Hai jumpa lagi sama Ay di novel Aku Mencintaimu 2.
Sekali lagi Ay jelaskan kalau novel ini adalah lanjutan dari novel Aku Mencintaimu, yang bercerita tentang kisah perjuangan Ziga untuk mencari Via istrinya. Dan juga kisah Via yang memilih untuk membesarkan kedua buah hatinya seorang diri tanpa di dampingi oleh sang suami.
Jadi, jika di antara kalian berharap kisah ini bahagia, sekali lagi Ay tegaskan jawabannya adalah tidak. Oleh karena itu, jika kalian ingin membaca kisah Via dan Ziga yang bahagia silakan untuk membaca karya Ay yang lainnya yang berjudul TAKDIR CINTA. Di sana kalian dapat membaca akhir kisah cinta mereka yang bahagia.
Buat yang masih setia untuk membaca Ay ucapkan terimakasih. Tapi buat kalian yang tidak suka silakan tinggalkan novel ini tanpa perlu meninggalkan komentar yang akhirnya membuat Ay patah semangat.
Happy reading all
**************
Jika Anda mempunyai keinginan untuk memulai, Anda harus memiliki keberanian dan kemampuan untuk menyelesaikannya, bukan sekedar mengakhirinya.
~Ay Alvi~
"Bagaimana keadaan Mamah?" tanya Ziga pada Hans yang saat ini di tugaskan oleh pria itu untuk mengawasi dan menjaga sang ibu.
"Keadaan nyonya baik Tuan," jawab Hans.
"Hanya saja setiap hari nyonya terus memandangi foto tuan besar," jelas Hans.
Ziga menghela nafas, matanya memandang keluar jendela dari lantai 57 letak kantornya. Entah apalagi yang harus dilakukannya untuk menebus kesalahan yang pernah ia buat.
Berulang kali pria itu mencoba untuk menemui Ayu, namun wanita paruh baya itu bahkan mengusir Ziga dengan kata-kata makian yang cukup kasar.
"Laporkan terus perkembangannya!" perintah Ziga.
"Baik Tuan," jawab Hans yang kemudian pamit dari hadapan tuan mudanya tersebut.
Setelah kepergian Hans, nampak Erik memasuki ruangan kantor Ziga. Pria itu datang dengan jadwal rapat yang harus di jalani oleh Ziga.
"Apa ada kabar terbaru tentang Via?" tanya Ziga setelah Erik melaporkan semua jadwal yang harus di jalaninya.
"Maaf Tuan, untuk sementara ini tidak ada kabar yang kami dapat," jawab Erik penuh dengan penyesalan.
Pria itu merasa tidak enak hati karena sudah hampir delapan bulan kepergian Via, namun tak ada kabar yang mereka dapat tentang wanita itu.
Ziga memejamkan mata, jujur ia merasa lelah. Entah mengapa begitu susah untuk mencari keberadaan istrinya tersebut. Tak terhitung uang dan juga tenaga yang ia keluarkan untuk mencari wanita itu, namun tetap saja tak ada informasi yang ia dapat.
"Tambah orang dan teruskan pencarian!" perintah Ziga kepada asistennya tersebut yang di balas dengan anggukan kepala oleh Erik.
Erik meninggalkan Ziga kembali menuju ruangannya. Pria itu kemudian menghubungi kembali beberapa orang yang selama ini di tugaskan untuk mencari Via. Kabar terakhir yang ia dapat, Via berada di salah satu kota di Indonesia. Namun, setelah di telusuri tak ada jejak yang di tinggalkan oleh nyonya mudanya tersebut.
Pria itu mengetahui dengan jelas bahwa Ziga kini hidup tertekan. Terlalu banyak masalah yang timbul akibat kepergian dari sang istri. Namun, Erik juga tidak dapat sepenuhnya menyalahkan Ziga. Atasannya tersebut hanya terlalu posesif untuk apa yang telah menjadi miliknya.
Pengkhianatan kekasih pertamanya juga telah membantu untuk membentuk karakter Ziga menjadi seperti itu. Akibat rasa memiliki dan rasa takut kehilangan yang terlalu besar terkadang mampu membuat kita melakukan perbuatan yang tidak rasional dan tidak masuk akal.
Madrid, Spain
Setelah sadar dari komanya tiga bulan lalu, Fello memutuskan untuk mundur dari profesinya selama ini. Pria itu memutuskan untuk bergerak di belakang layar dengan menjadi seorang pencipta lagu.
Alunan denting piano yang indah namun terasa menyedihkan terdengar dari dalam sebuah rumah mewah di kota yang oleh penduduk asli di kenal dengan sebutan gatos yang memiliki arti kucing.
Suara bariton pria tersebut juga mengisi denting lagu tersebut sehingga terdengar indah di telinga. Fello menyanyikan lagu itu penuh dengan perasaan. Lirik lagu yang menggambarkan isi hatinya yang kini terasa kosong dan hampa.
Fello kembali teringat Via, sejak terbangun dari koma pria tersebut belum pernah sekalipun bertemu dengan wanita tersebut. Bahkan hingga kini tak ada kabar tentang wanita yang mampu membuatnya mengorbankan nyawa.
Tepuk tangan terdengar ketika Fello akhirnya menyelesaikan nyanyiannya. Steve sang manajer datang untuk memberi semangat pada artisnya tersebut.
"Semakin hari semakin bagus permainanmu," puji Steve tulus, pria itu mengagumi bakat Fello yang selama ini selalu bisa beradaptasi di berbagai profesi yang di gelutinya.
Fello bangun dari duduknya, kemudian beranjak ke balkon menikmati pemandangan bunga yang bermekaran indah di musim semi ini.
"Apa sudah ada kabar?" tanya Fello menyulut rokok yang baru saja di keluarkan dari sakunya.
"Sampai saat ini belum ada," jawab Steve mengerti tujuan pertanyaan Fello yang pastinya tentang kabar dari Via. Sejujurnya pria itu merasa sedikit bersalah, karena sejak awal Steve lah yang meminta Via untuk menjauh dan pergi meninggalkan Fello.
Steve sadar apa yang di lakukannya itu akan menyakiti Fello karena pria itu begitu mencintai Via. Hanya saja cinta yang di rasakan oleh artisnya tersebut berlabuh di tempat yang salah.
Seandainya saja Via belum menikah, tentu dengan senang hati Steve akan mendukung hubungan mereka. Tapi, kenyataannya adalah berbeda. Via adalah seorang wanita yang telah memiliki suami. Maka dari itu akan sangat tidak pantas jika Fello mencintainya apalagi suami Via adalah rekan bisnis mereka. Steve tidak mau hubungan kerjasama mereka hancur karena perasaan yang tidak semestinya.
Fello membuang nafas kasar, menghembuskan kepulan asap yang membumbung keluar dari mulutnya.
"Apa selama aku koma dia pernah datang?" tanya Fello kepada Steve yang membuat lelaki itu merasa dilema.
Steve bingung harus menjawab jujur atau tidak. Ia tidak ingin Fello memiliki harapan kosong atas rasa cintanya yang jelas-jelas salah.
"Ada beberapa kali ia datang," jawab Steve pada akhirnya. Pria itu memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya.
Fello kembali menghela nafas, pikirannya sedikit lebih tenang. Jika Via pernah datang untuk menjenguknya sudah tentu wanita itu menghargai pengorbanannya.
Bukan Fello tidak tulus mengorbankan nyawanya demi wanita itu. Hanya saja, ia ingin tahu apakah ada sedikit saja ketulusannya berarti dan di hargai oleh Via.
"Aku harap kau mencoba untuk melupakannya!" ucap Steve memberi nasehat kepada artis sekaligus sahabatnya tersebut.
"Dia sudah menikah dan tidak sepantasnya kau memiliki perasaan padanya," tambah Steve menepuk bahu Fello kemudian berlalu pergi meninggalkan pria itu memberikan kesempatan padanya untuk berpikir tentang rasa cintanya yang salah.
Fello terdiam mendengar perkataan manajernya tersebut. Sejujurnya pria itu sadar bahwa perasaan yang di milikinya untuk Via adalah salah. Namun, entah mengapa sangat sulit untuk menghapus rasa itu dari dalam hatinya. Selama ini, ia tidak pernah sekalipun berharap Via akan membalas apa yang ia rasakan. Bagi Fello melihat wanita yang di cintainya hidup bahagia itu sudah cukup baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Catharina GaniRosa
aq ga suka karakter Via dikit" ada masalah nangis dan kabur namanya juga orng mabok seharusnya nunggu sadar dulu baru minta penjelasan jangan berspekulasi sendiri kalo perkataan orng mabok adalah kejujuran ga mikirin Mertuanya yg begitu menyayanginya, Meskipun Ziga posesif tapi dia takut kehilangan Via karena pernah merasakan di khianati. Malah buat keputusan menjauhkan anak dari suaminya ya semoga saja Ziga masih teguh untuk memepertahankan rumah tangganya sama Via meskipun harus berpisah lama.
2021-02-13
0
Yulistiana
orang baru hidup ditengah² keluarga milader...
demi ego menghilang dari suami tega meninggalkan reza kakak nya
yg hanya tinggal reza sodara kandungnya.
selain bik weny dan jordan.
keras kepala boleh via...tp bego jgn yaaa
2020-12-01
2
Opi NopitaArtati
felo sadar klo via wanita bersuami .. tapi fello bodoh
jangn terlalau muter² thor..
via yg dr awal gadis sederhana dn g punya teman dn hanya nadialah temannya
tiba² ada si mauren temannya lagi😬
2020-11-08
5