BULAN UNTUK BINTANG
Matahari yang sudah tinggi menelisik masuk lewat celah jendela, menerangi sepasang manusia yang tengah terlelap.
Bulan terbangun karena sinar matahari itu menyorot ke wajahnya. Perlahan tapi pasti mata itu terbuka sepenuhnya. Mata indah coklat hazel itu menyapu setiap sudut ruangan itu. " Di mana ini" gumamnya.
Saat hendak terbangun dirinya dikejutkan oleh tangan yang tiba-tiba merangkulnya. Bulan langsung melihat tangan siapa yang tengah merangkulnya itu.
" Aaaaarrgggggghhhhhhh"
Bulan berteriak saat mendapati dirinya tengah dalam keadaan tanpa busana sedang tidur dengan seorang pria yang dikenalnya sebagai senior di kampus tempatnya menuntut ilmu. Lebih mengejutkan lagi seniornya itu juda dalam keadaan tanpa busana.
Mendengar teriakan yang memekik telinga, Bintang relfeka menutup telingannya. Di buka mata berwana abu terang itu, dilihatnya sekeliling dia mendapati Bulan, junior di kampusnya duduk di sampingnya memegangi selimut menutup tubuhnya.
" what... Situasi macam apa ini "batinnya.
" Kau..ba-bagaimana bisa.... seperti ini? " Bulan bertanya entah pada seniornya atau pada dirinya sendiri.
Brakk
Suara pintu didobrak paksa oleh Yanuar kakak Bulan. Semua yang ada di depan pintu itu dibuat ternganga oleh pemandangan pagi menjelang siang yang sangat entah bagi mereka.
Yanuar mengepalkan tangannya berjalan mendekati Bintang.
Bugh.. Bugh.. bugh..
Bintang terjatuh ke bawah, tapi beruntung dia sudah memakai boxer nya tadi sehingga semua orang di kamar itu tidak dapat melihat 'senapan airnya'.
"Baj***** kau" maki Yanuar dengan terus melayangkan tinju mautnya.
Febrianto ayah Bulan mendekat dan menarik anknya itu agar berhenti memukuli Bintang. Bukan tidak emosi tapi semua bisa dibicaraka.
Dessy mendekat ke arah anaknya, membantu putri kesayangannya itu memakai baju. "shhhss" Bulan merasakn sakit pada pangkal paha nya. Dia berbalik melihat seprei putih yang telah ternodai oleh darah keperawanannya.
Air matanya jatuh tanpa disuruh, dia berusaha mengingat kejadian semalam yang sampai harus kehilangan mahkotanya.
Flashback on.
Malam akhir pekan ini salah seorang teman sekelasnya di kampus menyelenggarakan pesta ulang tahunnya yang ke 22 tahun. Semua teman sekelas dan beberapa senior di undang ke pesta itu. Bulan sama sekali tidak curiga kenapa pesta ini di adakan di Club malam bukannya di rumah atau hotel. Bulan berangkat mengendari sendiri mobil sedan hitam miliknya. Hadiah dari ayahnya untuk ultahnya tahun lalu.
Ayah Bulan pemilik showroom mobil yang sudah beranak di beberapa kota di Indonesia. Bundanya adalah seorang dokter kandungan di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Kembali lagi pada malam naas itu. Saat pesta sudah berlangsung tiba-tiba Bulan kebelet pengan pipis. Dia berpamitan pada temannya. " Jul, gue ke toilet dulu ya. " July mengganggu kan kepalanya.
Bulan berjalan di Koridor yang mengatah ke toliet. Dia bersenandung untuk mengusir sepi, tiba-tiba saja mulutnya dibekap sapu tangan dengan obat biasanya terdapat di sapu tangan itu. Bulan pingsan tak sadarkan diri. Dirinya dibawa ke salah satu Kamar di lantai tiga Club malam itu yang memang biasa dipakai menginap pelanggan Club
Berganti pada Bintang. Dia tidak terlalu bersemangat datang ke pesta ini, jika buka Orion sahabatnya yang mengajak mana mau dia datang walaupun memang dirinya diundang. Usut punya usut yang ultah naksir sama dia, makanya malas dia datang.
Setelah meminum habis cocktail miliknya e tah kenapa badannya terasa sangat panas. Bintang pergi tanpa sepengetahuan Orion bermaksud ke toilet. Baru setengah jalan dirinya ditarik seseorang pelayan dan di bawa ke sebuah kamar di lantai tiga.
Tidak sadar dengan apa yang terjadi Bintang melepas pakaiannya, dirinya jadi tak terkendali ingin sekali memuaskan hasrat yang terbendung. Berjalan gontai menuju kamar mandi, dirinya dikejutkan ada seorang gadis yang pakainya sudah berantakan walaupun masih dipakainya. Karena sesuatu yang mempengaruhi alam bawah sadarnua, Bintang mendekati gadis itu dan langsung menerkamnya.
Bulan sempat terbangun sejenak saat merasakan sakit di area pangkal paha nya, tapi obat bius dosis tinggi itu kembali membuatnya pingsan.
Bintang mengempur pertahanan bulan hingga mendapatkan pelepas lima kali baru setelahnya dia tertidur di sebelah Bulan.
Flashback off
Kini Bintang dan Bulan tengah disidang oleh kedia keluarga. Keluarga Narendra adalah keluarga Bulan, dan keluarga Narita keluarga Bintang.
Bulan menceritakan versinya sendiri kemudian berlanjut Bintang yang bercerita tentang yang dia alami..
Tuan Takami Narita ayah Bintang yang berdarah Jepang itu menghela nafasnya. Dia begitu kecewa akan perilaku anak tunggalnya, tapi tidak bisa menyalahkan Bintang karena dirinya dijebak.
" Maafkan kesalahan putra saya, tuan Febrianto. Bintang akan bertanggung jawab. Mati kita nikahkan keduanya malam ini juga" terang Tuan Takami.
Duarrrrrr
Bintang dan Bulan seperti tersambar petir mendengar niatan baik yang disampaikan keluarga Narita.
"Otousan," Tegur Bintang.
"Anata wa nani ni tsuite hanashite imasu kata?? "
(Apa yang anda bicarakan)
"Urusai." bentak Tuan Narita.
( Diam kau)
" Maaf Tuan atas kelancangan anak saya, malam ini juga saya akan persiapkan pernikahan mereka. Kalau boleh tahu di mana akan diadakannya acara ini.?? " Tuan Narita mencoba untuk bernegosiasi dengan Keluarga Bulan.
"Di rumah kami saja Tuan" jawab ayah Febri.
" Tunggu ayah" Bulan menginterupsi. " Aku belum siap untuk menikah" ucap lirih tapi masih dapat didengar orang yang ada dalam ruangan tersebut.
Bulan memilin ujung gaun malamnya, dia benar-benar tidak siap harus menikah di usia yang begitu muda, bahkan kuliahnya saja baru semerter lima.
"Bagaimana jika kami hamil nak?? lebih baik menikah jika benar sampai kau hamil ada ayah untuk anakmu, tapi jika tidak hamil setidaknya kalian mempertanggung jawabkan perbuatan kalian nak. Ini adalah dosa sayang. " bunda Dessy menyoba memberi pengertian pada putri bungsunya itu.
Bulan dan Bintang terdiam, benar yang dikatakan bunda Dessy. Apapun alasannya mereka telah melakukan sebuah dosa. Karenanya sudah seharusnya mereka mempertanggung jawabkan dosa itu.
"Bintang, jangan lari dari masalah nak. Suka atau tidak inilah takdir yang harus kamu lakukan jadi jangan jadi pengecut nak. " kata Fuyami.
"Junbi wa deki taka" Takami bertanya pada putranya
(apa kau siap, Nak)
"kore wa daredesuka. " Jawab Bintang mantap.
" Anak saya siap menikahi putri anda, Tuan Narendra. Apakah keluarga anda menerima pertanggung jawaban dari kami? " Tuan Takami mengulurkan tangannya di depan tumbuh ayah Febri.
" Keluarga kami menerimanya Tuan. Terima kasih kesediaan Anda menerima keluarga kami. " ayah Febri menyambut uluran tangan Tuan Takami.
Menjadi sebuah kehormatan bagi keluarga Narendra jika besanan dengan keluarga Narita. Keluarga itu adalah bangsawan di Jepang dengan bisnis perhotelan yang tersebar hampir di seluruh dunia. Belum lagi keluarga pihak Fuyami yang merupakan orang terhormat di negara ini karena memiliki sebuah yayasan yang melindungi anak dan wanita.
" Tapi saya ingin pernikahan ini dirahasiakan. Bukan maksud saya merendahkan keluarga anda, tapi jika hal ini tersebar bukan saya yang rugi tapi Bulan. Dia pasti mendapat hujatan dari orang banyak. " Bintang mengutarakan pendapatnya.
" Apa pedulimu? " sanggah Bulan.
" Kau akan menjadi istriku, menantu keluarga Narita jika sampai pernikahan dadakan ini tersebar kau yang akan rugi dan aku juga tak mau nama keluargaku jadi gunjingan orang. Keluarga yang aku maksud terdapat kau di dalamnya karena kau akan jadi istriku," walaupun diucapkan dengan halus tapi penuh dengan penekanan.
"cih.. " Bulan berdecih mendengar alasan Bintang. "memangnya apa yang terjadi jika banyak orang tahu, bilang saja kau pengecut. " maki Bulan dalam hati..
Nah pada pengen tahu kan gimana kelanjutannya. Terus support dan like karya aku ya biar cepet upload cerita nya. 😘😘🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Lailatul Hawa
masih ada beberapa typo Thor ☺️☺️☺️
2022-10-19
0