Setelah mengajar mengaji & di lanjutkan sholat maghrib, sebelum pulang ke rumah Annisa mampir menuju minimarket dengan menaiki sepedanya, tas yang berisi mukena & Al Qur'an dia letakkan di keranjang depan sepedanya. Annisa pergi untuk membeli kebutuhan yang sudah mulai menipis, setidaknya Annisa selalu mendapat penghasilan dari artikel-artikel yang dia muat di majalah & saat menjadi foto model amatiran, yah bagi orang lain memang tidak seberapa tapi bagi Annisa itu sangatlah membantu. Sesampainya di minimarket, Annisa segera mengambil keranjang belanja&memilih belanjaan yang dia butuhkan.
" Sepertinya aku butuh mie, hmmm coba iseng milih mie yang di sukai Dela sama Reva. Samyang ini. Katanya pedes banget&katanya mie oppa-oppa Korea." Gumam Annisa sambil tersenyum kecil mengingat kehebohan Dela & Reva kalau sudah berkaitan dengan oppa, hehehehe. Tanpa Annisa sadari, Darren pun berada di tempat yang sama. Darren datang sendiri dengan motor ninja nya. Yap, kasir cewek yang ada di mini market itu pun terpesona dengan ketampanan Darren hingga gagal fokus saat melayani pembeli yang sedang ingin membayar.
" Mbak... mbak... buruan ini, malah bengong aja." Kata bapak-bapak menegur si kasir itu.
" E... e... iya Pak, maaf. Habis ganteng banget, Pak." Kata kasir itu. Si Bapak itupun menjadi ge'er dan mengira kasir itu memujinya.
" Ah mbak bisa aja. Saya sudah tua & sebentar lagi mau punya cucu di bilang ganteng." Sadar dengan ke ge'eran si Bapak. Si kasir pun langsung menjelaskannya.
" Bukan,anda pak. Tapi mas yang barusan itu,Pak. Ganteng kayak artis Korea."
" Ah udahlah mbk cepetan." Kata Bapak itu dengan keras karena ternyata bukan dia yang di maksud.
" Hehehehehe, maaf ya pak." Bapak itupun segera pergi dengan kesal. Tak lama kemudian, Annisa segera menuju kasir untuk membayar belanjaannya. Setelah selesai, Annisa berbalik dan sangat terkejut melihat Darren di belakangnya sedang antre untuk membayar. Seketika Annisa mengernyitkan dahinya tanda heran, begitu juga sebaliknya.
" Lo cowok cemen." Kata Annisa jutek.
" Lo cewek belagu." Timpal Darren.
" Ihhh. Ya Allah kenapa ketemu dia." Gerutu Annisa yang kemudian pergi berlalu.
" Yeee ini kan tempat umum. Emangnya tempat ini milik, Lo." Sanggah Darren yang tak kalah kesal.
Annisa segera pergi dengan tergesa-gesa seperti melihat hantu. Sedangkan Darren masih di minimarket yang mana kasir tadi semakin gagal fokus melihat Darren ada di depannya.
" Mbak lama banget sih." Bentak Darren. Mbak-mbak kasirpun tersentak&gugup lalu segera menghitung total belanjaan Darren&segera pergi.
" Heran deh sama cewek- cewek, emang pesona gue segitunya." Gumam Darren dengan senyum yang super percaya diri. Saat akan menaiki motornya, ban sepeda Darren kempes.
" Sial. Pakai acara kempes lagi. Tadi juga nggak apa2." Teriak Darren sambil menendang ban motornya. Akhirnya dengan sangat terpaksa Darren menuntun motornya. Dengan wajah kesal Darren menuntun motornya tanpa mengurangi ketampanannya sedikitpun, hehehe.
" Woi, cowok cemen. Kenapa, lo? Kualat?" Teriak Annisa yang ternyata dia masih di jalan. Annisa mampir sebentar untuk membeli nasi goreng favoritnya. Nasi goreng Abah Imron, sangatlah lezat & menjadi langganan Annisa. Mendengar teriakan Annisa yang berbau ledekan membuat Darren seketika menjadi kesal.
" Diem,Lo." Singkat Darren.
" Udah sini aja, makan sama gue. Emang tu perut nggak laper." Kata Annisa. Darren hanya diam seribu bahasa sambil tetap memegangi motornya. KRUCUK. KRUCUK. KRUCUK. KRUCUK. Suara perut Darren.
" Tuh kan, gue denger bunyi cacing. Udah makan aja sama gue, nggak bakal gue racunin kok." Kata Annisa. Dengan sangat terpaksa Darren menerima tawaran Annisa, karena sebenarnya perutnya juga lapar. Dan sebenarnya dia ingin mampir ke restoran favoritnya untuk makan malam. Maklum Darren nggak pernah makan sembarangan di pinggir jalan. Annisa sangat senang & puas melihat Darren kalah dan mau menurutinya makan di pinggir jalan, secara Darren anak orang kaya mana pernah makan di pinggir jalan. Tujuan Annisa sebenarnya mengerjai Darren tapi secara tidak langsung Annisa merasa kasihan karena sebenarnya Annisa tidak pernah mendendam. Darren segera duduk. Matanya berkeliling melihat setiap sudut dan isi warung itu, Darren pun duduk dengan ragu-ragu. Melihat tingkah Darren, Annisa menjadi kesal sendiri.
" Udah lah duduk aja, lo nggak akan mati kok kalau lo makan disini."
" Gue tadinya mau ke restoran favorit gue, lagi apes aja ban motor gue bocor. Terpakasa deh gue ngikutin standar gadis kampung." Ketus Darren.
" Udah nggak usah cerwet,lo mau pesen apa. Di sini kesukaan gue nasgor seafood. Enak banget sumpah. Lihat aja penuh gini tempatnya. Ini itu warung favorit gue." Cerita Annisa. Darren pun hanya mengernyitkan dahinya.
" Gue juga sama kayak, Lo."
" Lo mau minum apa?"
" Nggak usah, gue tadi habis dari mini market ada minumnya. Gue takut aja perut gue nggak bisa nerima minuman itu. Jangan-jangan air mentah." Celetuk Darren yang spontan membuat Annisa menendang kakinya.
" Awwww. Sakit tau." Keluh Darren sambil mengusap-usap kakinya.
" Makanya jangan cerewet." Kata Annisa.
"Abah, nasgor seafood 2 ya, minumnya es jeruk 1 aja." Kata Annisa melambaikan tangan pada Abah Imron. Tak lama kemudian pesanan pun datang. Annisa segera berdoa dan kemudian memakannya. Annisa melirik ke arah Darren yang seolah terlihat jijik untuk memakannya. Darren mengelap garpu & sendoknya dengan tissu sebelum memakannya. Melihat tingkah Darren membuat Annisa semakin gemas & ingin melayangkan sendoknya ke kepala Darren.
" Buruan makan. Nanti keburu tutup bengkelnya, lo mau pulang jalan kaki." Perintah Annisa. Dengan ragu Darren memulai suapan pertama. Darren terkejut karena rasanya sama persis dengan nasi goreng seafood di restoran favoritnya.
" Gimana?" Tanya Annisa. Darren pun tak menjawab karena Darren fokus pada makanannya. Darren makan dengan begitu lahapnya, Annisa pun tersenyum heran dengan sikap Darren.
" Lapar apa rakus tuh." Ledek Annisa. Darren pun menjadi keki.
" Ternyata makan di sini enak juga, nggak kalah sama resto favorit gue,ini malah lebih enak." Batin Darren.
" Sebentar gue bayar dulu,ya." Kata Annisa.
" Emmm biar gue aja." Sahut Darren yang langsung memberikan kartu kreditnya pada Abah Imron.
" Aduh, maaf mas. Ini apa ya?"
" Bapak tinggal gesek aja. Dengan kartu ini bisa buat beli apa aja, Pak. Lebih praktis & ini bnyak isinya." Kata Darren yang semakin membuat Abah Imron bingung. Abah Imron membolak balikkan kartu itu dengan ekspresi kebingungan.
" Di gesek kemana mas tapi. Ke meja gitu atau ke laci." Tambah Abah Imron yang semakin bingung sambil garuk-garuk kepala. Melihat kejadian itu membuat Annisa terkekeh.
" Dasar orang kaya." Batin Annisa. Annisa segera mengeluarkan dompetnya & mengeluarkan uang 50rbuan.
" Ini aja, Bah." Kata Annisa sambil menyodorkan uang tersebut.
" Nah, ini saya paham mas kalau kartu itu saya nggak paham, kalau kartu domino saya tahu." Kata Abah Imron dengan polosnya.
" Hmmmm sial, jatuh harga diri gue." Batin Darren. Abah Imron memberikan uang kembalian 15 ribu pada Annisa.
" Hah,uang segitu masih ada kembaliannya?" Tanya Darren heran.
" Iya, lah. Murah, enak, kenyang." Ledek Annisa.
" Uang lo tadi cuma dapat 1 porsi di restoran."
" Emang gue pikirin. Udah tuh di sana ada tambal ban buruan, gue bisa kemaleman."
" Akan gue anggap hutang makan malam ini, gue ogah lah punya hutang sama lo."
" Terserah dahhhh, apa kata lo." Mereka berdua segera menuju tempat tambal ban. Tanpa sepengetahuan Darren, Annisa sudah membayarnya karena dia tahu, Darren tidak membawa uang cash. Dan kebetulan Annisa kenal baik dengan Bang Jupri pemilik tambal ban.
" Bang, Annisa tinggal dulu ya. Tolong di bantuin orang ini, Bang."
" Beres, Annisa."
" Gue tinggal dulu ya." Pamit Annisa.
" Gue pasti ganti uang lo." Teriak Darren pada Annisa yang tengah mulai mengayuh sepedanya namun Annisa memlih cuek dengak ucapan Darren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
mulai ada komunikasi ya
2023-03-08
1
Ningrum Ningrum
wah seru kayaknya
2022-04-10
0
گسنيتي
hoo opa opa kok oon hehe haah.. lucu
2022-01-31
0