Pulang Malam

Paginya setelah selesai menyiapkan sarapan Violet segera pergi ke lokasi syuting, ia membangunkan Arkan terlebih dahulu lalu pergi begitu saja. Sesampainya di lokasi semua orang menyambut Violet dengan hangat mereka juga memberikan selamat pada Violet, ada juga di antaranya yang memberikannya hadiah pernikahan.

"Makasih yah untuk hadiahnya," Violet terlihat senang.

"Tolong simpen di mobil aja yah semuanya," pinta Violet pada asistennya.

"Vio," panggil Julian.

"Julian? Kok ada di sini?" tanya Violet menatap Julian yang mendekat.

"Kebetulan aku lagi ada kerjaan di sini, ternyata kamu syuting di sini juga makannya aku samperin," balas Julian, semua pemain dan kru juga mengenal Julian, makannya Julian di biarkan menghampiri Violet.

"Oh gitu yah? Gimana udah selesai kerjaannya?" tanya Violet.

"Belum, gue juga mampir bentar doang ini mau balik lagi," balas Julian.

"Hay Julian yah," lawan main Violet yang bernama Nanda menyapa Julian.

"Hay juga, iya gue Julian. Lu Nanda kan? Aktor yang jadi lawan main Violet?" tanya Julian menyapa balik Nanda.

"Iya salam kenal," balas Nanda.

"Oh iya selamat yah atas pernikahannya," ucap Nanda menatap Violet.

"Iya makasih."

"Ini ada kado, maaf juga enggak bisa hadir soalnya lagi sibuk," jelas Nanda memberikan kotak kado pada Violet.

"Makasih yah."

"Ya udah gue cabut duluan yah, takutnya udah pada nunggu," Julian pamit pergi.

"Dah, nanti jam makan siang kalau kosong ke sini lagi yah kita makan siang bareng," balas Nanda.

"Siap."

Nanda dan Violet juga mulai melakukan syuting, sementara itu di kantor Arkan juga mendapatkan sambutan dan banyak ucapan selamat dari karyawannya. Arkan masuk ke ruangannya lalu duduk menyenderkan punggung ke senderan kursi.

"Ah..... Lelahnya," ucap Arkan.

Ponselnya berbunyi, ternyata Mawar menelpon dirinya, Arkan langsung mengangkat telpon dari Mawar, "Ada apa?"

"Sayang aku enggak boleh ke kantor kamu?" tanya Mawar dengan nada manja.

"Jangan dulu, buat saat ini kita enggak usah ketemu di tempat ramai dulu. Soalnya bisa-bisa papa marah besar," jelas Arkan.

"Jadi kita cuman boleh ketemuan kalau di rumah atau di tempat sepi aja? Kita enggak bebas ketemuan nih?"

"Yah begitulah."

"Sayang padahal aku kangen banget tau sama kamu, mana semalem cuman bentar lagi ketemunya. Kamu sih kenapa malah nyuruh aku pulang cepet-cepet."

"Ya udah nanti malem kita ketemuan di Clube."

"Bener nih? Ah..... Boleh tuh."

"Ya udah sampai nanti," Arkan mematikan sambungan telponnya.

Kembali ke Violet, saat waktunya makan siang Julian ikut makan siang bersama Violet dan Nanda.

"Kalian udah temenan lama?" tanya Nanda menatap Violet dan Julian bergantian.

"Yah lumayan lama lah, kita temenan dari kecil soalnya," balas Julian tersenyum.

Mereka makan di kafe dekat lokasi.

Selesai makan mereka mulai kembali ke aktivitasnya masing-masing, Julian kerja sementara Nanda dan Violet melanjutkan syutingnya yang belum selesai. Malam pun tiba selesai syuting Violet segera pulang ke rumahnya di bantu asisten pribadinya.

"Kamu pulang aja, biarin aku yang beresin barang ke dalem," ucap Violet saat turun dari mobilnya.

"Beneran enggak papah?" tanya asistennya.

"Iya beneran udah malam juga, besok aja beresinnya."

"Ya sudah saya pulang," Asistennya pamitan pulang.

Violet masuk ke rumah membawa beberapa barangnya, sampai di rumah ia sadar bahwa Arkan belum pulang karena lampu masih gelap dan memang tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah itu.

"Padahal ini udah malem loh, kok masih belum pulang juga," gumam Violet sambil masuk ke kamarnya membereskan semua barang bawaannya.

Kemudian ia mandi lalu menunggu kepulangan Arkan di ruang tengah, padahal ia saat ini sudah ngantuk dan juga kelelahan. Kini sudah jam 12 malam dan Arkan nyatanya masih belum pulang, Violet sudah ketiduran di sofa, tidak lama setelah itu Arkan pulang dengan keadaan setengah sadar.

Arkan terdiam menatap Violet yang tergeletak di sofa karena ketiduran, Arkan menghampiri Violet lalu membangunkannya.

"Bangun, ngapain tidur di sofa lu kan punya kamar," ucap Arkan sambil menepuk tangan Violet perlahan.

Violet terbangun lalu menatap Arkan, "Duduk," Violet yang tau Arkan mabuk ia mendudukkan Arkan di sofa sementara dirinya pergi ke dapur walaupun dalam keadaan ngantuk dan menguap terus.

Tidak lama Violet kembali sambil membawa segelas susu putih hangat, "Nih minum, biar enggak terlalu pusing," Violet menyodorkan gelasnya pada Arkan.

Arkan mengambilnya dan langsung meminumnya sampai tandas, Arkan di bawa ke kamar oleh Violet dan di tidurkan di kasur. Di kemeja Arkan terdapat lipstik merah yang sudah pasti milik Mawar, "Ternyata abis berduaan sama Mawar," gumam Violet dalam hatinya.

Violet membuka sepatu Arkan dan menyelimuti Arkan, setelah itu ia ke kamarnya untuk tidur. Sementara itu di sisi lain Julian baru saja sampai ke rumahnya di sana ia bertemu dengan kakak perempuannya, "Bagaimana kerjaannya sudah selesai?" tanya Kakaknya Julian yang bernama Jeje.

"Sudah, sudah ku tangani semuanya tenang saja," balas Julian pergi ke arah kamarnya yang ada di lantai 2.

"Baguslah, jangan lupa makan malam. Semuanya masih ada di meja makan," teriak Jeje.

"Iya."

Julian masuk ke kamarnya lalu membaringkan tubuhnya karena kelelahan, Julian kini hanya tinggal bersama kakaknya karena kedua orang tuanya ada di Amerika dan menetap di sana karena pekerjaan. Yah kadang kedua orang tuanya Julian juga berkunjung ke Indonesia namun itu sangatlah jarang.

Julian juga di ajak tinggal di Amerika namun karena beberapa alasan Julian menolaknya, untuk menemani Julian kakaknya pun tinggal di Indonesia tidak ingin meninggalkan adik kesayangannya sendirian.

Julian sering kali merasa kesepian karena memang sedari kecil Julian selalu di tinggalkan oleh kedua orang tuanya untuk bekerja. Untung saja sedari kecil Violet selalu bersamanya hingga membuat kehidupan Julian tidak terlalu sepi dan sedikit berwarna.

Hari kembali berganti dengan begitu cepatnya, kebetulan hari ini tiba-tiba Violet tidak syuting ada beberapa kendala di lokasi syutingnya. Jadi Violet hari ini akan bersantai di rumah menikmati hari liburnya ini, sementara Arkan sudah siap untuk pergi ke kantor.

Violet membuatkan sarapan roti bakar di beri roti coklat, "Nih," ucap Violet memberikan piring berisi roti.

Arkan menatap roti itu.

"Tenang aja, isinya selai coklat. Gue masih tau kok kalau lu alergi kacang," balas Violet.

Arkan barulah mengambil roti itu dan memakannya.

"Tumben belum mandi," ucap Arkan menatap Violet yang duduk di depannya.

"Enggak pergi syuting, jadi buat apa mandi pagi," balas Violet dengan nada malas.

"Oh........" Arkan menganggukkan kepala.

"Lain kali kalau mau pulang malem bisa kan kabarin, apalagi karena pulang malem abis pacaran," ujar Violet tanpa menatap Arkan.

"Memangnya kenapa?"

"Nggak tau ah."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!