"ayo nak salam dulu sama om dan tante" ucap Melia pada anak nya
"ya ma"
alena menyalami frans dan risa secara bergantian, setelah itu alena duduk di samping mamanya
tak berselang lama, seorang pria tampan masuk ke rumah alena
"eh anak mama udah datang" ucap risa pada anak nya
gevan yang baru datang menyalami semua orang kecuali alena, alena dan gevan sama-sama tak sadar akan kehadiran satu sama lain
yang satu fokus menunduk dengan HP nya yang satu lagi tidak peduli, sungguh perpaduan yang pas
gevan mengambil tempat duduk pas di depan alena
"ale jangan fokus sama HP nya dong, itu sapa orang yang di depan kamu" ucap Melia pada anak nya yang sedari tadi hanya fokus bermain HP nya
alena akhirnya mematikan benda pipih nya itu, lalu mendongak kan kepala nya, seketika alena terkejut dengan kehadiran orang yang baru tadi pagi membuat dia marah dengan ancaman fotonya duduk di depannya dan tak lupa ekspresi wajah yang begitu datar
"lo" ucap alena terkejut
"hmm"
mungkin alena mengira gevan tak terkejut sama sekali tapi gevan juga sama terkejut nya tapi ia sangat pandai memainkan ekspresi wajahnya, sehingga membuat dia tampak tak sedang terkejut seperti alena
"kalian udah saling kenal" tanya risa
"gak" ucap mereka serempak tapi tentu saja dengan intonasi yang berbeda, yang satunya teriak, satunya lagi datar
"mm yaudah katanya kan gak saling kenal, jadi kalian bisa memperkenalkan diri kalian sebelum kita bahas tujuan makan malam hari ini"ucap Melia
" gak usah ma, nanti tau sendiri namanya siapa tpi emang tujuan makan malam ini apa"ucap alena heran
'emang makan malam ada tujuan ya?'batin alena bingung
"mm oke mama langsung aja sama intinya, tujuan makan malam ini, adalah untuk menjodohkan kalian" girang Melia mengatakan itu, di sambut senyuman oleh risa
gevan yang sedang minum, tersedak mendengar perkataan Melia
"APA PERJODOHAN" ucap alena terkejut
"iya ale"
"ale kan masih sekolah ma" ucap alena mencoba membujuk mamanya agar membatalkan rencana perjodohan alena dengan gevan
"ya gak papa di luar sana banyak kok yang melakukan perjodohan pas mereka SMA" ucap Melia
"tapi ma__"ucapan alena terpotong oleh papanya
" gak ada penolakan"ucap joni dengan suara bariton nya, kalau joni sudah angkat bicara alena tidak berani untuk menolak perkataan joni
alena terdiam menunduk, gevan hanya diam saja, ia tahu kalau ia menolak percuma saja mangkanya ia diam
"jadi pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan" ucap risa tanpa meminta persetujuan alena dan gevan
alena merasa dirinya tidak dianggap di sini padahal orang yang akan melakukan perjodohan itu dirinya, egois satu kata untuk empat orang dewasa di depannya
"ma, ale kayaknya gak nafsu makan lagi, ale mau ke kamar dulu" ucap alena dengan suara berat seperti orang yang sedang menahan tangis, lalu berjalan pergi menaiki tangga ke kamarnya
empat orang dewasa itu hanya diam, mereka tahu apa yang akan mereka katakan akan membuat alena menjadi seperti ini, tapi apa boleh buat mereka mempunyai alasan kenapa mereka melakukan perjodohan ini
"ma, gevan juga mau pergi dulu" gevan yang sedari tadi hanya diam akhirnya membuka suara
alena dan gevan sama-sama merasa kecewa dengan keputusan yang dilakukan tanpa persetujuan mereka
"apa mungkin kita melakukan perjodohan ini terlalu cepat" ucap Melia murung
"tidak ini yang terbaik untuk mereka" jawab risa
dan lagi-lagi mereka tak tahu dimana kesalahan mereka.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments