Wanita Penyembah Iblis
Sore itu seperti biasa Nur Hayati sedang membereskan kamarnya. Dirapikannya tirai jendela kamar dan juga sprei. Beberapa barang yang sudah tidak terpakai diambilnya dari dalam lemari kemudian memasukkannya kedalam tempat sampah.
Nur Hayati berdiri didepan sebuah photo yang terpajang didinding sambil tersenyum. Terlihat dalam photo seorang laki-laki tampan berdiri disampingnya dan merangkul bahunya.
Pria tersebut bernama Aryo, suaminya Nur Hayati. Nur Hayati dan Aryo menikah sudah dua tahun. Aryo yang bekerja sebagai pesulap kala itu datang kedesa tersebut untuk mengadakan acara sulap. Nur Hayati bertemu dengan Aryo saat datang keacara tersebut untuk menonton acara. Namun siapa yang menyangka jika aryo akan jatuh hati pada penontonnya itu hingga akhirnya mereka menikah.
Namun tiba-tiba suara seseorang dari luar membuarkan lamunan Nur Hayati.
"Assalamualaikum mbak, mbak Hayati, mbak ada didalam tidak, tolong buka pintunya mbak," suara keras seseorang memanggil dari luar pintu.
"waalaikum salam, iya tunggu sebentar," jawab Nur hayati dari dalam kamar.
Nur Hayati yang sedang membereskan
kamar tidurnya pun segera berjalan keluar membukakan pintu.
"Kamu rupanya Ali," Nur Hayati melihat Ali sedang berdiri berpapasan dengannya didepan pintu.
Ali merupakan tetangga Nur Hayati, rumahnya hanya beberapa rumah selang dari rumah Nur Hayati. Usianya baru 15 tahun. Namun Ali memiliki wajah yang cukup tampan diantara remaja seusianya didesa tersebut. Badannya juga cukup tinggi untuk ukuran remaja seusianya.
"Ada apa kamu teriak-teriak begitu didepan rumah saya," tanya Nur Hayati penasaran.
"Anu mbak, suaminya mbak Hayati," Ali berhenti bicara.
Ali yang masih ngos-ngosan mencoba untuk mengatur nafasnya, dadanya naik turun karena habis berlari.
"Coba kamu bicara dulu yang benar, jangan putus-putus begitu, memang kenapa sama suami saya," tanya Nur Hayati yang semakin penasaran.
"Suami mbak Hayati saya lihat dipinggir sungai dengan asistennya mbak"
"Maksud kamu Angel."
Angel adalah asistennya Aryo saat bekerja. Ia selalu ikut kemana pun Aryo bekerja, Karena wanita itu yang menyiapkan segala keperluannya Aryo.
"Memangnya suami saya sama Angel kenapa," Nur Hayati kembali bertanya.
"Saya lihat suami mbak Hayati sedang selingkuh dengan asistennya itu mbak," ucap Ali.
"Apa kamu bilang," Nur Hayati menjerit mendengar kabar yang baru saja disampaikan Ali padanya.
"Jangan Asal bicara kamu Ali, apa maksud kamu suami saya selingkuh."
"Iya Mbak, baru saja saya lihat sendiri suaminya mbak peluk asistennya dipinggir sungai sambil kening perempuan itu diciumnya juga mbak. kalau mbak tidak percaya sama saya, mbak bisa lihat sendiri kesana," Ucap Ali mencoba meyakinkan Nur Hayati Bahwa apa yang dikatakannya tidak bohong.
"Dimana mereka sekarang."
"Barusan saya lihat dipinggir sungai seberang pasar mbak."
"Ya sudah, sekarang kamu temani saya kesana ya."
"Iya mbak."
Nur Hayati langsung bergegas bersama Ali ketempat yang baru saja dikatakan oleh Ali.
antara percaya dan tidak percaya pada apa yang dikatakan Ali padanya. Karena selama ini sikap Aryo sama sekali tidak pernah berubah padanya. Aryo selalu bersikap baik dan lembut padanya. Namun karena rasa penasarannya membuat Nurhayati semakin mempercepat langkahnya diikuti Ali dari belakang.
Tak berapa lama akhirnya mereka sampai. Dari kejauhan tampak beberapa wanita sedang mencuci pakaian sambil duduk diatas bebatuan. Tampak juga beberapa orang laki-laki disana sedang memancing ikan.
"Itu mbak suaminya Mbak Hayati," Ali menunjuk seorang laki-laki yang sedang duduk memancing dipinggir sungai. Disampingnya duduk seorang perempuan seraya kepalanya bersandar diatas bahu laki-laki tersebut.
"Ali kamu pulang saja ya, biar saya sendiri kesana."
"Mbak tidak apa-apa sendiri?"
"Tidak apa-apa, terima kasih ya Ali."
"Iya Mbak sama-sama."
Melihat pemandangan tersebut Nur Hayati benar-benar marah, emosinya lansung naik sampai keubun-ubun. Nur Hayati segera menghampiri suami dan selingkuhannya itu sambil berteriak.
"Mas."
Mendengar suara yang tak lagi asing ditelinganya itu Aryo langsung menoleh kebelakang. Namun betapa ia terkejut saat melihat yang kini sedang berdiri dibelakangnya adalah Nur Hayati istrinya. Aryo langsung berdiri melempar pancingannya ketanah. Begitu pula dengan perempuan yang jadi selingkuhannya, ia juga ikut bangun mengikuti Aryo.
Belum sempat aryo mengeluarkan satu patah kata dari mulutnya Nur Hayati langsung menamparnya.
Aryo sangat kaget karena selama ini Nur Hayati tidak pernah sekalipun kasar padanya.
"Hayati sabar dulu ya, dengar penjelasan mas dulu," Aryo mencoba untuk menenangkan istrinya. Sementara perempuan bernama Angel yang jadi selingkuhan Aryo hanya diam mematung disamping mereka.
"Penjelasan apa mas, apalagi yang mau kamu jelaskan sama saya, apa masih kurang jelas yang baru saja saya lihat dengan mata kepala saya sendiri," Nur Hayati benar- benar tidak mau mendengar penjelasan apapun dari Aryo.
Aryo mencoba meraih kedua tangan Istrinya supaya bisa tenang. Namun Nur Hayati justru mulai memukul dan mencakar tangan Aryo sehingga Aryo melepas tangannya karena sakit. Bahkan Nur Hayati mulai menangis meski banyak orang-orang disana mulai memperhatikan mereka. Nur Hayati benar-benar sakit hati pada Aryo, darahnya benar-benar mendidih. Nur Hayati tidak memperdulikan lagi mata orang-orang yang menatap mereka. Orang-orang pun mulai ramai berkerumun.
"Kamu jahat mas, saya sudah muak sama kamu, tega-teganya selama ini kamu bohong sama saya. Kamu bilang dia itu cuma asisten kamu, cuma rekan kerja, kamu bilang selama ini keluar kota sama dia untuk urusan kerja, ternyata kamu malah selingkuh sama ******* ini," tangan Nur Hayati menunjuk kearah perempuan yang. sedari tadi berdiri disamping Aryo.
Mendengar Nur Hayati mengatakan dirinya ******* Angel pun mulai marah.
"Apa mbak bilang, saya ini *******, seharusnya sesekali mbak itu bercermin, perempuan desa dan kampungan seperti mbak sama sekali tidak pantas jadi istrinya mas Aryo. Seharusnya mbak itu sadar diri jangan malah menyalahkan orang lain," ucap Angel seolah merasa bangga karena dirinya berasal dari kota.
"Kamu bilang saya kampungan, sini kamu biar tahu perempuan kampung itu kalau marah seperti apa," Nur Hayati langsung menjambak rambut Angel dengan tangan kanannya diikuti teriakan Angel yang kesakitan karena rambutnya ditarik.
"Aduh mas, tolong saya mas, sakit mas rambut saya."
Angel yang kesakitan terus meminta bantuan Aryo, sementara Nur Hayati sama sekali tidak peduli meski Angel meringis kesakitan.
Aryo mencoba menghentikan perkelahian keduanya hingga akhirnya berhasil melerai mereka berdua.
"Sekarang kamu pilih mas, saya apa ******* ini."
"Tapi Hayati mas tidak bisa memilih kalau seperti ini, mas tidak bisa kalau harus memilih salah satu dari kalian."
"Jadi kamu tetap mau pilih dia, kalau begitu saya mau kita cerai."
Aryo benar-benar terdiam mendengar perkataan Nur Hayati, sampai akhirnya Aryo berkata.
"Baiklah kalau itu mau kamu, mas tidak mungkin meninggalkan Angel, dia sedang hamil, Angel sedang mengandung anak mas."
"Maksud kamu mas."
"Saya talak kamu dengan talak tiga."
***
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Yulita
salam kenal dari saya Thor🙏awal yg bagus baru baca saya udh gereget sendiri,inimah emang suami laknat,kesal sendiri aku yg baca,tapi makin penasaran dengan alur nya👍
2022-08-29
0
Naya Dewi
awal yg menarik...
2022-07-13
0
Oh Dewi
Ceritanya seru kaya novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu
2022-06-14
0