ANANTARA

ANANTARA

ANANTARA - 1 Tamparan keras

PLAKKK ...

Sebuah tamparan tiba-tiba mendarat di pipiku, aku langsung memegangi pipi ini yang sudah terasa panas.

"DASAR PELAKOR! GAYANYA AJA PAKE HIJAB, TAPI HATINYA BUSUK!" Teriak wanita yang baru saja melayangkan tamparannya di pipiku.

Aku pun terheran-heran, apa maksud wanita di hadapanku ini, "Maaf Mbak, Mbak siapa? dan dengan alasan apa mbak tiba-tiba menampar saya!" Ucapku dengan sedikit rasa kesal.

Tentu saja, siapa yang tidak kesal ketika tiba-tiba mendapatkan sebuah tamparan dari orang yang tidak dikenal.

"SIAPA? HAH? KAMU TANYA SAYA SIAPA!" Teriaknya lagi sembari menunjuk-nunjuk dadanya sendiri.

"SAYA ISTRI DARI LELAKI YANG SUDAH KAMU GODA! SAMPAI-SAMPAI DIA BERPALING DARIKU!" Teriaknya lagi.

"Astagfirullah Mbak, mana ada saya menggoda suami Mbak, kenal saja tidak Mbak." Balasku merasa tak tahu apa-apa dengan apa yang dikatakannya.

"HALAH! MANA ADA PELAKOR NGAKU! JELAS JELAS SAYA SUDAH PERGOKI KAMU, KAMU MASIH MAU NGELAK!"

"Maksud Mbak itu apa sih Mbak, saya benar-benar gak mengerti, terus Mbak itu siapa? Kenapa tiba-tiba fitnah saya seperti ini!"

Aku yang benar-benar sama sekali tak mengerti maksudnya dan merasa tidak pernah melakukan hal hina itu pun terus mengelak semua perkataannya.

Aku pun sudah menjadi tontonan para warga di sekitar rumahku, karena wanita ini yang terus berteriak-teriak memaki-maki ku sebagai seorang perusak hubungan orang.

"Mbak salah orang mbak, saya sudah punya suami! Mana mungkin saya menggoda suami mbak!" Ucapku merasa tak terima.

"Lebih baik mbak pergi, sebelum saya panggil suami saya kesini sekarang!" Ancamku kepadanya.

Dan bukannya takut, ia malah menatapku tajam dan langsung melancarkan serangannya dengan menarik kerudungku yang alhasil membuat rambutku tertarik.

"ASTAGFIRULLAH! MBAK LEPASIN! SAKIT MBAK!" Teriakku kesakitan.

Warga sekitar pun yang melihat hal itu segera mendekat dan mencoba memisahkan wanita itu dariku. Namun nihil, cengkeraman tangannya begitu kuat menarik rambutku.

"MBAK! LEPASIN SAYA! MBAK SALAH PAHAM! SAYA SAMA SEKALI GAK KENAL SAMA SUAMI MBAK!" Aku mencoba menjelaskan sekali lagi bahwa aku sama sekali tak mengenal suaminya.

"MASIH MAU NGELAK YAH! UDAH JELAS KAMU ITU PELAKOR! KAMU MASIH GAMAU NGAKU!" Wanita itu terus mencengkeram kerudungku dengan kuat.

Sampai-sampai aku merasakan pusing yang teramat akibat cengkeramannya.

"Mbak lepasin Mbak, gak baik berbuat seperti ini, lebih baik di obrolkan baik-baik Mbak, jangan main hakim sendiri seperti ini." Ucap salah satu warga yang mencoba memisahkan wanita itu dariku.

"ERIKA!"

Tiba-tiba seseorang berteriak, memanggil nama yang sepertinya adalah nama wanita yang kini masih mencengkeram ku dengan kuat.

Tapi, suara itu, adalah suara dari seseorang yang kukenal.

Aku bisa melihat dari pinggir mataku, lelaki itu seperti terkejut dan berlari dengan cepat ke arahku.

Hatiku merasa tenang disaat melihatnya, aku merasa lega karena kini aku bisa membuktikan semua kesalahpahaman wanita ini.

Namun, apa yang kulihat kini membuat dadaku berdegup kencang, mataku membelakak tak percaya, mengapa?.

"ERIKA! LEPASKAN! APA YANG KAMU LAKUKAN!" Teriaknya kepada wanita itu.

Kenapa?

Akhirnya wanita itu pun melepaskan cengkeramannya. Dan aku semakin melihat jelas hal yang membuatku terkejut dan bingung.

"APA! KAMU MAU MEMBELANYA! KAMU MAU MEMBELA WANITA HINA ITU! IYA!" Wanita itu malah berteriak kepada lelaki yang kini memeluknya.

Jantungku yang awalnya berdetak kencang kini terasa seakan tiba-tiba berhenti, mengapa! Mengapa bisa, lelaki yang adalah suamiku itu malah memeluk wanita asing itu dan bukannya aku!.

"Mas," ucapku dengan lirih.

Seakan tak percaya dengan apa yang kulihat, aku mencoba memejamkan mataku sejenak, namun nyatanya tak ada yang berbeda, lelaki itu memang benar Mas Adam! Suamiku.

Aku pun melihat para warga yang mulai menatapku dengan raut wajah aneh juga bingung. Banyak omongan kecil yang ku dengar, yang membuatku semakin berpikir yang tidak-tidak.

"Dih, itu Suaminya kan yah, ko malah meluk perempuan yang itu sih?"

"Kayanya bener deh Mbak Aisyah itu selingkuhannya mas Adam."

"Ko bisa-bisanya sih yah, anak ustadz jadi perusak rumah tangga orang!"

"Depannya aja keliatan alim, nyatanya PELAKOR!"

Astagfirullah, banyak omongan warga yang membuat pikiranku semakin kacau. Aku sama sekali tak mengerti dengan keadaan ini, mengapa?

Kenapa jadi aku yang di salahkan disini?.

Apa salahku?.

"Ayo kita pulang dulu, aku akan jelaskan di rumah," ucap Mas Adam, tapi bukannya mengatakan itu kepadaku ia malah mengatakan itu kepada wanita yang kini berada dalam pelukannya.

"KAMU MAU SELAMATKAN WANITA HINA MU ITU MAS! HAH! AKHIRNYA KAMU NGAKU JUGA KAN! BENAR KAN DIA WANITA YANG MEMBUATMU BERUBAH SELAMA INI!" Teriak wanita itu kepada Mas Adam.

Aku kini hanya bisa terdiam mematung, entah apa yang bisa kulakukan sekarang.

"Sudah cukup, kita bicarakan ini di rumah!" Mas Adam mencoba membawa wanita itu keluar dari halaman rumahku ini, tapi rasanya ada yang salah.

Kenapa dia sama sekali tak menatapku?.

Kenapa suamiku sama sekali tak melihatku disini?.

"Kamu, kenal dia mas?" Ucapku dengan berani ketika mas Adam mencoba membawa wanita itu keluar dari rumahku.

Mas Adam yang mendengar suaraku kini menolehkan pandangannya, ia menatapku sejenak, namun ia segera memalingkan wajahnya lagi seakan tak mau menjawab pertanyaan ku.

"NGAKU KAN KAMU! DIA ITU SUAMIKU! JELAS DARITADI KAMU BILANG GAK KENAL! SEKARANG APA! AKHIRNYA KETAHUAN JUGA KAN!" Wanita itu seakan menemukanku yang berbohong, padahal aku memang tak menyangka kalo lelaki yang ia maksud adalah Mas Adam.

Bukannya menjawab ocehan wanita itu, aku kini menatap wajah mas Adam yang terkesan enggan menatapku.

"SIAPA DIA MAS! LIHAT AKU MAS! LIHAT AKU!" Aku yang sudah tak bisa menahan amarahku karena merasa bingung dengan keadaan ini pun mulai berteriak menyerukan semua pertanyaan dalam kepalaku.

"LIHAT AKU MAS! SIAPA WANITA ITU! KENAPA KAMU MALAH BERADA DISAMPINGNYA DAN BUKANNYA AKU MAS! KENAPA! JAWAB AKU MAS!" Teriakku lagi.

Mas Adam sedikit menoleh, ia hanya bisa menatapku dengan raut wajah yang tak bisa ku jelaskan. Sama sekali tak ada jawaban yang terucap dari mulutnya.

"Jawab mas! Selingkuhan mu bertanya siapa aku! Apa kamu gak bisa jawab pertanyaannya!" Wanita itu malah berkata hal yang semakin membuatku bertanya-tanya.

Mas Adam masih tetap terdiam, enggan mengucapkan satu patah kata pun.

"KATAKAN MAS! KATAKAN PADANYA SIAPA AKU INI!"

"Istriku," akhirnya, Mas Adam mengucapkan satu kata, namun satu kata itu mampu membuat tubuhku seakan lemas seketika.

Tubuhku terjatuh lemas, terduduk di hamparan rumput taman halaman rumahku. Masih terdengar satu kata yang Mas Adam ucapkan, yang kini membuat wanita itu tersenyum menang.

"Ayo kita pulang! Aku mohon! Sudah cukup!" Mas Adam mencoba kembali membawa wanita itu pergi.

"DASAR PELAKOR! LIHAT SAJA, AKU AKAN KEMBALI DAN MEMBUAT HIDUPMU YANG BAHAGIA INI HANCUR! AKU AKAN MEMBUATMU MERASAKAN APA YANG KURASAKAN SELAMA INI!" Wanita itu berteriak sebelum akhirnya pergi meninggalkan ku yang masih terduduk di bawah.

Para warga pun mulai bubar setelah mas Adam dan wanita itu pergi, dan tak aneh jika kini aku mendengar kembali banyak omongan yang membuat hatiku terasa pedih.

"Dih, benerkan, keliatannya aja kaya orang alim, nyatanya ngerebut suami orang juga!"

"Amit-amit deh! Punya tetangga tukang goda suami orang! Hati hati Lo suami nya di jaga, nanti di godain juga!"

Dan, masih banyak lagi kata-kata yang membuat hatiku semakin sakit.

Ya Allah, kenapa? Kenapa bisa suamiku mengatakan hal yang tak bisa ku pahami ini?.

Bagaimana bisa ia mengatakan bahwa wanita tadi adalah istrinya! Akulah istri Mas Adam!.

Aku yakin dengan jelas bahwa lelaki itu benar Mas Adam! Apa benar, apa aku ini, selingkuhan mas Adam?

Astagfirullah!

Bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi!

Terpopuler

Comments

Navika

Navika

Bagus kak ceritanya. mampir juga yuk di novelku

2023-06-28

1

azkiya jeon🐰🐇

azkiya jeon🐰🐇

🤗🤗🤗

2022-11-01

1

Anabelle

Anabelle

kesini karna direkomendasikan sma author twins but different, katanya ceritanya menguras emosi. Dan ternyata benar,, padahal baru bab 1 loh🤭

2022-10-23

1

lihat semua
Episodes
1 ANANTARA - 1 Tamparan keras
2 ANANTARA - 2 Penjelasan yang tertunda
3 ANANTARA - 3 Penjelasan
4 ANANTARA - 4 Kembali Terluka
5 ANANTARA - 5 Menginginkan anak darimu!
6 ANANTARA - 6 Telepon dari Bapak
7 ANANTARA - 7 Kucing dan Anjing
8 ANANTARA : 8 Istrimu itu Aisyah
9 ANANTARA : 9 Meminta Ijin
10 ANANTARA - 10 Bangunkan Mas Adam
11 ANANTARA - 11 Terbakar Api Cemburu
12 ANANTARA - 12 Pilihan Ibu
13 ANANTARA - 13 Hati yang Hancur
14 ANANTARA - 14 Tidak Sendirian lagi
15 ANANTARA - 15 Kedatangan Abi dan Ummi
16 ANANTARA - 16 Penjelasan kepada Abi dan Ummi
17 ANANTARA - 17 Aku Akan Tinggal Di sini!
18 ANANTARA - 18 Serumah
19 ANANTARA - 19 Aku Cemburu
20 ANANTARA - 20 Rasa Takut
21 ANANTARA - 21 Mual - Mual
22 ANANTARA - 22 Umma!
23 ANANTARA - 23 Ali Gak Mau Punya Adek!
24 ANANTARA - 24 Leukemia
25 ANANTARA - 25 Bukan Aku Mas!
26 ANANTARA - 26 Tipu Daya Erika
27 ANANTARA - 27 Mas Rizal
28 ANANTARA - 28 Menyayangkannya
29 ANANTARA - 29 Aisyah tak sadarkan diri
30 ANANTARA - 30 Maafkan Mas
31 ANANTARA : 31 Wanita Gila
32 ANANTARA - 32 Tetangga Baru
33 ANANTARA - 33 Ketakutan
34 ANANTARA - 34 Aku yang Mengalah
35 ANANTARA : 35 UMMA! AWAS!
36 ANANTARA - 36 Sudah Terlambat Mas!
37 ANANTARA - 37 CUKUP MAS!
38 ANANTARA - 38 Untuk Apa Terus Memaksa?
39 ANANTARA - 39 Perpisahan
40 ANANTARA - 40 Resmi bercerai
41 ANANTARA - 41 KETERLALUAN!
42 ANANTARA - 42 Siapa Dia!
43 ANANTARA - 43 Menikahlah denganku.
44 Maaf :(
45 ANANTARA - 44 Mainan Baru
46 ANANTARA - 45 Bersikap Dewasa
47 ANANTARA - 46 Aisyah yang Berbeda.
48 ANANTARA - 47 Izinkan aku meminangmu
Episodes

Updated 48 Episodes

1
ANANTARA - 1 Tamparan keras
2
ANANTARA - 2 Penjelasan yang tertunda
3
ANANTARA - 3 Penjelasan
4
ANANTARA - 4 Kembali Terluka
5
ANANTARA - 5 Menginginkan anak darimu!
6
ANANTARA - 6 Telepon dari Bapak
7
ANANTARA - 7 Kucing dan Anjing
8
ANANTARA : 8 Istrimu itu Aisyah
9
ANANTARA : 9 Meminta Ijin
10
ANANTARA - 10 Bangunkan Mas Adam
11
ANANTARA - 11 Terbakar Api Cemburu
12
ANANTARA - 12 Pilihan Ibu
13
ANANTARA - 13 Hati yang Hancur
14
ANANTARA - 14 Tidak Sendirian lagi
15
ANANTARA - 15 Kedatangan Abi dan Ummi
16
ANANTARA - 16 Penjelasan kepada Abi dan Ummi
17
ANANTARA - 17 Aku Akan Tinggal Di sini!
18
ANANTARA - 18 Serumah
19
ANANTARA - 19 Aku Cemburu
20
ANANTARA - 20 Rasa Takut
21
ANANTARA - 21 Mual - Mual
22
ANANTARA - 22 Umma!
23
ANANTARA - 23 Ali Gak Mau Punya Adek!
24
ANANTARA - 24 Leukemia
25
ANANTARA - 25 Bukan Aku Mas!
26
ANANTARA - 26 Tipu Daya Erika
27
ANANTARA - 27 Mas Rizal
28
ANANTARA - 28 Menyayangkannya
29
ANANTARA - 29 Aisyah tak sadarkan diri
30
ANANTARA - 30 Maafkan Mas
31
ANANTARA : 31 Wanita Gila
32
ANANTARA - 32 Tetangga Baru
33
ANANTARA - 33 Ketakutan
34
ANANTARA - 34 Aku yang Mengalah
35
ANANTARA : 35 UMMA! AWAS!
36
ANANTARA - 36 Sudah Terlambat Mas!
37
ANANTARA - 37 CUKUP MAS!
38
ANANTARA - 38 Untuk Apa Terus Memaksa?
39
ANANTARA - 39 Perpisahan
40
ANANTARA - 40 Resmi bercerai
41
ANANTARA - 41 KETERLALUAN!
42
ANANTARA - 42 Siapa Dia!
43
ANANTARA - 43 Menikahlah denganku.
44
Maaf :(
45
ANANTARA - 44 Mainan Baru
46
ANANTARA - 45 Bersikap Dewasa
47
ANANTARA - 46 Aisyah yang Berbeda.
48
ANANTARA - 47 Izinkan aku meminangmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!