Dijodohkan Dengan Ketos
terlihat seorang gadis cantik yang tengah meringkuk kedinginan di bawah selimut tebalnya, akibat hujan yang melanda kota jakarta dengan cukup deras pagi ini
"Ale, ayo bangun" ucap mamanya Ale dengan mengedor pintu kamar sang anak
"ya, ma 5 menit lagi"
"5 menit apanya le, udah mau jam 8 nanti kamu telat lagi"
Alena langsung membuka matanya, ia langsung mengambil jam weker di samping tempat tidur
saat Alena melihat jam sudah menunjukkan 7:45, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi
cukup waktu 5 menit Alena telah menyelesaikan ritual mandinya, lalu ia bergegas memakai seragam sekolah dengan tergesa-gesa
Alena telah selesai dengan kegiatan nya, ia langsung saja turun ke bawah dengan berlari karna jam yang beberapa menit lagi menunjukkan jam 8
"Ma Ale pergi dulu ya"ucap Alena sambil menyalami tangan mamanya
"gak makan dulu sayang"
"gak usah ma, Ale makan dikantin aja, assalamu'alaikum mama" lambai Alena berlalu pergi mengambil motor kesayangannya di garasi
_____
"Aiss, gue telat lagi, mana gerbang udah di kunci" Alena mengambil HP di kantong roknya lalu ia mencari nomor yang ia pikir bisa menyelamatkan nya dari hukuman
"Sa tolongin gue dong, gerbang udah tutup gue ke kunci di luar"ucap Alena pada sahabatnya Sasa
" gak bisa Le,yang ngajar sekarang tu pak jono guru killer"bisik sasa pada Alena
"yang bisik-bisik dibelakang kalau gak mau belajar silahkan tinggal kan kelas saya" tegas pak jono mengetahui Sasa menelpon saat jam pelajaran
"maaf Pak"
"lu dengar kan Le, pak jono marah jadi gue minta maaf banget gak bisa nolong lu sekarang" sesal Sasa langsung mengakhiri panggilan telpon
"aihh gara-gara pak jono si guru killer, Sasa gak bisa bantuin gue, terus gue minta tolong sama siapa.... "
"cuma ada satu cara gue bisa masuk ke sekolah" ucap Alena langsung berjalan ke tembok bagian belakang
setelah perjuangan yang menguras tenaga Alena akhirnya bisa melewati tembok beton
"huh.. gak sia-sia gue pernah kabur dulu, jadi gak susah-susah amat kalau mau manjat ni tembok"ucap Alena bangga pada dirinya
saat Alena hendak berbalik ia tidak sengaja tertabrak pada sang ketos yang telah menunggu dan melihat semua aksi Alena
Alena mengusap dahinya karna sakit, saat ia hendak menceramahi sang pembuat dahinya sakit niatnya langsung urung, saat melihat ketos yang ia cap sebagai ketlay ada di depannya
" siapa sih yang berdiri di sini, gak punya ma__"
Gevan sang ketos hanya menatap Alena dengan tatapan yang tajam
"ternyata si ketlay, yaudah gue mau masuk kelas dulu ya bayyy" belum juga Alena melangkah pergi kerah bajunya sudah di tarik oleh gevan
"yang nyuruh lu pergi siapa" ucap gevan dengan dingin
"gak ada, gue kan cuma mau ke kelas buat belajar jadi bayyy" lemot Alena belum menyadari kesalahannya
"gue belum selesai ngomong"
Alena langsung berbalik dan menghadap ke arah gevan, Alena menatap mata gevan tanpa rasa takut saat gevan menatap nya dengan sangat tajam
"hahh... lu mau ngomong kan cepetan gue gak punya banyak waktu"
"lu bersihin toilet cewek sekarang" ucap gevan tanpa ba-bi-bu
"lah salah gue apa lay" ucap Alena bingung pada sikap ketos nya
"terlambat, manjat tembok" ucap gevan langsung ke inti, membuat cewek didepan nya tidak mengerti
Alena diam beberapa saat untuk mencerna perkataan gevan yang terlampau singkat
"Ooo ngomong dong dri tadi, biar gue ngerti"
gevan yang mendengarkan penuturan Alena mengernyitkan dahinya tapi langsung ia rubah ke ekspresi dingin nya sehingga Alena tak melihat ekspresi gevan
'dari tadi gue ngomong lu aja yg lemot' batin gevan tak habis pikir dengan kelemotan cewek didepannya
"mm...gak masalah gue bakal jalanin hukuman gue tapi.... " ucap Alena menggantung kata-katanya membuat gevan curiga dengan sikap Alena yang tumben-tumbenan mau menerima hukuman tanpa pemberontakan
saat Alena sudah berbalik dan hendak melangkah ia mengurung kan niatnya dan berbalik lagi menghadap gevan
"tapi gue malas" ucap Alena berlari dari gevan ia takut gevan akan menahannya lagi dan menghukumnya dengan lebih parah daripada sebelumnya
'menarik.... tunggu aja hukuman dari gue Alena Attahirah' batin gevan tak sadar dengan ekspresi nya sekarang yang sedang menyeringai
tapi saat gevan melihat gio anggota OSIS berlari menuju ke arahnya, langsung gevan merubah ekspresi nya dengan cepat
"van ho..ho" ucap gio ngos-ngosan karna ia berlari mencari keberadaan gevan, langsung saja gio menstabilkan nafasnya
"hmm.. "ucap gevan menunggu apa yang akan gio katakan
setelah di rasa nafas sudah teratur,gio langsung bicara pada gevan tapi ia lupa apa yang ia mau katakan
" mm.. apa ya van"ucap gio mengusap kepalanya yang tidak gatal
"oh ya, si pembuat onar sama genk kapak berantem lagi" ucap gio yang sudah ingat tapi ia heran saat gevan tidak pergi untuk melerai pertengkaran antara Alena dan genk hilya alias genk kapak, sedetik kemudian gio tau kenapa gevan tidak pergi
"maksud gue van, Alena sama genk hilya berantem lagi" jelas gio pada gevan, tak menunggu waktu lama gevan langsung pergi ke tempat dimana pertengkaran itu terjadi yakni di depan kelas Alena, Xi MIPA 2
walaupun Alena anak yang nakal, tapi ia cukup pintar dalam akdemik maupun non-akademik
sesampainya di depan kelas Alena, gevan melihat banyak murid yang menjadi penonton atas pertengkaran yang terjadi tanpa ada niatan untuk menolong maupun melerai
gevan maju untuk berniat melerai pertengkaran mereka tapi ia tidak akan menyangka ia akan menjadi korban atas pertengkaran yang terjadi
plak..
semua orang terdiam menyaksikan adegan saat wajah gevan di tampar, tapi tidak dengan Alena dan genk kapak, mereka meneruskan perkelahian mereka tanpa menyadari apa yang terjadi di sekitar
gevan yang terdiam dengan memegangi pipi kirinya yang terasa cukup panas akibat tamparan Alena yang keras, langsung membuka suaranya
"udah" ucap gevan sangat dingin dan tanpa ekspresi, berhasil membuat orang yang bertengkar di depannya menghentikan perkelahian mereka
"lay ngapa pipi lu merah-merah noh, habis di gigit nyamuk" ucap Alena tanpa merasa bersalah, semua orang menahan tawanya karna gevan yang menatap mereka sangat tajam
"ffhht.. hahahaa" tawa gio pecah kala ia melihat sikap Alena yang tidak sadar akan kesalahannya apalagi saat melihat wajah gevan yang menerima cap 5 jari dari Alena
"eh cewek kustruk, itu mah cap merah dari lu tapi sangat pas dengan wajah lu van, tambah ganteng lu van hahahah... "jelas gio pada Alena dengan memegang perut nya yang sakit akibat tertawa berlebihan
"lu mau mati dengan cara apa yo" mendengar perkataan gevan, seketika gio meneguk ludah nya dengan susah payah, ia tahu bahwa gevan tidak pernah main-main dengan ucapannya
"ooo, syukur deh gara-gara gue ... akhirnya gue bisa ngelampiasin dendam gue selama ini sama lu lay,lay" ucap Alena tanpa rasa bersalah walaupun ia sudah tau kenapa cap merah bisa tercetak di wajah gevan
gevan yang mendengar perkataan syukur dari Alena atas tindakan nya yang membuat wajah nya memiliki cap 5 jari,langsung menarik tangan Alena untuk mengikuti nya
gevan memberhentikan langkahnya di depan gio, gio yang takut dengan ekspresi gevan hanya diam di tempat
"lu bawa mereka ke ruang OSIS" tunjuk gevan pada genk kapak nya hilya, gio hanya mengangguk menuruti perkataan gevan
tak pikir panjang gevan langsung membawa Alena pergi, walaupun Alena sudah berkali-kali memberontak untuk di lepaskan, tapi tenaga gevan jauh kalau dibandingkan dengan tenaga nya
"eh eh ketlay mau di bawa kemana gue" berontak Alena yang takut dengan ekspresi gevan sekarang ditambah ia tidak tau gevan akan membawanya kemana
.......
wahh... Alena mau di bawa kemana tu sama gevan? ada yang tau?
****tapi**** maaf ye ceritanya gak bagus, tapi jangan lupa vote ye
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ni Nyoman Sumartini
mau dibawa kemana hubungan kitaaaa.......
2022-11-19
1
Ni.Mar
likeee
2022-07-17
0
Ni.Mar
semangat Thor
2022-07-17
0