SEBUAH RASA

SEBUAH RASA

ANDITA

Dahulu, ada seorang pemuda yang jatuh cinta dengan seorang gadis kaya raya, pemuda itu bernama Satria sedangkan si gadis bernama Marisa. Mereka berdua saling mencitai satu sama lain seakan tidak bisa di pisahkan, tapi sayangnya hubungan mereka di tentang oleh keluarga gadis tersebut. sampai akhirnya gadis tersebut memilih untuk pergi meninggalkan keluarganya demi menikah dengan Kekasihnya itu..

bertahun tahun mereka berdua hidup bahagia walau dengan ke sederhana'an, sampai akhirnya Marisa Hamil dan melahirkan seorang anak perempuan yang cantik Jelita.

Mereka menamainya ANDITA.

Marisa, Satria dan gadis kecilnya Andita hidup dengan sangat bahagia selayaknya keluarga.

sampai suatu hari. Marisa yang tak sengaja memergoki Satria berselingkuh dengan teman sekantornya, yang membuat Marisa sangat terpukul.

Marisa dan Satria setiap hari bertengkar terus - menerus dan tak memperdulikan Andita yang selalu mendengar kedua orangtuanya bertengkar, sampai pada akhirnya Satria pergi meninggalkan anak dan istrinya serta tak pernah kembali lagi.

Marisa yang tidak tau cara hidup sendiri akhirnya pulang meminta maaf pada orang tuanya tapi yang di dapatkan hanya cacian dan hinaan, tidak akan pernah menganggap dia sebagai anak mereka lagi.

Marisa merasa di permalukan dan sangat terluka di khianati dan terbuang.

Marisa Merasa tak ada masa depan untuknya lagi, sampai akhirnya Marisa mulai bekerja di sebuah Bar di pinggiran kota untuk menghidupi dirinya beserta anaknya.

tapi tak lama Marisa bekerja Dia mulai berubah, dan terkadang mengabaikan Andita, dia tak peduli tentang Andita. kadang kalo Marisa sudah tidak betah dirumah dia bisa pergi sesuka hati  dan tidak pulang kerumah berhari-hari. tapi Andita selalu setia untuk menunggu Ibunya pulang dan selalu memperlihatkan senyuman bahagia pada Marisa

Juga pernah sekali Andita berbicara pada Ibunya untuk tidak pergi tapi yang Andita dapatkan hanya pukulan keras dan teriakan makian yang Andita dapatkan. bukan hanya sekali atau dua kali Andita di perlakukan seperti itu oleh Marissa dan bila hatinya sedang tidak senang atau Andita membuatnya kesal Marisa akan memukul Andita Dan selalu menyisakan luka di tubuh Andita. terkadang Marisa dengan kejamnya mennyundut rokok di tubuh kecil Andita.

Andita tidak pernah sekalipun menangis, seakan Andita sudah lupa cara menangis. jika tubuhnya merasakan sakit Dia akan berbaring telungkup dikasurnya dan hanya bisa meringis kesakitan. entah kenapa Andita seperti sudah terbiasa diperlakukan seperti itu oleh Ibunya.

Andita sudah terbiasa menerima perlakuan keji Marisa. terkadang jika belum cukup dirasakan Marisa, Marisa akan berteriak histeris didepan Andita sambil mengatakan perkataan yang menyakitkan untuk anak yang baru berusia 6th.

" AKU MENYESAL TELAH MELAHIRKANMU!!!"

"HARUSNYA DULU AKU MEMBUNUHMU SAJA!!! "

" KAU INI ADALAH KESIALAN DALAM HIDUPKU!!! "

"PEEGI DARI HADAPANKU, AKU BENCI MELIHAT WAJAHMU, PERGI!!!. PERGI..."

berulang-ulang Marisa akan berteriak seperti itu kepada Andita, sedangkan Andita yang mendengar perkataan Marisa, Dia hanya bisa menunduk dan berdiri disudut ruangan tanpa bergerak sedikitpun serta diam seperti patung.

Andita benar - benar sudah terbiasa dengan suasana di sekitarnya seperti itu, apalagi Jika Marisa membawa seorang Laki-laki tak Hayal Andita akan di suruh masuk kedalam Lemari dan bersembunyi dalam waktu yang Lama.karna Marisa tidak ingin Andita terlihat oleh siapapun. dan terkadang Anditapun mendengar suara rintihan ibunya atau suara-suara yang lain yang seakan biasa dia dengarkan.

jika kalian menanyakan bagaimana perasaan Andita saat itu.

Andita pasti tidak akan bisa menjawabnya,  yang Andita tahu Dia ingin Ibunya selalu ada di sampingnya

hari ini pukul 12.00 siang, dan  sepertinya Marisa pulang terlambat lagi

Andita yang menunggu Marisa dengan sangat cemas kalau-kalau ibunya tidak kembali lagi. Andita terus  menunggu di depan pintu, memperhatikan gagang pintu agar bergerak serta pintu terbuka. dan benar saja tak lama gagang pintu itu bergerak dan terbuka terlihat Marisa yang wajahnya sedikit letih.

" Ibu, aku kangen ibu " ucap Andita yang langsung memeluk Ibunya ketika datang, tapi karna Andita masih terlalu kecil jadinya Andita hanya bisa sampai memeluk pinggang Marisa.

" APA-APAAN KAMU??. JANGAN MENYENTUHKU SEMBARANGAN!!! " Marisa sangat terkejut ketika Andita dengan cepat memeluk dirinya

Marisapun langsung mendorong Andita yang membuat Andita terhuyung menabrak bangku dan terjatuh, Marisa yang melihat kejadian itu Hanya pura-pura tidak melihat. sedangkan Andita merasakan sedikit sakit di lututnya tapi Dia mencoba untuk tidak merasakan.

" Kamu sudah makan? " Marisa menanyakan kepada Andita yang berada disampingnya tanpa menanyakan keadaan anaknya

" Belum ibu, makanan di kulkas sudah habis semua dan aku belum makan " ucap Andita seraya memegang perutnya yang berbunyi terus menerus

" Ini ambilah. beli makanan yang kamu mau" Marisa memberikan uang pecahan 100rb kepada Andita

" Apakah ini tidak terlalu banyak Ibu. atau ada yang harus aku beli?" ucap Andita sedikit berhati-hati karna takut melukai perasaan Ibunya

" Ambil saja beli. yang kamu mau" Marisa tak memperdulikan perkataan Andita

"Tapi,, Tapi ibu, ini..terl.." sebelum Andita menyelesaikan kalimatnya, Marisa terlihat kesal dan murka

BRUGH..

Marisa melempar tasnya ke arah Andita sambil berteriak

"SUDAH DI BILANG AMBIL YAH AMBIL!!!!.  KAMU INI DI BILANG SEKALI HARUSNYA NGERTI!!!.. SUDAH SANA PERGI, IBU MAU ISTIRAHAT.  PULANG KERJA CAPEK!!"

" Baik Ibu. aku pergi dan selamat beristirahat " Anditapun pergi meninggalkan Ibunya yang masih emosi

Andita berjalan keluar dengan perasaan yang tak menentu dan kebingungan, memang Andita sudah biasa diperlakukan seperti itu tapi Ibunya tidak pernah memberikan uang yang banyak jika Dia akan pergi membeli makanan untuknya. dan jika Ibunya memberikan uang dengan nominal besar Dia akan disuruh untuk mengembalikan sisanya. dan tak pernah sekalipun Ibunya itu menyuruhnya menghabiskan uang untuknya sendiri.

tapi untuk anak yang baru ber usia 6th di suruh menghabiskan uang dengan membeli semua ke sukaanya adalah hal yang sangat membahagiakan.

sesampainya Andita di rumah Dia tidak sekalipun berhenti terseyum. dengan membawa dua kantong plastik yang berisi makanan yang biasa Dia makan dan belum pernah Dia makan, juga Andita tidak lupa membelikan makanan untuk Ibunya.

Tapi sesaat Andita ingin mengajak Marisa makan bersama, Andita tidak mendapati ibunya di manapun. dikamarnya, dikamar mandi atau di balkon tempat biasa Ibunya merokok.

" IBU..IBU..IBU.." Andita berteriak memanggil Marisa

" Ibu, aku pulang bu.." Panggil Andita dengan rasa cemas

Tapi sekeras apapun Andita memanggil Marisa tidak ada suara sautan sama sekali sampai Andita terus mencari di sudut ruangan yang sudah Dia lewati tapi  Dia tetap tidak menemukan Marisa,

sampai akhirnya hanya ada uang Lima lembar berwarna merah di atas meja ruang TV, Andita tidak pernah berfikir jika Marisa akan pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Andita pikir mungkin Ibunya sudah pergi berangkat kerja lagi. tetapi sudah seminggu lebih Marisa tidak pulang sampai Andita hanya bisa menunggunya di dalam rumah dan tak berani keluar, karna Andita takut kalau-kalau ibunya pulang dan tidak melihat Dia berada dirumah, Ibunya akan pergi lagi dan Andita tidak bisa melihatnya.

Dan sudah beberapa hari ini makanan di dalam kulkas beserta semua makanan yang Andita beli minggu lalu sudah habis Dia makan.

Dan sekarang Andita merasakan tubuhnya lelah dan lemas sekali.

Mungkin karna selama dua hari ini Andita hanya  meminum air saja, apalagi dia meminum  air dari keran dan belum makan apa-apa. Andita duduk di depan TV yang menyala tapi pandanganya tak  fokus dengan apa yang dilihat didepannya. dengan perasaan yang tak tenang sampai akhirnya Andita mulai bosan dan mulai berjalan bolak balik melewati pintu rumah seakan menunggu pintu itu akan terbuka

Tapi tiba-tiba saja, entah kenapa pandanganya menjadi gelap dan tubuhnya ambruk seketika seakan tidak kuat lagi untuk berdiri tetapi Andita masih sedikit tersadar dan Dia hanya bisa menatap samar-samar gagang pintu.

Andita terus menerus menatap gagang pintu tersebut walau bayanganya sekarang mulai kabur, Andita tetap berharap benda itu bergerak dan Ibunya muncul didepannya

tapi sayangnya pandangan mata Andita sudah mulai gelap sampai gagang pintu didepannya pun tidak bisa Andita lihat lagi dan Anditapun langsung terpejam.

walau matanya terpejam Andita masih bisa mendengar suara langkah kaki dan Andita berharap itu Ibunya yang datang.

CKLEK...

Andita masih merasakan suara pintu terbuka dan Andita mendengar Juga suara orang berteriak memanggil namanya tapi Itu suara yang sangat asing baginya.

" ANDITAAAA " teriak seseorang memanggil namanya

"ASTAGA, IBU!!! KAKAK BENAR-BENAR SUDAH GILA"

"CEPAT BAWA ANAK ITU KERUMAH SAKIT SEGERA!!!" Perintah seseorang

Dan Andita merasakan tubuhnya di angkat oleh seseorang

Ingin rasanya Andita buka matanya tapi  Dia sudah tidak sanggup untuk membuka matanya, Andita ingin tau siapa yang mengangkatnya dan ingin dibawa kemana, tapi saat itu juga Andita sudah tak sadarkan diri lagi.

***********

seorang perempuan paruh baya dan seorang perempuan Muda sedang berbicara dengan ekspresi kesal bukan main.

" AHK, KALAU TAU DARI AWAL HARUSNYA SUDAH AKU AMBIL ANAKNYA " teriak kesal perempuan

" Liat kelakuannya menelantarkan anaknya di dalam rumah tanpa ada seorangpun yang tau, dia ingin membunuh anaknya pelan-palan atau bagaimana???"

" IBU MACAM APA ITU!! "

"  Iya Mom, kakak sudah gila.. benar benar ingin membunuh anaknya sendiri"

" Jika kita terlambat saja anak yang tidak berdosa itu akan meninggal menanggung dosa orang tuanya "

" Untung pemilik rumah ini menelpon kita dan memberitahu semuanya.. ini benar- benar keterlaluan bu, liat sekeliling ruangan berantakan sekali "

" Aku pikir dia akan mengerti kesalahannya. tapi ternyata tidak sama sekali, padahal jika memang ingin pulang dan meminta maaf sekali lagi aku akan menerimanya lagi"

" CUKUP MOM, ini bukan kesalahan Mommy "

" Kakak itu memang sudah berubah, sudahlah sekarang kita harus fokus pada Andita saja"

" Ayo kita cepat menyusul Andita, Mom. disinipun percuma" ungkap perempuan muda itu mengajaknya pergi

Dua perempuan itupun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah yang berantakan dan penuh dengan kepedihan.

*RUMAH SAKIT SEMOGA BAIK SAJA*

Di salah satu ruangan VVIP tiga orang berdiri dengan wajah serius dan terlihat raut kekhawatiran yang dalam.

" Bagaimana Ryan keadaanya?"

" Tidak apa-apa Tante, cuma kurang gizi saja karna kemungkinan Andita tidak makan selama beberapa hari dan juga Dia terlalu banyak meminum air seakan untuk menahan laparnya, tadi kondisinya sangat lemah dan untungnya dia cepat-cepat dibawa kesini" ucap seorang pria menjelaskan keadaan Andita setelah memeriksanya

perempuan paruh baya itu sedikit khawatir dan merasa cemas, melihat Andita yang terbaring seperti itu.

" Sudah Mom, Andita tidak akan apa-apa. kita berdoa saja semoga Andita cepat pulih dan sadar "

" Mommy merasa bersalah. harusnya kalau tau dari awal Andita jadi  seperti ini. Mommy akan memaafkan Marisa" perempuan paruh baya itu mulai menitikan air matanya seakan tak sanggup melihat Andita yang terbaring seperti itu

" Sakit Mommy melihatnya Mel, anak seusia Dia sudah di perlakukan sekejam itu oleh Ibu kandungnya sendiri"

" Sudah, Mom,, jangan di pikirkan lagi. yang penting Andita sudah sama kita sekarang Mommy temani Andita disini dan jangan cemas, aku akan bertemu dengan Ryan sebentar"

di ruangan lain seorang perempuan muda sedang berbicara serius dengan pria yang tadi memeriksa Andita

" Kenapa beib, kok nyuruh aku keluar, aku lagi nemenin Mommy "

" Sayang, kamu jangan kaget yah dan beritahu Ibumu pelan-pelan. aku mau ngomong sesuatu tentang Andita " Pria itu memegang tangan perempuan dengan lembut  tapi raut wajah pria tersebut terlihat cemas dan membuat si perempuan muda merasakan ada sesuatu yang buruk bakal terjadi

" Cepat katakan ada apa dengan Andita, ada apa dengannya??"

" HEUM... tubuhnya.." pria itu menjeda ucapannya sebentar sambil menghirup nafas panjang

 " Tubuh Andita, terdapat banyak luka lebam, memar dan luka bakar " suara pria itu sedikit bergetar saat memberitahu kondisi Andita

" APA!!!. YA, TUHAN APA LAGI INI!! "ungkap perempuan muda itu yang tak percaya dengan apa yang barusan Dia dengar

" Apa yang akan aku katakan pada Mommy??"

"Aku tidak ingin membuat Mommy pingsan mendengarnya apalagi melihatnya " perempuan muda itu mulai ketakutan dan cemas bukan main

" Honey, kamu sabar tarik nafas dulu kamu jangan cemas. oke!"

" GIMANA AKU GAK CEMAS, ANAK ITU HAMPIR MATI SAAT DI TEMUKAN AKU DAN MOMMY TERUS SEKARANG AKU MENDENGAR DARIMU KALAU TUBUHNYA PENUH LUKA MEMAR??? GILA... INI SUDAH GILA!!" perempuan itu mulai berteriak meluapkan emosinya yang sudah tidak bisa Dia bendung

" Aku harus menemukan kakak ku, dan menuntut pertanggung jawabannya jika dia tidak mau aku akan menjebloskan dia ke penjara "  ucap perempuan itu sebelum meninggalkan prianya

" HONEY.."

" SAYANG,, MELISA" teriak pria tersebut memanggil perempuan itu dan seberapa keras pria itu memanggilnya perempuan tersebut terus berjalan tak menghiraukan pria tersebut

perempuan itu berjalan dengan perasaan emosi ke arah dimana Andita di rawat, sesampainya di kamar Andita Dia terdiam untuk sesaat melihat  Andita yang masih terbaring dan Diapun mulai membuka pakaian Andita satu persatu.

perempuan paruh baya yang berada di samping Anditapun terkejut dengan apa yang Dia lakukan sesaat perempuan paruh baya itu akan menanyakan.

tiba-tiba matanya melotot melihat tubuh Andita, banyak terdapat luka lebam dan memar di seluruh tubuh Andita serta terlihat juga bekas luka bakar di tubuhnya.

perempuan paruh baya itu yang melihat terjatuh dari tempat semula ia berdiri seakan tubuhnya tidak kuat untuk menopang sedangkan perempuan muda itu hanya bisa mencengkram pakaian andita dengan kuat seolah olah amarahnya tidak bisa di bendung lagi.

perempuan muda  itu menjelaskan kepada perempuan paruh baya tersebut kenapa dan dari mana Andita dapat luka - luka tersebut, dan membuat perempuan paruh baya itu hampir terjatuh lagi jika tidak di sanggah oleh perempuan muda itu dan menempatkannya di kursi samping agar  Dia bisa duduk.

"Cobaan apa lagi ya Tuhan pada keluargaku ini " perempuan paruh baya itu menangis sambil memegang dadanya merasakan sakit yang amat sangat menyesakan Hati.

Beda dengan perempuan muda itu yang penuh dengan rasa amarah yang meledak-ledak seakan murka.

Terpopuler

Comments

D.R.S

D.R.S

bgus bgt critany,,,,

2021-01-19

1

D.R.S

D.R.S

32

2021-01-19

0

raffi ahmad maliki

raffi ahmad maliki

baru baca episode 1 udah sering nahan napas...

2021-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 ANDITA
2 ANDITA II
3 ANDITA III
4 TIGA SEKAWAN
5 TIGA SEKAWAN II
6 TIGA SEKAWAN III
7 TAK DISANGKA
8 TAK DISANGKA II
9 TAK DI SANGKA III
10 TAK DI SANGKA IV
11 TAK DISANGKA V
12 TAK DISANGKA VI
13 TAK DISANGKA VII
14 PERPISAHAN
15 PERPISAHAN II
16 PERPISAHAN III
17 PERPISAHAN IV
18 PERPISAHAN V
19 MASA REMAJA
20 MASA REMAJA II
21 MASA REMAJA III
22 MASA REMAJA IV
23 MASA REMAJA V
24 SALAH PAHAM
25 SALAH PAHAM II
26 SALAH PAHAM III
27 SALAH PAHAM IV
28 INTRIK
29 INTRIK II
30 INTRIK III
31 INTRIK IV
32 KEBENARAN
33 KEBENARAN II
34 KEBENARAN III
35 KEBENARAN IV
36 AWAL BARU
37 AWAL BARU II
38 AWAL BARU III
39 AWAL BARU IV
40 KESALAHAN
41 KESALAHAN II
42 KESALAHAN III
43 KESALAHAN IV
44 PERASAAN DAN PENASARAAN
45 PERASAAN DAN PENASARAAN II
46 PERASAAN DAN PENASAARAN III
47 PERASAAN DAN PENASARAN IV
48 SESUATU
49 SESUATU II
50 SESUATU III
51 SESUATU IV
52 PERMULAAN
53 PERMULAAN II
54 PERMULAAN III
55 PERMULAAN IV
56 BISAKAH
57 BISAKAH II
58 BISAKAH III
59 BISAKAH IV
60 MEMPERHATIKAN
61 MEMPERHATIKAN II
62 MEMPERHATIKAN III
63 MEMPERHATIKAN IV
64 KEKALAHAN
65 KEKALAHAN II
66 KEKALAHAN III
67 KEKALAHAN IV
68 KEKALAHAN V
69 KONFLIK
70 KONFLIK II
71 KONFLIK III
72 KONFLIK IV
73 BENI DAN NISSA
74 BENI DAN NISSA II
75 BENI DAN NISSA III
76 BENI DAN NISSA IV
77 PERBAIKAN
78 PERBAIKAN II
79 PERBAIKAN III
80 PERBAIKAN IV
81 PERBAIKAN V
82 AWAL KISAH
83 AWAL KISAH II
84 KISAH AWAL III
85 KISAH AWAL IV
86 WHO YOU ARE
87 WHO ARE YOU II
88 WHO ARE YOU III
89 WHO YOU ARE IV
90 KASMARAN
91 KASMARAN II
92 KASMARAN III
93 KASMARAN IV
94 KETULUSAN
95 KETULUSAN II
96 KETULUSAN III
97 KETULUSAN IV
98 PILIHAN
99 PILIHAN II
100 PILIHAN III
101 PILIHAN IV
102 KESUNGGUHAN
103 KESUNGGUHAN II
104 KESUNGGUHAN III
105 KESUNGGUHAN IV
106 KETULUSAN I (part 2)
107 KETULUSAN II (part2)
108 KETULUSAN III (part 2)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
ANDITA
2
ANDITA II
3
ANDITA III
4
TIGA SEKAWAN
5
TIGA SEKAWAN II
6
TIGA SEKAWAN III
7
TAK DISANGKA
8
TAK DISANGKA II
9
TAK DI SANGKA III
10
TAK DI SANGKA IV
11
TAK DISANGKA V
12
TAK DISANGKA VI
13
TAK DISANGKA VII
14
PERPISAHAN
15
PERPISAHAN II
16
PERPISAHAN III
17
PERPISAHAN IV
18
PERPISAHAN V
19
MASA REMAJA
20
MASA REMAJA II
21
MASA REMAJA III
22
MASA REMAJA IV
23
MASA REMAJA V
24
SALAH PAHAM
25
SALAH PAHAM II
26
SALAH PAHAM III
27
SALAH PAHAM IV
28
INTRIK
29
INTRIK II
30
INTRIK III
31
INTRIK IV
32
KEBENARAN
33
KEBENARAN II
34
KEBENARAN III
35
KEBENARAN IV
36
AWAL BARU
37
AWAL BARU II
38
AWAL BARU III
39
AWAL BARU IV
40
KESALAHAN
41
KESALAHAN II
42
KESALAHAN III
43
KESALAHAN IV
44
PERASAAN DAN PENASARAAN
45
PERASAAN DAN PENASARAAN II
46
PERASAAN DAN PENASAARAN III
47
PERASAAN DAN PENASARAN IV
48
SESUATU
49
SESUATU II
50
SESUATU III
51
SESUATU IV
52
PERMULAAN
53
PERMULAAN II
54
PERMULAAN III
55
PERMULAAN IV
56
BISAKAH
57
BISAKAH II
58
BISAKAH III
59
BISAKAH IV
60
MEMPERHATIKAN
61
MEMPERHATIKAN II
62
MEMPERHATIKAN III
63
MEMPERHATIKAN IV
64
KEKALAHAN
65
KEKALAHAN II
66
KEKALAHAN III
67
KEKALAHAN IV
68
KEKALAHAN V
69
KONFLIK
70
KONFLIK II
71
KONFLIK III
72
KONFLIK IV
73
BENI DAN NISSA
74
BENI DAN NISSA II
75
BENI DAN NISSA III
76
BENI DAN NISSA IV
77
PERBAIKAN
78
PERBAIKAN II
79
PERBAIKAN III
80
PERBAIKAN IV
81
PERBAIKAN V
82
AWAL KISAH
83
AWAL KISAH II
84
KISAH AWAL III
85
KISAH AWAL IV
86
WHO YOU ARE
87
WHO ARE YOU II
88
WHO ARE YOU III
89
WHO YOU ARE IV
90
KASMARAN
91
KASMARAN II
92
KASMARAN III
93
KASMARAN IV
94
KETULUSAN
95
KETULUSAN II
96
KETULUSAN III
97
KETULUSAN IV
98
PILIHAN
99
PILIHAN II
100
PILIHAN III
101
PILIHAN IV
102
KESUNGGUHAN
103
KESUNGGUHAN II
104
KESUNGGUHAN III
105
KESUNGGUHAN IV
106
KETULUSAN I (part 2)
107
KETULUSAN II (part2)
108
KETULUSAN III (part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!