Menikahi Mantan
Hari ini begitu cerah, matahari bersinar dengan terang. Arkan Dwi Prasetyo anak tunggal dari Dika Prasetyo dan Mira Azizah, kini ia sedang berada di kantor ayahnya mengikuti sebuah rapat mengenai kerjasama perusahaan ayahnya dengan perusahaan seorang pengusaha yang tinggal di Jepang.
Mereka akan membuka cabang di Jepang untuk meningkatkan perusahaannya, kini cabang perusahaannya sudah di dirikan di Singapura, Amerika, Korea Selatan dan juga Thailand.
Selesai rapat Arkan izin pergi untuk beristirahat, kebetulan ini sudah waktunya istirahat. Waktu berjalan begitu cepat kini sudah malam, Arkan malah mabuk berat ia pulang ke apartemennya karena jika pulang ke rumah dalam keadaan mabuk ia akan di marahi.
Arkan masuk ke apartemennya namun saat ia akan menutup pintu, pintunya tidak tertutup rapat karena ada sepasang sepatunya yang menghalangi pintu. Arkan setelah itu tidur di sofa sambil membuka kemeja juga jasnya karena sangat gerah.
Tanpa di sadari seorang wanita tiba-tiba masuk ke apartemen Arkan juga dalam keadaan mabuk, ia tergeletak di lantai karena sudah tidak kuat pergi ke kasur, waktu berjalan tanpa ada yang sadar sampai pagi pun tiba.
Wanita yang semalam masuk ke apartemen Arkan teriak melihat Arkan yang tergeletak di sofa tanpa memakai baju, wanita itu belum melihat wajah Arkan karena masih tertutup bantal Sofa.
Arkan terbangun mendengar teriakan wanita itu, "Elu," Arkan menatap wanita di depannya dengan keadaan kaget, matanya membulat sempurna.
"Arkan?" Wanita itu ikut kaget setelah tau jika pria itu adalah Arkan.
"Ngapain lu masuk apartemen gue?" tanya Arkan menutup tubuhnya dengan bantal.
"Harusnya gue yang nanya ngapain lu di sini?" tanya balik wanita itu.
"Lu gila? Ini apartemen gue? Lu bisa liat enggak?" tanya Arkan menatap sekeliling untuk memastikan bahwa ini memang apartemennya.
Wanita itu terdiam setelah sadar bahwa ia yang salah, Arkan bangun dan menghampiri wanita itu lalu menariknya keluar, Alangkah terkejutnya mereka saat keluar sudah banyak wartawan dan kamera yang menangkap kejadian mereka berdua keluar dari apartemen. Apalagi melihat Arkan tidak memakai baju sama sekali.
Wanita itu adalah Violet Anastasya ia adalah artis yang saat ini sedang ramai diperbincangkan karena membintangi sebuah film yang sangat populer, ia adalah pemeran utamanya itulah mengapa di depan apartemennya banyak wartawan.
Kebetulan Violet dan Arkan bersebelahan apartemen, "Mati gue," Violet mendorong Arkan kembali masuk ke apartemen dan menutup pintu apartemen itu.
Wartawan yang berada di depan pintu apartemen Violet langsung pindah ke depan pintu kamar Arkan.
"Keluar lu," bentak Arkan menyuruh Violet keluar.
"Gue mohon sebentar aja sampai wartawannya pada pergi," pinta Violet sambil memohon di hadapan Arkan.
"Gue harus kerja," balas Arkan memalingkan tatapannya dan menjauh dari Violet.
"Lu juga mending jangan dulu keluar," pinta Violet berjalan ke hadapan Arkan.
Violet menyalakan televisi untuk memastikan sesuatu, dan ternyata dugaannya benar kini televisi sedang memberitakan dirinya yang tidur bersama Arkan dalam apartemen. Arkan yang melihat berita itu langsung kaget dan menatap Violet dengan tatapan marah.
"Elu sih narik gue langsung keluar, coba aja kalau misalkan tadi liat dulu lewat kamera ada orang enggak di luar, pasti kejadiannya enggak bakalan ke gini," ucap Violet seakan tau apa yang Arkan inginkan.
"Pokoknya gue enggak mau tau yah lu harus tanggung jawab dan beresin semuanya, gue enggak mau nama gue jelek, " bentak Arkan.
"Eh, lu pikir nama lu aja yang bakalan hancur? Sama kali nama gue juga," balas Violet tidak mau kalah.
"Enak kali lu, tidur sama anak pewaris tahta tuan Prasetyo, pasti bangga."
"Lu kalau ngomong mikir dulu napa," Violet melempar bantal ke wajah Arkan.
Tidak lama setelah itu orang tua Arkan dan orang tua Violet datang ke apartemen karena sudah melihat berita di televisi, kini mereka berkumpul di ruang utama apartemen Arkan dengan wajah yang serius.
"Pa aku bisa jelasin semuanya," Violet tentu tidak mau di salahkan karena memang ia tidak melakukan apapun dengan Arkan.
"Menikahlah," ucap ayahnya Arkan secara mendadak.
Arkan dan Violet kaget dan langsung menatap orang tuanya masing-masing.
"Itu memang satu-satunya jalan untuk saat ini," timpa ayahnya Violet setuju.
"Aku nikah sama dia? Enggak Pa," Arkan menggelengkan kepalanya, "Aku enggak mau yah Pa, aku punya pacar," tolak Arkan.
"Aku bener enggak lakuin apapun, semalem aku mabok dan abis itu salah masuk kamar itu doang," Violet coba menjelaskan kejadian semalam.
"Terus semua orang akan percaya dengan itu?" tanya ibunya Violet menatap tajam anaknya.
"Ya-ya," Violet gelagapan tidak tau harus jawab apa.
"Aku enggak peduli yah mereka mau mandang aku kayak gimana, aku tetep enggak mau nikah sama dia," kekeh Arkan.
"Oke, kau tidak akan mendapatkan warisan apapun dari kita," balas ibunya Arkan marah.
"Apa? Ma jangan gitulah," balas Arkan tidak Terima.
"Kau tau? Kalau kau menolak pernikahan ini saham perusahaan kita juga akan terpengaruh, jadi menikahlah dan setelah menikah satu tahun kalian boleh bercerai lagi," ucap ibunya Arkan.
"Saya setuju, setelah satu tahun menikah kalian boleh bercerai, pernikahan ini kita lakukan untuk menutupi kecerobohan kalian ini," setuju ayahnya Violet.
"Oke kalau gitu aku setuju," karena tidak mau jatuh miskin akhirnya Arkan menyetujuinya.
Violet terdiam ia tidak tau harus bagaimana sekarang, namun entah mengapa di hati kecilnya ia senang jika harus menikah dan hidup bersama dengan Arkan walaupun hanya dalam satu tahun.
Selesai bicara kedua orang tua mereka langsung pulang untuk menyiapkan pernikahan yang akan di adakan dua hari lagi, lebih cepat lebih baik.
"Ini semua gara-gara lu, kalau aja lu semalam enggak masuk ke sini semuanya enggak bakalan terjadi," bentak Arkan pada Violet yang sedang terdiam di sofa.
"Gue minta maaf, gue semalem mabuk jadi enggak sadar kalau salah masuk," balas Violet lembut.
"Lu emang pembawa sial yah, dari dulu sampai sekarang bisanya cuman bikin pusing aja."
"Enggak usah bahas masalah yang dulu deh, yang dulu biarin aja."
"Enak yah lu ngomong gitu? Lu enggak bisa rasain apa yang gue rasain dulu."
Berita di televisi kembali muncul dimana kedua orang tua Arkan dan Violet mengumumkan pernikahan anaknya yang akan di adakan pada hari minggu. Arkan mendapatkan telpon dari Mawar setelah melihat berita di televisi.
"Yang aku bisa jelasin semuanya, ini cuman pernikahan Pura-pura aja kok," Arkan mencoba menjelaskan semuanya pada kekasihnya itu.
Dari sofa Violet menatap Arkan sambil tersenyum kecil, "Tuhan kenapa sih? Padahal udah berusaha keras menjauh eh malah disatuin lagi? Mana enggak bisa nolak lagi."
"Kalau tau mau disatuin lagi, aku dulu ngapain susah-susah ngejauh," tambah Violet tersenyum kecil, jujur ia memang senang kembali bersama Arkan.
Dulu Arkan adalah mantan pacarannya, namun karena beberapa alasan Violet harus menjauh dan pergi dari Arkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments