan menghilang secepat kilat untuk kembali kesini" ujar Wan Wan.

"Betul sekali! masih ada jalan terahir..apabila kalian tertangkap..makanlah buah kurma beracun ini..jangan sampai kalian tertangkap..lebih baik kalian mati bunuh diri daripada kalian saling bunuh" Hang Zhu menyerahkan 3 kantung kecil berwarna merah yang mana berisikan 2 buah kurma yang sudah membusuk dan beracun ular kobra.

"Disana kalian hati hati..ada sekelompok wanita penjual cinta, mereka selalu memakai pakaian berwarna ungu. Jangan sampai kalian bercinta dengan mereka! Mereka biasanya menyediakan arak beracun, sekali teguk kalian akan pingsan dan akan menceritakan semua rahasia tanpa sadar..awas! jangan lupa itu! khususnya kamu Shu Peng hati hati!"

"Baik guru..saya akan ingat selalu!" jawab Shu Peng.

"Baik! ayo kalian sekarang matikan api dan semua istirahat..besok perjalanan panjang dan berbahaya, istirahatlah anak anakku"

...<●○●○●○>...

Malam itu Hang Zhu tidak bisa tidur, ia memilirkan nasip ke 3 anak asuhnya. Semoga mereka semua selamat sampai tujuan dan berhasil melakukan misi yang gila ini.

Sudah berpuluh puluh tahun lamanya dendam kesumat ia simpan dalam hati dan pikirannya. Ia masih ingat dengan jelas ketika permaisuri Liu Kang tergeletak bersimbah darah dipangkuannya.

Kata kata terahir sebelum ia menghembuskan nafas terahir adalah.."Sayangku..kamu harus bisa membunuh jahanam itu..sampai jumpa lagi di Nirwana sayang.."

Gemetar, Hang Zhu mendekatkan wajahnya kewajah kekasih gelapnya. Ia mengecup bibir kering Liu Kang. Dengan sisa tenaganya ia mengangkat pedang panjangnya dan dengan sedih ia meninggalkan jasad Liu Kang.

Dengan beberapa kali loncat ia menghilang dikegelapan abu tanah yang meninggi akibat pertempuran yang maha dahsyat dilembah merah itu.

Hatinya beku, ia tidak mampu kembali ketempat pertempuran itu. Satu satunya cara adalah menghilang untuk nanti entah kapan kembali membalas dendamnya.

...■□■□■□...

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

awal yg menarik

2022-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!