Malam harinya masih di rumah pengantin baru, terlihat Bintang tengah sibuk di dapur. Bintang memasak makan malam untuk sang istri.
Bulan yang sehabis mandi keluar dari kamar mencium bau harum dari bawah. Bulan menuruni tangga lalu menuju dapur, matanya melihat Bintang dengan kaos putih dan celana pendek navy memakai appron sedang memasak. Sejenak dia terpesona, sangat seksi menurutnya.
Bulan menggelengkan kepalanya mengusir pemikiran yang aneh itu dari otaknya.
" Masak apa, " tanyanya menghampiri Bintang.
" Eh biasanya kalau di novel-novel itu seharusnya kamu memelukku dari belakang lho. " bukannya menjawab tapi Bintang malah menggoda Bulan.
Bulan mencubit perut Bintang.
" auw.. auw.. sakit Anata. " protes Bintang
" Biarin sakit biar sadar nggak usah nge halu aja kerjaannya. " sewot Bulan. Bulan pikir menjadi istrinya nggak akan diusilin nyata tetap aja Bintang itu usil
" Anata, ambilin piring ya. " pinta Bintang.
Noura mengambilkan piring kemudian Bintang menuangkan masakannya ke piring yang diambil Bulan tadi. Mereka berjalan ke arah meja makan. Di atas meja makan itu Bulan melihat beberapa masakan yang sebelumnya tidak pernah memakan masakan itu.
" Kamu masak apa sih " Bulan menunjuk ke masakan dekat tempat duduknya.
" Itu Nikujaga sayang, semur daging sama sou. " jawab Bintang
" Ini yang aku masak itu nama Kare Raisu, Shabu - Shabu kuah pedes, Nikujaga, Katsudon sama yang terakhir Beef teriyaki. Coba aja pasti enak. " Bintang menawarkan.
kare raisu
shabu- shabu kuah pedas.
nikujaga
beef teriyaki.
Nah ini masakan chef Bintang ya.
Bulan mencicipi satu persatu masakan Bintang.
" Enak banget. " serunya. Lidah Bulan benar-benar benar dimanjakan oleh masakan Bintang.
Mendapat pujian dari sang istri jelas Bintang senyum-senyum malu.
Mereka berdua makan dengan keheningan hingga semau makanan di meja itu ludes tinggal piringnya.
" Kamu kok bisa masak enak banget. Emang udah biasa masak ya. " Bulan membuka pembicaraan.
" Dari umur 8 tahun aku udah belajar masak. " jawab Bintang.
Uhuk.. Uhuk.. Uhuk
Bulan tersedak air yang diminum nya. Bintang memukul kecil punggung Bulan untuk menenangkan.
" Ceroboh banget sih. Kayak anak kecil minum aja tersedak. " ejek Bintang.
" Kamu ngapain umur segitu udah belajar masak. Bukannya di rumah kamu pasti ada koki buat masakin" Bulan bertanya setelah bisa meredakan batuknya.
" Pengen aja mandiri. Dari pihak otousan kan cucu laki-laki satu-satunya, makanya aku pengen mandiri biar bisa jaga adik sepupu aku yang semua perempuan. Aku udah dididik tanggung jawab dari umur 5 tahun bukan hanya pada diriku tapi semua keluargaku. Ya gitu deh.. " terang Bintang.
Bulan terdiam dalam pikirannya. Dia tak pernah menyangka bahwa dibalik sifat tengilnya, suaminya ini sangat penyayang dan bertanggung jawab. Bulan jadi semakin tertarik dengan kejutan apa lagi yang akan ditunjukkan suaminya ini nanti.
" Yuk ke atas. Aku capek pengen rebahan. " ajak Bintang.
Bulan dan Bintang naik ke kamar tidur setelah selesai mencuci piring sambil ngobrol di bawah tadi.
Mereka masuk secara bergantian ke kamar mandi untuk membersihkan diri dana berganti pakaian tidur. Bulan terkejut hendak berteriak tapi mulutnya keburu didibungkam oleh Bintang.
" Kok nggak makai baju. " Bulan protes.
" Nggak bisa tidur kalau pake baju. Gerah. " jawab Bintang.
" Nggak bisa apaan orang kemarin di rumah aku tidur pakai baju kok. "
" Mana ada. Aku itu tidur pasti pakai celana pendek tanpa baju dari dulu. "
Bulan berpikir sejenak, dari mulai mereka ketahuan tidur bareng sampai sekarang memang Bintang nggak pakai baju waktu tidur. Pas di rumah ayah Febri kan Bintang sudah mandi makanya pakai baju.
Pipi Bulan tiba-tiba merona merah mengingat suaminya suka bertelanjang dada. " ya Tuhan kok aku bisa lupa, trus ini bakalan selamanya gitu tidur dengan cobaan gini. " gumam Bulan dalam hati.
" Kamu besok kuliah jam berapa"? tanya Bintang membuyarkan lamunan Bulan.
" Kuliah siang jam 10.00.." jawab Bilang mengingat ingat jadwal kuliahnya.
" Besok berangkat pagi ya., " usul Bintang.
" Kenapa berangkat pagi, kalau kamu ada kelas pagi ya nanti aku berangkat pakai taksi aja. " gantian Bulan yang mengusulkan.
" Aku besok nggak ada kuliah tapi musti rapat sama SEMA bahas anniversary kampus jadi musti berangkat pagi. Dan aku nggak mau kamu pakai taksi bahaya sendirian. "
" Tapi... "
" Nggak ada tapi tapian, aku tidak menerima penolakan ya. Sekarang tidur. " final Bintang.
Noura mencebik mendengar suami itu tidak mau mendengarkan perkataannya.
Mereka akhirnya tidur saling membelakangi, tapi agak lama setelahnya Bintang menarik Bulan ke dalam pelukannya. Bulan tidak protes karena entah sejak kapan dia suka sekali tidur dalam pelukan Bintang.
Pagi menjelang, Bintang dan Noura sudah selesai bersiap dan sarapan. Mereka berangkat dengan menggunakan mobil sport merah milik Bintang.
Sesampainya di kampus mereka berdua kembali jadi buah bibir mahasiswa lainnya. Bagi Bintang ini adalah hal biasa tapi tidak bagi Bulan. Dia merasa canggung. Bintang yang melihat Bulan canggung pun langsung merangkul bahu Bulan.
Bintang mengedipkan sebelah matanya saat Bulan melihat wajahnya.
" Anata mau ikut ke ruang SEMA? " Bintang menawarkan Bulan untuk ikut karena tahu jam masuk kuliah Bulan masih 2jam lagi. Daripada istrinya itu bosan kan lebih baik ikut dia aja.
" Nggak ah nanti ganggu. " Bulan menolak, bukan dengan maksud tertentu tapi memang nggak mau menganggu Bintang dan anggota SEMA yang sedang rapat.
" Bulan" July memanggilnya.
" Aku sama Julu aja ya. Kamu nggak marah kan, " Bulan memilih bersama dengan July daripada menganggu Bintang.
Bintang mengangguk lalu mengacak rambut Bulan. Pengen cium tapi sayang mereka lagi di kampus jadi musti ditahan deh.
Bintang memandang ke arah Bulan sampai istri itu tidak terlihat lagi. Bintang menuju Gedung D seorang diri.
" Wah elo parah deh udah segitu deketnya sama senior padahal dulu kayak tikus ma kucing. " July menggoda Bulan.
" Sirik ngomong Jul" Bulan terkekeh balik menggoda July.
" Gimana bisa jadian? trus kapan? siapa yang nembak? orang tua elo gimana? ngizinin nggak" July mencerca Bulan dengan banyak pertanyaan.
" Jadiannya belum lama,, nggak ada yang nembak semua berjalan tanpa bisa dicegah, kedua orang tua juga udah kasih izin. " Bulan balik mencerca July dengan jawaban.
Mereka tertawa bersama, merasa lucu dengan tingkat mereka. Bulan berhenti lantaran ada orang yang menarik tangannya. Orang itu adalah Sandra teman satu kelasnya yang adalah fans fanatik suaminya.
Plakkk.
Sandra menampar Bulan. July dan Bulan sama- sama terkejut apalagi Bulan yang tak siap harus merasakan perih dan panas dipipinya.
" Elo nggak punya hati ya jadi temen. udah tahu gue suka sama senior kok elo dengan teganya ngrebut dari gue. " Sandra marah.
" Ngerebut?? halo sadar diri ya lo. Gue nggak pernah ngrebut Bintang dia sendiri yang ngajak gue pacaran. Sana ke Bintang kalau mau protes. " sewot Bulan.
Sandra menarik rambut Bulan lalu di balas oleh Bulan, pokoknya Bulan nggak mau ngalah karena dia nggak salah.
Aksi kedua itu sampai juga ke telinga Bintang. Pas lagi seriusnya rapat tiba-tiba Orion menunjukkan video Bulan dan Sandra yang di rekam mahasiswa lain pada Bintang.
" Bro bukannya ini cewek lo. " Orion berkata.
Bintang melihat layar HP Orion dan langsung berdiri menuju TKP diikuti Orion dan Hydra.
Sesampainya disana Bulan sudah duduk di atas Sandra sambil mencakar wajah Sandra. Bintang mendekat berusaha meraih tangan Bulan tapi langsung ditepis oleh Bulan. Bulan kalap karena merasa tidak salah sama sekali.
" BULAN NARENDRA HENTIKAN. " teriakan Bintang menyadarkan Bulan.
Bulan melihat wajah marah Bintang langsung menangis kencang. Bulan lari meninggalkan mereka semua. Bintang pun langsung mengejar dan meminta Hydra membawa Sandra ke UKS.
Waduh yang penasaran lanjutannya terus dukung dan support karya Author ya. Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Bee mi amore
ceritanya cukup bagus sayang typonya bnyak kak😊🙏
2022-07-14
0