Putus

Jantung Kalila berdetak lebih cepat, bukan karena gugup atau grogi melainkan karena sebuah kecemasan yang tiba-tiba menguasainya.

Ia tahu sekarang, dengan siapa ia berhadapan. Anggara Mahardika, meski tidak pernah bertemu sebelumnya namun nama ini cukup familiar bagi Kalila, nama putra seorang konglomerat pemilik perusahaan properti terbesar kedua di Indonesia.

Kalila yakin pria itu bukan sembarang pria. Tentu kekuasaan ada di tangannya, jika seperti ini Kalila tahu sekali arah kehancuran hidupnya karena telah berani mengganggu kehidupan Anggara Mahardika dan tunangannya.

Sedang sibuk memikirkan cara bagaimana bisa terlepas dan tidak berurusan lagi dengan Anggara maupun Tuan Harun, sebuah bunyi pintu dibuka dari luar terdengar oleh Kalila hingga membuyarkan lamunannya.

Dahinya mengerut saat melihat pintu memang terbuka dan dua orang perempuan datang dari luar.

Satu orang berpakaian petugas hotel, dan satu lagi perempuan yang mampu membuat mata Kalila membesar sempurna.

Belum juga mengeluarkan kata-kata, Kalila telah lebih dulu bungkam saat sang wanita tunangan Anggara itu mengejarnya ke ranjang dan menampar Kalila dengan keras.

Plak plak, dua kali tamparan keras berlabuh pada pipi mulus milik Kalila.

"Dasar pelakor gila, wanita rendahan. Ternyata benar dugaanku, kau memang ingin merebut Anggara dariku, dasar sialan!" umpat Diana sambil memukul kepala Kalila lalu menjambak rambutnya dengan kasar.

Kalila mendesis kesakitan, ia melihat petugas hotel tidak melerai mereka sama sekali.

"Nona, apa yang kau lakukan?" teriak Kalila mengaduh dan menghindar.

Namun Diana sudah gelap mata, ia mulai meladeni emosi yang meledak-ledak. Ia tampar dan pukul lagi kepala Kalila dengan tangannya sendiri hingga memerah.

"Aku sudah curiga saat kau di restoran kemarin, aku tahu kau memang mengincar calon suamiku! Katakan padaku darimana kau bisa mengenal Anggara? Kenapa kau bisa menjebaknya kemari, aku yakin kau pasti menjebaknya dasar sialan, awas kau akan ku bunuh pelakor bangsat!!!" teriak Diana yang tidak memberi ampun.

Kalila kesakitan, ia menangis, wajahnya penuh gambar tangan.

"Ahhhhhhh."

"Ahhhh..... Nona tolong lepaskan aku!" lirih Kalila lemas pada kepalanya yang terus dijambak oleh Diana. Ia memelas memohon minta dilepaskan.

"Lepas? Tidak akan ku lepas kau pelakor murahan, pelakor sialan, dengan apa kau bisa menjebak Anggara heh? Berani sekali kau mengusik yang menjadi milikku. Aku tidak akan mengampuni mu!"

Diana menyeret Kalila ke lantai dengan rambutnya, Kalila yang hanya memakai bra dan ****** ***** saja menjadi pemandangan yang sangat menyedihkan.

Betapa ia memelas, bertambah pula Diana menyakitinya.

Ia memukul Kalila seperti orang kesetanan, ia bahkan lupa pada Anggara, ia hanya sibuk memberi hukuman pada pelakor yang berani mengambil Anggara darinya.

Anggara tidak mendengar keriuhan di luar, ia masih berada di bawah shower yang menyala kencang, ia sibuk dengan pikirannya yang kalut menyesal atas apa yang terjadi semalam.

Karena merasa terlalu lama di kamar mandi akhirnya ia mematikan air. Ia mempertajam pendengarannya saat menangkap bunyi gaduh di luar kamar mandi.

Segera ia mengambil handuk dan melilitkan ke pinggangnya.

Anggara membesarkan matanya saat melihat sesuatu mengerikan terjadi di luar.

"Diana!" panggil Anggara dengan nada tinggi.

Pria itu tanpa sadar langsung melerai dan membawa Kalila menjauh dari tunangannya, menutup tubuh Kalila dengan selimut yang ia raih dari ranjang.

Diana menatap Anggara dengan wajah marah, merah padam.

"Oh, kau membelanya? Kau pikir aku akan diam saja ketika calon suamiku direbut wanita lain? Kau jahat Anggara, kau jahat.....!" teriak Diana marah-marah lalu menangis karena merasa dibohongi.

Diana memukul dada Anggara, hatinya sakit bukan main melihat langsung ke TKP bahwa benar Anggara tunangannya yang berada di kamar ini seperti video mesum yang ia terima subuh tadi.

Emosinya kembali meledak saat menyadari Anggara habis mandi dengan handuk saja. Lalu ia melirik lagi Kalila yang ketakutan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Kau mengkhianati ku Anggara, kau jahat. Apa bagusnya pelakor murahan itu hingga kau tertarik menidurinya? Sedang aku tunangan mu tapi seolah kau enggan menyentuhku? Jika kau butuh tubuh untuk melampiaskan nafsu kenapa tidak aku saja? Kenapa harus wanita lain? Kita akan menikah, tubuhku akan menjadi punya mu juga, kenapa kau tega tidur dengan wanita lain Anggara?"

Diana menangis sejadi-jadinya. Anggara menangkap tangan Diana yang memukul dadanya.

"Maafkan aku, ini tidak seperti yang kau pikirkan. Kita bisa bicara baik-baik, aku janji akan menjelaskannya padamu tentang semalam."

Anggara mencoba membujuk, namun Diana berdecak sambil melirik Kalila lagi.

"Menjelaskan bahwa kau bermain dengan wanita jal*ng itu semalaman, begitukah? Akan ku bunuh kau wanita sialan!" Diana kembali berlari mendekati Kalila dan mulai memukulinya lagi bahkan lebih gila dari tadi.

Anggara menjadi marah, ia melerai dan menangkap tubuh Diana yang menjambak rambut Kalila lalu menendang tubuh gadis itu dengan kejam hingga tersungkur di pojokan.

Anggara mendorong Diana agar menjauh.

"Hentikan Diana, kau sudah keterlaluan! Kau tidak lihat sikapmu tidak lebih baik dari seorang jal*ng. Kau wanita kejam, kau benar-benar membuatku marah! Kau tidak percaya padaku kau boleh marah padaku, kenapa harus menganiaya Kalila."

Teriak Anggara mulai terpancing emosi saat ia melerai Diana namun wanita itu tetap ingin memakan Kalila.

"Oh, jadi Kalila namanya?"

"Pergilah, sebelum aku habis kesabaran!" usir Anggara pada tunangannya itu.

"Dasar wanita tidak tahu malu, kau apakan calon suamiku hingga bisa berubah seperti ini heh?" teriak Diana pada Kalila yang tersenyum sungging menatapnya tanpa perlawanan. Kalila puas sekali meski ia tersakiti.

Kalila merasa ia berhasil kali ini.

"Kau mengkhianati ku Anggara, aku tidak terima. Aku jijik pada wanita itu yang sudah mendapatkan tubuhmu, kau pikir aku mau pria yang sudah bekas wanita lain? Tidak! Aku mau kita putuskan hubungan sekarang juga!"

Anggara mengetatkan rahang merasa tersinggung atas kata-kata Diana. Kalila tersenyum lagi.

"Silahkan keluar! Jika ingin putus ya putus saja tapi tidak sampai menganiaya sesama perempuan juga. Aku baru tahu aslimu Diana, pergilah sebelum aku menyeretmu keluar!"

"Cuih, jangan harap aku akan melupakan hari ini. Kau dengar baik-baik pelakor sialan, aku akan membuat perhitungan denganmu dilain waktu! Kau bebas sekarang, tapi tidak nanti, aku berjanji akan hal itu!"

Diana menunjuk Kalila dengan jari telunjuknya, marah Diana marah sekali.

Ia menampar Anggara sebelum pergi dari sana.

Anggara menutup pintu dan menguncinya, ia menghampiri Kalila yang masih syok. Pria itu melihat luka di sudut bibir Kalila.

"Maafkan aku, mana yang sakit?" tanya Anggara perhatian sambil mengelap airmata gadis itu, ia berjongkok menghadap Kalila yang duduk di sisi ranjang, ia meraba dan melihat wajah cantik yang habis menangis itu penuh bekas merah karena tamparan.

Kalila menggeleng.

"Lupakan, aku hanya terkejut saja. Ternyata tunangan mu bisa kasar sesama perempuan, padahal dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Anggara terdiam. Tanpa sadar ia memeluk Kalila.

"Maafkan aku, percayalah aku juga menyesal tentang semalam. Jika kau mau, aku bisa bertanggung jawab!"

"Soal perlakuan Diana, aku juga meminta maaf. Tidak seharusnya dia menyakiti fisikmu dalam hal ini. Akulah yang paling bersalah, aku khilaf, aku tidak tahu apa yang terjadi padaku semalam hingga aku benar-benar tidak bisa menahan hasratku padamu. Aku telah menodaimu Nona Kalila, izinkan aku bertanggung jawab untuk itu."

Kalila menggeleng lagi.

"Mari kita lupakan tentang kesalahan semalam, sebaiknya kau pulang. Aku akan langsung pergi setelah mandi," jawab Kalila menolak, ia beranjak dari ranjang langsung menuju kamar mandi sambil menghapus airmatanya lagi.

Anggara terdiam mematung, gadis itu menolaknya.

Terpopuler

Comments

Mommy Dalsyi

Mommy Dalsyi

kemana ini othor kok ngilang gak up2 yaa

2022-07-15

0

Mawar

Mawar

kak aq dh cpk nuggu lho tp kok gk up sih.

2022-07-14

1

Mawar

Mawar

kak lnjut donk dah nunggu ne...

2022-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!