" Siapa sih,Kak mereka." Tanya Annisa penasaran dengan nada yang kesal.
" Ya mereka anak-anak orang kaya. Tadi si Darren itu anak pemilik kampus ini. Mereka menamai diri mereka dengan geng Bad Boys."
" Hmmm panteslah Bad Boys, mereka memang sangat Bad. Bad attitude." Gerutu Annisa.
" Udah lah, nggak usah di pikirin. Mending aku antar kamu ke kelas saja."
" Makasih ya, Kak udah bantuin.Maaf juga udah ngrepotin."
" Santai aja." Jawab Adam dengan lembut. Sesampainya di kelas, Annisa langsung di sambut Dela&Reva. Mereka melihat Annisa&Adam jalan berdua sambil membawa buku dari perpustakaan.
" Cieee....cieeeee....dianterin Pangeran Arab nih." Ledek Reva.
" Kalian darimana aja sih,kok nggak nyusulin."
" Tadinya sih kita mau nyusulin,pas kita masuk ke perpus ada pangeran Arab nyamperin permaisuri jadi kita pergi aja. Dayang-dayang kan nggak lagi di butuhin." Gurau Dela.
" Huuuhhhh." Annisa menarik nafas panjang.
" Kok tiba-tiba bete gitu. Kenapa?" Tanya Reva.
" Hmmm tadi ketemu oppa-oppa Korea kalian dan bikin masalah. Masya Allah sombong sekali mereka." Gerutu Annisa sambil merapikan hijabnya.
" Ya rata2 karakter oppa di drama kan gitu, arogan tapi sebenernya sweet." Tambah Dela sambil menangkupkan kedua tangannya&berimajinasi. Melihat tingkah sahabatnya yang penuh kehaluan membuat Annisa semakin pusing,hingga dia duduk dengan melipat kedua tangannya di atas meja sambil menenggelamkan wajahnya. Tanda bahwa Annisa menyerah dengan kehaluan Dela&Reva.
Jam kampus selesai, Annisa segera mengambil sepedanya menuju ketempat parkir. Tetapi Annisa merasakan berat pada sepedanya dan dia menoleh ke arah ban belakang sepeda yang ternyata kempes. Annisa segera memeriksanya dan kaget melihat ban sepedanya robek.
" Ya Allah, kenapa ban sepeda aku bisa kayak gini. Padahal tadi berangkat baik2 aja." Kata Annisa dengan kepanikannya karena dia nanti sore ada jadwal mengajar mengaji karena jam menujukkan pukul 13.00 sedangkan jarak rumah ke kampus sekitar 45 menit.
" Ya udahlah,aku tuntun saja. Sambil nyari bengkel." Annisa pun menuntun sepedanya di tengah terik matahari. Dan tiba-tiba melintas mobil sport mewah&berhenti tepat di samping Annisa.
" Gimana,capek nggak? Emang enak. Makanya jangan belagu jadi cewek." Dan siapa lagi kalau bukan Darren(Ini mobilnya Darren mobil sport yg rooftopnya di buka ya,jadi pasti kelihatan,hehehe). Annisa pun menghentikan langkahya dengan penuh amarah.
" Oh...ternyata lo. Heh jangan beraninya sama cewek,cemen banget lo. Sikap lo itu pengecut." Bantah Annisa. Darren pun turun dari mobilnya. Dia membungkukan tubuhnya,menatap Annisa dengan tajam. Maklum tinggi Darren bak super model,sedangkan Annisa ya tinggi cewek pada umumnya tapi tetap imut-imut.
" Ngapain melotot kayak gitu, gue nggak takut." Kata Annisa dengan tegas.
" Makanya jangan banyak tingkah." Sahut Darren
dengan geram. Annisa langsung mengusapkan tangannya yang hitam akibat memegang ban sepedanya tadi ke wajah Darren. Alhasil hitamlah wajah Darren.
" Tuh,ngaca muka lo." Ledek Annisa yang kemudian segera berlari menyeret sepedanya dengan segera lalu masuk ke dalam gang sempit supya tidak terkejar oleh Darren. Mendengar ucapan Annisa&tindakan Annisa belum cukup membuat Darren sadar sehingga saat berbalik badan saat akan menaiki mobil teman-temannya tertawa terbahak-bahak.
" Kenapa kalian ketawa." ketua Darren.
" Lebih baik nyaca deh,lo." Sahut Rio tanpa bisa menahan tawanya. Darren langsung memutar kaca spion ke arahnya&dia kaget setengah mati.
" Kurang ajar, sialan tu cewek. Dia pikir siapa berani nglecehin gue."
" Lo juga sih kebangetan,ngapain ban sepedanya lo kempesin terus lo robek" Kata Kevin sambil menahan tawanya.
" Hmmmm hebat tuh cewek,bisa bikin Darren kayak pantat panci gosong." Tambah Tori yang semakin membuat Darren kesal tapi membuat teman-temannya bahagia.Hahahahaahaha....
❤️❤️❤️❤️❤️
Setelah hampir 1 jam berada di jalanan, Annisa pun sampi di rumah.
" Maafin Annisa Ya Allah, tadi marah2 habis cowok tadi keterlaluan banget. Dia yang salah tapi dia yang buat masalah." Gerutu Annisa sambil mengibas-ngibaskan ujung jilbab ke wajahnya.
" Pulang nggak salam kok malah ngedumel, nak." Sahut Bu Ratih dari dalam.
" Ya Allah buk, maaf. Assalamualaikum." Kata Annisa sambil mencium tangan ibunya.
" Walaikumsalam. Kamu kok telat. Ada jam tambahan ?" Tanya Bu Ratih.
" Nggak kok buk, tadi ban sepeda Annisa kempes. Jadi Annisa nyari bengkel dulu."
" Ya udah, kamu istirahat aja dulu terus makan. Oh ya tapi tadi kamu kenapa kok ngedumel."
" Oh, nggak apa-apa kok buk. Annisa ke dalam dulu ya. " Kata Annisa mengalihkan pembicaraan karena dia sedang malas menceritakan tentang geng Bad Boys atau apalah itu.
Di rumah, Darren bersama temannya sedang bermain musik. Di tambah dengan hisapan Vape yang asapnya memenuhi ruangan di tambah dengan beberapa jenis wine koleksi orang tua Darren. Darren memainkan drum sekencang mungkin, berirama sih tapi penuh dengan emosi. Ketiga temannya merasa bingung&heran dengan sikap Darren.
" Kenapa tuh anak?" Tanya Tori penuh selidik.
" Iya, kenapa sih Darren. Kuping gue sakit dengerin dia mukul drum nggak jelas gitu." Tambah Rio dengan penuh rasa penasaran.
" Paling gara-gara cewek hijabers tadi. Lucu juga sih dia." Tambah Kevin dengan senyum penuh arti. Mendengar jawaban Kevin,Rio&Tori semakin bingung sampai akhirnya Darren membuang stik drumnya ke sembarang tempat lalu duduk&menenggak wine-nya.
" Siapa sih tu cewek?" Tanya Darren membuat ketiga temannya kaget.
" Tumben,lo penasaran sama cewek. Biasanya cuek-cuek aja." Ledek Tori. Melihat sahabatnya penasaran, membuat Rio berinisiatif membuka website kampus&mencari info tentang Annisa. Dan Rio sangat kaget ketika melihat wajah Annisa terpampang di halaman depan sampul kampus.
" Wah, cantik juga dia. Hijabers modern, aktif, percaya diri&menginspirasi Annisa Fauzia Putri." Kata Rio sambil membaca judul time line di website kampus. Tori pun langsung kepo & mengambil handphone Rio.
" Wah gila, hebat juga dia menginspirasi banget. Kok gue ikutan penasaran." Tambah Tori. Mendengar kedua sahabatnya heboh, Darren langsung merebut handphone Rio dari tangan Tori. Darren pun hanya memandangi saja tanpa berekspresi.
" Ngapain lo penasaran. Biasanya lo kan suka yang seksi-seksi. Lihat yang bungkusan rapet gini ngapain juga kepo." Ledek Rio pada Tori.
" Kalian pernah berfikir nggak sih,mereka yang terbungkus itu justru membuat penasaran,gimana isi di dalamnya, bentuknya, karena mereka yang terbungkus akan terbuka hanya untuk suaminya. Sedangkan mereka yg terbuka udah nggak bikin penasaran karena sudah terlihat. Ibarat permen yang masih terbungkus, kita pasti penasaran pingin icip rasanya, beda dengan permen yang udah kebuka pasti ketebak rasanya." Kata Tori dengan filosofi play boy nya panjang lebar & mengimajinasikannya.
" Ngeres otak, lo." Sahut Kevin sambil menoyor kepala Tori.
" Yaelah, Vin. Lo ngacauin ceramah sang casanova cinta."
" Tapi masuk akal juga, Tor." Sahut Rio sambil beradu tos dengan Tori. Maklum Rio kan murid abadinya Tori. Mendengar ocehan teman-temannya Darren hanya diam tak bergeming entah apa yang sedang dia pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
penuh peejuangan ini..
2023-03-08
1
Darna Dahlia
yg terbungkus rapat itu yg maha
2021-12-15
1
Happyy
😊😊😊
2021-04-11
1