terlihat seorang gadis cantik yang tengah meringkuk kedinginan di bawah selimut tebalnya, akibat hujan yang melanda kota jakarta dengan cukup deras pagi ini
"Ale, ayo bangun" ucap mamanya Ale dengan mengedor pintu kamar sang anak
"ya, ma 5 menit lagi"
"5 menit apanya le, udah mau jam 8 nanti kamu telat lagi"
Alena langsung membuka matanya, ia langsung mengambil jam weker di samping tempat tidur
saat Alena melihat jam sudah menunjukkan 7:45, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya mengambil handuk dan langsung menuju ke kamar mandi
cukup waktu 5 menit Alena telah menyelesaikan ritual mandinya, lalu ia bergegas memakai seragam sekolah dengan tergesa-gesa
Alena telah selesai dengan kegiatan nya, ia langsung saja turun ke bawah dengan berlari karna jam yang beberapa menit lagi menunjukkan jam 8
"Ma Ale pergi dulu ya"ucap Alena sambil menyalami tangan mamanya
"gak makan dulu sayang"
"gak usah ma, Ale makan dikantin aja, assalamu'alaikum mama" lambai Alena berlalu pergi mengambil motor kesayangannya di garasi
_____
"Aiss, gue telat lagi, mana gerbang udah di kunci" Alena mengambil HP di kantong roknya lalu ia mencari nomor yang ia pikir bisa menyelamatkan nya dari hukuman
"Sa tolongin gue dong, gerbang udah tutup gue ke kunci di luar"ucap Alena pada sahabatnya Sasa
" gak bisa Le,yang ngajar sekarang tu pak jono guru killer"bisik sasa pada Alena
"yang bisik-bisik dibelakang kalau gak mau belajar silahkan tinggal kan kelas saya" tegas pak jono mengetahui Sasa menelpon saat jam pelajaran
"maaf Pak"
"lu dengar kan Le, pak jono marah jadi gue minta maaf banget gak bisa nolong lu sekarang" sesal Sasa langsung mengakhiri panggilan telpon
"aihh gara-gara pak jono si guru killer, Sasa gak bisa bantuin gue, terus gue minta tolong sama siapa.... "
"cuma ada satu cara gue bisa masuk ke sekolah" ucap Alena langsung berjalan ke tembok bagian belakang
setelah perjuangan yang menguras tenaga Alena akhirnya bisa melewati tembok beton
"huh.. gak sia-sia gue pernah kabur dulu, jadi gak susah-susah amat kalau mau manjat ni tembok"ucap Alena bangga pada dirinya
saat Alena hendak berbalik ia tidak sengaja tertabrak pada sang ketos yang telah menunggu dan melihat semua aksi Alena
Alena mengusap dahinya karna sakit, saat ia hendak menceramahi sang pembuat dahinya sakit niatnya langsung urung, saat melihat ketos yang ia cap sebagai ketlay ada di depannya
" siapa sih yang berdiri di sini, gak punya ma__"
Gevan sang ketos hanya menatap Alena dengan tatapan yang tajam
"ternyata si ketlay, yaudah gue mau masuk kelas dulu ya bayyy" belum juga Alena melangkah pergi kerah bajunya sudah di tarik oleh gevan
"yang nyuruh lu pergi siapa" ucap gevan dengan dingin
"gak ada, gue kan cuma mau ke kelas buat belajar jadi bayyy" lemot Alena belum menyadari kesalahannya
"gue belum selesai ngomong"
Alena langsung berbalik dan menghadap ke arah gevan, Alena menatap mata gevan tanpa rasa takut saat gevan menatap nya dengan sangat tajam
"hahh... lu mau ngomong kan cepetan gue gak punya banyak waktu"
"lu bersihin toilet cewek sekarang" ucap gevan tanpa ba-bi-bu
"lah salah gue apa lay" ucap Alena bingung pada sikap ketos nya
"terlambat, manjat tembok" ucap gevan langsung ke inti, membuat cewek didepan nya tidak mengerti
Alena diam beberapa saat untuk mencerna perkataan gevan yang terlampau singkat
"Ooo ngomong dong dri tadi, biar gue ngerti"
gevan yang mendengarkan penuturan Alena mengernyitkan dahinya tapi langsung ia rubah ke ekspresi dingin nya sehingga Alena tak melihat ekspresi gevan
'dari tadi gue ngomong lu aja yg lemot' batin gevan tak habis pikir dengan kelemotan cewek didepannya
"mm...gak masalah gue bakal jalanin hukuman gue tapi.... " ucap Alena menggantung kata-katanya membuat gevan curiga dengan sikap Alena yang tumben-tumbenan mau menerima hukuman tanpa pemberontakan
saat Alena sudah berbalik dan hendak melangkah ia mengurung kan niatnya dan berbalik lagi menghadap gevan
"tapi gue malas" ucap Alena berlari dari gevan ia takut gevan akan menahannya lagi dan menghukumnya dengan lebih parah daripada sebelumnya
'menarik.... tunggu aja hukuman dari gue Alena Attahirah' batin gevan tak sadar dengan ekspresi nya sekarang yang sedang menyeringai
tapi saat gevan melihat gio anggota OSIS berlari menuju ke arahnya, langsung gevan merubah ekspresi nya dengan cepat
"van ho..ho" ucap gio ngos-ngosan karna ia berlari mencari keberadaan gevan, langsung saja gio menstabilkan nafasnya
"hmm.. "ucap gevan menunggu apa yang akan gio katakan
setelah di rasa nafas sudah teratur,gio langsung bicara pada gevan tapi ia lupa apa yang ia mau katakan
" mm.. apa ya van"ucap gio mengusap kepalanya yang tidak gatal
"oh ya, si pembuat onar sama genk kapak berantem lagi" ucap gio yang sudah ingat tapi ia heran saat gevan tidak pergi untuk melerai pertengkaran antara Alena dan genk hilya alias genk kapak, sedetik kemudian gio tau kenapa gevan tidak pergi
"maksud gue van, Alena sama genk hilya berantem lagi" jelas gio pada gevan, tak menunggu waktu lama gevan langsung pergi ke tempat dimana pertengkaran itu terjadi yakni di depan kelas Alena, Xi MIPA 2
walaupun Alena anak yang nakal, tapi ia cukup pintar dalam akdemik maupun non-akademik
sesampainya di depan kelas Alena, gevan melihat banyak murid yang menjadi penonton atas pertengkaran yang terjadi tanpa ada niatan untuk menolong maupun melerai
gevan maju untuk berniat melerai pertengkaran mereka tapi ia tidak akan menyangka ia akan menjadi korban atas pertengkaran yang terjadi
plak..
semua orang terdiam menyaksikan adegan saat wajah gevan di tampar, tapi tidak dengan Alena dan genk kapak, mereka meneruskan perkelahian mereka tanpa menyadari apa yang terjadi di sekitar
gevan yang terdiam dengan memegangi pipi kirinya yang terasa cukup panas akibat tamparan Alena yang keras, langsung membuka suaranya
"udah" ucap gevan sangat dingin dan tanpa ekspresi, berhasil membuat orang yang bertengkar di depannya menghentikan perkelahian mereka
"lay ngapa pipi lu merah-merah noh, habis di gigit nyamuk" ucap Alena tanpa merasa bersalah, semua orang menahan tawanya karna gevan yang menatap mereka sangat tajam
"ffhht.. hahahaa" tawa gio pecah kala ia melihat sikap Alena yang tidak sadar akan kesalahannya apalagi saat melihat wajah gevan yang menerima cap 5 jari dari Alena
"eh cewek kustruk, itu mah cap merah dari lu tapi sangat pas dengan wajah lu van, tambah ganteng lu van hahahah... "jelas gio pada Alena dengan memegang perut nya yang sakit akibat tertawa berlebihan
"lu mau mati dengan cara apa yo" mendengar perkataan gevan, seketika gio meneguk ludah nya dengan susah payah, ia tahu bahwa gevan tidak pernah main-main dengan ucapannya
"ooo, syukur deh gara-gara gue ... akhirnya gue bisa ngelampiasin dendam gue selama ini sama lu lay,lay" ucap Alena tanpa rasa bersalah walaupun ia sudah tau kenapa cap merah bisa tercetak di wajah gevan
gevan yang mendengar perkataan syukur dari Alena atas tindakan nya yang membuat wajah nya memiliki cap 5 jari,langsung menarik tangan Alena untuk mengikuti nya
gevan memberhentikan langkahnya di depan gio, gio yang takut dengan ekspresi gevan hanya diam di tempat
"lu bawa mereka ke ruang OSIS" tunjuk gevan pada genk kapak nya hilya, gio hanya mengangguk menuruti perkataan gevan
tak pikir panjang gevan langsung membawa Alena pergi, walaupun Alena sudah berkali-kali memberontak untuk di lepaskan, tapi tenaga gevan jauh kalau dibandingkan dengan tenaga nya
"eh eh ketlay mau di bawa kemana gue" berontak Alena yang takut dengan ekspresi gevan sekarang ditambah ia tidak tau gevan akan membawanya kemana
.......
wahh... Alena mau di bawa kemana tu sama gevan? ada yang tau?
****tapi**** maaf ye ceritanya gak bagus, tapi jangan lupa vote ye
gevan membawa Alena ke sebuah lorong yang sepi di belakang sekolah walaupun Alena sudah berkali-kali memberontak untuk di lepaskan, ia tidak peduli dengan itu, gevan melanjutkan langkanya yang sebentar lagi sampai di tempat tujuannya
"lepasin lay, lo kenapa sih" tanya Alena melihat sikap gevan yang menurutnya sangat aneh sekaligus menakutkan
gevan memberhentikan langkahnya dan melepas tangan Alena yang di genggamnya, saat dirasa gevan sudah tidak memegangi tangannya lagi di tambah gevan juga membelakangi nya, Alena berniat kabur dari tempat yang menakutkan itu baginya, ia yakin kali ini ia bisa kabur
namun naas saat ia berlari untuk melarikan diri, tangannya sudah di tarik oleh gevan, gevan menyudutkan Alena di dinding
"lo gak akan bisa kabur" ucap gevan mengintimidasi
"lo kenapa sih lay, jangan nakut-nakutin gue deh, gak lucu tau gak" ucap Alena sok berani
padahal ia sangat takut melihat gevan yang ada di depannya sekarang
smirk..."yang lagi bercanda siapa" ucap gevan masih menatap tajam pada Alena
"..... "
"hmm"
'fiks, ini nih udah gila ni ketlay' batin Alena melihat seorang gevan menyeringai
"B... bisa jelasin gak kenapa lo narik gue ke si.. atau lu mau__" takut Alena langsung menyilangkan kedua tangan nya di area dadanya
"jangan aneh-aneh, gue gak minat sama tubuh lidi lo" remeh gevan, membuat Alena kesal karena Alena tahu maksud dari perkataan gevan
"dihh lo pikir gue bakal nafsu sama tubuh lo yang lembek, gak ya jadi jangan sok-sok an ngatain tubuh orang, urus aja tu tubuh kerupuk lontong lu minimal kayak dion dah" cerocos Alena berhasil membuat seorang gevan merasa sangat kesal karena Alena menyamakan tubuh dengan kerupuk lontong di tambah Alena menyuruh gevan memperbaiki tubuh kayak dion, sang laki-laki cupu di sekolahnya
smirk....
"lah-lah lay tu kenapa ekspresi kayak mau makan orang"waspada Alena saat gevan menyeringai
Alena semakin takut, saat gevan membuka kancing baju sekolah nya
" lay, lay tu kenapa kancing baju di buka-buka"ucap Alena waspada sekaligus takut saat gevan sudah membuka 2 kancing bajunya
"bukannya lo mau lihat tubuh gue" tanya gevan sok polos
"kapan gue ngomong gitu lay"ucap Alena ketakutan
gevan memajukan tubuhnya, membuat Alena sangat takut, ia mau kabur tapi tidak bisa karna kedua tangan gevan seakan mengurung nya di dinding
'lah ini kenapa ketlay maju, mana gue gak bisa mundur lagi' reflek Alena menutup matanya
smirk... "gue gak mau cium lo, gue cuma mau bilang jalanin hukuman lu atau gue bakal hukum dengan cara gue" bisik gevan membuat Alena langsung membuka matanya
gevan langsung berbalik badan, melangkah pergi tapi sudah beberapa langkah, gevan memberhentikan langkahnya
"jangan lupa jalanin hukuman lu, atau foto 'kita' bakal gue sebarin" ucap gevan menekankan kata kita, saat berbicara dengan Alena,gevan membelakangi nya, ketika gevan sudah selesai dengan perkataan nya ia langsung menlanjutkan langkah nya untuk pergi tentunya dengan baju yang sudah ia rapikan dan tidak lupa kedua tangannya ia masukkan ke saku celana, perfect...
Alena masih menenangkan jantungnya yang berdetak tidak karuan tapi bukan karna ia suka atau apalah itu tapi saat ia melihat sisi gevan yang berbeda seperti badboys menurut nya, apalagi saat ia membuka kancing bajunya dan barusan ia pergi dengan gayanya itu, agrhhhh....sungguh menarik mata setiap kaum hawa untuk melihatnya
"tampan" ucap Alena tak sadar
"ngomong apa aku barusan,masak si ketlay tampan,kan gak mungkin kayaknya ada yang salah sama ni mata"
"ngapain si ketlay bawa gue kesini kalau dianya pergi gitu aja" monolog Alena pada dirinya sendiri
"eh tapi poto apaan yang ketlay maksud yak"saat Alena sedang memikirkan tentang perkataan gevan,tiba-tiba sebuah pesan masuk, Alena langsung mengambil HP di kantong rok sekolah nya,saat ia membuka pesan dari nomor yang tidak ia kenal,
ting.....
" whatt ni poto apaan,bukannya ini poto kayak pose gue hampir di cium sama gevan tadi tapi kok poto gevan di tutupin terus wahh..ni mah kayak cewek yang mau ngapa-ngapain sama cowok,gila ni orang yang ngirimin ni poto, gue yakin ni nomor asing punya si gevan"
Alena membelalakan matanya saat melihat foto yang di kirim oleh nomor asing apalagi saat mendapati foto yang di kirim si wajah cowoknya di tutupin,bajunya hampir ke buka si Alena kayak pasrah aja kalau mau di apa-apain, pokoknya sangat tidak menguntungkan bagi Alena kalau sampai guru tau
"kalau ini foto sampai ketahuan guru, mati gue"
tak lama setelah Alena menerima pesan dari nomor asing itu, satu buah pesan lagi masuk saat Alena memeriksa nya ternyata di kirim oleh nomor yang sama yang mengiriminya foto dan dirinya
"lo tau kan kalau gue sebarin ni foto, apa yang bakal terjadi sama lo"
"lo mau ngancem gue"
"menurut lo"
"mau lo apaan sih"
"jalanin hukuman lu sekarang atau.. "
"y"
_____
Alena memasukkan benda pipih miliknya ke dalam kantong rok Sekolah nya, melangkah pergi meninggalkan lorong sepi, tujuan Alena saat ini yaitu ke toilet cewek untuk menjalankan hukuman telat nya tadi
sepanjang perjalanan Alena menggerutu kesal akibat ulah gevan yang mengancam nya dengan foto anehnya
"gevan sialan...." teriak Alena membuat orang di sekitarnya merasa heran
"awas aja lo kalau gue bisa hapus tu foto, gue bakal balas dendam sama lo, dasar ketlay"
Alena sudah sampai ke tempat tujuan nya yaitu toilet, ia mengambil peralatan dan mulai membersihkan toilet dengan cara mengepel
selama ia menjalankan tujuan nya Alena tak henti-hentinya mengeluarkan umpatan demi umpatan untuk gevan
"gevan sialan, brengsek, gak punya adab, gue benci sama lo"
"gue sumpahin lo dapat jodoh, yang jelek, bodoh, jerawatan, pokoknya yang jelek-jelek punya lo"
"arghhh.... GEVAN SIALAN.... "
tanpa Alena sadari, ada orang yang melihat semua kelakuan nya, mengumpat dan menyumpahi gevan
smirk.. 'menarik 'batin gevan melihat kelakuan Alena
ya orang itu adalah gevan ia sengaja ke toilet ingin memastikan apa Alena menjalankan hukuman nya atau tidak, tapi saat ia hendak sampai ia mendengar umpatan dan sumpah serapah yang di tujukan untuk diri nya dari Alena, gevan hanya melihat semua dari jauh menarik? ya itu menurut gevan atas sikap Alena
.
.
.
Alena sudah menyelesaikan hukuman nya tadi, sekarang Alena sudah ada di kelasnya Xi MIPA 2
"le lu kemana aja, gue cariin juga" ucap sasa menghampiri Alena yang terduduk diam di bangkunya
"tanyain aja tu sama si ketos sialan lo itu" marah Alena mengingat ia harus membersihkan toilet yang bau dan kotor ditambah foto sialan itu
"lo di hukum lagi sama kak gevan"
"menurut lo" Alena memutar bola matanya malas, saat membahas gevan si biang masalah di hidupnya
"udah sa, gue malas bahas si ketlay mending kita ke kantin gue udah laper banget soalnya" ucap Alena sambil mengelus perut ratanya
Alena berdiri dari tempat duduknya, melangkah pergi meninggalkan kelas di ikuti oleh sasa di sampingnya
.
.
.
kantin....
"le lo mau pesan apa" ucap sasa pada Alena yang tengah duduk di tempat paling pojok di kantin
"teh es sama bakso aja sa"
setelah mengatakan pesanan nya pada sasa, sasa langsung pergi mengantri untuk membeli makanan yang akan mereka santap siang ini, butuh waktu cukup lama bagi sasa untuk bisa mendapatkan pesanan nya, karna banyaknya murid yang mengantri
"nih makanan lo" ucap sasa membuyarkan lamunan Alena, ntah apa yang di lamunkan oleh Alena, sampai saat sasa datang ia tidak sadar
"eh lo udah datang sa"
"mangkanya jangan melamun trus" ucap sasa sembari memakan makanannya yang sama dengan makanan Alena, bakso dan teh es
"emang lo lagi ngelamunin siapa sih le"
"gak siapa-siapa, udah lah sa mending lo makan tuh makanan lo, udah hampir basi noh" ucap Alena mengalihkan topik
"yee mana bisa basi le, baru beberapa menit doang"
saat Alena dan sasa tengah asik menyantap makanannya, terdengar suara gaduh dari arah pintu masuk kantin
"wahh liat tuh, bang gevan kan ganteng banget"
"eh itu juga ada bang kevin, fiks ini mah sang pujaan hati gue pada ngumpul semua"
Alena yang mendengar nama si ketlay di sebut, langsung menengok ke arah pintu masuk kantin
ia mendapati si gevan dan kevin sudah duduk di bangku kantin, bisa Alena lihat semua mata siswi yang ada dikantin melihat ke arah gevan dan kevin
secara tak sengaja mata Alena dan gevan menabrak satu sama lain, membuat mereka saling menatap
smirk....
gevan menyeringai ke arah Alena, Alena yang mendapati maksud ekspresi gevan, langsung memutuskan tatapan mereka dan kembali memakan makanannya
kejadian itu tak luput dari mata shelin, orang yang menyukai gevan, bukan tepatnya obsesi untuk mendapatkan gevan
"awas aja lu Alena" geram shelin melihat kejadian gevan dan Alena di depannya
.
.
.
sepulang sekolah Alena dan sasa berniat pergi ke kafe untuk mengerjakan tugas kelompok, saat akan sampai ke kafe yang film tuju ponsel Alena bergetar menandakan ada orang yang menelpon
drtt... drtt....
Alena mengambil ponselnya di kantong rok sekolah, dan ia melihat kalau mamanya lah yang menelpon
"assalamu'alaikum ma"
"waalaikumsalam sayang, kamu lagi di mana nak"
"Ale lagi di kafe bareng sasa ni ma mau ngerjain tugas kelompok, emang kenapa ma?
"Bisa pulang sekarang gak sayang, soalnya ada orang mau ke rumah"
"Emang siapa mau ke rumah ma? "
"itu tante risa sama keluarga nya sayang, kamu cepetan pulang ya"
"iya ma, Ale pulang sekarang, yaudah ma assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam sayang"
Alena mematikan telpon nya, ia memasukkan kembali benda pipih itu ke dalam kantong rok sekolah, berjalan ke dalam kafe menghampiri Sasa yang dia suruh masuk terlebih dahulu saat ia mengangkat telpon tadi
"sa gue mungkin gak bisa ngerjain tugas hari ini, soalnya mama gue nyuruh pulang cepat,sorry ya" ucap Alena bersalah pada sahabat nya itu
"ya gak papa, lu kek gak kenal gue aja le"
"beneran nih"
"ya, udah sana pulang nanti tante Melia cariin lo lagi"
"yee.., gue pulang dulu ya"Alena melangkah keluar kafe, melihat taxi lewat ia langsung memberhentikan nya dan melangkah masuk, Alena bisa melihat wajah sasa yang murung di balik kaca mobil taxi
sebenarnya Alena merasa bersalah pada sasa karna meninggalkan dia sendiri di kafe tapi apa boleh buat Mama yang memintanya pulang, ia sebagai anak harus menuruti kata orang tua
"hah.. gue sendiri lagi deh" ucap sasa sambil mengaduk jus yang di pesannya saat masuk tadi
"boleh duduk" ucap orang di depan Sasa, sasa mendongak kan kepalanya, ia terkejut saat melihat waketos, yakni kevin di depannya
"b.. boleh" ucap Sasa gugup
ya gimana sasa gak gugup, itu waketos sekaligus salah satu most wonted di sekolahnya dan dia sekarang lagi duduk di depan Sasa
.
.
.
.
sesampainya di rumah Alena melihat mama nya tengah berkutat di dapur dibantu oleh bi inah ART di rumah Alena
"assalammu'alaikum"ucap Alena membuat dua orang tengah di dapur itu, mengalihkan pandangannya ke Alena
" waalakumsalam, udah balik Ternyata anak mama, yaudah ganti baju gih terus bantu mama"senyum melia melihat anaknya sudah pulang
"ya ma,ale ke atas dulu" ucap Alena berlalu berjalan menaiki tangga rumahnya
___
"ada acara ya Ma" tanya Alena melihat begitu banyak makanan di meja makan
"kan tadi mama udah bilang, kalau tante risa sama keluarganya mau datang"
"hehe ale lupa Ma"
"baru 17 tahun kamu udah lupa aja le,hati-hati nanti pikun di usia dini" canda melia pada anak semata wayangnya itu
"yee.. jangan do'ain ale gitu dong Ma"
"Mama cuma bercanda, tapi sayang pas tante risa sama keluarganya datang kamu pake baju yang udah Mama siapin ya, kalau gak salah di lemari kamu Mama simpan"
"ya Ma"
"eh jangan lupa kamu dandan secantik mungkin nanti ya"
"lah ngapa gitu Ma" ucap Alena dengan tingkah laku Mama nya yang menurutnya aneh
"udah jangan banyak tanya kamu lakuin aja apa yang Mama suruh"
"mm ya Ma, Ma papa mana?" tanya Alena menanyakan sang papa yang dari tadi pagi tak terlihat batang hidungnya
"Papa belum pulang kerja le"
Alena hanya mengangguk tanda mengerti
______
"van nanti malam kamu ikut Mama sama papa ya" ucap bu risa Mama nya Gevan
"hmm" ucap gevan berlalu pergi masuk ke kamarnya
gevan duduk di panggir ranjang, ia mengambil ponsel yang di taro di saku celana sekolah, ia mengotak-ngatik ponselnya tujuan gevan sekarang yaitu membuka album
"imut" monolog gevan sambil tersenyum tipis saat ia melihat poto yang ia kirim ke Alena
"GEVAN KAMU UDAH SIAP BELUM, MAMA SAMA PAPA UDAH MAU BERANGKAT" teriak risa dari luar menyadarkan gevan, segera ia matikan benda pipih miliknya itu
"PERGI DULUAN AJA MA, NANTI GEVAN NYUSUL, KIRIM AJA ALAMATNYA SAMA GEVAN MA" balas gevan teriak agar Mama nya bisa mendengar suaranya
"YAUDAH MAMA PERGI DULU, KAMU HARUS NYUSUL BENERAN NANTI YA VAN"
"IYA MA"
"ASSALAMMU'ALAIKUM"
"WAALAKUMSALAM MA"
huff... teriak dengan Mama nya cukup menguras tenaga gevan, gevan sempat berfikir apa Mama nya tidak sakit tenggorokan karna hampir tiap hari Mama nya selalu berteriak, apalagi suara Mama nya yang cempreng sudah terdengar seperti toa masjid
gevan langsung menyikirkan pikiran tentang Mama nya itu, ia langsung mengambil handuk dan berlalu masuk ke kamar mandi
setelah 15 menit gevan keluar dari kamar mandi, ia harus cepat pergi ke tempat Mama nya sekarang, karna ia sudah terlambat dari jam yang di jadwalkan
gevan berjalan menuju lemari pakaiannya ia mencari pakaian yang cocok untuknya malam ini dan pilihannya jatuh pada celana jins putih di padukan dengan kaos putih dan jaket hitam
tak lupa gevan memakai sepatu vansnya
dirasa sudah siap gevan mengambil motor sportnya di garasi tak lupa ia memakai helm, gevan memilih mengendarai motor karena ia sudah sangat telat apalagi mengingat jatak yang di tempuhnya lumayan jauh
gevan menjalankan sepeda motor nya dengan kecepatan rata-rata karna melihat lalu lintas yang cukup padat
.
.
..
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!