gevan membawa Alena ke sebuah lorong yang sepi di belakang sekolah walaupun Alena sudah berkali-kali memberontak untuk di lepaskan, ia tidak peduli dengan itu, gevan melanjutkan langkanya yang sebentar lagi sampai di tempat tujuannya
"lepasin lay, lo kenapa sih" tanya Alena melihat sikap gevan yang menurutnya sangat aneh sekaligus menakutkan
gevan memberhentikan langkahnya dan melepas tangan Alena yang di genggamnya, saat dirasa gevan sudah tidak memegangi tangannya lagi di tambah gevan juga membelakangi nya, Alena berniat kabur dari tempat yang menakutkan itu baginya, ia yakin kali ini ia bisa kabur
namun naas saat ia berlari untuk melarikan diri, tangannya sudah di tarik oleh gevan, gevan menyudutkan Alena di dinding
"lo gak akan bisa kabur" ucap gevan mengintimidasi
"lo kenapa sih lay, jangan nakut-nakutin gue deh, gak lucu tau gak" ucap Alena sok berani
padahal ia sangat takut melihat gevan yang ada di depannya sekarang
smirk..."yang lagi bercanda siapa" ucap gevan masih menatap tajam pada Alena
"..... "
"hmm"
'fiks, ini nih udah gila ni ketlay' batin Alena melihat seorang gevan menyeringai
"B... bisa jelasin gak kenapa lo narik gue ke si.. atau lu mau__" takut Alena langsung menyilangkan kedua tangan nya di area dadanya
"jangan aneh-aneh, gue gak minat sama tubuh lidi lo" remeh gevan, membuat Alena kesal karena Alena tahu maksud dari perkataan gevan
"dihh lo pikir gue bakal nafsu sama tubuh lo yang lembek, gak ya jadi jangan sok-sok an ngatain tubuh orang, urus aja tu tubuh kerupuk lontong lu minimal kayak dion dah" cerocos Alena berhasil membuat seorang gevan merasa sangat kesal karena Alena menyamakan tubuh dengan kerupuk lontong di tambah Alena menyuruh gevan memperbaiki tubuh kayak dion, sang laki-laki cupu di sekolahnya
smirk....
"lah-lah lay tu kenapa ekspresi kayak mau makan orang"waspada Alena saat gevan menyeringai
Alena semakin takut, saat gevan membuka kancing baju sekolah nya
" lay, lay tu kenapa kancing baju di buka-buka"ucap Alena waspada sekaligus takut saat gevan sudah membuka 2 kancing bajunya
"bukannya lo mau lihat tubuh gue" tanya gevan sok polos
"kapan gue ngomong gitu lay"ucap Alena ketakutan
gevan memajukan tubuhnya, membuat Alena sangat takut, ia mau kabur tapi tidak bisa karna kedua tangan gevan seakan mengurung nya di dinding
'lah ini kenapa ketlay maju, mana gue gak bisa mundur lagi' reflek Alena menutup matanya
smirk... "gue gak mau cium lo, gue cuma mau bilang jalanin hukuman lu atau gue bakal hukum dengan cara gue" bisik gevan membuat Alena langsung membuka matanya
gevan langsung berbalik badan, melangkah pergi tapi sudah beberapa langkah, gevan memberhentikan langkahnya
"jangan lupa jalanin hukuman lu, atau foto 'kita' bakal gue sebarin" ucap gevan menekankan kata kita, saat berbicara dengan Alena,gevan membelakangi nya, ketika gevan sudah selesai dengan perkataan nya ia langsung menlanjutkan langkah nya untuk pergi tentunya dengan baju yang sudah ia rapikan dan tidak lupa kedua tangannya ia masukkan ke saku celana, perfect...
Alena masih menenangkan jantungnya yang berdetak tidak karuan tapi bukan karna ia suka atau apalah itu tapi saat ia melihat sisi gevan yang berbeda seperti badboys menurut nya, apalagi saat ia membuka kancing bajunya dan barusan ia pergi dengan gayanya itu, agrhhhh....sungguh menarik mata setiap kaum hawa untuk melihatnya
"tampan" ucap Alena tak sadar
"ngomong apa aku barusan,masak si ketlay tampan,kan gak mungkin kayaknya ada yang salah sama ni mata"
"ngapain si ketlay bawa gue kesini kalau dianya pergi gitu aja" monolog Alena pada dirinya sendiri
"eh tapi poto apaan yang ketlay maksud yak"saat Alena sedang memikirkan tentang perkataan gevan,tiba-tiba sebuah pesan masuk, Alena langsung mengambil HP di kantong rok sekolah nya,saat ia membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal,
ting.....
" whatt ni poto apaan,bukannya ini poto kayak pose gue hampir di cium sama gevan tadi tapi kok poto gevan di tutupin terus wahh..ni mah kayak cewek yang mau ngapa-ngapain sama cowok,gila ni orang yang ngirimin ni poto, gue yakin ni nomor asing punya si gevan"
Alena membelalakan matanya saat melihat foto yang di kirim oleh nomor asing apalagi saat mendapati foto yang di kirim si wajah cowoknya di tutupin,bajunya hampir ke buka si Alena kayak pasrah aja kalau mau di apa-apain, pokoknya sangat tidak menguntungkan bagi Alena kalau sampai guru tau
"kalau ini foto sampai ketahuan guru, mati gue"
tak lama setelah Alena menerima pesan dari nomor asing itu, satu buah pesan lagi masuk saat Alena memeriksa nya ternyata di kirim oleh nomor yang sama yang mengiriminya foto dan dirinya
"lo tau kan kalau gue sebarin ni foto, apa yang bakal terjadi sama lo"
"lo mau ngancem gue"
"menurut lo"
"mau lo apaan sih"
"jalanin hukuman lu sekarang atau.. "
"y"
_____
Alena memasukkan benda pipih miliknya ke dalam kantong rok Sekolah nya, melangkah pergi meninggalkan lorong sepi, tujuan Alena saat ini yaitu ke toilet cewek untuk menjalankan hukuman telat nya tadi
sepanjang perjalanan Alena menggerutu kesal akibat ulah gevan yang mengancam nya dengan foto anehnya
"gevan sialan...." teriak Alena membuat orang di sekitarnya merasa heran
"awas aja lo kalau gue bisa hapus tu foto, gue bakal balas dendam sama lo, dasar ketlay"
Alena sudah sampai ke tempat tujuan nya yaitu toilet, ia mengambil peralatan dan mulai membersihkan toilet dengan cara mengepel
selama ia menjalankan tujuan nya Alena tak henti-hentinya mengeluarkan umpatan demi umpatan untuk gevan
"gevan sialan, brengsek, gak punya adab, gue benci sama lo"
"gue sumpahin lo dapat jodoh, yang jelek, bodoh, jerawatan, pokoknya yang jelek-jelek punya lo"
"arghhh.... GEVAN SIALAN.... "
tanpa Alena sadari, ada orang yang melihat semua kelakuan nya, mengumpat dan menyumpahi gevan
smirk.. 'menarik 'batin gevan melihat kelakuan Alena
ya orang itu adalah gevan ia sengaja ke toilet ingin memastikan apa Alena menjalankan hukuman nya atau tidak, tapi saat ia hendak sampai ia mendengar umpatan dan sumpah serapah yang di tujukan untuk diri nya dari Alena, gevan hanya melihat semua dari jauh menarik? ya itu menurut gevan atas sikap Alena
.
.
.
Alena sudah menyelesaikan hukuman nya tadi, sekarang Alena sudah ada di kelasnya Xi MIPA 2
"le lu kemana aja, gue cariin juga" ucap sasa menghampiri Alena yang terduduk diam di bangkunya
"tanyain aja tu sama si ketos sialan lo itu" marah Alena mengingat ia harus membersihkan toilet yang bau dan kotor ditambah foto sialan itu
"lo di hukum lagi sama kak gevan"
"menurut lo" Alena memutar bola matanya malas, saat membahas gevan si biang masalah di hidupnya
"udah sa, gue malas bahas si ketlay mending kita ke kantin gue udah laper banget soalnya" ucap Alena sambil mengelus perut ratanya
Alena berdiri dari tempat duduknya, melangkah pergi meninggalkan kelas di ikuti oleh sasa di sampingnya
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments