Affair Dengan Seorang Dokter?

Affair Dengan Seorang Dokter?

Heni

Pagi masih buta, namun Heni sudah terbangun. Dia langsung menuju ke kamar mandi, membersihkan diri lalu menuju ke dapur untuk membuatkan kopi dan sarapan untuk suaminya.

Selesai membuatkan kopi, diletakkannya dimeja makan. Lalu dia bergegas menuju ke kamar membangunkan suaminya yang masih terlelap.

" Mas Bimo, ayo bangun. Ntar rejekinya keburu dipatok ayam, " ujar Heni dengan mengusap kepala sang suami. Suaminya mendengar suaranya, kedua tangannya diregangkan lalu membuka kedua matanya. Nampak dihadapannya sang istri sudah cantik dan berpakaian rapi.

" Kau kerja pagi? " tanyanya.

" Iya, tapi nanti aku cepat pulang. Aku akan memasakkanmu saat makan siang. Cepatlah bangun,makanlah yang ada dulu, " ujar Heni dengan senyum manisnya.

Dia segera mengambil tas yang ada dimeja rias. Lalu pergi berangkat kerja di sebuah rumah sakit dengan menggunakan motor maticnya.

Heni adalah seorang apoteker di sebuah rumah sakit swasta di kota. Sementara sang suami seorang karyawan di bengkel milik temannya. Bimo nama suaminya yang sudah bersamanya selama tiga tahun, rumah tangga mereka selalu sepi. Hal itu membuat Heni kadang bosan tapi untuk berpisah dari Bimo, dia ragu karena sangat mencintainya. Aktivitasnya diisi dengan bekerja, pun dengan suaminya. Agar tidak selalu berada dirumah dan merasakan keheningan yang memilukan. Ya, mereka tak akan bisa memiliki momongan karena Bimo mandul dan mereka paham hal itu.

Berulangkali Bimo menyarankan agar mengadopsi seorang anak, tapi selalu ditolak oleh Heni. Dia masih ingin menanti keajaiban, yakni mempunyai anak dari rahimnya sendiri. Bimo pun pasrah dan tak pernah membahas soal itu lagi meski dalam hatinya sudah sangat mendamba ada tangisan bayi mungil dirumah. Tak masalah jika harus mengadopsi anak orang lain.

Heni sudah sampai dirumah sakit. Dia berjalan menyusuri koridor menuju tempat apotek berada, tempatnya mengais rejeki. Tiba-tiba seseorang menarik tangannya masuk ke sebuah ruangan. Begitu masuk ke ruangan, pria yang memakai jas putih itu langsung mengunci dan berdiri menghalanginya. Heni menatapnya dengan marah.

" Apa yang kau lakukan, Tama? " tanya Heni.

" Aku merindukanmu, Heni. Kenapa kau terus menghindariku? " tanya Tama sembari terus menatapnya lekat-lekat.

" Aku sibuk, " jawab Heni. Tangannya berusaha meraih gagang pintu agar bisa keluar dari ruangan itu. Namun Tama berusaha menghalangi upaya yang dilakukan Heni.

" Kau mau kemana? Aku belum selesai. Diam dulu disini, " ujar Tama. Heni diam, ditatap nya lelaki dihadapannya tersebut. Dia tidak menyangka akan berada di ruangan itu bersamanya.

" Aku mencintaimu, Heni. Aku tidak mau kehilanganmu, " ujar Tama lirih.

" Aku sudah bersuami, Tam. Kita akhiri saja hubungan ini, " ujar Heni.

" Dari awal kita berhubungan kau memang bersuami tapi aku tak peduli, " ujar Tama.

" Tama, aku tak pernah mencintaimu mengertilah, " ujar Heni dengan memelas. Dia takut lelaki itu akan berbuat nekat di ruangan tertutup itu.

" Aku tidak mau kita berakhir. Aku ingin terus bersamamu, " ujar Tama.

Lelaki itu terus memegang tangan Heni, wanita yang sangat dicintainya. Dia takut wanita itu akan pergi.

" Tama, sebaiknya kita akhiri hubungan terlarang ini. Aku tak bisa mencintaimu, aku hanya kasihan saja padamu, " pinta Heni.

" Aku tak peduli. Bagiku kau segalanya untukku, " ujarnya marah.

Dia langsung menciumi wajah Heni. Sementara tangannya bergerilya masuk ke baju yang dikenakan Heni. Bibirnya mencoba menjelajahi bagian leher, mengisapnya sampai hampir meninggalkan tanda merah disana. Heni meronta, tangannya mendorong tubuh Tama agar menjauh darinya. Dia sangat ketakutan.

Akhirnya Tama mundur setelah mendapat tamparan dari Heni. Dia memandang wanita itu dengan marah. Telunjuknya menunjuk kearahnya.

" Aku tidak mau berpisah denganmu. Aku tahu kau hanya menganggapku sebagai mainanmu. Tapi aku menganggapmu sebagai kekasihku. Cepat atau lambat aku akan memberi tahu suamimu yang bodoh itu, " ancam Tama sembari meninggalkan ruangan itu.

Heni terduduk, dia bingung. Dialah yang memantik api dalam rumah tangganya. Berselingkuh dengan Tama, seorang dokter sekaligus anak pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Awalnya dia senang karena diperhatikan oleh lelaki yang masih single itu, namun lama kelamaan dia seperti ketagihan. Dan memutuskan untuk menjalin hubungan terlarang itu, meski hanya setengah hati. Karena cinta seutuhnya untuk suaminya dirumah.

Perselingkuhan itu sudah berjalan selama enam bulan, dan Tama sangat bahagia meski hanya dijadikan selingkuhan. Sering kali mereka terlihat makan berdua di kantin saat jam makan siang. Semua karyawan di rumah sakit itu juga mengetahuinya, namun mereka tak mau ikut campur. Karena Tama adalah orang dengan kedudukan tinggi ditempat itu, dia bersifat mutlak atas apa yang dilakukannya.

Heni memang berniat mengakhiri hubungan itu. Dia berusaha menghindari lelaki tampan yang menjadi selingkuhannya selama ini. Dia tak mau melibatkan hatinya terlalu jauh. Hatinya juga merasa hancur saat dilihatnya sang suami dirumah masih setia dengan dirinya meski tak memiliki seorang anak. Sedangkan dirinya menduakan cinta. Begitu jahatnya dia.

Setelah jam kerjanya berakhir, Heni segera merapikan barangnya kedalam tas. Dia terlihat sangat buru-buru membuat Sella heran.

" Ada apa? Kenapa begitu terburu-buru? " tanya Sella.

" Aku mau cepat pulang. Aku sudah berjanji dengan suamiku, " ujar Heni.

" Suami? " tanya Sella.

Sella heran dengan jawaban teman seprofesinya itu. Memang dia wanita bersuami tapi jarang menyebutkannya. Karena semua juga tahu siapa lelaki yang selalu bersamanya.

" Ayo kuantar pulang, " ajak seseorang di luar apotek. Heni menoleh kearah sumber suara. Dia terhenyak, karena lelaki yang dia hindari sudah berdiri menunggunya.

" Tidak, aku pulang sendiri saja, " tolak Heni.

Sella merasa heran dengan penolakan tekan kerjanya itu. Biasanya saat si tampan itu menawarkan bantuan atau mengajaknya pergi ke suatu tempat, selalu disambut dengan penuh sukacita oleh Heni. Namun dia tak berkata apa-apa, hanya menjadi penonton saja disiang itu. Kemudian dia melanjutkan pekerjaannya, karena saat ini dialah yang bertugas ditempat obat-obatan itu setelah Heni pulang.

" Aku bisa pulang sendiri, " tolak Heni. Dia berusaha menepis tangan Tama yang berusaha meraih pergelangan tangannya.

" Pliss, Heni. Apa aku harus melakukan kekerasan disini? " tanya Tama.

Mendengar hal itu, Heni terdiam. Akhirnya dia harus pasrah saat Tama menggandeng nya menuju tempat parkiran. Sementara karyawan yang lain hanya memandang sejoli terlarang itu dari kejauhan. Diantara mereka ada yang mencemooh tapi dengan berbisik-bisik tentunya. Sangat disayangkan karena Heni wanita bersuami dan lelaki tampan itu masih bujang. Sungguh pasangan yang ironis.

" Sudah Tama, aku pulang sendiri saja. Aku bawa motorku, " ujar Heni.

" Masuklah, " ujar Tama sembari mendorongnya masuk kedalam kendaraannya.

Heni cemas dan bingung, dia tak tahu harus berbuat apa. Karena lelaki dihadapannya itu memang keras kepala dan egois. Dia menyesal kenapa pernah dekat dengannya. Meski sesal itu selalu datang dibelakang.

Tama mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat. Dia tak mempedulikan Heni yang menyuruhnya untuk segera mengantarnya ke rumah kontrakannya.Disebuah restoran dia menghentikan mobilnya.

"Mari kita makan.Aku sangat lapar, " ajak Tama. Dia melempar senyum kearah Heni. Namun Heni membalasnya dengan muka masam.

"Aku akan mengantarmu pulang selesai makan, " ujarnya. Heni pun akhirnya. menurut.

Memasuki restoran itu, Heni memandang ke segala penjuru. Dia takut ada seseorang yang mengenalinya dan mengatakan apa yang tengah dilakukannya saat ini kepada suaminya dirumah. Tama sepertinya mengetahui kecemasan wanita yang dicintainya tersebut,

" Duduk dan tenanglah. Aku akan segera memesankan makanan untuk kita, "

Kemudian Tama memberikan sebuah buku berisi aneka makanan di restoran itu kepadanya. Heni memilih dan Tama segera memesan makanan beserta minumannya.

" Aku sangat merindukanmu, Heni. Kenapa kau menghindari ku beberapa hari ini? Duniaku seperti kiamat saja, " ujar Tama.

" Aku sangat sibuk, " ujarnya.

Terpopuler

Comments

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

Tama tidak tahu kah kalau Heni sudah menikah 🤔

2022-10-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!