TIGA SEKAWAN II

Andita sekarang sudah memiliki sahabat yang bisa di andalkan dan selalu bersama-sama dengannya, mereka adalah Nissa dan Beni. serta saat ini mereka bertigapun akan segera lulus dari sekolah Dasar.

entah bagaimana mereka bertiga selalu sekelas dan yang lebih sangat mengejutkannya lagi, ternyata rumah Andita dan Beni saling berhadapan hanya di pisahkan oleh jalanan saja dan itu benar-benar membuat Andita tidak menyangka, sedangkan rumah Nissa hanya beda beberapa blok rumah saja.

Nissa adalah anak perempuan yang sedikit pemalu jika baru bertemu dengannya. Dia tidak akan banyak bicara, banyak teman-teman sekelasnya yang ingin berteman dengannya. tapi mereka selalu salah paham dengan sifat Nissa dan itu membuat mereka sedikit menjauh darinya. Nissa tidak terlalu memikirnya bagi Dia tidak perlu banyak teman cukup Andita saja baginya sudah menjadi kebahagian tersendiri baginya.

dan Nissapun banyak di sukai oleh lawan jenisnya, sampai anak laki-laki dikelas selalu mencari perhatiannya karna memang wajah Nissa cantik seperti artis kenamaan. dan tak ayal itu membuat Beni selalu murka

walaupun sifat nissa yang pemalu dan pendiam itu,  entah bagaimana saat pertama kali melihat Andita

Nissa memberanikan diri bergerak untuk menyapa Andita duluan tanpa rasa takut

sampai semua teman sekelas merasa heran seakan Nissa sudah lama mengenal Andita padahal untuk Andita ini baru pertama kalinya Dia memiliki teman perempuan.

dan anehnya jika ada anak lain yang mendekatinya Nissa akan bersembunyi di belakang Andita  seakan meminta perlindungan dari Andita, begitu pula kemanapun Andita pergi Nissa akan mengekor di sampingnya.

sedangkan Beni sosok anak laki-laki yang sangat  suka berkelahi, Dia akan berkelahi dengan siapapun yang akan mengganggu  Nissa atau mendekatinya. oleh karna itu Beni mendapatkan julukan bodyguard

bukan hanya itu saja Beni bisa melakukan hal yang luar biasa untuk Nissa. contohnya mengelap wajah Nissa atau membawakan tas Nissa dan sebagainya. malahan sebenarnya Beni lebih terlihat seperti bawahan Nissa

Andita tahu mengapa Beni bisa bersikap seperti itu kepada Nissa, karna memang sejak taman kanak-kanak Beni sudah menyukai Nissa. lebih tepatnya terobsesi padanya

karna apapun yang Nissa katakan kepada Beni, Dia akan menuruti semua ke inginan dan perintah Nissa tanpa terkecuali.

************

siang ini Andita ada janji dengan kedua sahabatnya itu. mereka akan bertemu di sebuah taman dekat rumah.

mereka akan membahas tentang kelanjutan setelah mereka lulus sekolah Dasar ini. apalagi minggu kemarin mereka baru saja melakukan upacara kelulusan.

sebenarnya Andita tidak terlalu perduli masuk sekolah ( SMP) mau itu di swasta atau negeri.

jauh atau dekat jaraknya dari rumah, Andita tidak mempermasalahkan toh bagi Andita sekolah tetep saja sama untuk menuntut ilmu dan bermain sepuasnya.

yang lebih penting lagi nilai Andita paling tinggi di sekolahnya,  nilainya di atas rata-rata memuaskan sementara Nissa nilainya tak jauh berbeda dengan Andita walau hanya masuk delapan besar tapi itu sudah cukup untuk mengimbangi Andita. jadi mereka berdua bisa masuk ke SMP manapun yang mereka inginkan.

sedangkan Beni, dia beda cerita lagi.

Beni yang tak pernah suka belajar dan hanya suka bermain games, saat mengetahui nilai yang Dia dapatkan, Beni menangis di pojokan kamarnya membuat ibunya khawatir karna seharian Dia mengunci kamar dan tidak keluar sama sekali, sampai akhirnya Tante Leni Ibunya Beni kerumah untuk menemui dan meminta bantuan Andita agar membujuk Beni keluar dari kamarnya.

sebenarnya Andita sudah menduga Beni akan seperti itu. Beni amat takut untuk berpisah dengan Andita maupun Nissa, Dia tak sanggup untuk berjauhan dengan Nissa dan Andita

Beni sadar betul dengan nilainya seperti itu bagaimana bisa terus bersama mereka berdua dan mengejar Nissa secara diam-diam.

Beni pernah belajar bersama Andita tapi belum ada lima menit Beni sudah panas dingin serta jatuh pingsan atau bergumam tak karuan seperti orang kerasukan.

akhirnya karna Tante Leni sudah mau repot-repot datang kerumah, Andita yang merasa tak enak hati langsung bergegas ke rumah Beni dan menuju ke kamarnya

" Ben, ini aku. buka pintunya "  ucap Andita sambil mengetuk pintu kamar Beni

saat mengetahui siapa  yang datang dan mengetuk pintunya, Benipun membuka pintu kamarnya dengan cepat dan menarik Andita untuk masuk kedalam kamarnya.

Andita melihat raut wajah Beni yang sudah tak karuan, hanya bisa menghela nafas dan langsung saja Andita mengatakan pada Beni untuk tidak khawatir masalah sekolah karna  Andita dan Nissa belum menentukan akan bersekolah dimana.

karna itulah hari ini mereka bertiga janjian bertemu di taman untuk membahas untuk lanjut kesekolah mana.

Andita jadi mengingat kejadian ketika berbicara dengan Beni wajahnya pertama kali Andita lihat, adalah wajah Suram Beni seakan hidupnya telah berakhir saat itu juga tapi sesaat Andita mengatakan Dia belum memilih lanjut sekolah dimana tiba-tiba wajah Beni berubah sumringah dan tertawa puas seperti orang Gila.

*************

TAMAN KOMPLEK MELODI*

seperti biasa Andita dan Nissa sedang bermain ayunan sedangkan Beni selalu menjadi pesuruh mereka. Beni akan dengan suka rela mendorong ayunan mereka berdua secara bergantian dan tak pernah bisa protes. bagi Beni lelah habis mendorong ayunan tidak seberapa dari pada harus menanggung amarah mereka berdua.

setelah beberapa lama, Andita dan Nissa menghentikan ayunan seakan mereka sudah puas, sedangkan Beni masih di belakang mereka berdua

"jadi kita akan sekolah dimana??" tiba-tiba Beni mulai bersuara

Andita dan Nissa saling memandang satu sama lain, seakan-akan ada sesuatu yang mereka sembunyikan dari Beni. Dan memang benar semalam  Andita menelpon Nissa dan berbicara banyak hal tentang Beni. hingga akhirnya mereka berdua sepakat untuk menjahilinya.

" mau sekolah dimana kita??" tanya Beni sekali lagi

Tapi Andita dan Nissa masih terdiam dan pura-pura tertunduk, Beni yang kebingungan berjalan kedepan mereka untuk memperhatikan raut wajah Andita dan NIssa

" Hei, aku tanya sama kalian. kita mau masuk  SMP mana?" ucap Beni sambil memperhatikan Andita dan Nissa

"Maaf yah, Ben sebenernya kami berdua sudah memutuskan Ben, Kami akan masuk sekolah putri" ucap andita dengan raut wajah sedih

"EEEHHH!!!" Beni melotot tak percaya

karna beberapa hari Andita  tidak berbicara seperti itu padanya.

Andita melihat reaksi Beni  yang wajahnya mulai memucat serta matanya mulai berkaca-kaca seakan menahan tangis.

Andita yang melihatnya ingin sekali tertawa tapi Dia mencoba menahanya

Andita melirik Nissa yang berada di sampingnya, Nissa memalingkan wajahnya dari Andita maupun Beni, terlihat sekali Nissa sedang menahan sesuatu karna Andita bisa melihat bahunya bergetar.

" gimana sih, katanya mau sama-sama. tapi kalian malah masuk sekolah putri"  ucap Beni yang mulai menitikan air matanya terlihat jelas sekali Beni kesal dan marah tapi Dia tidak bisa berbuat banyak

Beni hanya bisa mengutuk dirinya sendiri yang bodoh dan tak mau belajar

" yah, gimana dong kan kamu tau sendiri Nissa anaknya pemalu apa lagi kalau banyak anak cowok Dia suka ketakutan " ucap Andita menjelaskan sambil memegang lengan Beni

" memang selama ini yang menjaga Nissa dari anak cowo siapa?, kan aku juga.  gak mungkin kan aku masuk sekolah putri" suara Beni mulai serak seraya sedang menahan tangis

Andita yang dari tadi tak tahan melihat reaksi Beni, apalagi saat Andita ingin menghiburnya dengan memegang lengan Beni tapi selalu di tepisnya

dan itu membuat Andita tidak tahan untuk tertawa

"HUAHHAHAHAHHA....." Andita tertawa sangat kencang

"kamu liat tidak ekspresi mukanya si Beni, Nis??"

Nisa hanya mengangguk tertunduk hanya melihat kebawah

tapi kemudian terdengar gelak tawa seperti suara hantu

"HihiHIhiHIhi....." Nissapun ikut tertawa

"aku tidak mau lihat nanti aku sakit perut" ucap Nissa sambil memegang perutnya dan terus tertawa

Beni yang sedari tadi masih bingung melihat tingkah mereka berdua, masih terheran-heran tak mengerti kenapa mereka tertawa seperti itu.

" ada apaan sih??"

"hei, Dit! ada apa??"

Beni menggucang-guncangkan bahu Andita dengan keras

"aduuh sakit Ben, hahahhaa" Andita masih tak bisa menghentikan tawanya

"ada apa sih kalian berdua. cepat jawab!!" Beni mulai mencengkeram bahu Andita kencang

" baiklah, kamu lepaskan dulu itu tangan dari bahuku!! sakit tau" ucap Andita yang mulai kesakitan karna tangan Beni

lalu Beni melepaskan tanganya dari Andita, kemudian Anditapun menjelaskan kepada Beni bahwasanya mereka hanya ingin menjahili Dia saja.

karna mereka berdua ingin sekali melihat raut wajah Beni yang sedih, walau sebenarnya mereka tidak menyangka akan membuat Beni menagis, tapi itu juga sebuah tontonan menarik bagi Andita dan Nissa.

Beni yang tidak terima di  jahili seperti itu, langsung memukul kepala Andita dan Nissa secara bersamaan dengan sangat keras membuat Andita dan Nissa meringis kesakitan

" Itu hukaman dari aku buat kalian " ungkap Beni kesal tapi sedikit lega

"terus kita jadinya mau masuk sekolah dimana??" Beni masih terus bertanya pertanyaan yang sama, seakan Dia beum puas kalau belum di jawab

"kita udah di daftarin kok bertiga, jadi tenang saja Ben " ungkap Andita dengan santai

" Hah!!?. siapa yang daftarin?"

" Adalah pokoknya "

"Iya tapi dimana??"  Beni masih terus bertanya

"SMP VIVAN" ucap Nissa yang langsung Andita iyakan dengan anggukan kepala

"oooO.." Beni masih mencerna ucapan Nissa

"Eh, bentar kok kayanya aku gak asing yah denger namanya" Beni mulai berfikir keras seakan Dia tidak asing dengan nama sekolah yang baru disebut Nissa

"LAH,, ITU SEKOLAHAN BOKAP GUE!!" teriak Beni yang terkejut bukan main sampai bola matanya hampir keluar dari tempatnya

sedangkan Andita dan Nissa yang melihat ekspresi Beni, langsung di sambut gelak tawa mereka berdua, kali ini Andita dan Nissa tertawa sangat puas. sampai-sampai Andita meloncat-loncat seakan menahan sesuatu

iya, Andita menahan kecing di celana sedangkan Nissa hampir saja Dia kehabisan udara karna terlalu puas tertawa

Beni yang melihatnya kesal bukan kepalang, dua kali dia dijahili oleh mereka berdua. Dia hanya bisa menyumpahi kedua sahabatnya itu

" Semoga kalian tersedak " ungkap Beni kesal

" Hahahaha..."

" Loh emang bener, jadi ayahmu telah mendaftarkan kita bertiga ini disekolah tempatnya" ucap Andita sembari mengedipkan mata genit pada beni yang membuat Beni merinding

"dari sekian banyak sekolah, kenapa kalian mau masuk di tempat ayahku sih?" Beni mulai kesal dia tak habis fikir kenapa bisa masuk kesekolah punya ayahnya.

padahal Andita tahu betul kenapa Beni benci jika berada di sekolah ayahnya, karna Andita pernah menanyakannya pada Beni dan Benipun  bilang karna Dia tidak ingin terlihat seperti kakak-kakaknya yang tidak terlihat keren.

Dan seragam sekolahnya terlihat Norak serta banyak peraturan yang bikin pusing.

" soalnya aku dan nissa dapat hadiah kalau kita ber dua mau masuk sekolah ayahmu Ben, yah. kan Nis??"

" iya " jawab Nissa mengangguk dan tersenyum lebar ke arah Beni dan itu membuat Beni salting.

"hadiahnya apa??" buru-buru Beni bertanya pada Andita

Andita dan Nissa saling memandang kemudian berteriak bersamaan

"KEPOOO..." teriak mereka berdua sambil pergi menjauh dari Beni

sedangkan Beni yang mendengar teriakan dua sahabatnya itu langsung mengejar mereka, ingin rasanya Beni memukul mereka berdua  sekali lagi dan terjadilah kejar-kejaran sore itu di taman. sambil di temani gelak tawa mereka bertiga.

Terpopuler

Comments

D.R.S

D.R.S

17

2021-01-19

0

D.R.S

D.R.S

lucu critanya,,,ak suka

2021-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 ANDITA
2 ANDITA II
3 ANDITA III
4 TIGA SEKAWAN
5 TIGA SEKAWAN II
6 TIGA SEKAWAN III
7 TAK DISANGKA
8 TAK DISANGKA II
9 TAK DI SANGKA III
10 TAK DI SANGKA IV
11 TAK DISANGKA V
12 TAK DISANGKA VI
13 TAK DISANGKA VII
14 PERPISAHAN
15 PERPISAHAN II
16 PERPISAHAN III
17 PERPISAHAN IV
18 PERPISAHAN V
19 MASA REMAJA
20 MASA REMAJA II
21 MASA REMAJA III
22 MASA REMAJA IV
23 MASA REMAJA V
24 SALAH PAHAM
25 SALAH PAHAM II
26 SALAH PAHAM III
27 SALAH PAHAM IV
28 INTRIK
29 INTRIK II
30 INTRIK III
31 INTRIK IV
32 KEBENARAN
33 KEBENARAN II
34 KEBENARAN III
35 KEBENARAN IV
36 AWAL BARU
37 AWAL BARU II
38 AWAL BARU III
39 AWAL BARU IV
40 KESALAHAN
41 KESALAHAN II
42 KESALAHAN III
43 KESALAHAN IV
44 PERASAAN DAN PENASARAAN
45 PERASAAN DAN PENASARAAN II
46 PERASAAN DAN PENASAARAN III
47 PERASAAN DAN PENASARAN IV
48 SESUATU
49 SESUATU II
50 SESUATU III
51 SESUATU IV
52 PERMULAAN
53 PERMULAAN II
54 PERMULAAN III
55 PERMULAAN IV
56 BISAKAH
57 BISAKAH II
58 BISAKAH III
59 BISAKAH IV
60 MEMPERHATIKAN
61 MEMPERHATIKAN II
62 MEMPERHATIKAN III
63 MEMPERHATIKAN IV
64 KEKALAHAN
65 KEKALAHAN II
66 KEKALAHAN III
67 KEKALAHAN IV
68 KEKALAHAN V
69 KONFLIK
70 KONFLIK II
71 KONFLIK III
72 KONFLIK IV
73 BENI DAN NISSA
74 BENI DAN NISSA II
75 BENI DAN NISSA III
76 BENI DAN NISSA IV
77 PERBAIKAN
78 PERBAIKAN II
79 PERBAIKAN III
80 PERBAIKAN IV
81 PERBAIKAN V
82 AWAL KISAH
83 AWAL KISAH II
84 KISAH AWAL III
85 KISAH AWAL IV
86 WHO YOU ARE
87 WHO ARE YOU II
88 WHO ARE YOU III
89 WHO YOU ARE IV
90 KASMARAN
91 KASMARAN II
92 KASMARAN III
93 KASMARAN IV
94 KETULUSAN
95 KETULUSAN II
96 KETULUSAN III
97 KETULUSAN IV
98 PILIHAN
99 PILIHAN II
100 PILIHAN III
101 PILIHAN IV
102 KESUNGGUHAN
103 KESUNGGUHAN II
104 KESUNGGUHAN III
105 KESUNGGUHAN IV
106 KETULUSAN I (part 2)
107 KETULUSAN II (part2)
108 KETULUSAN III (part 2)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
ANDITA
2
ANDITA II
3
ANDITA III
4
TIGA SEKAWAN
5
TIGA SEKAWAN II
6
TIGA SEKAWAN III
7
TAK DISANGKA
8
TAK DISANGKA II
9
TAK DI SANGKA III
10
TAK DI SANGKA IV
11
TAK DISANGKA V
12
TAK DISANGKA VI
13
TAK DISANGKA VII
14
PERPISAHAN
15
PERPISAHAN II
16
PERPISAHAN III
17
PERPISAHAN IV
18
PERPISAHAN V
19
MASA REMAJA
20
MASA REMAJA II
21
MASA REMAJA III
22
MASA REMAJA IV
23
MASA REMAJA V
24
SALAH PAHAM
25
SALAH PAHAM II
26
SALAH PAHAM III
27
SALAH PAHAM IV
28
INTRIK
29
INTRIK II
30
INTRIK III
31
INTRIK IV
32
KEBENARAN
33
KEBENARAN II
34
KEBENARAN III
35
KEBENARAN IV
36
AWAL BARU
37
AWAL BARU II
38
AWAL BARU III
39
AWAL BARU IV
40
KESALAHAN
41
KESALAHAN II
42
KESALAHAN III
43
KESALAHAN IV
44
PERASAAN DAN PENASARAAN
45
PERASAAN DAN PENASARAAN II
46
PERASAAN DAN PENASAARAN III
47
PERASAAN DAN PENASARAN IV
48
SESUATU
49
SESUATU II
50
SESUATU III
51
SESUATU IV
52
PERMULAAN
53
PERMULAAN II
54
PERMULAAN III
55
PERMULAAN IV
56
BISAKAH
57
BISAKAH II
58
BISAKAH III
59
BISAKAH IV
60
MEMPERHATIKAN
61
MEMPERHATIKAN II
62
MEMPERHATIKAN III
63
MEMPERHATIKAN IV
64
KEKALAHAN
65
KEKALAHAN II
66
KEKALAHAN III
67
KEKALAHAN IV
68
KEKALAHAN V
69
KONFLIK
70
KONFLIK II
71
KONFLIK III
72
KONFLIK IV
73
BENI DAN NISSA
74
BENI DAN NISSA II
75
BENI DAN NISSA III
76
BENI DAN NISSA IV
77
PERBAIKAN
78
PERBAIKAN II
79
PERBAIKAN III
80
PERBAIKAN IV
81
PERBAIKAN V
82
AWAL KISAH
83
AWAL KISAH II
84
KISAH AWAL III
85
KISAH AWAL IV
86
WHO YOU ARE
87
WHO ARE YOU II
88
WHO ARE YOU III
89
WHO YOU ARE IV
90
KASMARAN
91
KASMARAN II
92
KASMARAN III
93
KASMARAN IV
94
KETULUSAN
95
KETULUSAN II
96
KETULUSAN III
97
KETULUSAN IV
98
PILIHAN
99
PILIHAN II
100
PILIHAN III
101
PILIHAN IV
102
KESUNGGUHAN
103
KESUNGGUHAN II
104
KESUNGGUHAN III
105
KESUNGGUHAN IV
106
KETULUSAN I (part 2)
107
KETULUSAN II (part2)
108
KETULUSAN III (part 2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!