Jihad Cinta
Sore hari yang indah tepat terkumandangkannya adzan sholat ashar. Terlihat seorang gadis berhijab yang cantik, putih dananggun berjalan menuju mushola untuk mengajar mengaji anak-anak di daerah tersebut. Gadis cantik nan anggun itu Annisa Fauzia Putri. Anak-anak di tempat Annisa mengajar mengaji, semuanya memanggil dengan sebutan Kakak. Maklum karena Annisa sendiri masih sangat muda,usianya masih 19tahun dan kini dia masih duduk di bangku kuliah. Annisa adalah seorang gadis yang santun, sholiha, pintar dan selalu mendapat prestasi di sekolahnya bahkan dia mendapat beasiswa untuk masuk ke Universitas. Tapi jangan salah walaupun begitu Annisa tetap gadis modern, pemberani, percaya diri tapi tetap sesuai aturan. Dia tau bagaimana menempatkan sikap sesuai situasi dan kondisi. Annisa selalu mengisi waktu sore harinya dengan mengajar mengaji tanpa mengharapkan imbalan apapun. Hitung-hitung untuk mengisi waktu luang.
" Assalamualikum teman-teman....." Sapa Annisa pada anak-anak didiknya.
" Waalakumsalam Kak Annisa..." Jawab mereka dengan kompak.
" Baiklah mari kita buka surat Al fiil ya. Mari kita baca bersama-sama setelah itu kita terjemahkan&memaknainya bersama."
" Baik,Kak."
" Sebelumnya kita baca surat Al Fatihah&doa belajar dulu ya." Mereka pun memulai membaca surat Al Fatiha bersama-sama di lanjutkan membaca doa belajar dansetelah itu barulah menafsirkan surat Al Fiil bersama. Annisa lebih senang di panggil Kakak daripada harus di panggil Ustadzah karena Annisa merasa belum pantas jika harus mendapat panggilan itu. Annisa merasa ilmu yang di milikinya belumlah mumpuni. Jadi dia menganggapnya hanya sekedar berbabgi ilmu kepada anak-anak di sekitar rumahnya. Rata-rata mereka masih duduk di bangku sekolah Dasar.
Annisa selalu pulang setelah adzan maghrib karena sesudah mengajar mengaji Annisa melanjutkan dengan tadarus hingga menjelang maghrib.
" Assalamualikum." Sapa Annisa dengan ceria kepada Ayah&Ibunya.
" Waalaikumsalam. Ayo nak kita makan dulu." Ajak Ibu Ratih sembari menyiapkan makan malam di meja.
" Iya bu. Ayah mana?" Tanya Annisa sambil berlalu ke kamar untuk meletakkan mukenanya.
" Ayah baru saja keluar."
" Memangnya kemana bu?"
" Kenapa nggak nunggu makan malam sekalian."
" Kerumah teman katanya,mendadak&penting katanya. Ya udah kita makan aja dulu."
" Baiklah bu." Kata Annisa sambil menyendokkan nasi di piringnya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
VISUAL DARI "BAD BOYS" LEADER DARREN
Di lain tempat. Tepatnya di diskotik, segerombolan anak muda sedang asyik berdugem ria. Sesekali mereka menenggak minuman beralkohol dan dengan di dampingi banyak wanita seksi. Mereka terdiri dari 4 orang dan mereka sendiri masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas ternama. Mereka menamai gang mereka Bad Boys. Ya nama itu sangat cocok dengan sikap mereka yang super Bad tapi sangat di gilai para kaum hawa karena ketampanan, kepopuleran dan kekayaan mereka. Dimanapun mereka berada, mereka selalu menjadi pusat perhatian. Mereka adalah Darren, Rio, Kevin dan Tori. Diantara mereka berempat Darren yang paling kaya, orang tuanya sekaligus pemilik kampus tempat dimana mereka kuliah dan Darren juga sebagi leader di geng mereka.
Darren terkenal sebagi sosok cowok yang cool, pemarah, cuek, suka seenaknya sendiri dan yang belum mengenal namanya cinta.
Rio, dia adalah cowok yang paling ceria, kocak, cerewet, ember, suka gombalin cewek-cewek , hehehe.
Kevin, dia cowok yg paling kalem sebenarnya, setia kawan, paling dewasa di antara yg lain.
Terakhir adalah Tori, si cowok playboy penakluk hati wanita. Hehehe.
Sekalipun pergi ke diskotik mereka tidak pernah bermain perempuan sekalipun ada yg playboy tapi tetap tau batas karena hanya sekedar iseng&yg jelas mereka SAY NO TO DRUG. Kenakalan mereka masih dalam batas wajar menurut mereka sendiri, hahahahaha.
" Darren, cabut yuk. Udah jam 12 nih,bisa gawat kalau besok telat ngampus. Besok kan ada kuis." Kata Rio sedikit khawatir.
" Yaelah, Ri. Gitu aja takut, kan pemilik kampus bokap gue, tenang aja." Sahut Darren dengan nada setengah mabuk.
" Punya lo, sih punya lo. Tapi lo tau sendiri kan bokap lo itu kan netral. Emangnya lo pingin apa semua fasilitas lo di cabut lagi." Rio mencoba mengingatkan dengan nada telernya. Satu-satunya yg masih sadar ya cuma Kevin, si calm boy. Nggak cocok sebenernya si Kevin masuk geng Bad Boys.
" Udah, ayo, Dar. Kita cabut, gue sih ogah kena masalah gara-gara nurutin, lo." Sahut Kevin.
" Iya...iya...Ayo cabut." Darren beranjak dari tempat duduknya begitu juga dengan Rio&Kevin.
" Eh sebentar, mana si Tori." Tambah Kevin yang merasa geng mereka belum lengkap. Mata Kevin berkeliling mencari Tori dan akhirnya Kevin menemukan Tori sudah terkapar alias mabuk berat di kursi seberang. Kevin pun hanya bisa menggeleng gelengkan kepala sambil berjalan menghampiri lalu memapah Tori.
" Kita mau kemana? Pesta belum kelar narik2 gue." Kata Tori dengan nada super mabuk,setelah itupun Tori sudah tidak sadar lagi. Untung saja mereka pergi dengan menggunakan mobil Kevin karena mereka sudah paham setiap kali pergi ke diskotik, selalu wajib pakai mobil Kevin plus Kevin jadi supir mereka.
" Kalau sudah seperti ini,selalu gue yang jadi korbannya." Batin Kevin. Mereka sebenarnya sudah bersahabat sejak kecil hingga sekolah pun selalu sama2 karena orang tua mereka orang elit jadi sekolahpun selalu elit&selalu bersama.
Tugas Kevin adalah mengantarkan mereka semua dari rumah kerumah dan yang terakhir adalah mengantar Darren pulang. Tibalah Kevin di rumah yang super mewah, luas dan megah. Dengan desain modern klasik, yang mana rumah Darren terdiri fasad rumah yang megah, pagar yang tinggi, pilar- pilar besar yang simetris serta foyer yang luas di tambah banyak ornamen-ornamen kristal dan ukiran khas di setiap sudut semakin menambah kesan mewah bak istana.
Kevin membopong Darren menuju kamarnya di lantai 2 yang tak kalah megah. Kevin melepas sepatu serta menyelimuti Darren. Sikap Kevin seolah olah seperti emaknya Darren,hehehehe good friend lah Kevin. Kemudian Kevin segera turun dan menemui Bi Inah yang bekerja di rumah Darren sejak orang tua Darren menikah. Jadi ya jelas sudah belasan tahun.
" Bi, Darren sudah di kamarnya. Kemana Om dan Tante?"
" Tadi sore berangkat ke Singapura, Mas. Katanya emmermenci"
" Emmermenci." Kevin mencoba menelaah kata- kata Bi Inah dengan senyuman.
" Emergency, Bi." Tawa Kevin.
" Ah pokoknya itu lah,mas. Maklum Mas lidah ndeso." Bi Inah tertawa.
" Hehehe,ya sudah Bi. Saya pamit dulu ya."
" Makasih ya,mas sudah antar Den Darren pulang."
" Sama-sama,Bi."
" Hati-hati ya,mas."
" Ok, Bi." Kata Kevin sambil berlalu meninggalkan rumah Darren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
nyimak dulu thoor..smg cerutay bagus lanjuut
2023-03-08
1
LIEZA ARBI
baru mampir
2022-04-15
0
گسنيتي
bgs
2022-01-31
0