"Maaf pak tua..dimanakah kedai minuman yang terkenal disini?" tanya Wan Wan kepada seorang penjual anak ikan hiu.
"Oh..itu disana..eh, banyak wanita cantik malam ini disana hehe.."
"Oh ya..terima kasih pak"
"Tidak mau ambil ikan saya?" kata pak tua.
"Mungkin besok pak, malam ini saya mau minum saja" ucap Wan Wan dan berjalan kesana.
Baru saja mereka hendak masuk ke kedai, mereka mendengar suara teriakan teriakan wanita.
Wan Wan berhenti dan menoleh..diujung jalan sana berkerumun banyak orang, ternyata sebuah perkelahian sedang berlangsung.
"Biarkan..bukan urusan kita, ayok masuk ke kedai" ucap Wan Wan.
Ketika ke 3 pendekar masuk kedalam kedai, semua mata memandang kearah mereka. Memang, bagaimanapun juga mereka hendak menyembunyikan sosok mereka namun, cara mereka berjalan. Apalagi ke 3 nya mempunyai postur tubuh yang seperti atlet membuat semua orang pasti melirik, khususnya para wanita.
...<●○●○●○>...
"Sst pendeta..liat siapa yang datang" bisik Go Shi.
Meskipun sudah diberi tau, pendeta tetap diam dan tidak menoleh sedikitpun.
"Biarkan mereka masuk dulu dan duduk..jangan membuat kecurigaan..liat 2 laki laki dipojok? mereka agen polisi"
Go Shi memutar badannya dan melihat 2 laki laki muda sedang minum arak.
"Wah..gawat.."
"Tidak apa, tenang saja..kita liat selanjutnya" ucap I Han.
"Halo apa kabar tuan tuan..bisa kami bantu?" seorang pelayan datang dengan senyum yang lebar.
"Kami mau minum saja..tolong bawakan 3 arak dan daging babi cincang ya"
Ke 3 pemuda itu mengambil tempat duduk disebelah 2 agen polisi. Mereka sempat memberikan anggukan hormat kepada 2 orang itu.
Belum lama mereka duduk tiba tiba pintu kedai didobrak orang dari luar. Masuklah sosok tinggi besar, keliatannya ia datang dari negara Europa. Mukanya besar dan sedikit merah tubuhnya tinggi dan kekar.,ia mengenakan topi dari bahan semacam besi, ditangannya memegang kampak besar.
"Aku minta minum! Cepat!" teriaknya ia langsung menarik sebuah kursi dan menjatuhkan tubuhnya dengan keras dibangku kayu.
"Sst..priya asing itu adalah Lars Gunter..ia adalah saudara kembar Hary Gunter yang mati terpancung di lembah merah..dia teman kita" bisik Go Shi kepada pendeta.
Sang pendeta mulai menghitung. 3 pendekar disana, dirinya dan orang Europa itu semuanya 5 orang..mana lainnya?
Tidak lama setelah Lars masuk, Bahadurpun masuk. Priya itu melirik kekiri dan kekanan ahirnya mengambil sebuah kursi dimeja pojok ruangan.
Hmm..siapa lagi ini? pikir sang pendeta.
"Nah..yang ini namanya Bahadur Syam, dia datang dari daratan Persia, negaranya bernama Argashtan. Ayahnya sahabat maha guru Hang Zhu"
Baiklah, sekarang sudah 6 orang disini dan mereka mempunyai gaya masing masing.
Tidak berapa lama masuklah 4 orang kedalam kedai minum. Gaya mereka arogan dan kalau meliat pakaiannya yang bagus bagus pasti mereka orang kaya. Dibelakang mereka ada 2 bodyguard yang berjalan mengawasi sekitar ke 4 orang kaya itu.
Dengan cepat 2 bodyguard menyiapkan meja besar dan kursi kursi.
"Bawakan aku wanita wanitamu yang paling cantik!" Ucap salah satu dari mereka kepada pelayan.
"Waah..baik akan segera saya kenalkan mereka..kami ada stok baru lho..dari Rusia!" kata sang pelayan.
"Ya bagus! bawa semua yang montok montok ya! bawa 5 atau 6 gadis!"
Cepat cepat pelayan lari kedalam menyiapkan para penyedia cinta. Sebetulnya stok wanita ada 20 orang tapi pelayan memilih yang muda dan montok saja.
Wan Wan diam diam memperhatikan gerak gerik orang orang kaya itu. Ia masih menunggu kedatangan Go Shi, Wan Wan tidak sadar bahwa Go Shi sudah duduk disana namun ia tidak berani bergerak, sekali salah gerak ia akan ditangkap para agen polisi itu. Rencana pertemuan harus dilakukan secara rapih.
...<●○●○●○>...
Pendeta I Han berbisik kepada Go Shi, buat tulisan di kertas nanti aku yang sampaikan ke mereka. Katakan pertemuan diadakan dipenginapan lotus putih.
"Oh baik..ide bagus sekali" Go Shi langsung membuat pesan pendek di beberapa kertas. Pendeta I Han mengambil dan ia berdiri, berjalan pelan pertama tama kemeja 3 pendekar.
I Han mendekat dan memberikan salam layaknya seorang Budha memberikan salam kedamaian. Wan Wan terkejut melihat kedatangan seorang pendeta. Sang pendeta selesai memberi salam ia meletakkan kertas dimeja dekat piring makanan babi cincang. Pendetapun berjalan kearah meja Bahadur selanjutnya terahir kearah Lars.
"Hebat! ternyata pendeta itu salah satu pendekar yang akan ikut menyerang" ucap Lu Jia.
Tidak lama kemudian yamg ditunggu tunggu muncullah 6 gadis cantik dan montok. Semua orang pandangannya langsung kedada mereka, forget about the face..begitu juga Shu Peng.
"Hei" Wan Wan berbisik dan menendang kaki Shu Peng. Laki laki muda itu menyeringai. Tendangan Wan Wan pas di tulang keringnya.
Ke 4 orang kaya itu langsung merangkul gadis gadis montok bahkan mulai menciumi leher mereka.
"Perlu pesan makanan sekarang tuan tuan?" tanya pelayan ikut gembira.
"Hmm..baik! Hang Chuan! pesan semua yang ada hahaha!!"
Pendeta I Han menunduk dan berdoa, ia melirik kearah Go Shi.
"Psst bayarkan minuman kuta kembali kepenginapan." ujarnya dengan suara rendah.
Tiba tiba Lars berdiri, semua pendekar mengarahkan pandangan kearah Lars..Apa yang akan ia lakukan? semoga dia tidak ceroboh!
Lars mengangkat kampaknya yang besar dan mulai berjalan kearah ke 4 orang kaya itu. Wan Wan menahan Lu Jia yang berdiri.
"Tunggu disini..kita liat apa yang akan dia lakukan..jangan ada yang kesana!" ucap Wan Wan tegas, ia melirik kearah pendeta. Dari kursinya I Han menggelengkan kepalanya sedikit. Ia juga memberi tanda untuk menahan diri.
2 bodyguard langsung bersiap melihat sosok Lars yang tinggi besar mendatangi meja orang orang kaya yang sedang bersenang senang dengan para pelacurnya.
Lars tersenyum melihat ke 2 bodyguard tapi ia terus berjalan mendekat. Tiba tiba ia mengeluarkan sesuatu dari balik baju besinya. Ke 2 bodyguard langsung menghunus pedang mereka mencegah Lars yang terus mendekat.
Ternyata Lars mengeluarkan sebuah sapu tangan berwarna ungu ditengahnya ada gambar rajutan benang yang melukiskan sungai dan perumahan Eropa. Ia tersenyum dan menyerahkan kepada satu orang kaya yang nampaknya paling kaya dari lainnya.
"This is for you..take it!" ucap Lars sambil tersenyum.
Orang kaya itu mengatakan sesuatu kepada para bodyguard dan mengambil sapu tangan Lars.
"Xiè Xiè Nì!" ucapnya dan ia mengambil sapu tangan dari tangan Lars. Sebagai gantinya ia menyerahkan sebotol arak mahal kepada Lars. Namun Lars menolak sambil membungkuk ia berjalan keluar. Semua orang memperhatikan Lars yang berjalan santai keluar kedai.
"Aduh orang itu gila! Kupikir akan bikin onar! Ayo kita berdiri, Shu Peng tolong bayarkan minuman..kita tunggu diluar" ucap Wan Wan.
...■□■□■□...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments