KAISAR ES
Dataran Aries wilayah gurun pasir
“Hiyaaaaa...” menebas monster.
“Graaaaa...” mati.
Seorang pemuda membelakangi monster yang sudah berhasil ia bunuh menggunakan pedang biru yang sangat indah. Tatapan mata biru langitnya memandang kedepan dengan tajam. Surai putih saljunya yang tertiup angin menambah kesan tampan diwajahnya. Badan yang begitu atletis dan sempurna untuk seorang remaja sepertinya. Pakaian khas seorang petualang dengan jubah putih salju yang berkibar tertiup angin. Sepatu butnya menapaki padang gurun, berjalan entah kemana... pandangannya lurus kedepan dengan pedang yang sudah ia sarungkan di pinggangnya. Ia berjalan menuju gunung yang terlihat tinggi, senyuman kecil mulai terbentuk tatkala ia yang sedikit demi sedikit mendekati kaki gunung. Dengan gumaman kecil ia berkata...
“Aku kembali...”
Satu tahun yang lalu Guild Fairy Storm
“Waaahhh segarnya... memang paling enak minum bir setelah membasmi monster iya kan.”
“Hahahahahah... rasanya bisa sedikit lebih santai.”
Suasana yang begitu ramai dalam ruangan ini, banyak sekali para petualang yang bersantai setelah menjalankan sebuah misi yang biasa dilakukan oleh para petualang. Kebanyakan mereka semua adalah para pemula yang baru belajar. Tapi ada juga mereka yang sudah berpengalaman. Berbagai jenis manusia berkumpul dalam satu ruangan yang penuh akan cerita.
“Permisi...” seorang pemuda yang berpakaian layaknya petualang tengah memberikan laporan tentang misi yang sudah ia jalani. Rambut hitam rapih dengan mata hitam yang menatap lembut kearah resepsionis yang ada didepannya. Jika dilihat lagi dia terlihat sedikit tampan, walau banyak yang mengatainya cupu.
“Seperti biasa ya... Yugi.” Balas seorang perempuan yang mengurus misi para petualang. Rambutnya hitam panjang sampai pinggang dengan mata hitam seperti malam, tubuhnya terlihat ramping dan seksi untuk pekerja wanita seumurannya.
“Begitulah...”
Namaku Yugi, seorang petualang pemula yang baru saja mendaftar dalam guild seminggu yang lalu. Umurku masih 16 tahun... menjalani misi seorang diri tanpa party. Terkadang memang menyusahkan melakukannya seorang diri...
“Baik... akan kuperiksa hasil hari ini.”
Perempuan yang berbicara didepanku ini adalah sara... seseorang yang bertanggung jawab dalam bidang administrasi para petualang. Umurnya sama denganku...
“Hm hm...” sara mengangguk melihat hasil misi yang telah yugi jalankan. “Kerja bagus... misi hari ini sukses ya.” Ucap Sara sambil tersenyum menatap Yugi.
“Ya... walaupun sedikit merepotkan. Tanpa party sangat sulit menjalankan misi seorang diri.” Keluh Yugi sambil menundukkan kepalanya dengan lelah.
“Bersabar ya... pasti akan ada orang yang mau mengajakmu. Jadi jangan pantang semangat... [jangan menyerah]... itu yang selalu kau katakan bukan.” Ucap Sara sembari menyemangati Yugi.
“Hm tentu saja... aku akan menjadi petualang terhebat.” Ucap Yugi dengan semangat.
“Aku tidak sabar melihatnya...” Sara tersenyum sambil sedikit memiringkan kepalanya menatap Yugi yang kembali ceria seperti semula.
Oh ya kuberitahu, karena level ku masih rendah, tidak ada Yang mau merekrutku kedalam party. Oleh karena itu aku melakukan misi seorang diri, tentu saja misinya yang levelnya sepadan denganku. Didunia ini semua orang hidup berdasarkan level mereka. Bagi mereka yang kurang beruntung, hanya bisa menjadi seorang buruh tani ataupun pedagang. Tapi untuk mereka yang memiliki level tinggi dan bakat yang luar biasa, tentu saja masa depan cerah menanti mereka.
Dan aku...
“Haah... levelku masih 10... kapan aku bisa naik level dengan cepat. Memang mustahil kalau melakukan misi seorang diri, aku harus bergabung dengan yang lain... tapi apa ada orang yang mau merekrutku... kebanyakan petualang dikota ini levelnya diatas 20. Sungguh menyebalkan...” Yugi menundukkan kepalanya keatas meja dengan lesu.
“Hei kau yang disana...”
“Ah...” Yugi menatap seorang pemuda yang memanggilnya dari jauh. Dilihat dari mana pun ia seorang petualang, bersama dengan partynya, pemuda itu berjalan mendekati Yugi. “A-ada apa memanggilku?”
“Perkenalkan, namaku Urgo... dan kedua temanku ini adalah Sou dan Ken. Kami ingin merekrutmu kedalam party kami... dilihat dari penampilanmu kau masih pemula... pasti masih belum memiliki party kan?” perkataan Urgo membuat Yugi sedikit terkejut, ini yang ia tunggu.
“Iya aku mau... aku mau bergabung.” Dengan semangatnya Yugi menjawab permintaan Urgo.
“Yosh... mulai saat ini kau bergabung dengan kami.” Ucap Urgo sambil tersenyum.
“Iya ya...” Sou merangkul Yugi dengan senangnya, begitu pula ken yang memeluk mereka dari belakang.
“Waaahhh...” Yugi sangat senang, akhirnya ada juga yang merekrutnya kedalam party. Rasa senang ini membuatnya melupakan kesedihan yang telah lalu. Dan berjanji akan berguna untuk party barunya ini.
Keesokan paginya, Yugi menunggu didepan gerbang kota Aries. Mereka sepakat untuk melakukan quest mengalahkan monster serigala salju bertanduk di daerah utara dekat gunung salju abadi. Walaupun awalnya Yugi menentang karena disana merupakan tempat para monster yang levelnya diatas 30, itu yang dikatakan oleh Sara dan menyarankan pada Yugi untuk tidak mengambil quest yang berhubungan dengan monster didaerah utara. Tapi teman-teman party barunya terus saja memaksa dan mereka bilang [tidak akan terjadi apa-apa.] Yah walaupun banyak monster kuat, tapi teman-temannya ini memiliki level diatas 20an.
“Yo... maaf menunggu lama.” panggil petualang bersurai hitam acak-acakan dengan mata hitam dan tangannya yang melambai pada Yugi, dia adalah Urgo.
“Hehehehe... maaf agak telat.” Sou, dengan rambut merah lurus dan mata merah agak hitam mengikuti Urgo dari belakang.
“Hoaaamm... aku masih agak ngantuk nih.” Disusul oleh Ken, dengan surai biru ponytail dan mata biru laut yang terlihat mengantuk.
“Iya, tidak apa-apa...” balas Yugi dengan senyuman senang, ini merupakan misi pertamanya dengan party nya yang baru.
“Yosh... mari kita berangkat.” Teriak urgo.
“Huooo...” teriak yang lainnya secara bersamaan.
Ditengah perjalanan mereka melewati hutan yang sangat lebat, ditumbuhi pohon besar. Yang memimpin Urgo, dibelakangnya Sou dan Ken yang berada dibagian kanan dan kiri Urgo. Sementara Yugi berada paling belakang sambil membawa tas dan bawaan semua milik anggota party nya. Yugi mulai berpikir kalau ia hanya dimanfaatkan untuk dijadikan pembawa barang saja, tapi ia menepis semua pikiran negatif itu.
Sebelum pergi kegunung bagian utara, Urgo memberi tugas pada Yugi, yaitu untuk membawa barang bawaan mereka. Pada awalnya Yugi agak sedikit terkejut, tapi ia menerimanya dengan senang hati. Urgo mengatakan kalau seperti ini lah para petualang pemula memulai debutnya didalam party. Dan Yugi pun mempercayainya.
Semakin lama wilayah bagian utara ini semakin dingin, jalan mulai tertutup salju. Semua pemandangan hanya terdapat hamparan salju yang luas, didepan mereka terlihat gunung yang menjulang tinggi.
“Semuanya bersiaplah, disinilah serigala salju bertanduk itu tinggal, kita menerima quest untuk mengambil 5 tanduknya. Jadi berhati-hatilah...” peringat Urgo kepada setiap anggotanya.
Yugi pun bersiap dengan pedangnya yang sudah teracung kedepan, sembari terus membawa barang bawaan mereka semua dengan tas dipunggungnya.
“Grroooaaaa...”
Sebuah teriakan menakutkan berasal dari depan mereka. Tampak jelas sebuah mata yang menyala biru ditengah salju yang dingin. Entah kenapa terasa hawa semakin menurun drastis, badai sedikit demi sedikit mulai berdatangan.
“Itu dia... serigala salju bertanduk.” Ucap Ken yang sudah siap dengan pedangnya.
“Gha tidak mungkin...” Sou tidak percaya melihat sekumpulan serigala salju bertanduk yang berjumlah 10 dihadapan mereka.
Yugi terlihat panik karena melihat sekumpulan monster hewan yang levelnya lebih tinggi darinya. Dilihat bagaimanapun ini mustahil bagi Yugi. Tapi ia berusaha setenang mungkin, karena dia tidak sendirian sekarang.
“Ikuti instruksiku... Ken kau kearah kanan, Sou kau sisi yang satunya. Dan Yugi... tetap dibelakang dan beri kami dukungan saat terdesak.” Perintah Urgo kepada yang lainnya.
“Siap...” teriak mereka semua disaat bersamaan.
“Sou bidik mereka dari samping.” Teriak urgo.
“Aku tau...” Sou membidik salah satu serigala dengan panahnya. “Bersiaplah... Fire Arrows.” Sebuah panah api melesat dan mengenai satu serigala.
“Groooaaa...” serigala itu berteriak dan kemudian mati ditempat. Sisa yang lainnya mulai menyebar dan menyerang Sou dengan cepat.
“Gawat...” Sou berlari kearah urgo dan melakukan tos sebari berkata. “Kuserahkan sisanya padamu...”
“Ya... Yugi, bersiaplah...”
“Siap.” Dengan keseiagaan tinggi, Yugi menatap para serigala dengan intens.
Dengan cepatnya urgo mengayunkan palu raksasanya ketanah dan seketika tanah tersebut mencuat keatas dan mengenai 2 serigala.
“Satu menuju kearahmu Yugi.” Teriak urgo.
Dengan pedang ditangannya, Yugi memasang kuda-kuda siap menyerang. Satu ayunan kuat terarah menuju serigala.
Trank
Tapi cakar serigala itu menahan pedang milik Yugi. “Gawat...” dengan cepat Yugi melompat mundur guna menjaga jarak. ‘Ini tidak akan menguntungkanku, selain perbedaan level, suhu dilingkungan ini juga terlalu dingin sampai menusuk tulang... aku, terlalu lemah.’ Dalam hati Yugi merutuki kemampuannya yang masih jauh dari kata kuat.
“Giliranku...” Ken berlari melewati Yugi dan menebas serigala itu menggantikan Yugi. “Wind Slash...” sebuah tebasan angin membelah dua serigala salju bertanduk tersebut.
“Grrraaaa...”
Blaaaarr...
Satu serigala lagi sudah urgo hancurkan dengan palunya. Semuanya pun berkumpul dan membentuk formasi, yang tersisa sekarang tinggal 5 serigala lagi.
“Mereka terlalu banyak.” Ucap Ken yang sedikit menggigil karena kedinginan.
“Aku tidak menduga akan begini...” tegas Urgo yang mencari cara untuk bisa keluar dari masalah ini.
“Lebih baik kita kabur saja, lagian kita juga sudah menyelesaikan misinya... 5 tanduk sudah kita dapatkan.” Usul Sou.
“Hm baiklah... tapi bagaimana cara mengalihkan serigala-serigala itu?” Tanya Urgo sambil menganalisa keadaan.
“Aku akan membuat dinding es...” ucap Yugi.
“Kau yakin?” tanya Ken.
“Em...” Yugi mengangguk, ia pun berjalan kedepan dan merentangkan kedua tangannya. “Setelah aku membuat dinding es, giliran kalian untuk menyerang.”
“Kami mengerti...” balas Sou dengan menyeringai senang, begitu pula dengan Urgo dan Ken. Ekspresi mereka seperti sedang merencanakan sesuatu.
“Ice wall...” dinding es setinggi tiga meter terbentuk didepan Yugi. “Sekarang...”
Wwuussshhh... (sunyi)
“Teman-teman?” karena tidak mendapat respon dari yang lain, Yugi pun menengok kebelakang dan tidak menemukan siapapun. “Hei kalian dimana? Jangan bercanda...” ucap Yugi dengan panik. “Tidak mungkin, apa... mereka meninggalkanku.” Ucap yugi dengan nada pelan dengan kepala menunduk kebawah.
“Groooaaaarrr...”
Sementara itu kelima serigala tadi menerobos dinding milik yugi mengakibatkan yugi terpental karena gelombang kejut yang ditembakan kelima serigala tersebut.
“Gawat... dindingnya hancur.” Ucap Yugi tidak percaya, ia ketakutan melihat kelima serigala menatapnya dengan tatapan lapar.
“Aku harus lari...” Yugi berlari tanpa membawa apapun, tas sebelumnya yang ia bawa sudah ia serahkan ke urgo, tapi ia tidak menyangka bawah dia akan dikhianati secepat ini. ‘Apa-apaan ini, kenapa ini terjadi padaku... kenapa mereka membohongiku... meninggalkanku sendirian. Sial...’ hatinya terus bergejolak antara kesal, marah, panik dan takut. Yang dipikirkan oleh Yugi hanya satu, yaitu menyelamatkan diri.
Yugi semakin masuk kedalam hutan didekat kaki gunung, ia sudah tidak kuat berlari lagi, didepannya terdapat sebuah gua yang sangat besar. “Ada sebuah gua, lebih baik aku masuk dari pada dimakan serigala-serigala itu...” Yugi berjalan tertatih dengan pelan masuk kedalam mulut gua. “Lebih baik aku membuat dinding es untuk menutup mulut gua ini...” sebuah dinding es yang tinggi dan tidak terlalu tebal menutupi mulut gua.
“Hah hah hah...” Yugi terengah-engah dengan nafas berat, sepertinya energi Yugi sudah mencapai batasnya. Ia hanya seorang petualang pemula yang kurang berpengalaman dalam menghadapi monster kuat. Tapi pengetahuannya akan monster lumayan cukup luas. Kepintarannya memang bisa diandalkan, hal itulah yang dapat ia lakukan untuk menutupi kelemahannya. “Semoga saja monster serigala salju bertanduk itu tidak mengetahui kalau aku didalam gua ini. Tapi aku ragu berhasil lolos darinya, karena penciuman serigala itu sangat tajam...” Yugi menatap lekat gua itu, didalamnya terdapat sebuah jalan. Karena tidak mau berdiam diri, Yugi pun berinisiatif untuk masuk lebih dalam kedalam gua. “Ada sebuah jalan, mungkin akan terhubung dengan jalan keluar dari gua ini...” perlahan tapi pasti, Yugi berjalan dengan lemasnya sambil tetap waspada.
Krak krak krak pyaaarrrr (sebuah dinding retak dan hancur)
Dinding es yang dibuat oleh yugi hancur oleh para monster serigala, mereka mencium bau Yugi dan masuk kedalam. Tatapan tajam dari serigala itu haus akan darah, aura pembunuh dari seekor monster level 30 tidak bisa diremehkan.
“Dimana ini sebenarnya? Aku lelah...” Yugi terduduk didalam gua yang sedikit dengan cahaya, didepannya ia tidak bisa melihat begitu jelas. ‘Kenapa... kenapa bisa jadi begini. Party pertamaku mengkhianatiku begitu mudahnya, dari awal aku sudah curiga ada yang tidak beres. Tapi aku tidak menyangka akan jadi seperti ini.’ Yugi ketakutan, pikirannya kalut dan tidak bisa berpikir jernih. Yugi berpikir kalau ia akan mati disini, tapi apa dia akan menyerah begitu saja.
“Groooaaaaarrr...”
Sementara itu ketiga orang yang mengkhianati Yugi berlari dengan ekspresi ketakutan yang dibuat-buat. Mereka pun masuk kedalam gulid fairy storm dan berteriak. “Toloooonnggg...”
Semua orang yang ada didalam menatap ketiga orang yang berteriak tadi. Kemudian menggerumungi Urgo dan teman-temannya dengan wajah bertanya, Sara yang mengenal ketiga orang tersebut langsung bertanya tentang Yugi, karena Yugi bercerita pada Sara kalau ia bergabung dengan party Urgo sebelum berangkat untuk menjalani misi.
“Kalian, apa yang terjadi... dimana Yugi?” tanya Sara dengan nada takut terjadi apa-apa pada Yugi.
“K-kami awalnya melakukan misi didaerah bagian utara gunung es abadi untuk membasmi serigala salju bertanduk, diakhir misi kami berhasil membasmi kelima monster serigala tersebut. Tapi...” Urgo menundukkan kepalanya dengan menggantung kata-katanya.
“Tapi apa... apa yang terjadi? Dimana Yugi?” tanya Sara dengan panik. ‘Tidak, aku mohon jangan... ya Tuhan, jangan biarkan mimpiku semalan jadi kenyataan.’ Batin sara yang khawatir. Semalam sara bermimpi kalau Yugi terjatuh kedalam jurang yang dalam dan tidak pernah kembali. Sara takut kalau mimpinya tersebut akan menjadi kenyataan. Sara takut Yugi pergi darinya untuk selamanya, tidak, itu tidak boleh terjadi. Sara masih menunggu jawaban dari Urgo dengan perasaan was-was.
“Yugi, dia... demi menyelamatkan kami, dia menjadikan dirinya sebagai umpan untuk menarik perhatian para monster yang entah kenapa bertambah banyak, kemudian... kami tidak tau lagi.” Ucap Urgo dengan nada yang dibuat-buat dengan ekspresi menyesal yang sangat hebat, seperti seorang artis profesional.
“Tidak... tidak mungkin... Yugi.” Sara berjalan mundur dengan kedua tangan menutup mulutnya, air matanya menumpuk dikantung matanya. Perasaannya bercampur sedih, sakit dan perih tak tertahankan yang teramat dihatinya. Orang yang sangat ia cintai, entah seperti apa kabarnya sekarang. Didaerah bagian utara, disana banyak monster yang sangat kuat. Hal itu membuat pikiran Sara berpikir kalau Yugi mati dimakan monster.
Bruk
Tidak lama kemudian Sara pingsan dan membuat semua orang panik. Seorang perempuan yang terlihat paling panik segera menghampiri tubuh Sara dan menggoyangkan tubuhnya. “Sara, Sara Sara Saraaaa...”
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Abdullah
mantap
2022-09-14
0
Abdullah
update
2022-09-14
1
DNK • SLOTH SINN
next
2021-12-30
0