MIRACLE: SUPER RICH!!!

MIRACLE: SUPER RICH!!!

Pria Pengidap Psikologis Introvert Stadium Empat

Seorang pria berumur 30 tahun sedang duduk di bangku kayu yang berada di rooftop rumahnya. Dengan wajah lesu, dia menatap matahari yang akan terbit, mengubah langit yang gelap menjadi kembali terang.

Pria itu sudah duduk di bangku itu sepanjang malam sambil memikirkan apa yang akan terjadi pada kehidupan yang dijalani di masa depan.

"Brrr ... dingin sekali~sudah jam berapa ini?" Tanya pemuda itu pada dirinya sendiri.

Udara dingin telah menyadarkan lamunannya dan membuat dia harus memeluk dirinya dengan begitu erat.

Jam yang dia lihat pada ponsel pintarnya menunjukan pukul enam pagi lewat sepuluh menit.

"Astaghfirullah, aku melewatkan sholat subuh!"

Selain jam yang tertera di layar ponsel pintarnya itu, juga ada sejumlah panggilan dan pesan WhatsApp.

Terdapat 30 panggilan yang tidak terjawab dan 50 pesan WhatsApp yang belum terbaca. Dia bukanya tidak ingin menjawab panggilan telepon itu atau tidak membuka pesan WhatsApp itu, tapi, karena dia sudah tahu asal dari panggilan dan pesan itu yang tidak lain adalah para rentenir pinjaman online.

Sudah beberapa hari belakangan ini, sejak dia mulai melakukan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dia telah mendapatkan teror dari debt colektor yang berasal dari tiga pinjaman online karena pembayaran angsurannya berhenti.

Dia terpaksa melakukan tiga pinjaman online itu karena dia adalah seorang pengangguran yang tidak mendapatkan pemasukan sama sekali. Sejak dia lulus dari fakultas hukum di universitas swasta terkemuka, dia belum mendapatkan pekerjaan sama sekali.

Dia telah menjadi seorang pengangguran selama empat tahun sejak dia lulus dari fakultas hukum itu. Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan setelah lulus bukan karena dirinya tidak memiliki kemapuan tapi karena dirinya memiliki sifat introver yang sangat akut.

Sifat introver yang sudah mencapai stadium empat, sama seperti kanker, telah membuat dirinya merasa tidak percaya diri bila sudah berhadapan dengan orang. Dia juga tidak menyukai berada di tempat yang ramai orang.

Dirinya akan merasa sangat gugup saat berinteraksi dengan orang baru dia kenal bahkan meskipun sudah kenal dekat dia akan menjadi sangat pendiam, merasa minder bila ingin berbicara.

Dengan sifatnya itulah dia lebih senang menghabiskan waktu hariannya lebih banyak di rumah, sendirian, daripada di luar. Selain itu juga, dia merasa telah memilih jurusan yang salah dalam pendidikannya.

Seharusnya dia mengambil jurusan pendidikan yang sesuai dengan sifatnya, seperti jurusan IT atau sastra yang kebanyakan pekerjaannya tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang dan bisa dikerjakan di rumah.

"Mengapa aku harus memilih jurusan hukum pada saat itu? haaa~" Tanya pria itu pada dirinya sendiri.

Selama empat tahun, dia telah menjadi pengangguran tanpa ada pemasukan. Pria itu berhasil bertahan hidup tanpa pinjaman selama dua tahun karena peninggalan harta warisan dari kedua orangtuanya yang meninggal dunia saat dirinya masih menjadi mahasiswa tingkat akhir..

Ibunya, meninggal dunia yang pertama karena penyakit. Setelah satu setengah tahun selanjutnya, ayahnya ikut meninggal dunia karena penyakit juga.

Sejak kepergian kedua orang tuanya, dia mulai menjadi hidup mandiri karena sebelumnya, keuangannya di dukung oleh gaji pensiunan ayahnya sebagai pegawai Bank central Indonesia.

Bila saja dia belum berumur 20 tahun atau lulus dari SMA, maka uang pensiunan ayahnya masih bisa dia dapatkan dan dia gunakan untuk menjalani hidupnya.

Selain diterpa dengan masalah keuangan, dia juga diterpa oleh masalah percintaannya.

Semalam dia bertemu dengan pacarnya yang sudah dia jalani selama enam tahun. Pacarnya itu satu kampus dengannya, hanya saja pacarnya itu dibawah satu angkatan dari dirinya.

Pria itu teringat saat momen yang sangat berarti baginya, yakni menyatakan perasaannya pada mantan pacarnya itu.

Pada saat itu, dia mengumpulkan semua keberaniannya untuk menyatakan perasaannya pada mantan pacarnya itu dan diterima perasaannya yang sekarang sudah berakhir.

Dia sangat teringat dengan apa yang dikatakan oleh mantan pacarnya itu pada dirinya saat bertemu kemarin malam.

"Kita cukup akhiri sampai disini saja hubungan kita!" Tegas mantan pacarnya itu.

Tentu saja pernyataan itu membuatnya sangat kaget dengan pernyataan mantan pacarnya itu. Dia tidak menyangka itu akan menjadi hari terakhir hubungan mereka sebagai sepasang kekasih.

"Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan padamu?" Tanya pria itu.

"Aku tahu kamu sudah berusaha mengumpulkan uang untuk pernikahan kita dan masa depan kita, tapi aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan juga kamu sudah mulai terlilit utang yang cukup banyak, aku sudah peringati kamu untuk tidak mengambil pinjaman online, bahkan kamu menjadikan rumah warisan peninggalan orang tua kamu sebagai jaminan pinjaman ke bank." Ucap mantan pacarnya itu.

"Aku melakukan ini semua untuk modal usaha online yang aku jalani agar aku memiliki uang untuk menikahi kamu dan menafkahi keluarga kita nantinya, jadi aku mohon berikan kesempatan padaku, sayang." Mohon pria itu pada mantan pacarnya.

"Aku tahu, Tan, tapi hasilnya apa? usaha online kamu gagal, belum menghasilkan sama sekali sampai sekarang kecuali utang yang terus bertambah, bahkan rumah peninggalan orang tua kamu yang nantinya akan kita pergunakan sebagai tempat tinggal, sudah kamu jaminkan ke bank, bila rumah itu diambil oleh Bank, mau tinggal dimana kita nantinya?" Tanya mantan pacarnya itu yang tidak bisa dijawab oleh pria yang dipanggil Tan.

"Jadi aku rasa kita harus mengakhiri hubungan kita sampai disini saja, aku merasa tidak ada masa depan yang baik untuk kita bila hubungan ini diteruskan dan juga aku dan anak-anak aku nantinya tidak ingin hidup dalam hutang yang cukup besar, aku memiliki uang 5 juta rupiah dan akan aku transfer ke rekening kamu, anggap saja ini uang perpisahan dan balasan atas apa yang telah kamu lakukan untuk aku selama ini, semoga uang itu bisa meringankan beban hutang kamu saat ini, Tan." Kata mantan pacarnya itu.

Tan yang nama panjangnya, Tanaka Saputra terus menatap matahari terbit yang sudah memperlihatkan bentuk sepenuhnya, membuat langit di kota tempat dia tinggal menjadi sangat terang.

Selain itu udara yang berhembus juga mulai terasa hangat, tidak seperti saat malam hari.

"Kenapa hidupku semakin kacau sejak kepergian papa dan mama? Saat papa dan mama masih ada, hidupku tidak sekacau ini." Pikir Tan yang bertanya pada dirinya.

"Aku tahu kalau aku memiliki sifat anti sosial yang sangat akut, tapi aku sudah berusaha untuk membuang sifat yang sudah mendarah daging itu tapi tetap saja itu tidak berhasil," ucap Tan pada dirinya.

Dia mulai merasa kalau Allah belum melihat usaha kerasnya yang ingin berubah sehingga masih diberikan cobaan karena belum pantas untuk meluluskan dirinya dari cobaan yang diberikan oleh Allah pada dirinya.

Tan beranjak dari kursi kayu yang telah diduduki semalaman untuk masuk kedalam rumah peninggalan orang tuanya itu. Dia menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh meskipun sudah sangat terlambat dari waktu seharusnya.

Dia berpikir sebagai muslimin yang taat pada perintah Allah, lebih baik melakukannya daripada tidak melakukannya. Urusan diterima atau tidak sholat subuhnya oleh Allah itu hak Allah bukan haknya, dia hanya menjalankan kewajibannya sebagai muslimin.

Setelah melangsungkan sholat subuh yang kesiangan itu, berdzikir dan berdoa pada Allah untuk diberikan bantuan dalam menghadapi cobaan yang saat ini dialaminya, Tan kembali ke kamar mandi untuk melakukan aktivitas mandi pagi yang merupakan kebiasaannya, mandi dua kali sehari, pagi dan sore hari.

Setelah selesai dengan mandi paginya dan memakai pakaian, berupa kaos polos dan celana training panjang yang merupakan pakaian favoritnya.

Kebanyakan pakaian yang ada di lemarinya adalah, kaos polos dan satu set training olahraga. Ada juga jaket Hoodie, celana jeans, cargo, dan kemeja, tapi itu tidak sebanyak dua jenis pakaian itu.

Tan menuju ke dapur untuk memasak. Dia membuka kulkas dan melihat banyak bahan masakan yang kosong di dalam kulkasnya itu.

"Sepertinya aku harus pergi belanja ke pasar." Kata Tan pada dirinya.

Menutup kembali kulkas itu, Tan bersiap untuk pergi ke pasar, membeli beberapa bahan masakan yang diperlukannya.

Sebelum keluar rumah, dia melihat terlebih dahulu isi dompetnya yang hanya terdapat beberapa lembar uang pecahan 5000 berjumlah dua dan 50000 berjumlah satu. Dia memiliki 60.000 rupiah di dompetnya.

Tan juga melihat uang dalam rekerningnya melalui aplikasi mobile banking dari ponsel pintar miliknya.

"Sialan, uang 5 juta dari Saras sudah dipotong oleh Bank semuanya, seharusnya aku minta dia berikan uang tunai saja saat itu." Kata Tan yang sedikit menyesal atas hal tersebut.

Saat menerima uang perpisahan dari mantan pacarnya, Saras, dia ingin segera mengembalikan uang itu karena merasa harga dirinya sebagai pria sudah sangat jatuh bila menerima uang tersebut.

Akan tetapi setelah menimbang dengan cukup lama, dia tidak jadi mengembalikan uang itu karena berpikir, "Disaat seperti ini ngapain pikirin harga diri, lebih baik pikir bagaimana menjalani hidup selanjutnya."

Namun sangat disayangkan, uang perpisahan yang akan dia gunakan untuk bertahan hidup selama dua bulan ke depan telah hilang, diambil oleh pihak bank sebagai pembayaran pinjaman.

Membuat saldo direkeningnya hanya tinggal saldo batas yang tidak bisa diambil, yakni 15 ribu.

"Bagaimana bisa aku bertahan dengan uang 60000?" Tanya Tan pada dirinya.

Dia berpikir tidak jadi pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan, tapi setelah berpikir kembali dia putuskan tetap pergi ke pasar.

Tan pergi ke pasar dengan menggunakan motor matic fario tahun pembuatan 2012. Dia sudah menggunakan motor matic itu sejak mahasiswa semester 3 dan masih bertahan sampai sekarang karena dia sangat merawatnya dengan baik.

Motor matic itu merupakan satu-satunya alat transportasi yang tersisa di rumahnya dan juga modal cadangan hidupnya. Bila dia tidak mendapatkan pemasukan dari usaha onlinenya, dia akan menjual motor itu.

Sebelumnya dia memiliki mobil, namun sejak papanya meninggal dunia, mobil itu dijual karena dia tidak bisa mengendarainya dan juga biaya perawatan sekaligus pajaknya yang harus dikeluarkan cukup besar.

Saat keluar dari rumah, Tan melihat ada tumpukan kertas di lantai teras rumahnya. Dia mengambil tumpukan kertas itu yang semuanya adalah tagihan air dan pinjaman bank yang harus dia bayarkan segera mungkin.

Tanpa pikir panjang, Tan meletakkan tagihan tersebut di atas meja yang ada di teras rumahnya tanpa perlu melihat isi tagihan tersebut.

Meskipun dia tidak menggunakan air dari perusahaan air, tapi menggunakan air sumur, tagihan air masih ada setiap bulannya.

Dia sempat protes pada pihak perusahaan air tentang tagihan tersebut dan jawaban yang diberikan oleh mereka adalah, "Itu tagihan perawatan setiap bulannya."

Tentu saja Tan kesal dan ingin berhenti langganan tapi mereka meminta biaya penghentian langganan sebagai biaya jasa pencabutan pipa air dan tagihannya dilunasi.

Hal yang sangat tidak masuk akal bagi Tan tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena dirinya tidak memiliki uang untuk membayar jasa pencabutan pipa air dan melunasi tagihan tersebut, sehingga yang bisa dia lakukan adalah membayar semampu yang dia bisa saja selama ini.

Tidak ada tagihan listrik, karena listrik rumahnya sudah memakai token pulsa dan isi tokennya cukup untuk satu bulan karena dia melakukan penghematan saat malam hari dengan cara hanya menghidupkan lampu teras dan lampu kamarnya saat malam hari sedangkan yang lainnya dimatikan. Bahkan untuk berjalan-jalan di luar kamarnya di menggunakan senter ponsel sebagai pencahayaannya.

Dengan perasaan lesu setelah melihat tagihan tersebut, dia pergi ke pasar.

Sebelum berangkat, dia mengecek dulu indikator bensin dan merasa bersyukur karena bensin yang ada di motornya masih banyak, cukup bertahan untuk satu bulan karena dia juga jarang keluar rumah.

Sesampai di pasar Tan membeli segala macam bahan masakan yang diperlukan dengan sehemat mungkin. Meskipun dia sudah sehemat mungkin, uang yang tersisa di dompetnya hanya tinggal 15200 rupiah.

"Haaaa~" Tan menghela nafas saat melihat uang di dompetnya itu.

Dia kembali menuju ke rumahnya dengan ekspresi wajah yang lebih lesu daripada saat pergi ke pasar.

Dalam perjalanan ke rumahnya itu, dirinya tidak mengalami hal yang sama saat berangkat ke pasar.

Dia mengalami kecelakaan. Saat menyalip sebuah truk, ada sebuah mobil jenis sedan yang hendak menyebrang. Tentu saja membuat Tan terkejut dan tidak bisa melakukan pengereman karena otaknya tidak sempat memerintahkan untuk memberikan instruksi pada tangannya agar melakukan pengereman.

"Haaa, apa ajal aku sudah tiba? Mungkin ini lebih baik daripada hidup, tapi tidak memiliki uang untuk mempertahankan hidup." Pikir Tan sebelum motornya menabrak bagian samping depan mobil sedan tersebut.

Dengan melakukan salto yang tidak sempurna, dia terjatuh di atas kap mesin mobil sedan itu dan mulai kehilangan kesadarannya, meskipun sempat merasakan sakit pada punggung dan belakang kepalanya sebelum kehilangan kesadaran.

Terpopuler

Comments

Hadi P

Hadi P

saran jangan bawa agama,, Thor,,, 🙏🙏

2023-03-24

2

Vincent Da Vinci

Vincent Da Vinci

mmg Padan pun kena putus, mana Ada cewek tahan dengan boyfriend penganguran 4 tahun.

2022-10-20

0

《KANG SESAD》

《KANG SESAD》

sip

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pria Pengidap Psikologis Introvert Stadium Empat
2 Kompensasi 25 juta
3 Datangnya Keajaiban
4 Penglihatan 24 Jam
5 Membuka Rekening Sekuritas
6 Memulai Investasi Saham
7 Uang Datang Menghampiri Tan
8 Kaya Raya Belum Tentu Miliader
9 Bertemu Mantan Pacar
10 Aku Bisa Bayar Sendiri
11 Mendaftar Sekolah Mengemudi mobil
12 Membeli Mobil 1,32 Miliar Tunai
13 Memberikan Tip 500 Ribu Lagi
14 Mantan Pacar Mengajak Bertemu
15 Undangan Pernikahan
16 Membeli Pakaian Branded
17 Menghabiskan Uang 40 Juta Dalam 8 jam
18 Menghadiri Pernikahan Mantan Pacar
19 Bertemu Lagi Dengan Ayunindya
20 Ayunindya Tertarik Pada Tan
21 Pergi ke Jakarta
22 Menginap Di Kamar Presidential Suite
23 Jangan Menilai Orang Dari Penampilan
24 Memberikan Kejutan
25 Happy shopping!
26 Happy Shoping (2)
27 Bertemu Dengan Teman SMA
28 Reuni kelas 12-1 IPS (1)
29 Reuni kelas 12-1 IPS (2)
30 Reuni Sekolah Itu, Acaranya Pamer Kekayaan
31 Biar Aku Yang Bayar
32 Tidak Perlu Dikembalikan
33 Kencan Buta
34 Bertemu Lagi
35 Menjadi Anjing Penurut
36 Ajakan Ayunindya
37 Rasa Canggung
38 Cari Pekerjaan Hanya Untuk Hilangkan Kebosanan
39 Plin Plan
40 Menjual Motor
41 Buat ojek online, motor mana yang nyaman?
42 Dompet Buncit
43 Costumer Perempuan Cantik
44 Mendengar Curhatan Perempuan Cantik (Part 1)
45 Mendengar curhatan perempuan cantik (part 2/akhir)
46 Memberikan pelajaran pada pria Br*ngs*k (part 1)
47 Memberikan Pelajaran Pada Pria Br*ngs*k (part 2/akhir)
48 Apa Kamu Ingin Buat Perusahaan?
49 Fantastis Investment
50 Ke Jakarta Lagi
51 Bertemu lagi
52 Dipermalukan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Pria Pengidap Psikologis Introvert Stadium Empat
2
Kompensasi 25 juta
3
Datangnya Keajaiban
4
Penglihatan 24 Jam
5
Membuka Rekening Sekuritas
6
Memulai Investasi Saham
7
Uang Datang Menghampiri Tan
8
Kaya Raya Belum Tentu Miliader
9
Bertemu Mantan Pacar
10
Aku Bisa Bayar Sendiri
11
Mendaftar Sekolah Mengemudi mobil
12
Membeli Mobil 1,32 Miliar Tunai
13
Memberikan Tip 500 Ribu Lagi
14
Mantan Pacar Mengajak Bertemu
15
Undangan Pernikahan
16
Membeli Pakaian Branded
17
Menghabiskan Uang 40 Juta Dalam 8 jam
18
Menghadiri Pernikahan Mantan Pacar
19
Bertemu Lagi Dengan Ayunindya
20
Ayunindya Tertarik Pada Tan
21
Pergi ke Jakarta
22
Menginap Di Kamar Presidential Suite
23
Jangan Menilai Orang Dari Penampilan
24
Memberikan Kejutan
25
Happy shopping!
26
Happy Shoping (2)
27
Bertemu Dengan Teman SMA
28
Reuni kelas 12-1 IPS (1)
29
Reuni kelas 12-1 IPS (2)
30
Reuni Sekolah Itu, Acaranya Pamer Kekayaan
31
Biar Aku Yang Bayar
32
Tidak Perlu Dikembalikan
33
Kencan Buta
34
Bertemu Lagi
35
Menjadi Anjing Penurut
36
Ajakan Ayunindya
37
Rasa Canggung
38
Cari Pekerjaan Hanya Untuk Hilangkan Kebosanan
39
Plin Plan
40
Menjual Motor
41
Buat ojek online, motor mana yang nyaman?
42
Dompet Buncit
43
Costumer Perempuan Cantik
44
Mendengar Curhatan Perempuan Cantik (Part 1)
45
Mendengar curhatan perempuan cantik (part 2/akhir)
46
Memberikan pelajaran pada pria Br*ngs*k (part 1)
47
Memberikan Pelajaran Pada Pria Br*ngs*k (part 2/akhir)
48
Apa Kamu Ingin Buat Perusahaan?
49
Fantastis Investment
50
Ke Jakarta Lagi
51
Bertemu lagi
52
Dipermalukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!