Ranjang Pelakor 1 Milyar

Ranjang Pelakor 1 Milyar

Tawaran uang 1 Milyar

Sebuah suara gaduh perlahan terdengar oleh telinga seorang gadis yang sedang lelap dalam tidurnya meski warna jingga kemerahan telah muncul di ufuk timur menyapa pagi. Gadis itu rupanya sudah terbiasa bangun siang karena pekerjaannya sebagai seorang penyanyi di Café Carita.

Sambil beranjak dari ranjang, Kalila Utami bergumam kesal atas apa yang ia dengar saat ini.

"Ada apa ini? Siapa yang bertengkar pagi-pagi buta?" gumam Kalila berjalan keluar kamar berniat mencari sumber suara.

Baru saja dirinya membuka mata coklatnya yang sempurna, Kalila langsung dikejutkan dengan pemandangan adiknya yang sudah berseragam putih abu-abu rapi sedang dipegangi oleh satu pria berbadan tinggi besar.

Lalu matanya beralih pada sang ibunda, tampak tersungkur karena di dorong kasar oleh seorang pria lain yang juga berbadan tinggi besar dengan kepala pelontos. Satu orang lainnya sedang marah-marah, dia perempuan yang tampak sebaya ibunya dengan rokok di tangannya yang menyala dan asap mengepul dari mulut orang itu. Menakutkan, Kalila terkejut bukan main.

"Ada apa ini?" teriak Kalila yang segera berlari ke arah ibunya, dengan cepat ia membantu ibunya berdiri.

"Lepaskan aku!" teriak sang adik lagi saat terus meronta minta dilepaskan.

Kalila melihat ke arah adiknya. Ia marah, marah sekali.

"Ada apa ini Bu?" desak Kalila menatap ibunya yang menangis.

"Oh sayang, kau sudah bangun rupanya. Maaf mengganggu tidurmu cantik. Aku kemari untuk menagih hutang," sahut wanita yang merokok itu dengan nada santai.

Kalila berdegup, hutang? Siapa yang berhutang? Begitu isi pikiran Kalila saat ini.

"Hutang? Apa maksudmu Nyonya?"

"Hutang Ibumu sayang, kau tidak tahu? Ayo Citra, jelaskan pada putrimu ini berapa hutang yang kau tumpuk hingga tidak bisa membayarnya?"

Kalila melihat ibunya lagi dengan raut sejuta tanya.

"Bu?"

Ibu Citra mengangguk, ia menjelaskan bahwa hutang itu ia buat modal untuk sebuah bisnis investasi yang menggiurkan dari temannya beberapa minggu lalu, berharap untung besar agar mereka bisa hidup enak namun ternyata bisnis itu adalah investasi bodong.

Uang modal yang dipinjamkan rentenir ini raib entah kemana dibawa lari oleh teman Ibu Citra, yang ada hanya hutang yang terus bunga berbunga.

"Tidak tanggung-tanggung, Ibumu berhutang padaku hampir Delapan Ratus Juta Rupiah. Dan ini sudah minggu ketiga janji akan dibayar lunas, jangan salahkan aku jika hal ini akan ku bawa ke jalur hukum, Ibumu bisa ku penjara karena menipu," jelas Nyonya rentenir kejam itu.

"Apa? Bu?" desis Kalila lagi yang tidak tahu harus berkata apa sekarang.

"Maafkan Ibu nak, ini salah Ibu.... Biarlah Ibu dipenjara saja, tidak ada jalan lain yang bisa membantu. Ibu akan bertanggung jawab atas perbuatan ini," ucap Ibu Citra menangis memeluk putri sulungnya.

Kalila menggeleng, ia memeluk ibunya lagi.

Ia mulai mengerti, ternyata itu penyebab ibunya sering pergi keluar kota bersama temannya beberapa bulan lalu, meninggalkan ia dan adiknya yang hidup serba mandiri. Membangun bisnis dari modal rentenir, namun berakhir kecewa karena ditipu iming-iming investasi bodong yang kini entah kemana, bahkan sekarang terancam dipidana.

Pantas saja sejak ibunya pulang, selalu murung dan tidak banyak bicara ternyata ini penyebabnya hutang yang kian menggunung minta dilunasi sedang mereka tidak punya penghasilan lebih selain dari Kalila bernyanyi setiap malam untuk biaya hidup dan adiknya sekolah.

Ibu Kalila bernama Citra, ia sudah menjadi single parent sejak Kalila duduk di bangku SMP dan adiknya Kania masih sekolah SD waktu itu.

Hidup mereka keras, hanya tinggal di kontrakan sederhana, dulu ibunya seorang ART yang bekerja di rumah tetangga, namun kini Kalila yang memenuhi semua kebutuhan sejak bekerja sebagai penyanyi Cafe yang bergaji cukup untuk makan sebulan.

Namun semua berubah saat ibunya berteman dengan wanita itu, wanita yang mengajak ibunya sering keluar kota untuk bergabung dengan bisnis investasi.

"Aku masih berbaik hati, ku beri waktu satu minggu dari sekarang. Jika tidak kau benar-benar akan ku penjarakan Citra!" teriak Nyonya rentenir itu lagi, setelah itu ia memerintahkan dua anak buahnya melepaskan Kania dan berlalu dari rumah kecil itu.

"Kak bagaimana ini?" tanya Kania memeluk kakaknya ketakutan.

Kalila hanya bisa terdiam, ia juga bingung.

Pada malam harinya, Kalila bekerja seperti biasa. Namun malam ini penampilannya kurang memuaskan, bernyanyi tidak seceria biasa, bisa dilihat dari raut wajah dan tatapan matanya yang kosong.

Manager Cafe yang sering dipanggil Bu Lina memberi teguran atas penampilan Kalila usai bernyanyi.

Ia dimarahi, Bu Lina yang terkenal tegas itu tidak peduli dengan alasan Kalila yang sedang buntu memikirkan hutang ibunya. Ia minta gadis itu untuk tetap profesional dalam bekerja.

"Maafkan aku Kalila, Cafe ini bukan bank yang bisa meminjamkan uang sebanyak itu padamu. Kita disini tidak menerima jalur pribadi, sebaiknya bekerja dengan baik dan tetap bernyanyi seperti biasa jika tidak ingin kehilangan pekerjaan!" ucap Bu Lina seolah tidak mau mengerti perasaan bingung Kalila saat ini.

Gadis ini buntu, ia terus memikirkan ibunya yang akan dipenjara oleh rentenir itu.

Baru saja bernapas lega saat Bu Lina sudah pergi, Kalila dibuat kaget oleh sentuhan tangan di bahunya.

"Ah kau Loli, membuatku terkejut saja," sungut Kalila kesal pada teman satu profesinya itu.

"Maaf, aku kemari ingin mengatakan ada seseorang yang memanggilmu dari ruang VIP."

"Siapa?"

"Mana ku tahu, dia ingin bertemu denganmu. Pergilah, mereka menunggu."

Kalila bingung, namun ia mengangguk juga. Tanpa berpikir panjang Kalila menuju sebuah ruangan private bagi tamu eksklusif.

Setelah di ruangan, Kalila bertambah bingung saat yang menemuinya adalah tiga orang lelaki berjas mahal, satu diantara mereka mendominasi tampak dari gayanya yang arogan.

Lelaki yang cukup berumur yang dikira Kalila sebaya ibunya. Ia gugup dalam hati apa jangan-jangan orang-orang ini suruhan rentenir itu lagi pikir Kalila.

"Kau yang bernama Kalila?"

Gadis itu mengangguk.

"Duduklah, tenang saja aku tidak akan memakanmu!"

Kalila memberanikan duduk di hadapan tiga orang itu, wajah pria yang bicara itu cukup menakutkan meski dibalut ketampanan.

Kalila duduk dengan raut bingung, matanya melirik sebuah koper berisi uang tunai lembar ratusan ribu rupiah.

"Siapa Tuan-Tuan ini? Hingga aku dipanggil kemari?" tanya Kalila gugup.

"Oh kau gadis yang tidak pandai berbasa basi rupanya," kekeh pria itu.

Kalila menelan ludah sambil menatap wajah pria yang sedang tertawa.

"Kau butuh uang, dan aku butuh jasa perempuan cantik sepertimu."

"Ini uang 1 milyar."

Kalila terkejut, ia melirik lagi uang itu dengan perasaan bertambah gugup. Ia menelan ludah berkali-kali.

"Apa maksudmu Tuan?" tanya Kalila bertambah penasaran.

"Aku ingin membeli kecantikan mu."

"Apa? Apa maksud Tuan bicara seperti itu?" Kalila tersinggung.

Lelaki itu terkekeh.

"Iya, aku tidak sedang berbasa basi apalagi bercanda. Aku ingin membeli kecantikan mu dengan uang ini. Kecantikan mu ku hargai 1 Milyar Rupiah."

Kalila berdecak kesal.

"Apa mau mu Tuan? Aku bukan gadis sembarangan! Anda salah orang."

Kalila berdiri dengan perasaan marah merasa dilecehkan, namun terhenti saat menatap koper yang terbuka itu, menampilkan uang selembaran seratus ribu yang memenuhinya. Banyak sekali. Dan terlihat asli. Bayangan ibunya dipenjara mulai menguasai Kalila lagi.

"Aku tahu kau butuh uang." Kalila terdiam.

Kalila mengambil napas kasar, ia duduk lagi setelah berpikir sejenak sambil menatap uang itu.

"Tidak ada waktu dan kesempatan seperti ini lagi. Kenapa masih memikirkan soal harga diri, semua kebetulan. Kebetulan yang akan menentukan nasib ibuku," gumam Kalila dalam hati.

Lelaki itu tertawa menakutkan.

"Kau ku beli untuk menjadi seorang pelakor yang akan merebut pria playboy dari putriku, uang 1 milyar ini menjadi milikmu saat ini juga. Tentu kau harus berhasil, jika tidak uang ini akan dianggap hutang."

Kalila masih diam.

"Kau bisa memberi keputusanmu hingga besok."

Tidak ada waktu berpikir disaat keadaan benar-benar mendesak, yang diinginkan Kalila hanya satu yaitu uang tersebut.

"Aku bersedia, aku mau uang ini sekarang!"

Terpopuler

Comments

Rossemarry

Rossemarry

1M buat ngusir playboy cap kaki tiga? Gue juga mau itumah🤣 sayangnya look tidak mengizinkanku 🤣🤣

mampir juga yuk kak ke lapakku kalau berkenan😁 "My Lovely Bodyguard" 🥰

2022-08-19

1

Mawar

Mawar

1 m aq jg mau kak.

2022-07-09

1

Aurizra Rabani

Aurizra Rabani

cus sini thor, siapa tauk dapat uang denger dari 1 M aku kebagian 3M 😅😅😅

2022-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!