"Cepaat... Ayoo cepa..attt!!!..."
Sukro berbisik agak kerasss.
"Kemana saja kau sukro!!!,," tanya Jarwo..
"Maaf bro tadi aku sempat tertidur sebentar... he he he.. dan ga dengar sama sekali saat kau panggil panggil tadi,"
"Yasudah ayo kita berkumpul bersama di tempat bos Gimen sekarang... Keburu ngamuk singa tua itu.. apalagi tau kamu malah tidur disaat disuruh mengawasi mereka berdua.. Bisa-bisa di cincang dijadikan bergedel kamu nanti.. ha ha ha.."
ejek jarwo..
Sesaat setelah semua anggota Gimen berkumpul di suatu tempat yang letaknya kurang lebih seratus meter dari tempat beristirahatnya Ayah Rama, mereka berencana akan menculik dan menawan Rama untuk di jadikan sandra agak Ayah Rama mau menyerah dan tak melawan saat di kepung anggota Gimen.. Semua Anggota Gimen berjumlah sekitar 16 orang dan Jarwo diberi tugas untuk menangkap Rama yang sedang asik membersihkan diri di sungai sebelah selatan padang rumput yang tanpa tepi... Mereka kemudian bersiap menjalankan aksinya.
"Tunggu apalagi Jarwo,, kenapa diam saja disitu" bentak Gimen..
"Owh iya boss... Berangkatttttt"
Jarwo memberi hormat lalu putar balik kanan jalan seperti anak Pramuka menjalankan tugas PBB.. Gimen pun senyum sinis sambil menggeleng gelengkan kepalanya membatin..
"Kok bisa ya aku punya Anak buah seperti itu,,,,!!"
Disuatu tempat di pinggiran Sungai yang lumayan lebar...Jarak lebar sungai dari tepi ke tepi kurang lebih 70 meter,, dan air disana sangaat jernih karena setiap hilir sungai bebas dari sampah sampah masyarakat dan masih banyak batu-batuan besar yang ada di dalam aliran sungai.. bahkan ikan yang berenang pun dapat terlihat jelas jika dilihat dari atas batu batuan itu..
Saat itu Rama sedang asik membasuh Muka dan membersihkan tanganya yang tanpa sengaja tadi terkena cipratan darah Rusa hutan yang di sembelihnya tadi... Saat akan mulai menanggalkan pakaianya tiba-tiba dari belakang ada sebuah tangan besar yang mencoba mendekapnya dan...
"Happphhh,,,lalu ditangkap.. kena kau anak kecil bau kencur" teriak salah seorang anggota yang ikut Jarwo untuk menangkap Rama...
"Siapa kalian??? cepat lepaskan aku... aku tidak pernah punya masalah sama kalian semua dan aku tidak kenal kalian.. dan jangan panggil aku anak kecil Paman..!!" Ucap Rama sedikit gemetar dan ketakutan..
"Ha ha ha ha Diam dan ikuti kami.. Jangan banyak bertanya apalagi melawan kami.. atau aku cincang cincang kau jadi lalapan penghuni hutan ini..." jawab Jarwo dengan senyum bringasnya ditambah kumis tebal dan melengkung ke atas menjadikan Rama bertambah ketakutan dan pucat...
"Tolooooong lepaskan aku... Bapakkk tolong aku!!!...." damar berteriak dengan kencang melengking...
"Diam kau anak kecil!!!..."
sambil melayangkan tamparan kearah pipi Rama.. tapi Suatu Keajaiban muncul ditempat itu.. bukanya pipi Rama yang terluka dan memerah tapi malah tangan Jarwo terasa Jari jarinya ada yang patah.. Rasa terkejut juga dirasakan Rama.. mengapa pukulan itu sama sekali tidak dia Rasakan bahkan malah tangan orang yang memukulnya menjadi lemah terkulai.. Semua itu menjadi tanda tanya besar dalam pikiran Rama dan Orang orang yang sedang mengepung dan menangkap Rama...
"Sudah sudah.. ayo kita bawa dia ketempat Orang tua itu dan sekalian bertemu bos Gimen.. sebelum bapak anak kecil ini menuju kemari" Ajak Jarwo sambil meringis memegangi jari jari tanganya yang Patah setelah menampar pipi Rama tadi.. dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi barusan...
"Jangan panggil aku anak kecil paman..!!!"
teriak Rama lagi...
Di tempat lain di bawah pohon serut yang besar,, bapak Rama sedang membaringkan tubuhnya dan bersandar di batang pohon serut besar itu.. terdengar Sebuah teriakan seorang anak yang minta tolong...
"Tolooooong lepaskan aku... Bapakkk tolong aku!!!...."
"Bukanya itu suara Rama sedang berteriak"
batin bapak Rama sambil sigap berdiri dan mencoba mencari dari arah mana suara teriakan itu..
Masih mencari dari mana asal suara Anaknya tadi tiba tiba dari belakang yang jaraknya kurang lebih 10 meter segerombolan orang mencoba mengepung bapak Rama dan dipimpin langsung oleh Bos Gimen..
"Ha ha ha ha Kau sedang mencari apa orang tua bau tanah..." sambil tertawa Gimen mendekati bapak Rama..
"Siapa kalian???... Dan ada urusan apa dengan kami..lalu apa yang kalian Lakukan pada Anakku.." Jawab Bapak Rama dengan ketenanganya..
"Serahkan semua yang kalian punya dan juga buruan kalian itu... dan menyerahlah maka aku akan melepaskan Anak kecil itu..." Gimen senyum sinis sambil menujuk kearah samping bapak Rama,, disana sedang berjalan segerombolan orang yang membawa Rama dan mencoba menahan rama disamping kiri dan kanannya...
Ayah rama pun dengan santai dan tenang membalikan badan sambil tanganya mencoba meraih potongan ranting sebesar bolpoin yang panjangnya sekitar satu meter.. lalu mematahkanya menjadi sepuluh bagian,, itupun tanpa di sadari oleh orang-orang yang sedang mengepung bapak Rama..
"Bapak tolong aku"
teriak Rama sambil pucat ketakutan..
"Hwa ha hah haaa.. uhuk uhuk uhukkk... huweeekkk..." tanpa sengaja Gimen tertawa keras hingga tersedak dan batuk batuk.. Orang orang Gimen pun tanpa sadar sedikit cekikikan menahan tawa saat melihat pemimpinya tersedak hingga terbatuk batuk..
"Kenapa kalian tertawa hah!!???"
dengan marah gimen menatap para anggotanya.. hingga bapak Rama pun juga ikut tersenyum, agak dsembunyikan dan ditutupi salah satu tanganya...
"Menyerahlah dan serahkan semua yang kalian miliki jika kalian berdua ingin selamat" tegas Gimen dengan wajah merah padam.. karena marah bercampur malu..
"Maaf Tuan-tuan Saya dan Anak saya disini hanya seorang pemburu binatang liar dan tidak membawa barang barang yang berharga sama sekali,, jadi tidak ada yang bisa kami berikan kepada tuan-tuan selain hasil buruan kami ini.." dengan tenang bapak Rama menunjuk rusa yang telah dia cincang dan di potong potong menjadi beberapa bagian.. dan ada juga yang sedang proses pemanggangan..
"Kalau begitu berlututlah di depanku dan mohon ampun kepadaku dan serahkan tangkapan kalian semua kepadaku maka akan aku lepaskan kalian berdua.."
ucap Gimen masih dengan wajah garangnya..
"Sebenarnya Kalian ini siapa dan apa yang kalian mau dari Kami sehingga kau memintaku untuk berlutut didepanmu"
Bapak rama menjawab masih dengan sikap yang tenang...
"Kamu tidak perlu tau siapa aku.. aku ini yang menguasai hutan Jati ini.. jadi siapa yang berada di sini harus patuh pada semua peraturanku". ... dengan angkuh dan sombong Gimen membusungkan dadanya...
"Owh jadi Kalian penguasa Hutan jati ini.. tapi selama puluhan tahun aku kesini,, baru kali ini Bertemu dengan kalian semua..." didalam hati Bapak Rama berfikir ada yang tidak beres dengan orang orang ini...
"Sudah diam... berlututlah dan jangan banyak bertanya lagi...jika kau macam macam akan aku bunuh anak kecil itu" Bentak gimen dengan Emosi yang tak tertahankan... Sambil melangkahkan kakinya kearah Bapak Rama dengan membawa sebuah golok.. Jarak mereka sekarang kurang lebih hanya lima meter.. Dan anak buah gimen masih pada tempatnya yang berjarak sepuluh meter.. Sedangkan Jarwo dan 4 orang lainya yang sedari tadi menahan Rama jaraknya lebih jauh sekitar dua puluh meter tetap diam di tempat menunggu perintah dari pemimpin mereka...
Gimen Sambil melangkah dan mencoba mengayunkan Golok besarnya ke arah Bapak Rama dan apa yang terjadi.....!!!!
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"semoga semua pembaca bisa terhibur.. Dan maaf kosa katanya masih terlalu baku dan berantakan... he he he he.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
lanjuttttttttt
2022-08-18
0
BOIEL-POINT .........
very niCe Thor ...........
2022-07-14
0