Sluphhht....
Sluuuphhtt...
Sluuuphht...
ranting-ranting kayu yang di genggam bapak Rama tadi tiba tiba menancap di dada kanan bagian atas Bos gimin, juga Jarwo dan orang orang disamping jarwo... semua Terpaku tanpa bisa bergerak sedikitpun.. Mereka semua hanya bisa berbicara tapi tak bisa bergerak.. ternyata ranting yang menancap itu adalah sebuah totokan yang sengaja dilemparkan bapak Rama kearah orang orang yang mencoba menekannya... Dan menyebabkan semua orang yang terkena ranting itu menjadi terpaku.... Sementara Sukro dan anak buah gimen yang lainya matanya terbelalak tak percaya melihat apa yang terjadi pada pemimpin dan juga kawan kawan mereka... Mereka menjadi mundur beberapa langkah karena takut menjadi sasaran selanjutnya.. sebab mereka melihat Bapak Rama masih memiliki beberapa ranting di genggamanya... dan dia juga masih memotong motong ranting yang lainnya mungkin untuk menggunakanya kembali...
"Orang tua Bia***.. apa yang kamu lakukan kepada kami.. hingga kami seperti ini??"
Teriak Gimen tapi tanpa bisa menggerakan tubuhnya sama sekali.. dan matanya hanya bisa melotot melihat kearah Bapak rama...
"Bukanya Kalian yang sengaja datang kemari dan mencoba mencari masalah denganku dan kalian juga bahkan berusaha mengancamku dan anakqu... "
Bapak Rama masih dengan tenang dan santai menjawab pertanyaan Gimen..
"Rama cepat kesini dan ambil semua senjata orang orang disampingmu itu" ucap bapak Rama masih dengan santai tapi fokus pada orang yang berada dibelakang Gimen...
"Kenapa Kalian Hanya diam saja Guoblook... cepat Habisi Mereka berdua dan Tolong aq..!!!!... Sukro Hajar diaa..!!!" Gimen berteriak tanpa bisa menoleh.. hanya matanya saja yang melihat lihat kesegala arah...
"Ha Ha Ha.... Apa kalian ingin seperti teman teman kalian.. menjadi Patung disini??... Dan menjadi santapan Hewas Buas disini..???"
Ucap Bapak damar sambil menimang nimang beberapa ranting di tanganya.. sambil tersenyum kearah Sukro dan kawan kawanya..
Disisi Lain sukro dan kawan kawanya bahkan tidak berani melangkah kedepan sedikitpun bahkan ada beberapa orang mencoba mundur beberapa langkah... Jangankan menyerang Bapak Rama mau menjawab perintah Gimen saja mereka Gemetar tak karuan dan tergagap gagap...
"Maa..Aaaf Bo..ooos kamm....mmiiii ttiii..iidddaa.aak beeraa..aann..iii... Boo..ooossss..." jawab Sukro gemeteran sambil menatap mata bapak Rama yang mengisaratkan Aura membunuh yang kuatt..
"Dasar Anak Buah Bodoh...Tolol..Banciii... Cepat Serang dan Habisi Orang Tua itu.. Auuuhhhhgghhhttt... achhhhhttt..." sebelum Gimen melanjutkan ucapanya tanpa
terasa ternyata ada darah mengalir di lehernya Dan Rasa Sakiit yang begitu dasshaattnya...dia rasakan di area telinga bagian kanan gimen.. Ternyata Semua itu adalah akibat Sebuah ranting kecil yang menancap dan menembus telinganya... Sekali lagi Sukro dan orang orang yang berada di belakang gimen kembali ternganga melongo melihat apa yang baru saja terjadi... Mereka tidak bisa membayangkan jika ranting itu mengincar mereka dan menancap di tubuh mereka.. Mereka bergidik dan ngeri rasanya... membayangkan itu semua...
"Aduuuhhhh... Aduuuuhhhh... Lepaskan aku orang Tua Bang****!!!!... Jangan beraninya melakuan hal seperti ini... tanpa Aku bisa bergerak dan diam seperti patung..." Jawab gimin meringiss kesakitan tanp bisa memegangi telinganya...
"Ehmmm Apa kalian akan melakukan hal yang sama terhadap orang orang yang mungkin pernah kalian Rampok ataupun kalian Ganggu..!!!"... jawab Bapa Rama..
"Satu Hal lagi..!!!.. Sebenarnya Apa Tujuan Kalian disini dan mencoba mengganggu Kami..Bahkan aku sama sekali tidak pernah membuat masalah dengan kalian dan juga tak pernah bertemu kalian sebelumnya...Dan lagi hampir setiap seminggu sekali aku berkeliling hutan ini dan tak pernah melihat kalian di sekitar sini....,,, Sekali lagi aq bertanya pada kalian semua... apa tujuan kalian yang sebenarnya????...." Bapak rama mencoba menggertak mereka semua...
Disisi Lain Rama masih terdiam dan menundukkan kepalanya,, seolah olah dia merasa bermimpi menghadapi situasi ini.. dan ini pertama kalinya dia mengalami hal seperti ini... "Dari saat kejadian di jalan perbatasan Desa dan Hutan hingga bertemu para berandalan dari desa Larangan... Lalu Hal yang tak pernah dia bayangkan ketika Orang yang menamparnya malah jari orang itu patah... dan sekarang Semua orang menjadi Patung hanya karena Sebuah Ranting kecil sebesar bolpoin yang menancap di Dada beberapa orang..." Rama melamun sendiri tanpa Mempedulikan hal yang lainya... Semua masih menjadi misteri dan sebuah pertanyaan yang besar di fikiran Rama saat ini..
"Sebernarnya Kau ini siapa Orang Tua,,???.. Dan kami semua disini memang adalah Segerombolan perampok yang tak sengaja lewat sini" Jawab Gimen dengan berbohong karena tidak mau Juragan mereka terkena masalah dan Menjadikan Dia sasaran dari keganasan Tuan muda Manto.. karena Gimen sering diperingatkan Tuan muda Manto Agar tidak menyebut namanya atau Menjadikan Alasan disetiap Tugas yang gimen Jalankan.. Karena Hidup dan Mati Gimen dikendalikan tuan muda Manto.. mungkin selama ini dia Tidak pernah gagal dalam tugasnya... tapi sekarang semua terasa terbalik 360 derajad.. atau bisa dibilang Gatot.. Alias Gagal Total.. dia Hanya bisa pasrah dan mencoba mencari alasan yang tepat agak Tuan Muda Manto tidak terlibat.. dia berharap Orang tua itu percaya padanya..
"Owh Mungkin saja!!!.. Ehhmm Masalah Aku siapa dan dari mana Aku... kalian tidak perlu tau.. Dan aku Harap Kalian semua Tidak Mengulangi Perbuatan kalian.. atau bahkan mencoba Mengganggu Orang orang yang sedang berada disekitar sini.. Tapi Jika kalian masih tetap Saja membuat Masalah disini Dan aku mengetahuinya maka jangan Salahkan aku,,, jika aku sendiri yang akan membereskan kalian semua tanpa terkecuali... apa Kalian mengerti!!!????"
Tegas dan Berwibawa bapak Rama mengintimindasi Orang orang Gimen..
"Baiklah Orang tua aku ikuti persyaratanmu... Aku dan anak buahku akan meninggalkan Hutan ini..!!... Tapi lepaskan dulu semua totokan ini...Dan Berikan sedikit Daging buruan itu pada kami.. karena kami kelaparan.. sejak kemarin kami belum makan.." Sambil memelas Gimen menyerah atas semua usahanya yang terasa Gagal total.. tapi didalam hati Gimen dia Mencoba membohongi Bapak Rama agar dia benar benar percaya kalo mereka semua hanya perampok yang lewat hutan ini dan bukan karena ada yang menyuruh mereka..
"Ehmmm tapi inget semua pesanku tadi... dan silahkan kalian ambil dua kaki Rusa hutan itu...!!" jawab bapak Rama..
"Oya... Untuk totokan itu Suruh Anak buahmu yang masih Sadar untuk mencabut Ranting ranting yang menancap di dada kalian.. Maka semua Akan terbebas dari Totokan itu.. " Ucap Bapak Rama.. Sambil mengemasi semua barang yang dibawa,, termasuk beberapa Daging Rusa hutan yang sudah dia potong kecil kecil dan beranjak pergi...
"Ayo nak kita lanjutkan Perburuan Kita.. dan tinggalkan tempat ini!!!... Oya Satu Hal yang lupa aku sampaikan kepada Kalian... ehmm Bilang Sama Bos kalian yang menyuruh kalian semua.. Jangan pernah membangunkan Macan yang sedang tidur... Karena mungkin Suatu Saat Macan itu Akan menerkam orang yang membangunkanya.."
Ucap bapak Rama dengan Senyum mengembang dibibirnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍
2023-06-14
0
Nataleeus Gamara
paling.malass.dalm cerita silat kalo mcnya dan org yg berdwkatn di buat naiff..🤮🤮🤮...tetiba kayak baca cerita sd..padahal nyata2 perampok kejam yg dihadapi yg biasa membunuh disuruh jgn ulangi lagi ya...🤣🤣🤣🤣..bangkeee🤮🤮🤮
2023-01-09
1
Fira Ummu Arfi
lanjutttt bacaa
2022-08-20
0