Aku Mencintaimu 2
Aku tidak pernah berniat untuk menjadi yang paling terang.
Aku hanya ingin selalu ada dan tak pernah padam.
~Ay Alvi~
Via telah mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung lewat alat tes kehamilan yang di berikan oleh Maureen sahabatnya.
Namun, karena tubuhnya tidak mau menerima makanan di fase awal kehamilannya membuat wanita itu tidak sadarkan diri hingga harus di larikan ke rumah sakit oleh sahabatnya Maureen.
Di rumah sakit Via bertemu dengan kakak kelasnya Dony yang kini telah berpofesi menjadi seorang Dokter OBGYN. Dari penjelasan Dony pula lah Via mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung dua anak kembar.
Kebahagiaan pun menyelimuti hati Via, saat ini tujuan hidupnya telah jelas. Wanita itu ingin merawat kedua buah hatinya dan mencurahkan seluruh perhatian pada mereka, tanpa harus memikirkan Ziga yang belum tentu pria itu juga memikirkannya. Namun masih ada yang mengganjal dalam pikiran wanita itu.
Akan tetapi, Via berusaha untuk membulatkan tekadnya. Wanita itu akan berusaha sebisa mungkin untuk membesarkan kedua buah hatinya walau tanpa kehadiran seorang suami di sisinya.
Maureen sendiri mengerti perasaan Via, cinta di antara Via dan suaminya belum tertanam dengan kuat. Akar cinta mereka masih terlalu dangkal, sehingga sedikit saja angin menerpa, kehidupan rumah tangga mereka menjadi goyah.
Wajar saja jika seperti itu, pernikahan mereka tidak di dasari dengan rasa cinta. Pernikahan yang awalnya hanya di alasi dengan saling berbagi keuntungan, tentu tidak akan membuat Via yakin bahwa Ziga yang telah menjadi suaminya itu benar-benar mencintainya.
"Benarkah Kau akan membawa kami ke Rusia Tuan?" tanya Via penasaran ketika mereka telah berada di dalam mobil.
"Jangan panggil Tuan, panggil saja namaku atau Kau bisa memanggilku dengan sebutan Kakak." tolak Demyan sopan.
"Tapi ...,"
"Wajahmu benar-benar mirip dengan adikku yang telah tiada." Demyan berkata sambil menghela nafas dan tetap memfokuskan pandangannya ke jalan.
"Maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih Tuan," ucap Via penuh dengan penyesalan.
"Tidak apa, bolehkah aku menganggapmu sebagai adikku?" tanya Demyan ragu-ragu, ketika mereka baru saja tiba di panti asuhan kembali.
Via mengangguk dengan pasti, wanita itu sangat senang, karena saat ini selain mempunyai sahabat yang sangat pengertian Via juga memiliki kakak angkat yang baik hati.
"Bolehkah aku memanggil dengan sebutan Kakak?" tanya Via kepada Demyan yang saat ini tengah menggandeng mesra tangan kekasihnya Maureen.
Mereka berdua mengangguk bersamaan. Selain Demyan, Maureen juga sangat menyetujui Via menjadi adik angkat kekasihnya. Maureen senang bisa melihat lagi senyum kebahagiaan dari wajah tampan Demyan.
Selama ini, pria itu selalu nampak sedang menutupi kesedihannya. Namun, kehadiran Via yang lelaki itu bilang sangat mirip dengan adiknya membuat Demyan tidak lagi bersedih dan dapat tersenyum cerah.
Akhirnya mereka pun pamit kepada para penghuni panti untuk segera pergi meninggalkan negara ini menuju Rusia, negara tempat Demyan berasal.
"Kamu yakin akan keputusanmu?" tanya Maureen kepada sahabatnya saat mereka sedang dalam perjalanan menuju bandara.
Via tak menjawab, matanya menerawang memandang keluar jendela.
Apakah ini pilihan yang tepat? Apakah akan lebih baik jika aku menjauh? Apakah aku bisa mengurus kedua anak ini dengan baik, batin Via kembali berkecamuk dengan pikirannya.
Wanita muda itu menghela nafas, memejamkan mata mencoba berpikir kembali dengan jernih.
"Vi!" panggil Maureen sekali lagi.
"Belum terlambat jika kau ingin mengubah keputusanmu," ucap Maureen, gadis itu seakan mengerti kegelisahan yang tengah di alami oleh sahabatnya tersebut.
Via menggeleng, " Aku bukan ingin merubah keputusanku," sanggah Via.
"Aku ... Aku hanya takut tidak dapat merawat kedua anak ini dengan baik." Via berucap sembari menyeka air mata yang tampak menetes dari sudut matanya.
Maureen memeluk Via, gadis itu mencoba memberikan kekuatan kepada sahabatnya tersebut.
"Jangan khawatirkan masalah itu, kami pasti akan membantumu untuk merawat kedua anak ini," hibur Maureen membelai perut sahabatnya yang masih rata.
"Terimakasih," ucap Via tulus, di saat-saat seperti ini kehadiran seorang teman seperti Maureen memang sangat ia butuhkan.
Wanita itu bersyukur ada Maureen yang membantunya untuk menghadapi semua masalah ini. Andaikan tidak ada sahabatnya itu, mungkin Via tak akan sanggup untuk melihat masa depan yang ia pilih sebagai keputusan untuk dirinya dan anak-anaknya kelak.
Satu bulan lebih sejak kepergian Via, Ziga terus berusaha mencari kabar tentang istrinya tersebut. Berbagai tempat telah di datangi oleh pria tersebut, namun tak pernah ada hasil yang dapat membuatnya puas.
Malam itu, Ziga membenamkan diri dalam minuman keras yang ia pikir dapat menghapuskan sedikit saja kegelisahan akibat kehilangan Via istrinya.
Di sudut Bar, Ziga duduk seorang diri dan mulai tampak sedikit mabuk akibat dari minuman yang di tenggaknya.
Entah berapa botol minuman yang sudah di tenggaknya. Saat ini dua pasang mata sedang mengawasinya, seorang wanita cantik dengan seorang pria berambut perak. Seringai jahat nampak di wajah keduanya.
"Kali ini aku akan mendapatkannya kemudian menghancurkannya berkeping keping," ucap si wanita kepada pria tersebut.
"Gunakan kesempatanmu sebaik baiknya!" ucap si pria mendukung perbuatan wanita tersebut.
Si wanita tersebut berjalan menghampiri Ziga,
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya wanita tersebut sambil menggelayut manja di lengan Ziga.
Ziga yang sudah mulai mabuk berhalusinasi dengan penglihatannya.
"Vi kemana saja kamu sayang?" tahukah kamu, Aku sangat merindukanmu," ucap Ziga sambil memeluk tubuh wanita tersebut.
Pelukan Ziga di sambut hangat oleh si wanita, kemudian dia segera membawa Ziga meninggalkan tempat tersebut.
Si wanita mengedipkan mata ke arah si pria berambut perak, seringai jahat muncul kembali di bibirnya.
"Tak kusangka kau menjadi lemah kaerna seorang wanita Ziga," gumam wanita tersebut saat dia membawa Ziga ke salah satu kamar pribadi yang tersedia di bar tersebut.
Sementara itu Danu yang sudah geram dengan kelakuan anaknya datang langsung ke negara S untuk memberi pelajaran bagi putra semata wayangnya tersebut. Ziga telah menelantarkan semua pekerjaannya sehingga perusahaan anjlok.
Danu mencari Ziga di Mansionnya, tetapi hasilnya nihil. Danu pun segera mencari Erik untuk bertanya, karena satu-satunya orang yang paling mengenal Ziga adalah Erik, yang telah mengikutinya sejak kecil.
"Erik, dimana Ziga ?" tanya Danu pada Erik yang sedang sibuk menyelesaikan pekerjaan yang di tinggalkan Ziga.
"Maaf Tuan, sa-saya tidak tahu keberadaan Tuan Muda," jawab Erik sedikit gugup. Dia tidak ingin Danu mengetahui apa yang sedang terjadi pada anaknya tersebut.
"Jangan bohong padaku Rik!" ucap Danu sedikit marah, dia tahu Erik pasti menutupi segala perbuatan Ziga, karena dia sangat menghormati dan juga menyayangi Tuan Mudanya tersebut seperti saudara kandung.
"Aku bertanya sebagai seorang ayah bukan sebagai Tuanmu," lanjut Danu yang sudah menganggap Erik sebagai anaknya sendiri.
Erik terdiam, dia tidak mau berkhianat pada Ziga , akan tetapi dia juga tidak mungkin membohongi Danu yang sudah begitu baik pada dirinya dan juga keluarganya.
"Tu-Tuan Muda pergi ke bar Tuan," jawab Erik pada akhirnya, dia memutuskan untuk bicara yang sejujurnya pada Danu.
Danu menggebrak meja yang ada di hadapannya membuat Erik berjengkit karena terkejut.
"Apa yang di lakukan anak itu, dia sudah menikah tapi masih tidak bertanggung jawab!" umpat Danu kesal.
"Cepat antar aku kesana!" titah Danu pada Erik.
Danu menahan emosinya, pria paruh baya itu benar-benar kesal dengan apa yang telah dilakukan oleh putra semata wayangnya tersebut.
************
Hai-hai jumpa lagi dengan Ay si Author recehan, terimakasih buat kalian semua yang sudah membaca karya-karya Ay.
Akhirnya Ay dapat membuat season 2 dari AKU MENCINTAIMU, novel yang akan menceritakan tentang perjalanan hidup Ziga untuk mencari istrinya yang pergi meninggalkannya, serta kisah Via sang istri yang harus merawat kedua buah hatinya seorang diri.
Semoga kalian menyukai cerita ini, jujur ini bukan cerita dengan happy ending sebagai klimaks, namun ini adalah cerita bagaimana perjuangan kedua orang insan yang saling mencintai akan tetapi harus terpisah karena kesalahpahaman dan juga ke egoisan masing-masing.
Jangan lupa baca karya Ay yang lainnya,
•TAKDIR CINTA (merupakan sequel dari kisah ini)
•TERJERAT CINTA si CUPU ( Kisah masa depan dari anak Ziga dan Via).
Sekali terimakasih untuk yang sudah membaca dan juga memberikan like, coment dan juga votenya. Yang belum Ay, Ay tunggu ya. Agar Ay lebih semangat dalam berkarya.
Salam sayang dari Ay si Author recehan 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Catharina GaniRosa
Apakah Dyemian bener kakang kandung Via, sepertinya pas sakit Golongam Darah Reza ma Via beda
2021-02-13
0
🕊️ℰʀᷞᴠͥɪͦɴᷠᴀⷹªᶰᵃᵗᵃˢʸᵃ🕊️
aku singgah lgi kak ,maaf baru dibuka ,di simpen mulu di rak buku ,,
2020-12-26
0
Sabarina Sitepu
thor, biarkan ceritamu mengalir apa adanya ssi dgn ide ceritamu sendiri, jangan terpengaruh ama komen2 kajol dan mo seenak e dewe, kemampuanmu sdh cukup baik, ndak usah ngaruh ama reader yg kerjanya cuma membaca aja, bawaannya emosian, ganggu reader lainnya. aku suka kok karyamu, kalo sekiranya aku tdk suka dgn sebuah cerita, aku cukup stop baca, ganti judul. gitu aja kok repot. lanjut thor...
2020-12-03
4